NovelToon NovelToon
Cinta Sejati Sang Pewaris

Cinta Sejati Sang Pewaris

Status: tamat
Genre:Tamat / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:477.7k
Nilai: 4.1
Nama Author: Hernn Khrnsa

Nadira Ghautiah hanyalah seorang gadis berhijab yang kesehariannya bekerja sebagai akuntan. Ia tak menyangka hidupnya akan berubah 180 derajat saat bertemu seorang pria yang dikejar-kejar pembunuh.

Situasi itu membawanya pada posisi rumit nan mencekam. Kejadian demi kejadian yang berbahaya terus mengikutinya. Demi keselamatan hidupnya, ia terjebak dalam pernikahan paksa dengan Arsenio Harrington, Sang Pewaris tunggal kerajaan bisnis Harrington.

Mampukah Nadira menerima kenyataan pernikahan yang jauh dari bayangannya dan menerima fakta bahwa suaminya adalah seorang pewaris yang dingin dengan masa lalu kelam.

Bagaimana kisah selanjutnya? Nantikan hanya di novel Cinta Sejati Sang Pewaris.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hernn Khrnsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CSSP Ep. 06

Keesokan harinya, pukul 8 pagi Nadira sudah berada di ruangannya. Ia datang 1 jam lebih awal daripada biasanya, cukup sudah ia menerima ocehan Pak Rizal, sang CFO kemarin siang. Dan Nadira tak mau mengulangi hal yang sama.

Suasana kantor masih sepi, hanya divisi marketing saja yang sudah berdatangan. Sedangkan divisi keuangan, bagian Nadira bekerja belum semuanya datang. Biasanya mereka akan datang lebih siang.

Tempat kerja Nadira dan rekan tim yang lainnya terbagi menjadi kubu-kubu yang cukup besar. Di tiap kubu, ada satu buah komputer, laptop dan perangkat telepon yang dapat terhubung ke semua divisi.

Nadira menyalakan komputernya, memeriksa beberapa jurnal dan laporan keuangan yang belum sempat ia follow up kemarin sore. Hampir setengah jam lamanya ia berkutat di depan komputer.

Seorang teman menyapanya ramah, "Hei, Nad, tumben jam segini sudah di kantor?" Nadira hanya tersenyum, enggan menjawab pertanyaan basa-basi itu. "Haha, iya nih, Ge biasalah deadline," timpal Nadira. Temannya itu hanya mengangguk sebagai jawaban.

Lalu, teman yang ia panggil sebagai Gea, yang di tangannya membawa tumpukan berkas itu, meletakkannya di samping meja Nadira. "Titipan dari Pak Rizal," katanya dan berjalan keluar dari ruangan Nadira.

Nadira memijit pelipisnya, menarik napas dalam-dalam. Menjadi ketua tim memang tak mudah. Ia harus membuat laporan kas setiap hari, mengawasi pekerjaan timnya dan memastikan semua laporan sesuai tanpa ada kesalahan sedikit pun.

Tanpa mau menunda-nunda lagi, setelah komputernya menyala sempurna, ia langsung membaca berkas-berkas itu, menyalinnya, dan mengirimkannya langsung ke Pak Rizal, Sang Direktur Keuangan.

"Ah, pegal juga, ya. Mengurus laporan keuangan pagi-pagi gini jadi ngantuk, deh, buat kopi dulu kali, ya di dapur" gumamnya. Ia beranjak dari mejanya menuju dapur kantor untuk membuat kopi.

Saat Nadira sedang sibuk membuat kopi, tiba-tiba, beberapa karyawan perempuan berhamburan menuju lobby utama. Hal itu membuat Nadira kebingungan.

"Sisca, mau ke mana?" tanya Nadira kepada rekan timnya yang kebetulan lewat. "Lobby utama, Nad," jawab Sisca terengah.

"Ada apa di lobby utama? Ada tamu penting, ya?" tanyanya kembali. "Bukan penting lagi, tapi kehormatan. Presdir yang baru udah datang, Nad. Lo gak ke lobby juga kah?" Nadira menggeleng, telunjuknya menunjuk ke mesin kopi.

"Oh, oke, Gue duluan ya, bye!" ujarnya langsung meninggalkan Nadira di tempat. Untuk sesaat ia melihat barisan karyawan yang mengular menuju lobby.

Nadira hanya menggelengkan kepalanya, "Segitu hebohnya?" gumam Nadira berusaha abai. Ia lalu beralih ke mesin kopi, lalu mengambil cangkir.

