Gea Arunika tidak menyangka pernikahannya yang semula baik-baik saja tiba-tiba jadi rusak setelah kehadiran seorang wanita yang katanya adik dari suaminya bernama Selena.
Namun, setelah diamati tiap harinya, tingkah David dan Selena tidak seperti adik dan kakak melainkan seperti pasangan suami istri.
Hingga pada akhirnya Gea tahu, kalau dirinya adalah istri kedua dan Selena adalah istri pertama suaminya.
Rasa sakit itu semakin bertambah ketika tak sengaja mendengar obrolan mereka yang akan membawa pergi anak yang dikandungnya setelah ia melahirkan.
Lalu bagaimana kisah mereka selanjutnya?
ikuti ceritanya terus ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yoyota, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 - Malam yang tertunda
David keluar dari kamar selesai mandi. Ia tidak melihat Selena di meja makan. Hal itu membuatnya khawatir.
"Kenapa Selena tidak ada? Kamu sudah memanggilnya untuk makan?"
"Tadi dia pergi ke kamar mas. Mungkin dia mau mandi dulu. Aku juga belum panggil dia karena baru selesai masaknya," jawab Gea.
"Ya sudah, biar mas saja yang panggil dia makan. Dia itu punya maagh kalau makannya telat sedikit aja pasti tumbang,"
Gea mengangguk.
David pun masuk ke kamar Selena. Lumayan lama untuk hanya memanggil saja. Alhasil Gea pun berjalan mendekat ke kamar Selena dan memanggil keduanya untuk makan.
"Mas David, Selena ayo makan!" ucapnya dengan nada sedikit tinggi kemudian Gea pergi dari sana dan menyiapkan piring untuk mereka makan.
David dan Selena pun keluar dari kamar dengan bibir David yang merah seperti terkena lipstik. Gea belum menyadari itu karena ia terlalu fokus pada kegiatannya.
Mereka pun sarapan pagi dengan tenang. Tak banyak obrolan yang diperbincangkan. Selesai makan, David dan Selena malah asik menonton televisi berdua. Sementara Gea? Ia harus mencuci piring bekas makannya juga bekas makan David dan Selena.
Hati Gea merasa sedih. David jadi tidak pernah lagi membantunya. Namun, Gea selalu menahannya sendiri, ia tidak mau mengatakan isi hatinya karena takut David akan marah. Apalagi David terlihat sekali sangat menyayangi adiknya.
Selesai mencuci piring, Gea melihat interaksi antara adik kakak itu. Saling bersentuhan, bahkan tak jarang David mengecup kening Selena atau tangan Selena. Bahkan kepala Selena juga disandarkan di bahu suaminya. Seperti apa yang biasanya suaminya lakukan untuknya.
Jangan iri Gea! Mereka kan kakak beradik, ucapnya dalam hati.
Namun sisi jahatnya alias iblis dalam hatinya malah menghasut Gea.
"Sadar Gea! Kamu jangan jadi wanita bodoh! Mana mungkin kakak dan adik semesra itu sudah seperti pasangan suami istri saja."
Sisi baik alias malaikat dalam hatinya membantah ucapan si sisi jahatnya.
"Jangan mudah terhasut Gea. Mereka adalah adik kakak. Hal tersebut lumrah bagi adik dan kakak. Kalau kamu melakukan sesuatu, takutnya kamu malah dimarahi suamimu."
"Tidak apa dimarahi suami Gea! Asalkan kamu tahu kebenaran yang sebenarnya. Mereka itu bukan kakak beradik asli."
Gea jadi pusing sendiri mendengarkan perdebatan hatinya yang berbeda itu. Ia memilih untuk pergi ke kamar dan menangis disana. Ia rindu suaminya. Rindu sentuhan dan perhatian dari suaminya.
*
*
Waktu terus berlalu, Gea merasa suaminya seperti tengah menjaga jarak dengannya. Sentuhan Gea pada suaminya selalu dilepaskan oleh suaminya. Apalagi jika di depan Selena.
"Ge, jangan begini. Aku tidak enak pada Selena. Kasihan dia jadi obat nyamuk kalau kita bermesraan di depannya."
Gea cemberut. Di dalam hatinya ia berkata,
Di belakang Selena pun, kita sudah jarang bersentuhan mas. Anak kita bahkan sangat rindu mendengarkan ucapan papanya sebelum aku tidur. Ia ingin di peluk dan dicium juga seperti aku.
"Maaf mas, aku hanya rindu," ucap Gea sambil menundukkan wajahnya sedih. Air matanya tanpa sengaja malah terjatuh. Entah kenapa ia jadi sensitif dan mudah menangis di kehamilannya yang sudah menginjak bulan kelahiran.
Melihat Gea yang berusaha menahan tangisnya dengan menunduk, David langsung memeluk Gea.
"Maafin Mas ya. Mas janji tidak akan membuat ibu hamil cantik ini menangis lagi," ucapnya kemudian melepas pelukan dan menghapus air mata Gea.
"Ibu hamil ini jadi semakin sensitif ya? Dikit-dikit nangis. Dikit-dikit kangen pengen disentuh."
