NovelToon NovelToon
Rasa, Rana Dan Lara

Rasa, Rana Dan Lara

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Restviani

Ijab qabul yang diucapkan calon suaminya, seketika terhenti saat dirinya pingsan. Pernikahan yang diimpikan, musnah saat dirinya dinyatakan hamil. Terusir, sedih, sepi, merana dan sendirian. Itulah yang dirasakan oleh Safira saat ini.

Dalam keputusasaan yang hampir merenggut nyawanya, Safira dipertemukan dengan sosok malaikat dalam wujud seorang pria paruh baya. Kelahiran anak yang tidak diharapkan, justru membuat kehidupan Safira berubah drastis. Setelah menghilang hampir 6 tahun, Safira beserta sepasang anak kembarnya kembali untuk membalas orang-orang yang telah membuatnya menderita.

Satu per satu, misteri di balik kehamilan dan penderitaan Safira mulai terkuak. Lalu, siapakah ayah dari si kembar jenius buah hati Safira?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Restviani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertunangan Safina

Namun tidak disangka, Safira enggan menerima bayinya.

“Letakkan saja dia di atas kasurnya, nanti juga berhenti sendiri!” ucap Safira, dingin.

Kedua perawat dan Pak Hadi hanya bisa melongo melihat sikap Safira terhadap anaknya.

Atas permintaan Pak Hadi, kedua anak itu dibawa kembali ke ruang bayi agar bisa mendapatkan perawatan yang terbaik. Selama di klinik itu, Safira tidak mau menyusui bayinya. Jangankan untuk menyusui, melihat pun di enggan. Pak Hadi hanya bisa menghela napasnya melihat sikap dingin anak angkatnya.

🌷🌷🌷

Hari ini, kediaman Oma Halimah dihias begitu indah. Banyak dekorasi bunga hidup di sana sini, menambah wangi semerbak yang begitu menusuk indera penciuman para penghuni rumah.

Senyum Safina tak kalah merekahnya dengan kembang mawar berwarna pink yang terpasang di gorden berwarna pink fanta. Sebuah gorden yang menjadi backdrop pertunangan dirinya.

Ya, hari ini adalah hari bersejarah bagi Safina. Di mana hari ini, dia akan terikat dengan seorang pemuda yang sangat dicintainya.

Senyum Safina mengembang tatkala melihat inisial namanya dan juga nama sang calon tunangan terpampang jelas di kain backdrop tersebut.

'Happy engagement F & A'.

Kira-kira, kalimat seperti itu yang tertulis di sana.

"Syukurlah, Fin. Akhirnya kamu berhasil mewujudkan impian kamu," ucap seorang gadis yang sontak membuat Safina menoleh.

"Hai, Fei!" pekik Safina begitu gembira. "Akhirnya kamu datang juga, Fei. Ah, aku seneng sekali kamu mau meluangkan waktu untuk memenuhi undanganku," imbuh Safina seraya memeluk sahabatnya.

Faiza tersenyum. "Tentu saja aku datang, Fin. Kebahagiaan kamu adalah kebahagiaan aku juga. Aku tidak mungkin melupakan jasa kamu yang sudah membuat aku bisa kuliah di Malaysia."

"Hmm, harga itu memang sepadan dengan jasa kamu, Fei. Apalagi, sekarang aku bisa mewujudkan apa yang aku impikan selama ini. Terima kasih, Fei," jawab Safina.

Faiza kembali tersenyum. "Sama-sama, Fin. Oh iya, ngomong-ngomong ... mana nih calon tunangan kamu, kok aku belum melihatnya," lanjut Faiza.

Safina mengedarkan pandangannya. Namun, dia masih belum juga menemukan pria yang selalu menghiasi mimpinya selama kurang lebih tiga tahun terakhir ini.

"Sepertinya, dia belum datang, Fei," sahut Safina.

"Hmm, mungkin dia masih dalam perjalanan, Fin," timpal Faiza.

Safina tersenyum tipis. "Iya, bisa jadi Fei. Ya sudah, kamu nikmati saja dulu jamuannya," imbuh Safina.

"Hmm, pastinya dong. Jamuan orang kaya, pasti enak-enak," kelakar Faiza.

"Hahaha,... bisa aja kamu, Fei."

🌷🌷🌷

Di tempat lain.

Adam masih anteng menatap pantulan dirinya di cermin. Entah apa yang dia rasakan saat ini. Satu yang pasti, Adam merasa hampa dengan keputusan yang sudah dia ambil.

Masih tersimpan jelas dalam memorinya saat sang bunda jatuh sakit akibat menanggung malu atas gagalnya pernikahan dia dan Safira.

"Lihatlah umi, Nak. Apa kamu tega, membuat umi harus berbaring tak berdaya itu di sini?" ucap Pak Sanusi seraya memperlihatkan keadaan istrinya yang terbaring di atas brankar rumah sakit akibat serangan jantung.

"Lalu, apa yang harus Adam lakukan, Bi?" tanya Adam.

"Menikahlah dengan Safina!" pinta Pak Sanusi, tegas.

Adam terhenyak. Dahinya mengernyit karena tidak mengerti dengan perintah ayahnya. Bukankah setelah Safira menorehkan aib di keluarganya, kedua orang tua Adam sudah menutup mata dan telinga tentang keluarga itu? Lantas, kenapa sekarang ayahnya malah meminta dia untuk menikahi sepupu mantan calon istrinya? pikir Adam.

"Tapi Bi ... Adam tidak cinta sama Safina," elak Adam.

