Maafkan Aku Istriku

Maafkan Aku Istriku

Bab 1. Wanita bercadar

Hujan tiba - tiba turun begitu deras, Awan berlari menuju sebuah Halte untuk sekedar berteduh. Mobil nya mogok dan terpaksa dia harus menunggu sahabat nya Raka menjemput.

Di sebelah kanan nya ada seorang Wanita bercadar sedang membawa Tas Laptop berwarna hijau. Wanita itu tampak gelisah menunggu driver online pesanan nya.

"Assalamu'alaikum."

Kata Awan pada Wanita bercadar itu.

"Waalaikum salam." Jawab Rena tanpa memandang orang yang sedang mengajak nya bicara.

Hati Awan tersentuh dengan sikap Wanita itu. Baru pertama kali dia bicara dengan seorang Wanita tanpa melihat wajahnya.

Awan memang tampan dan memiliki jabatan sebagai seorang Manager keuangan di Kantor tempat dia bekerja.

"Siapakah Wanita ini?" Kata Awan dalam hati sambil tersenyum. Ini pertama kali nya dia merasakan jatuh cinta tanpa mengetahui nama atau pun melihat wajah gadis itu.

Selama ini banyak Wanita yang mendekati nya. Namun tidak pernah ada yang bisa memikat hatinya. Tidak jarang Awan sering menghindar jika ada Wanita di samping nya. Dia takut terjerumus dalam dosa zina.

Tiba - tiba datang seorang Pria bertopi merebut Tas Laptop di tangan Wanita itu.Spontan Wanita bercadar itu berteriak.

"Tolong - tolong Laptop saya di curi."

Beberapa orang di situ sontak kaget dengan apa yang barusan terjadi tanpa di sadari Awan berlari mengejar pencuri itu. Dia tidak lagi menghiraukan hujan yang begitu deras.

Setelah sekian lama kejar - kejaran dengan pencuri itu. Akhirnya Awan mendapat kembali Tas beserta Laptop setelah berhasil menghajar pencuri itu.

Awan tak hanya tampan namun dia juga pemegang sabuk hitam karate. Makanya pencuri itu terpaksa memberikan Tas Laptop hasil curiannya. Setelah babak belur di hajar Awan.

"Maaf Pak' Anak saya belum makan. Saya terpaksa mencuri." Kata pencuri itu.

Awan jadi tidak tega melihat pencuri itu, dia melihat ada kesungguhan dari kata - kata yang Pencuri itu katakan.

Tanpa pikir panjang Awan mengambil uang lima lembar berwarna merah di Dompet nya.

"Ambil ini Pak! Dan jangan lagi melakukan perbuatan hina seperti tadi lagi."

Pencuri itu malah heran dengan sikap baik Awan.

"Maafkan saya Pak! Saya tidak akan mengulangi nya lagi. Semoga Allah SWT melindungi orang sebaik Bapak. Kata pencuri itu sambil menangis.

"Saya Awan nama Bapak siapa?"

"Saya Karni Pak." Kata Pak Karni sambil mengusap air mata yang mengalir di mata nya.

"Kalau Bapak butuh pekerjaan hubungi saya Ini kartu nama saya." Kata Awan sambil pergi meninggal Pak Karni.

"Terima kasih Pak Awan."

Tiba - tiba Awan teringat dengan Wanita bercadar pemilik Laptop yang ada di tangan nya, Awan pun segera berlari.

"Pasti Wanita itu khawatir dengan Laptop nya." Kata Awan mempercepat langkahnya.

***

Sebuah Mobil Avanza berwarna hitam berhenti di depan Halte.

Notifikasi panggilan pun muncul di layar Handphone Wanita itu.

"Assalamu'alaikum. Mba' Saya sudah di depan Halte."

Dengan penuh rasa berat hati Rena menjawab.

"Waalaikum'salam Pak' Bisa tunggu sebentar?" Jawab Rena dengan suara sedih.

"Sebentar saja ya Mba' Soalnya saya di tunggu istri saya di rumah." kata pengemudi itu.

