ini tentang alea si gadis polos keturunan mata sipit yang mencari jawaban mengenai hidupnya
tentang ketidak Adilan yang dia terima dari orang orang dekat yang dia sebut keluarga
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
four
^^^Wiliam mengembangkan senyum.perlahan dirinya naik ke atas kasur dan duduk di sana.ikut menikmati tontonan di depannya.'.asik juga,wir. Nobar bok*p bareng.'^^^
...Wiliam tak dapat menahan tawa,dia mengulum senyum karena melihat kelakuan gadis itu yang sepertinya baru pertama kali nonton bok*p....
...William duduk di sana melipat kaki dengan tenang. ...
"Eumm, kok aku rasanya aneh, iya? "Ucap gadis itu, William menaikkan alisnya tertarik.
'sang* nih orang'.
" Apa karena udara panas? "
Wajahnya makin mendekat lagi ke laptop. Duduk gelisah ke kiri ke kanan.
"Kok aku jadi pengen sih? "
"Lo pengen?"timpal William.
" Hu'um."
'what?!' laki-laki itu menutup mulutnya menahan tawa. "Gatal ya rasanya? Mau gue bantu gak? "
"Bantu apa? "Jawab gadis itu lagi.
'yaelah masa nggak tahu sih. "Ya , kayak begituan. "
" Begituan apa?"
"Kayak di film yang sedang lo tonton. Lo pengen nyoba gak? "
" Hah?"
...Gadis itu memutar kursinya, menatap ke arah William yang sudah berganti posisi merebah miring dan menampung kepala dengan sebelah tangan. ...
"Hai," sapanya.
...Dia sepertinya kaget mendapati ada orang lain yang ikut menonton film porno bersamanya. William tersenyum miring, dia seperti mendapat jackpot saat mulai menyadari siapa gadis ini sebenarnya....
...Dia adalah Alea Anastasia Dewi Bexxa. Si rangking 1 dari SMA favorit sekota B.. siapa yang tidak kenal Alya, bahkan di sekolahnya saja, diantara kalangan siswa laki-laki, Alea selalu jadi topik paling hot untuk dibicarakan. Dan sekarang di depan matanya, William melihat idola para siswa itu sedang menonton film porno tengah malam. Jepang lagi....
"K-kamu siapa?" Tanya alea dipenuhi ketakutan.
" Gue kenal sama lo. Lo Alea, kan? Anak SMA Nusa bakti yang terkenal pintar itu. "
Alea tak menjawab, semakin membatu di tempat.
" Jadi gimana? Lu mau nyoba nggak? Kalau mau, gue telanjang ini sekarang."
...Alea berkedip dua kali. William juga melakukan hal sama. Mereka saling berpandangan beberapa detik sebelum Alea berkata sesuatu yang mengejutkan. ...
" Ah, pasti khayalan. Kalau hantu nggak mungkin ganteng. Hantu mukanya pada kayak abis cium aspal. "
William mengulum senyum agak sedikit memerah dipuji seganteng. "Aihh, jadi malu. jangan terlalu jujur gitu lah, gue emang cakep. "
" Eh?" Kata Alea. Dahinya mengerut . " Kok bisa ngomong. "
" Ya, karena gue nyata, Wir. Bukan hantu. "William melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Alea.
Gadis itu melebarkan mata, membuka mulut sedikit. Mengumpulkan napas siap menjerit.
" Akkhh, maling!"
...William yang kaget langsung melesat menuju gadis itu, Memegang bahunya dengan sebelah tangan dan meletakkan telunjuk di depan bibirnya ...
" Shht, diem," kontak William cemas. " Jangan teriak. "
Dua mata Alea membesar dan mulai berair. Gadis itu menutup mulutnya sendiri.
" Gue gak bakal ngapa-ngapain, tapi lo jangan berisik. Kalau lo berisik atau teriak. Gue gerak lo. "
Alea makin panik mendengar ancaman itu
. dia menggelengkan kepalanya pelan.
" I-iya, aku gak teriak. Jangan apa-apain aku. Daging aku nggak enak. "
"Yang mau nyopot daging lu siapa? "William kesal mendengarnya
" K-kamu bukan psikopat,kan? "
William menggeleng
" Maling,ya?"
" Jangan nuduh sembarangan,ya.gue kalo kesel ubun-ubun lu gue hisap. "
Alea makin merinding.
" Beneran?"
