NovelToon NovelToon
Sikap Aneh Suamiku

Sikap Aneh Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor jahat / Nikahmuda / Poligami / Hamil di luar nikah / Duda / Berondong
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi tan

Awalnya kupikir Roni adalah tipikal suami yang baik, romantis, lembut, dan bertanggung jawab, namun di hari pertama pernikahan kami, aku melihat ada yang aneh dari diri Suamiku itu, tapi aku sendiri tidak berani untuk menduga-duga sebenarnya apa yang tersembunyi di balik semua keromantisan suamiku itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi tan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hamil

Seorang wanita cantik yang nampak ramah dan berpendidikan, kini ada di hadapanku, bukan hanya itu saja, dia bahkan memiliki profesi yang terlihat begitu Mulia, karena membantu orang lain.

Tapi siapa sangka, Di balik semua kesempurnaan yang nampak di luar, Ada sesuatu yang terselubung di atas dirinya.

“Putrinya ada keluhan apa?“ tanya Dokter Eva sambil menoleh ke arah Melly, anak terkecil Sisi.

“Oh ini Dokter, kalau malam Melly suka rewel, Kenapa ya, Padahal dia tidak lapar, dikasih susu tidak mau, pokoknya rewel deh!“ jawab Sisi.

Sementara aku hanya diam saja menyimak.

Dokter Eva nampak menempelkan punggung tangannya di dahi Melly, kemudian dia mulai memeriksa mulut dan mata balita itu.

“Semuanya sehat kok, tidak ada yang mengkhawatirkan, mungkin dia merasa kurang nyaman ketika malam hari, coba mulai diperhatikan pakaiannya maupun tempat di mana dia tidur, atau cuacanya, Biasanya kalau merasa tidak nyaman anak cenderung rewel!" Jelas Dokter Eva.

"Iya Dokter, berarti anak saya tidak sakit apa-apa ya, Oh ya Bisakah memeriksa teman saya ini, sepertinya dia terlambat datang bulan, barangkali saja teman saya ini positif hamil!“ ujar Sisi sambil menoleh ke arahku.

Memang pintar bermain drama Sisi, dia bicara seperti itu seakan-akan aku benar-benar sedang positif, dan akan memeriksakan diriku di tempat ini, padahal sebenarnya aku tidak ada keinginan untuk diperiksa olehnya.

Apalagi setelah aku tahu kalau Dokter Eva itu adalah orang yang selama ini aku selidiki, tapi aku harus terus mengikuti alur sandiwara ini, aku harus bisa menguasai diriku dan mengontrol pikiranku.

“Baiklah kalau begitu saya akan memeriksanya, Oh ya siapa tadi namanya?" tanya bidan Eva.

"Namanya Bu Ana Dok!” sahut Sisi mewakili ku, aku sendiri saja lupa nama baru yang diberikan oleh Sisi.

"Oh ya Bu Ana Silakan berbaring dulu, saya akan memeriksanya, setelah itu nanti Bu Ana boleh tes urine ya, Kebetulan saya punya alatnya!” kata Dokter Eva.

Aku menurut saja saat Dokter Eva memeriksa perutku, dan tak lama kemudian dia pun menyuruhku untuk ke kamar mandi dan menampung urine di sebuah alat yang dia berikan padaku, aku menuruti setiap keinginannya, sampai di sini aku bisa menahan diriku untuk tidak berbicara ataupun bersikap yang tidak Semestinya.

Dengan terpaksa aku pun mulai menampung urine di sebuah wadah kecil di kamar mandi.

Setelah selesai aku pun keluar lalu menyerahkan urine yang sudah aku tampung di wadah kecil itu pada Dokter Eva, kemudian asisten nya langsung memasukkan alat tes kehamilan ke dalam wadah urine itu.

“Nah, kita tunggu beberapa menit ya, nanti akan terlihat apakah hasilnya benar-benar positif atau tidak, tapi menurut pemeriksaan tadi, sepertinya memang ada tanda-tanda kehamilan di rahim Bu Ana, untuk lebih jelasnya kita pakai alat ini!“ jelas Dokter Eva.

Kalau bukan Dokter Eva itu adalah wanita lain dari suamiku, yang selama ini selalu menjadi bayang-bayang, mungkin aku sudah senang dengan Dokter ini yang terlihat ramah juga perhatian, entah mengapa hatiku menjadi sedih, kini di hadapanku adalah seorang wanita yang mungkin dicintai oleh suamiku tanpa aku ketahui.

“Itu sepertinya sudah bereaksi, sepertinya ada garis dua merah, Cuma masih samar, Bagaimana Dokter?“ tanya Sisi sambil menunjuk ke arah alat tes kehamilan itu.

Dokter Eva kemudian langsung memperhatikan alat tes kehamilan yang ada di hadapannya, yang kami sama-sama tunggu hasilnya, dan matanya tiba-tiba membola.

“Wah, Bu Ana beneran positif, ada janin di dalam rahim Bu Ana, selamat ya bu, saya merekomendasikan Bu Ana untuk USG setiap hari Jumat di klinik saya!" Seru Dokter Eva sambil tersenyum.

Aku terperanjat kaget, Aku tidak menyangka kalau aku beneran positif, Padahal tadinya cuma pura-pura saja, Apakah benar aku hamil?

Aku memang merasa sejak menikah dengan Mas Roni aku belum pernah datang bulan, tiba-tiba aku bingung apa yang harus aku lakukan, haruskah aku senang atau bertambah sedih?

