Tak sengaja Rena melihat suami nya sedang bersama dengan seorang wanita, padahal dia sedang dalam kondisi hamil 3 bulan, dari awal sebelum menikah dia sudah mengatakan bahwa dia paling tidak suka di bohongi, dan suami nya mengiyakan permintaan nya.
Namun setelah melihat apa yang di lakukan suaminya Rena pergi dan berniat untuk menuntut cerai. Rena adalah gadis bercadar yang kecantikan nya hanya di perlihatkan kepada suaminya, dia tidak pernah membenci seseorang, tapi dia paling benci di bohongi apa lagi itu suami yang di cintai nya.
suaminya sudah berusaha untuk membuat Rena kembali dan percaya, namun semua sia - sia. tiba - tiba datang seorang gadis berjilbab yang Rena lihat waktu itu bersama suami nya. gadis itu melemparkan sebuah kunci kepada Rena, sambil menangis dia mengatakan.
"jika kamu ingin mencari kebenaran ambil kunci ini, jika tidak buang lah, namun jangan pernah membenci nya, karena Malaikat pun akan membencimu walaupun kau berbakti kepada orang tua mu."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon frangki s, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 Detak Jantung Rena
Kembali lagi.
"Aku balik duluan ya....Soalnya ada janjian dengan seseorang." Kata Dewi sambil pergi meninggalkan kedua sahabat nya.
"Dasar tidak setia kawan." Gerutu Santi.
Sedangkan Rena hanya tersenyum melihat kelakuan kedua sahabat nya.
"Bu' Jadi berapa semua makanan nya. Saya sudah selesai makan." Tanya Santi.
"Total nya 47.000 Mba."
Santi yang sedang menghabiskan sisa minuman nya. Tiba - tiba langsung batuk - batuk karena kaget dengan nominal yang Ibu tadi katakan.
"Kok harganya cepat sekali naik Bu' Padahal kemarin kan harga nya masih biasa."
"Harga masih sama kok Mba' Tadi teman Mba yang satu nya bilang nanti Mba yang bayarin." Jawab pemilik Kantin.
"Bisa bangkrut aku kalau begini." Kata Santi bercanda.
Tiap kali makan sama Dewi pasti dia yang selalu membayar.
"Ini pakai uang aku saja."
Kata Rena sambil membuka Dompet nya.
"Tidak usah Rena cantik. Aku tidak mau bikin kamu repot karena ulah si Nenek lampir itu. Kamu tenang saja uang aku kan tidak pernah habis...." Kata Santi dengan manja.
Santi dan Dewi berteman sejak mereka masuk SMA. Dewi memang selalu mengerjai Santi jika sudah mengenai urusan uang makan. Dia tau Santi punya uang lebih.
Namun Dewi melakukan itu karena Santi selalu memaksa nya untuk makan. Bukan karena ingin memanfaatkan temannya dan Santi juga tau akan hal itu.Santi hanya berpura-pura saja tidak tahu. Selama ini Santi membiarkan Dewi melakukan itu.
Dewi memang bukan hidup dari keluarga yang mampu. Ayah dan Ibu nya hanyalah seorang petani. Sementara Kakak Laki - lakinya bekerja sebagai seorang kuli bangunan. Kakaknya lah yang memaksa Dewi kuliah.
***
"Dewi mau kerja saja ya Kak. Supaya Dewi bisa bantu Ayah sama Ibu. Agar Kakak juga bisa cepat nikah sama Kak Ayu. Dewi tidak mau Kakak membiayai kuliah Dewi. Kakak sudah cukup bantu Dewi sampai lulus SMA Ucap Dewi dalam tangisnya.
Kakaknya langsung memeluk Adik kesayangan nya.
"Kamu tahu tidak Rezeki terbesar dalam hidup Kakak."
"Dewi tidak tahu." Masih dalam tangisnya.
"Kamu adalah Rezeki terbesar yang Allah SWT berikan sepanjang hidup Kakak. Sewaktu kamu masih Bayi. Kakak sudah berjanji akan menyekolahkan kamu sampai tamat kuliah dan Kakak sudah membulat kan tekad mulai saat itu. Kakak belum akan menikah sebelum kamu Wisuda."
Dewi melepaskan pelukan Kakaknya nya. Dia mengusap air matanya kemudian bertanya.
"Lalu Kak Ayu bagaimana?" Tanya Dewi.
"Itu urusan Orang dewasa. Kamu tahu nya belajar saja. Kakak sudah bicara dengan kedua Orang tuanya. Kakak meminta waktu sampai kamu selesai kuliah. Alhamdulillah Ayah dan Ibu nya tidak keberatan dengan keputusan Kakak. Apalagi Ayu' Dia sudah cinta mati sama Kakak jadi kamu tidak usah khawatir." Kata Kakaknya menenangkan Dewi.
***
Balik Lagi....
"Kamu mau langsung balik atau mau ikut dengan aku ke Mall. Setelah itu kita nonton di Bioskop.Tenang....Nanti aku yang bayarin jangan khawatir." Kata Santi berusaha membujuk Rena.
Santi memang berasal dari keluarga yang terbilang cukup kaya. Kedua Orang tuanya bekerja di Kantor milik Pemerintah dan memiliki jabatan sebagai Pimpinan. Sedangkan Kakaknya adalah seorang Polisi. Jadi tidak heran lagi kalo dia pulang Kampus selalu keluyuran ke Mall. Sekedar belanja atau jalan - jalan.