Memang, beberapa waktu lalu, sempat ada issue bahwa Pimpinan mereka akan pensiun dan jabatannya akan digantikan oleh cucunya. Sontak kabar itu menjadi perbincangan hangat di kalangan staff wanita, karena pasalnya Direktur baru mereka masih muda, tampan dan belum menikah. Nadira sendiri tak terlalu memedulikan hal itu. Yang terpenting baginya adalah bekerja dengan baik, mendapat insentif yang sesuai dan hidup dengan baik.

"Lo gak ikut ke lobby, Nad?" tanya Luna yang baru saja datang. "Luna!" kagetnya melihat Luna yang sudah duduk di kursi dekat pantry sambil memegang kue mangkuk. "Gak ke lobby?" ulangnya lagi.

Nadira menggeleng, "Lo sendiri gak ke sana?" Luna hanya diam, ia memasukkan sesuap kue mangkuknya, ia lalu meneguk segelas air hingga habis. Nadira ikut duduk di hadapan sahabatnya itu.

"Habis ini Gue harus siapin rapat dewan direksi," jawab Luna. Nadira mengangguk kecil. "Oh iya, Nad. Lo juga harus siap-siap, karena Bapak CFO kita nunjuk Lo sebagai moderator nanti," Nadira membelalak.

"HAH?! KENAPA GUE, LUN?" protesnya. "Kan biasanya juga yang ikut rapat itu Om Bara. Lo pasti lagi ngeprank Gue, kan?" Luna menggeleng. "Pak Rizal nunjuknya Lo, Nad. Gue juga gak bisa apa-apa," kata Luna sambil mengedikkan bahunya enteng.

Nadira tampak pasrah, ia menjatuhkan kepalanya ke meja, sejujurnya, ia paling malas jika harus berhadapan dengan rapat direksi.

Karena sudah pasti, rapatnya akan berlangsung selama berjam-jam lamanya. Membahas isu-isu terkini demi kelangsungan perusahaan. Dan Nadira sangat tidak suka, cukup baginya mengurus laporan keuangan perusahaan saja.

Rasa kantuk yang tadinya mendera Nadira, hilang sudah. Ia menarik napas dalam-dalam, menguatkan hati. "Jam berapa rapatnya?" tanya Nadira pada akhirnya. Jika sudah diputuskan manajer maka ia tak memiliki pilihan lain.

Luna melirik arlojinya, "15 menit lagi," jawab Luna enteng, ia menghabiskan minumnya. "Sebentar lagi dong?" Luna mengangguk.

Dengan cepat Nadira meneguk kopinya yang mulai dingin. Lalu beranjak dari duduknya. "Mau ke mana Lo, Nad?"

"Ambil laporan!" jawab Nadira tanpa menoleh ke belakang. Ia berlari-lari kecil menuju mejanya. Melihat itu, Luna hanya mengedikkan bahu, lantas ia pun menyusul kepergian Nadira.

1
Achie Asmara
Iya Mbak Author kan ceritanya Nadira berhijab tapi perasaan selalu kesiangan gak pernah ada cerita ibadah..Bukan sok agamis tapi biar sinkron aja dan cerita makin bagus
girlcant
Buruk
girlcant
Kecewa
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Uni 🤎: Duh, kasihan yak numpang tenar. Tahu Yang namanya berkaca gak? Ngaca dulu, udah bener belum tulisannya. Baru satu baris baca karyanya, udah ada salah. Nah ini sok-sokan bilangin karyanya orang buruk, sebelum memberikan penilaian pada orang lain, lebih baik anda menilai diri anda diri sendiri dulu. Sampai sini paham, enggak?
moon: auucchh sungguh annu, ternyata cuma numpang tenar... /Smile/

perbaiki dulu tulisanmu, baru boleh diadu sama tulisan orang.

aku baru baca 2 baris aja, udah nemu 3 kesalahan...

tidak elegan sekali caranya 🤣🤣🤣
total 3 replies
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
bagus Nadira 👍
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Betul 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Telat ya 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
betul tuh 😏
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
kacau hidup kalo ada pengganggu, eh tapi bisa juga nanti justru jatuh cinta wkwkwk
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
ponselnya
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
1 🌹 untukmu
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
dag dig dug bacanya kayak ngalamin sendiri, penjelasannya rinci sekali thor suka ❤️❤️
Tina El faza
suka part/alenia ini
Siti Bingatun
thor tdk semua yg bc paham ber bahasa inggris termasuk saya..critanya bgs tp bahasanya byk yg ga paham😭🙏🏻
ᴹˢ᭄𝕯𝖆𝖗𝖐𝐒𝐢𝐬𝐭𝐞𝖒☢︎٭⃟👾⃟
mampir...
Wina Kusuma
setiap ganti bab iklan mllu
didi herawan
ceritanya seru dan menarik
didi herawan
coba mampir dulu ahh
salam kenal untuk author nya
Rari
Bahasa Inggrisnya lucu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!