"Enggak. Bercanda doang. Udah sekarang lo dengerin gue. Jangan berisik, jangan panik. Kalau lo panik, gue juga ikut panik. Kalau gue panik, gue bisa nyelakain lo. Paham? "
Alea mengangguk.
...Mereka saling berpandangan satu sama lain.namun, karena suasana sunyi yang ada.suara dari film porno di laptop Alea kembali terdengar....
...Suara desahan menyebalkan yang membuat William jengkel. ...
" Sh*t!! Lo ternyata cabul juga, iya.untuk ukuran murid berprestasi. Gue pikir Lo polos anaknya. " William menjeda film itu dengan menekan tombol pause.
...Alea ingin membela diri, ia tidak seperti apa yang William pikirkan. Namun nafasnya masih sesak karena panik melihat sosok lain di kamarnya Alya jadi tidak bisa membentuk kata dengan mudah ...
" Gue tahu sekolah lo, kelas lo di mana dan teman-teman lo. Lo nggak mau Citra yang udah lo bangun rusak kan kalau gue sebarin lo nonton b****, gue nggak akan segan-segan buat nyari lo sampai ketemu. Paham? "
Alea kembali mengangguk.
"Makanya diem.diem adalah emas. "
...Setelah menemui kesepakatan titik baik William dan Alya akhirnya tahu mereka harus apa. Perlahan, William menjauh dari tubuh Alea dan membiarkan gadis itu setelahnya dia kembali lagi menemui William yang duduk di atas kasur. ...
" Matiin tuh film b**** lo. Apa masih mau lanjut nonton?"
" Eh,iya.sorry."
...Alea cepat-cepat mengeluarkan kaset DVD itu dari laptopnya aku mah lalu menyimpan benda magnet pembawa bencana itu di laci titik memang pornografi tidak pernah ada bagus-bagusnya, malah membawa petaka bagi area yang polos....
" Nama gue William,"
...Kata William tiba-tiba memperkenalkan diri. gadis di hadapannya ini pasti bertanya-tanya soal dirinya, lebih baik William langsung memberitahu. ...
"Lo nggak kenal gue, gue tahu itu. tapi gue kena lo".
"Iya," jawab Alea. "Tadi kamu udah ngasih tahu."
"Lo ngapain sih nonton film begituan? Penasaran?".
Alea mengangguk dengan ekspresi cemberut. seperti sedang dimarahi orang tuanya
"Terus gimana? Udah puas sama rasa penasarannya."
Alea kembali mengganggu.
" Angguk-angguk mulu lo kayak anjing. Jawab! "
"I-iya.ak-aku penasaran. Tolong jangan bilang ke orang, please. Aku janji nggak akan ngulangin lagi. " Dia menunjukkan dua jarinya di udara.
William mengulum senyum. " Kalau mau nonton lagi boleh kok itu hak lo. Lo aja yang atur hidup lo sendiri.lagian engas kan naluri manusia. "
Pipi Alea memerah mendengarnya.
"Tapi lain kali, kalau lo pengen, ajak gue, gue bisa puasin lo ko. "
Alya menggeleng. " Enggak aku mah aku nggak mau lagi. "Ucapnya serius. "Aku kapok."
" Tapi lo doyan?"
" Enggak."
" Halah."
William meremehkan. "Munafik. Mana ada orang yang gak suka b****. Pasti sukalah. ngaku aja, gue nggak bakal bilang siapa-siapa kok. Lagian selera lo bagus juga."
" Beneran, aku nggak suka. Tadi aku cuma coba-coba. "
William menjilat bibirnya, menatap dengan tatapan menggoda.
"Oh,lo suka yang asli ya emang enakan yang asli sih.biar bisa rasain langsung,mau?"
Alea menggeleng. " Enggak mau."
" Kenapa?".
" Aku takut dosa. Jadi nggak dulu."
" Dosa,dosa. Tahu dosa juga lo? Tadi lo nggak kenal dosa.sekarang lo kenal."
" Tadi aku khilaf."
William menyipitkan matanya."gitu ya. Khilaf? ya, ya, manusia emang tempatnya khilaf. Ngomong-ngomong, kebetulan gue juga manusia, bukan dewa jadi gue bisa khilaf, lo tenang. Ya "
" Kamu mau ngapain? Jangan macem-macem.atau aku."
" Atau apa? "William tersenyum miring, menarik pinggang Yuki dan melakukan sesuatu yang gadis itu tidak suka.