"Iya Pak! 10 Menit lagi."Jawab Rena memohon.

Sebenarnya Rena tidak suka membuat orang lain susah karena dirinya.Namun dia masih berharap, pencuri itu bisa di tangkap dan Laptop nya bisa kembali.

20 Menit berlalu.

"Mba' Ini sudah lebih dari 10 Menit.Perjanjian nya kan cuma 10 Menit. Bagaimana apa kita bisa berangkat?" Kata pengemudi itu lagi.

Sebenarnya Rena belum ingin pergi dari Halte itu. Ingin sekali dia membatalkan pesanan drivernya. Bukan karena Laptop nya di curi. Namun di Laptop itu dia menyimpan banyak kenangan dengan sang Almarhumah Umi nya.

Hari sudah mau gelap Rena takut Abi nya marah jika dia pulang terlambat. Karena Rena sudah membuat kesepakatan dengan Abi nya klo dia tidak akan pulang selepas Magrib.

Abi sebenarnya tidak mau Rena kuliah. Abi lebih suka Rena membantu nya mengajar di Pesantren milik Abi dan Paman nya.

Karena hanya Rena Anak satu - satunya dan Putri kesayangan yang sangat dia cintai.

Harapan Abi nya, Rena mau menjadi pengajar di pondok Pesantren sambil menunggu Lelaki sejati yang akan menjadi calon Imam nya.Namun dia tidak bisa menahan keinginan Putri kesayangannya.

Akhirnya Rena memutuskan untuk naik driver online yang telah di pesan. Walaupun ada penyesalan yang sangat mendalam di hati nya.

Rena berharap Laki - laki yang mencoba mengejar pencuri Laptop nya, Bisa selamat dan berhasil mendapatkan kembali Laptop kesayangannya.

"Ya Allah! Selamatkan lah Orang yang sudah mau membantu mengejar pencuri tadi. Ampunilah kesalahan pencuri itu dan berikan lah pencuri itu Rezki yang halal lagi baik Amin." Ucap Rena dalam hati.

Tanpa sadar Rena kaget sendiri mengingat doa yang telah dia ucapkan. Bukan karena dia berdoa untuk kebaikan pencuri itu. Namun Laki - laki yang tadi sempat membuat Rena kagum karena kepedulian nya.

Baru kali ini Rena merasa kagum kepada seorang Lelaki selain Abi nya.Ada senyum yang nampak di bibir Wanita bercadar itu.

"Ya Allah apakah ini yang nama nya cinta? Ampuni Hamba kalau memang apa yang Hamba rasakan saat ini adalah suatu dosa." Ucap nya lagi.

Selama ini Rena selalu menjaga pandangannya dari semua Lelaki yang bukan Muhrim nya. Rena hanya akan memberikan pandangan nya itu kepada Imam nya nanti. Bahkan kepada Abi nya sendiri dia tidak berani menatap wajahnya.

***

Di tempat lain....

Awan berusaha agar cepat sampai di tempat tadi. Dia sudah tidak sabar menemui Wanita bercadar yang sudah mengetuk pintu Hatinya.

"Semoga dia senang dengan apa yang telah aku lakukan. Karena ketika Wanita itu berteriak meminta tolong tak ada satupun yang mau bergerak mencoba mengejar Pencuri itu." Kata Awan dalam hati nya.

Mereka mungkin tidak peduli akan hal seperti itu, Karena merasa bukan urusan mereka. Apalagi di saat Hujan turun dengan sangat deras dan mereka memang sudah menunggu jemputan untuk pulang.

Ketika sampai di Halte.

"Kemana semua orang yang berdiri di sini? Apakah mereka tidak menunggu sang pahlawan telah kembali?"

Senyum di bibir Awan langsung hilang seketika.

"Kemanakah engkau pergi wahai Bidadari yang telah mencuri Hatiku?" Lemas sudah tubuh Awan, Dia seperti orang yang lagi putus cinta.