"Kamu kan tahu aku tidak suka kemana-mana." Kata Rena dengan lembut.
"Oh iya ya aku lupa lagi. Kayaknya aku harus selalu periksa ke Dokter deh Ren' Soalnya aku sering lupa." Kata Santi sambil tertawa.
"Kalau begitu aku duluan ya Ren." Kata Sinta sambil berlalu pergi meninggalkan Rena. Rena pun berjalan menuju Halte dekat Kampus.
Rena mulai membuka Aplikasi Grab Car. Dia memesan agar segera menjemput nya di Halte sebelah Kampus. Tempat biasa Rena menunggu jemputan. Tidak lupa pula dia meminta pengemudinya seorang Wanita. Rena tidak mau kalau pengemudinya Laki - laki. Beda lagi kalau dalam keadaan terpaksa.
Selama ini baru sekali dia di antar pengemudi Laki - laki. Seandainya bukan karena mau buru - buru. Rena tetap menunggu sampai ada pengemudi Wanita yang mengantar nya.
***
Di tempat lain.
Awan sedang mengemudikan Mobil nya. Tiba - tiba dia mendadak menginjak Rem Mobil. Karena Mobil di depan nya tiba - tiba berhenti. Awan pun keluar dari Mobilnya. Dia bejalan kearah Mobil yang di depan dan mengetuk kacanya.
"Bapak tidak apa - apa?" Kata Awan setelah Bapak itu membuka kaca Mobil nya.
"Tidak apa - apa Pak' Maaf tadi saya tiba - tiba berhenti. Kata Bapak itu.
Bapak itu tiba - tiba berhenti, Karena di depan Mobil nya ada seorang Nenek yang sedang mengumpul uang koin nya yang terjatuh di jalan. Tampak kejadian itu membuat arus lalu lintas sedikit macet.
"Woi Nek' Kalau mau mengemis jangan di tengah jalan dong. Bikin susah Orang saja."
Beberapa pengemudi yang lain tampak ikut menyalah kan si Nenek karena hampir membuat Mobil mereka saling tabrak.
Awan berjalan ke arah si Nenek. Dia langsung memeluk nya tanpa malu di lihat Orang banyak.
Awan membawa Nenek itu masuk kedalam Mobil nya.
Para pengemudi yang tadi nya emosi memberikan tepuk tangan karena melihat apa yang di lakukan Awan.
Dada Rena terasa sesak. Air matanya menetes melihat kejadian itu. Mobil yang membawa Rena kebetulan berada di belakang Mobil Awan.
"Ya Allah apa yang terjadi dengan diriku."
Jantung Rena berdetak kencang ketika Awan berjalan di depan Mobil, Yang membawa Rena sambil memeluk si Nenek. Tidak sengaja Rena melihat wajahnya Awan.
Rena merasa dia mengenali Lelaki baik dan tampan itu. Namun dia tidak mengetahui apa - apa sama sekali.
Rena merasa baru pertama kali melihat Lelaki itu. Namun hati dan pikiran nya seakan - akan sudah mengenali nya lebih jauh.
Lebih parah nya lagi perasaan kagum itu muncul lagi. Setelah pertemuan Rena dengan seorang Laki - laki tempo dulu. Laki - laki yang sudah mau mengejar pencuri Laptop nya saat itu.
Arus lalu lintas kembali seperti biasa.
Sementara Rena masih termenung melihat Mobil Awan di depan pergi meninggalkan nya.
"Ya Allah siapakah Laki - laki itu? Mengapa jantung ini berdetak kencang. Mengapa Hamba mengalami rasa kagum itu lagi. Apakah ini cinta. Mengapa rasa ini tidak pernah Hamba alami selama ini. Mengapa rasa nya indah sekali Ya Allah."
"Ampuni Hamba Ya Allah karena sudah jatuh cinta pada Laki - laki yang bukan Muhrim Hamba."
"Ampuni Hamba karena sudah mengalami Jatuh cinta."
***
Telpon Awan berdering....
"Ya Rak' Aku lagi di jalan dua jam lagi aku balik ke Rumah."
"Kabar baik Wan."
"Kabar baik apa?" Kata Awan penasaran.
"Alhamdulillah ada harapan."
Dengan penuh rasa gembira Raka mengatakan nya pada Awan.
Perasaan bahagia tiba - tiba menyelimuti Hati Awan.
"Baiklah 20 menit lagi aku sampai." Kata Awan sambil memberhentikan Mobilnya di depan sebuah Rumah Makan.
Raka tersenyum mendengar apa yang di katakan Awan. Ada perasaan bahagia di Hati nya karena bisa membantu Awan sahabat nya.
Semoga kamu menemukan nya Wan." Kata Raka dalam Hati.
"Aku tau kamu jatuh cinta pada Wanita itu.Walaupun kamu tidak mau mengakuinya. Bagaimana bisa dua jam menjadi 20 Menit....?" Kata Raka sambil tersenyum.
tapi kalau pemeran utama pria harus mengemis dan menderita baru dimaafkan
kalau sudah begini dimana keadilan yang harus ditegakkan
kok g pernah dgr,
boleh kasih penjelasan lbh akurat, atau vid ulama y membahas@?
gk rela kayaknya nya klo ud end😔😢
blm tau ke benaran yg pasti sikapnya begitu ke suami dr segi mn solehanya thor...sorry...
banyak kejutan" dari masing"tokoh tentang jati dirinya
pokok nya keren alur ceritanya