Gea cemberut mendengar godaan dari suaminya. Tapi hatinya justru riang gembira. Karena sikap seperti inilah yang ia rindukan. Rindu digoda dan berinteraksi dengan suaminya.
Gea membawa suaminya ke dalam kamar dengan bergelayut manja. Ia membuka satu per satu kancing kemeja suaminya.
"Kamu lagi pengen banget ya sayang?"
Gea mengangguk.
"Berhubungan badan ketika istri hamil tua juga ada manfaatnya mas. Itu bisa membuka jalan lahir untuk si bayi. Itu yang dokter katakan padaku. Asalkan kita melakukannya dengan pelan," ucap Gea yang kini sudah tak mengenakan pakaian lagi. Hanya tersisa bra dan ****** ***** saja. Gea duduk di pangkuan suaminya.
"Aku berat banget ya mas?" tanya Gea sambil bersandar di dada bidang suaminya.
"Kamu kan jadi berat gini karena mengandung anak kita Ge. Nanti juga setelah melahirkan pasti kurus lagi," jawabnya.
"Kalau misalnya aku nggak kurus lagi gimana Mas? Apa mas akan mencari wanita lain yang lebih cantik?"
"Ih, kamu tuh ngawur banget ucapannya Ge. Sepertinya hormon ibu hamil sangat mempengaruhi pikiranmu juga. Mau secantik apapun wanita lain. Mas tidak akan tergoda. Hanya kamu dan cuma kamu istri mas yang bisa menggoda mas dan buat mas tergoda. Apalagi dengan kondisi tubuh kamu yang sekarang, buat mas semakin bergairah sayang," ucap David kemudian mer*mas buah dada Gea yang sudah ia lepas pengait bra nya tanpa Gea sadari.
"Ih, mas jahil banget sih."
"Hehe. Abisnya mas juga udah nggak tahan sayang. Apalagi ketika hamil, buah dadamu semakin besar. Bahkan dulu yang hanya satu kepalan tangan, kini mas sudah nggak bisa mer*mas semuanya. Bikin mas jadi gemes tahu," ucapnya lagi mer*mas buah dada Gea lagi hingga membuat Gea merasakan kenikmatan dan tanpa sadar malah mend*sah hingga d*sahan itu sampai di telinga Selena yang berada di samping kamarnya.
"AAAAAAAA."
Teriakan Selena membuat David panik dan segera meraih bajunya tanpa ia kancing kan lebih dulu. Ia bahkan meninggalkan Gea yang sudah bertelanjang dada tanpa mengucapkan kata apapun.
Gea menangis, ia merasa diabaikan dan ditinggalkan. Meski ia tahu, Selena juga pasti membutuhkan suaminya. Apalagi jeritan Selena tadi membuatnya juga sedikit khawatir. Namun, bolehkah dirinya egois? Ia ingin memiliki suaminya malam ini? Ingin menghabiskan malam panas bersama suaminya, tanpa diganggu oleh adik iparnya sendiri.
Tak berselang lama, David masuk lagi ke kamarnya. Ia melihat Gea yang masih membuka matanya dan Gea yang kondisi tubuhnya masih sama seperti ia meninggalkan wanita itu tadi. Gea terduduk dan ingin mulai kembali apa yang tertunda tadi. Ia memeluk suaminya dengan erat sambil menanyakan keadaan Selena.
"Mas Selena kenapa? Apa dia baik-baik saja?"
David wajahnya langsung murung. Pelukan Gea pun terlepas. Ia memegang wajah suaminya.
"Kenapa mas? Coba cerita!!"
"Rupanya Selena keluar dari pekerjaannya kemarin karena hampir dilecehkan oleh bosnya Ge. Hatiku sangat sakit ketika mendengar curahan hatinya tadi. Aku kembali ke kamar ingin minta izin darimu. Aku akan menemani Selena tidur. Dia terus menangis dan ketakutan karena mengingat kejadian buruk itu. Apa boleh?" tanya David dengan wajahnya yang sangat sedih.
Gea yang bisa merasakan apa yang dirasakan oleh Selena pun mengizinkan suaminya untuk tidur bersama Selena. Lagipula mereka itu kakak adik. Hanya menemani tidur kan tidak masalah.
"Maaf Ge, malam ini kita tidak jadi melakukannya."
"Tidak apa-apa mas. Aku ngerti kok. Tapi cium aku dan anak kita dulu sebelum pergi."
David pun mengikuti permintaan Gea. Ia bahkan mencium bibir Gea dengan sangat lama. Kemudian mengecup perut Gea yang membuncit itu sebelum keluar dari kamar dan menarik selimut untuk menutupi tubuh Gea.
"Mimpi indah sayang."
Setelah suaminya pergi dari kamar, Gea menangis tanpa suara. Ia merasakan kesedihan karena tidak bisa bersama dengan suaminya. Tapi ia juga merasa kasihan pada Selena yang hampir dilecehkan. Hingga tanpa sadar, Gea pun tertidur dengan air mata yang masih mengalir.
*
*
TBC