PERAWAN BERANAK KEMBAR

"Ini detak jantung mereka, mereka benar benar sehat " Ujar dokter Alvian

Angel yang dari tadi mendengar pembicaraan mereka merasa tidak nyaman. Dia bingung dengan apa yang dokter Alvian katakan. Seketika dia melihat ke layar monitor. Matanya terbelalak melihat gambar di layar monitor. Dia terus menatap gambar itu. 

"Nona memang hebat,Tuan berkat kesabarannya, nona bisa mengandung dua anak sekaligus " Ucap dokter Alvian 

"Jadi anak saya kembar Dok? " Tanya Delon memastikan. Dia sudah tau hal itu, saat melihat ada dua kehidupan di dalam rahim gadis itu. Namun kekaguman Delon melihat buah hatinya membuatnya lupa bertanya. 

Dokter Alvian mengambil tisu untuk membersihkan perut gadis itu dari gel yang dia oleskan. 

"Apa maksudnya semua ini Dok? " Ucap Angel dengan nada membentak. Dia duduk menatap nyalang dokter Alvian.

"Tenang, Nona saya akan menjelaskan " Dokter Alvian membujuk gadis itu.

"Apa dokter membohongiku? Dokter bilang ada gumpalan di rahimku yang harus segera diobati. Tapi, sekarang apa? Dokter bilang aku hamil? " Angel bicara dengan mata yang sudah memerah.

"Jangan marah, Nona dengarkan penjelasan saya dulu. Maaf, jika selama ini saya berbohong sebenarnya Nona tidak sakit bahkan Nona sangat sehat." 

Angel benar benar marah, tetapi dia mencoba menahan emosinya. Dia harus tau apa yang sebenarnya terjadi padanya. 

"Saya terpaksa melakukan semua ini untuk menolong tuan Delon, apa yang saya lakukan terhadap Nona bukanlah sebuah pengobatan. Semua itu proses dari bayi tabung. Dan sekarang Nona mengandung anak tuan Delon"

Jederrrr

Bagai petir di siang bolong, Angel membeku, dunianya seakan runtuh. Mulutnya terkatup rapat. 

"Maafkan saya, Nona saya tidak punya pilihan lain. Selama ini saya berusaha menolong tuan Delon, tapi semua gagal. Saya tidak ber.. "

"Diam" Bentak Angel. Suaranya melengking memenuhi ruangan itu. 

"Anda penipu, Anda pembohong, Anda sudah menghancurkan hidup saya. Selama ini saya menjaga diri saya dengan baik. Bahkan saya tidak pernah disentuh oleh laki-laki manapun. Dan sekarang, sekarang saya hamil! Apa yang harus saya katakan kepada pacar saya? orang yang sangat saya cintai. Bagaimana saya menjalani hidup dengan bayi dalam rahim saya ini? " Teriak Angel dengan derai air mata 

Deg

Hati Delon sakit mendengar gadis yang mengandung anaknya mencintai pria lain. 

"Saya akan bertanggung jawab! saya akan menikahi kamu!" Ucap Delon lembut dan pasti.

"Anda pikir saya mau menikah dengan Anda? menikah dengan pria yang tidak saya kenal? jangan harap " Ucapnya menatap nyalang pria itu. Dadanya naik turun, ingin rasanya dia menelan hidup-hidup kedua pria di depannya. 

"Tapi kamu mengandung anakku"

"Aku akan menggugurkan Janin ini!" Ucapnya mengalihkan pandanganya .

Mata Delon membulat mendengar perkataan gadis itu.

"Tidak, kamu tidak bisa melakukan itu, aku tidak mau kehilangan anak-anakku. Aku akan melakukan apapun yang kamu mau, tapi, tolong, tolong jangan sakiti anak dalam rahimmu. Mereka sangat berarti buatku, mereka satu satunya harapanku. Aku mohon padamu " Delon menggenggam tangan Angel dan memohon. Dia sungguh sangat takut. Dia tidak berpikir gadis itu akan menolak pesonanya. Selama ini belum ada cewek yang menolaknya. 

"Lepas, jangan menyentuhku!" Angel menghempaskan tangan Delon 

"Maafkan saya, Nona jika Nona ingin marah, maka marahi saya saja. Ini sepenuhnya salah saya. Tuan Delon juga tidak tau akan hal ini. Tapi, tolong Nona jangan sakiti janin itu, mereka tidak bersalah, mereka adalah titipan Tuhan yang dititipkan lewat rahim Nona. Apa Nona tega membunuh darah daging Nona sendiri? mereka tidak bersalah Nona" Dokter Alvian berlutut untuk memohon. Dia tidak mau, kalo hasil jerih payahnya terbuang sia-sia. 

"Berdirilah Dokter, sekejam kejamnya saya, saya tidak sudi melihat orang tua memohon pada saya. Biar bagaimanapun, Anda tetaplah orang yang harus saya hormati " Angel memang orang yang selalu menjaga etika, dia selalu menghormati orang yang lebih tua darinya. 