"Cinta itu urusan belakangan, Dam. Saat ini, harga diri keluarga dan kesehatan umi kamu lebih penting dibandingkan segalanya. Abi mohon, hanya kamu yang bisa menyelamatkan harga diri kami yang sudah ternoda akibat perbuatan perempuan murahan itu," tutur Pak Sanusi panjang lebar.

Adam hanya bisa menghela napas. Dia akhirnya pasrah pada garis nasib yang memang harus dia lalui.

"Baiklah, Adam mau, tapi Adam belum siap untuk menikah, Bi," jawabnya.

"Lantas?" tanya Pak Sanusi, menautkan kedua alisnya.

"Adam ingin bertunangan dulu dengan Safina, Bi. Setelah Adam yakin Adam bisa melupakan Fira, Adam siap menikahi Fina," imbuhnya.

"Baiklah, terserah kamu saja."

Tok-tok-tok!

Ketukan di balik pintu kamarnya, sontak membuat Adam menoleh.

"Siapa?" tanya Adam.

"Ini Umi, Nak. Apa kamu sudah siap?" tanya Bu Zahra.

"Iya, Mi. Adam sudah siap," sahut Adam.

"Ya sudah, ayo kita berangkat, Nak. Kita sudah telat sepuluh menit. Calon tunangan kamu pasti sudah gelisah menunggu pangerannya tiba," gurau Bu Zahra dari balik pintu.

Adam hanya tersenyum kecut mendengar gurauan ibunya.

"Iya, Mi. Sekarang juga Adam turun," lanjutnya.

Adam kembali merapikan jas putih yang dia kenakan. Setelah memantapkan niatnya, dia pun mengayunkan langkah, ke luar dari kamarnya.

🌷🌷🌷

Penunjuk waktu sudah berhenti di angka 11 begitu Adam tiba di rumah calon tunangannya. Sambutan yang dilakukan keluarga Safina, sungguh sangat luar biasa. Berbeda ketika dulu Adam memasuki rumah sebagai calon pengantin. Adam sendiri tidak menyangka jika dia akan menginjakkan kakinya lagi di rumah yang telah memberinya luka.

"Alhamdulillah, calon tunangan pria sudah datang," seru Oma Halimah yang membuat keluarga Safina langsung menoleh ke arah pintu.

Senyum Safina semakin mengembang melihat pangerannya berjalan mendekat. Begitu gagah dan rupawan, seperti pangeran-pangeran berkuda putih yang selalu dia dengar sebelum tidur.

"Bagaimana, Pak Jodi? Sepertinya kita langsung saja ke acara intinya," saran Pak Sanusi kepada calon besannya.

"Hmm, saya setuju dengan Anda, Pak Sanusi. Lagi pula, anak saya seperti terlihat sudah tidak sabar ingin mengenakan cincin pertunangannya," sahut Pak Jodi seraya mengerlingkan sebelah matanya menggoda putri semata wayang.

"Ish, Papa ..." rajuk Safira.

Kedua orang paruh baya itu pun saling tertawa begitu renyahnya.

Setelah acara penyambutan selesai, acara penyematan cincin pun dilakukan. Bergantian, Safina dan Adam saling menyematkan cincinnya di jari manis sebelah kiri. Selama acara berlangsung, senyum pun tak pernah sirna dari bibir tipis milik Safina.

Kali ini ... kemenangan berpihak padaku.

1
kecubung ijo 192
ujang sopir yg baik...
Ira Astri
adam aneh... gak pnah peduli dan sentuh istrinya, tp begitu istrinya selingkuh, malah di katain gak punya harga diri....
aneeeeeeehhhhh.....
Zulmadewi Wiwiek
Luar biasa
Zulmadewi Wiwiek
Lumayan
kecubung ijo 192
vic... kenzo anaknya pak rahardi. benar gak Thor. jd sikembar asli cucunya opa rahardi.
Rambu Nesty
lanjutkan Rana dengan siti ada gak kaka
kecubung ijo 192
jangan... jangan kenzo anaknya pak hadi. Bpk angkatnya safira
مي زين الش
safira gila.
Pasrah
ini baru novel bersejarah di mana anak menggurui ibu nya yg gak ada otak nya itu
Bajul Sayuto
cerita SAMPAH BABI
Restviani: Astaghfirullahaladzim....
maaf, Kak. tolong dijaga lisannya, karena kelak Anda akan mempertanggungjawabkan ucapan Anda di akhirat. Terus terang, saya tidak berniat menyinggung perasaan pihak mana pun atas cerita yang saya buat. Saya tidak ridho dikatakan seperti itu. Sebelum Anda meminta maaf, kelak jika saya kita sudah sama" berada di hari Pengadilan Akhirat. Saya TUNTUT ANDA!!
total 1 replies
Umiati Ati
Terlalu banyak misteri
Umiati Ati
sampai terharu bacanya
Umiati Ati
hmm.. masih blm tau alurnya...
Jaenal Aripin
paling suka baca KL ada anak jenius
Merrye
Rasain loe fira,emang dasar bodoh loe
Erika
bagus bang..bunda kamu itu harus di kasih ultimatum..ngga tau diri banget..sama tuh kayak ibunya Mutia..
Erika
si Mutia ga tau diri banget .udah di tolong .di obatin ..malah kayak gitu..
Erika
terlalu banyak drama ..bertele tele nih cerita
Amanah Sutrisno
Luar biasa
Pendi
cerita org2 egois semua
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!