Aku lihat ekspresi wajah Sisi juga terkejut, ternyata apa yang dia lihat benar, memang ada garis dua merah di alat tes kehamilan itu yang tadinya terlihat samar kini benar-benar jelas.

“Lho kok pada diam? Pasti ini kejutan, Bu Ana sekali lagi saya ucapkan selamat ya, suaminya pasti senang sekali karena Bu Ana sebentar lagi akan memberikan buah cinta kalian!“ ucap Dokter Eva.

Seandainya Dokter Eva tahu kalau Suamiku itu adalah laki-laki yang selama ini berhubungan dengan dia, entah apa yang dia pikirkan dan lakukan, akankah dia masih tetap seramah dan sebaik ini?

“Baiklah kalau begitu Dokter, sepertinya kami harus pulang, Terima kasih ya!“ kata Sisi yang sepertinya tahu apa yang aku rasakan saat ini.

"Sebentar bu, saya akan resepkan vitamin penguat janin untuk Bu Ana, mudah-mudahan kandungannya sehat sampai persalinan ya!“ ujar Dokter Eva yang kemudian langsung mengambil secarik kertas dan menuliskan resep vitamin di sana.

Setelah memberikan resep itu padaku, aku dan Sisi kemudian keluar dari ruang praktek Dokter Eva, karena ada beberapa pasien lain yang masih mengantri di luar.

“Fan, kamu Beneran hamil, terus bagaimana? Kamu mau memberitahu suamimu soal ini? Tapi kamu tidak mungkin kan bilang sama suamimu kalau kamu periksa di sini?" tanya Sisi setengah berbisik ketika kami duduk untuk menebus vitamin yang diresepkan oleh Dokter Eva.

"Aku bingung Si, apa yang harus aku lakukan sekarang, Aku tidak menyangka kalau aku bisa hamil secepat ini! Padahal aku belum lama menikah dengan Mas Roni, di saat aku sedang menyelidiki tentang suamiku, aku malah positif, aku bingung Si!“ ungkapku sambil menutup wajahku dengan kedua tanganku.

Saat ini aku benar-benar tidak bisa berpikir dengan jernih, Aku tidak tahu bagaimana nasib bayiku nanti, aku belum lama menikah dengan Mas Roni, sudah ada wanita lain yang menduduki hatinya, aku juga tidak tahu Apakah aku bisa bertahan, dan saat ini aku bingung apa yang harus aku lakukan, rasanya ini seperti mimpi.

Setelah menebus vitamin, kami pun kemudian langsung memesan taksi online untuk kembali pulang ke rumah Sisi, sepanjang perjalanan itu, aku lebih banyak diam, mungkin aku masih shock mendengar kabar Kalau aku positif hamil, kalau Rumah tanggaku baik-baik saja mungkin ini adalah saat yang paling membahagiakan bagiku.

"Fan, sebaiknya kamu tenangkan dulu pikiranmu, kita sudah sama-sama lihat wanita itu, dia bukan orang jahat sebenarnya, tapi kita tidak tahu bagaimana dia bisa berhubungan dengan suamimu, sebisa mungkin aku akan membantu untuk menyelidikinya!" ucap Sisi sambil menggenggam tanganku, sementara anak balitanya nampak tertidur di pangkuannya.

"Ya Si, Terima kasih ya kamu sudah membantu aku, aku juga tidak tahu apakah aku harus membenci Dokter itu, hanya karena dia memiliki hubungan dengan Mas Roni, Kamu benar, aku memang harus menenangkan pikiranku dulu!" sahutku.

“Ya sudah kalau begitu, habis ini kamu langsung saja pulang ke rumahmu, kamu tidak usah turun di rumahku, aku tahu apa yang kamu rasakan sekarang, biar nanti aku turun duluan, jangan takut, aku yang akan bayar taksi ini, Pokoknya kamu tenang saja, nanti sesampainya di rumah, aku akan langsung telepon kamu!“ kata Sisi yang wajahnya terlihat khawatir melihatku.

Aku hanya menganggukan kepalaku tanpa menjawab lagi, Tak lama kemudian sampailah di rumah Sisi, Dia memberikan ongkos lebih pada sopir taksi untuk mengantarku pulang ke rumah, sementara dia dan balitanya turun.

"Pokoknya kamu harus tenang, Jangan terlalu banyak pikiran, ingat, ada bayi di dalam rahimu, itu yang harus kamu jaga dan perhatikan!" Bisik Sisi sebelum dia menutup pintu taksi online ini.

Aku menganggukan kepalaku, dan setelah itu taksi ini pun melaju meninggalkan rumah Sisi menuju ke rumahku, Sisi benar, saat ini prioritasku adalah bayi yang ada di dalam kandunganku, dia masih sangat kecil, dia tidak berdosa, dan aku harus benar-benar menjaga dia supaya bisa tumbuh sehat dan akan lahir dengan selamat.

Bersambung ….

1
Himna Mohamad
lanjut thoor👍👍👍👍👍
Soraya
mampir thor
Sasikarin Sasikarin
kayak pernah baca ni cerita... apakah cerita ulang
lovina
buruk, pasti kek gini di beri kesempatan biar g cepat end, sdh prnh baca modelan kek gini, gini dulu alurnya nnti si istri ninggalin nyesel lg balikan lagi...hmmm novel kek gini langganan para author
partini
hemmmm no good
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!