"Maaf, Nona saya akan berdiri jika, Nona mau berjanji untuk tidak menyakiti janin Anda Nona"

"Kalian keluar, keluar… " Suaranya yang keras membuat kedua pria itu tersentak, dengan ragu mereka keluar tapi, mereka tidak meninggalkan tempat itu. Mereka berdiri di luar untuk mengantisipasi jika sekiranya gadis itu berbuat nekad.

"Riko, Alek, kalian datang ke ruang VVIP lantai atas, bawa makan siang sekalian !" Delon mengirim pesan pada kedua sahabatnya. Dia tidak ingin meninggalkan tempat itu walau hanya sebentar saja. 

Di dalam ruangan, Angel merenung, dia bingung harus berbuat apa. Ingin rasanya dia memukuli perutnya agar bayi itu keluar. Tapi, sebagai makhluk Tuhan dia sadar bahwa dia tidak bisa melakukannya. Dia tidak mau membunuh makhluk titipan Tuhan. 

"Jadi bayi tabung itu beneran ada? aku hamil melalui injeksi, bukan melalui hubungan badan dengan pria itu? sampai detik ini, belum pernah sekalipun aku disentuh oleh pria manapun. Bahkan, untuk ciuman saja belum. Tapi, apa sekarang? bagaimana pun aku menjelaskan orang tidak akan percaya. Mereka akan menganggapku wanita murahan" Batin Angel, dia menghela nafas berat.

Dia melihat ke bawah, dielusnya perutnya yang masih rata. Dia mengingat gambar Janinnya di layar monitor.

"Apa yang harus aku lakukan? bagaimana aku menjalani hari hariku nanti? aku tidak mau menanggung dosa karena membunuh bayi tidak berdosa ini. Bagaimana jika nanti aku tidak bisa hamil lagi? Tuhan menitipkan mereka padaku. Jika, aku menolak dengan menggugurkan bayi ini Tuhan akan marah. Dia pasti tidak akan mau lagi menitipkan anak untukku. Jika, itu terjadi siapa yang mau bertahan dengan wanita mandul? " Dia berbaring mencoba merilexkan pikirannya. 

Dia menangis sesenggukan. Hatinya hancur, pikirannya kalut. Seharusnya dia senang karena Tuhan memberi kepercayaan padanya untuk memiliki anak. Tapi, waktunya yang tidak tepat menurutnya.

"Tuhan, aku tau semua yang terjadi padaku atas sepengetahuan-Mu. Aku serahkan hidupku ke tanganMu, aku akan jalani semua takdir yang Kau tuliskan untukku. Karena aku tau, Kau tidak akan mengujiku melewati batas kemampuanku. Hanya satu pintaku Tuhan, jangan pernah tinggalkan aku, amin"

***

Begitu Alek menerima pesan dari Delon, dia mengajak Riko membeli makanan, kemudian mereka menjumpai Delon ke lantai atas. 

"Bos, kakak ipar mana? " Tanya Riko

"Kakak ipar? " Delon bingung mendengar pertanyaan bawahannya.

"Iya, kakak ipar, gadis itu, gadis yang mengandung anakmu"

"Oh, dia ada di dalam "

"Apa yang terjadi? " Tanya Alek melihat bosnya Yang tidak bersemangat.

"Dia marah!" Delon menyisir rambutnya dengan jari tangannya.

"Hadeh, apa yang kutakutkan terjadi." Riko menepuk keningnya lembut. 

"Lalu bagaimana sekarang? apa yang akan kita lakukan? " Tanya Alek 

"Gak tau, aku gak tau cara membujuk gadis itu. Dia mengatakan akan menggugurkan bayiku"

"Apa? gak-gak, dia tidak bisa melakukan itu. Itu dosa besar meskipun, dia tidak menginginkan bayi itu tapi, dia tidak bisa menggugurkannya. Gue harus bicara sama cewek itu " Farico memegang handle pintu untuk masuk.

"Tunggu ko, kau tau siapa gadis itu? " Ucap Delon. Farico menggeleng. Jelas dia menggeleng, dia kan belum bertemu dengan gadis itu, jadi gak mungkin kan dia tau?

"Dia gadis yang kita cari!"

"What? serius Bos? " Ucap Alex dan Riko kompak 

"Iya, aku serius"

"Wah, kok kebetulan banget ya?"

"Lu benar lex tapi, kok bisa sih? "

"Hari itu dia kecelakaan, dia ditolong sama dokter Alvian "

"Bulsit, jadi yang ditabrak mobil waktu itu gadis itu? pantas aja kita kehilangan jejak dia " Ucap Alex

"Kalian bicara apa? mencari bagaimana? " Dokter Alvian tidak dapat menyembunyikan jiwa keponya.