Guru killer, yang ada dibenak semua orang pasti seorang guru yang galak dan suka menghukum siswanya bukan?
Begitu pula yang dialami oleh Evangeline Dorius (18 tahun) yang sangat tidak menyukai seorang guru killer karena selalu menyulitkannya atau memberinya tugas yang banyak.
Namun, apa jadinya jika guru killer itu jatuh cinta kepada dirinya? Bagaimana reaksi Eva terhadap pernyataan cinta Pak Theo?
Ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NKS Iravati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 - Tidak Akan Meninggalkan
Setelah insiden kecil di jalan tadi, Eva pun melanjutkan perjalanannya menuju toko roti tempat dia bekerja sampingan.
'Krincing'
Suara lonceng yang berada di dekat pintu. Lonteng tersebut akan berbunyi ketika ada seseorang yang datang untuk membeli roti.
Eva pun melangkahkan kakinya menuju ruang staf untuk berganti bajunya.
"Eh, nak kamu sudah pulang? Tumben pulang lebih awal?" Tanya Bu Indri pemilik toko roti ketika melihat Eva sudah berada di tokonya.
Eva tersenyum kikuk, tidak tahu apakah harus memberitahu Bu Indri bahwa dia sebenarnya dipulangkan karena terlibat masalah. "Eh, iya Bu, di sekolah gurunya ada rapat." Ucapnya bohong.
Bu Indri menelisik netra indah milik Eva. Ia merasa bahwa Eva sedang berbohong kepadanya. "Benarkah?" Tanya Bu Indri. Eva hanya mengangguk mantap.
Bu Indri menghela nafasnya. "Baiklah, mulailah bekerja." Ujarnya.
"Baik Bu." Ucap Eva.
Lalu ia pun menuju dapur mengambil roti yang telah matang untuk dia pajang di rak-rak etalase tempat dimana roti tersebut diletakkan.
Setelah selesai menyusun semua varian roti, Eva pun menuju ke belakang mesin kasir untuk melayani pengunjung yang datang membeli roti.
Karena sudah jam istirahat makan siang, maka akan ada banyak pembeli yang datang ke toko roti. Dengan sabarnya Eva melayani beberapa orang pengunjung yang datang membeli roti.
*
Satu jam telah berlalu, tubuh Eva tampak sedikit lesu. Bahkan tangan kirinya sudah berada di bahu kanannya memijatnya pelan. Dengan sesekali dia menjatuhkan kepalanya kekanan dan kekiri karena lehernya yang terasa pegal.
Tiba-tiba dari arah belakang, seseorang menaruh segelas susu coklat beserta sebuah roti tepat di depan Eva.
"Kak Tam?!" Ucap Eva yang terkejut lalu mendongak seorang karena tiba-tiba disodorkan segelas susu dan roti.
Orang yang dipanggil kak Tam hanya tersenyum. "Minum dan makanlah lalu istirahatkan tubuhmu sebentar. Kakak tau kamu lelah." Ujarnya.
"Dan satu hal lagi, panggil aku 'Tammy' jangan panggil aku kak Tam. Memangnya aku Snack Tim-Tam apa?" Lanjutnya lagi dengan wajah yang ditekuk masam.
Eva hanya nyengir kuda dengan menggaruk pelipisnya. "Maafkan aku ya kak. And thanks loh udah dibikinin susu sama roti." Jawabnya.
Tammy hanya bisa mendengus, bagaimanapun dia tidak bisa marah kepada Eva yang sudah dia anggap sebagai adiknya sendiri. "Udah gih, istirahat sana, nanti balik bantuin disini." Ujarnya.
"Ya, ya bawel ih." Jawab Eva lalu berlalu pergi menuju ruang staf untuk makan sekaligus istirahat sebentar.
*
*
Tak terasa matahari yang dengan angkuhnya menerangi dunia sekarang perlahan menyembunyikan dirinya di ufuk barat. Lalu digantikan oleh indahnya cahaya bulan dan bintang yang bertaburan mempercantik suasana di malam hari.
Eva dengan berjalan santai pulang menuju rumahnya dimana sang mama sudah menunggunya pulang sedari tadi.
*
Tak lama Eva pun sampai di rumahnya. "Ma, Eva pulang." Ucapnya. Dan tentu saja disambut dengan suka cita oleh sang mama.
"Princess mama sudah pulang." Ujar Mama Eva lalu mencium kening putrinya itu. "Sekarang kamu masuk kamar terus mandi lalu kita makan malam." Lanjutnya setelah mencium kening putri kesayangannya.
"Siap Ibu Negara." Jawab Eva dengan hormat seperti upacara bendera.
20 menit pun berlalu, kini Eva dan Ibunya sudah duduk di meja makan. Hanya ada suara dentingan sendok dan garpu saling bersahutan agar tidak terjadi keheningan.
"Ma, apa Mama sudah melakukan pengobatan ke rumah sakit?" Tanya Eva menatap Mamanya. Pasalnya sang Mama mengidap penyakit gagal ginjal kronik yang memerlukan pengobatan walaupun penyakit tersebut tidak bisa disembuhkan.
Gagal ginjal kronis adalah kondisi ketika fungsi ginjal menurun secara bertahap akibat kerusakan jaringan ginjal. Secara medis, gagal ginjal kronis didefinisikan sebagai penurunan laju penyaringan ginjal selama 3 bulan atau lebih. Gagal ginjal kronis (GGK) atau penyakit ginjal kronis (PGK) menyebabkan cairan, elektrolit, dan limbah menumpuk di dalam tubuh dan menimbulkan banyak gangguan. Gejala dapat lebih terasa ketika fungsi ginjal sudah semakin menurun. Pada tahap lanjut, GGK dapat membahayakan jika tidak ditangani, salah satunya dengan cuci darah.
Mama Eva hanya diam tidak menjawab pertanyaan putrinya. "Mama harus berobat, biar Mama gak sakit lagi. Kalo Mama sakit, siapa yang jagain Eva?" Ucapnya bergetar menahan tangisannya
"Mama gak akan ninggalin kamu kok. Bagaimana bisa Mama meninggalkan putri kesayangan mama yang cantik ini?" Ucapnya menenangkan sang putri.
Eva tersenyum sendu. "Mama harus janji besok harus berobat. Besok Eva akan ikut bersama Mama." Ucapnya tegas.
"Lalu bagaimana dengan pekerjaanmu?" Tanya Mama Eva. Menatap anaknya yang tidak biasanya bolos kerja.
"Aku akan izin besok!" Ucap Eva meyakinkan.
Bersambung…….