"Maaf kan aku Bidadari ku. Pasti kamu kecewa, Karena mengira aku tidak akan berhasil mengejar pencuri itu. Aku bahkan belum memberikan Laptop mu. Aku bahkan belum tau namamu, Tapi mengapa kamu sudah mengecewakan Hati ini? Baru pertama kali aku merasakan apa yang nama nya cinta. Namun kamu sudah menggores luka di Hati ku."

Awan hanya bisa bersandar memandangi Laptop yang berada di tangan nya. Dia merenung sambil menunggu sahabat nya Raka datang.

***

Telpon Rena berdering.....

"Assalamu'alaikum."

"Waalaikum Salam." Jawab Rena.

"Ada apa Bang?"

Kata Rena memulai pembicaraan karena Kakak sepupu Rena belum juga menjawab setelah Rena membalas salam nya.

"Kamu ada di mana Dik?"

Sebutan Usman untuk Rena. Dia sudah mengganggap Rena seperti Adiknya sendiri karena mereka berdua sama - sama tidak punya saudara kandung begitu pun dengan Rena yang mengganggap Usman sebagai Kakaknya.

"Rena lagi di Mobil Bang' Ini sudah di jalan mau pulang. memang nya ada apa Bang?"

Rena Khawatir karena belum pernah Usman menelpon nya sampai diam seperti ini.

"Abi kecelakaan Dik." Kata Usman dengan suara pelan.

Mendengar berita dari Usman, Rena hanya diam tidak dapat berkata apa - apa.

"Dik' kamu tidak apa - apa kan?"

Usman tau karakter Rena seperti apa. Dia tau apa yang di rasakan Rena saat ini.

Setelah mengucapkan kata Istigfar Rena mengumpulkan suara nya yang susah untuk di keluarkan.

"Abi sekarang di Rumah Sakit mana Bang?" Tanya Rena.

"Abi sekarang di Rumah Sakit Siti Khadijah. Abang sama Umi lagi mengurus Administrasi nya. Kamu cepat kemari ya." Kata usman dengan suara pelan.

"Pak' Bisa langsung belok Kanan? Kita langsung ke Rumah Sakit Siti Khadijah saja .Nanti bayarannya saya tambah." Jawab Rena dengan menahan air mata yang sudah membasahi cadar yang menutup wajahnya.

"Baik Mba." Jawab pengemudi itu.

Tanpa pikir panjang pengemudi itu langsung belok kanan. Dia tahu penumpangnya lagi kena musibah karena terdengar di telinga nya kata Rumah Sakit dan dia juga tidak mau di laporkan karena tidak bisa memuaskan penumpangnya. Bisa - bisa Akun nya di suspen Pihak Kantor.

Terpopuler

Comments

frangki sahari

frangki sahari

saya akan rajin update setiap hari, semoga kalian suka dengan alur cerita 😁🙏

2022-04-20

3

frangki sahari

frangki sahari

Terima kasih atas kunjungan nya😁

2022-04-20

0

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

aku mampir thor

2022-04-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Wanita bercadar
2 Bab 2 Hujan dan Hijau
3 Bab 3 Kalimat yang Misterius
4 Bab 4 Bos yang Aneh
5 Bab 5 Vikal Dosen Tampan
6 Bab 6 Detak Jantung Rena
7 Bab 7 Perasaan itu Muncul Lagi
8 Bab 8 Sebagian masa lalu Awan
9 Bab 9 Tugas kelompok
10 Bab 10 Hanya Rindu
11 Bab 11 Keputusan yg di paksakan
12 Bab 12 Belajar Mengaji
13 Bab 13 Cemburu
14 Bab 14 Rena pingsan
15 Bab 15 Hadiah
16 Bab 16 Kedatangan Tamu
17 Bab 17 kejujuran Hati
18 Bab 18 Ketahuan
19 Bab 19 Manager Polos
20 Bab 20 Musibah Membawa Berkah
21 Bab 21 Bahagia Karena Memaafkan
22 Bab 22 Sang Pahlawan
23 Bab 23 Hafalan Surah Pendek
24 Bab 24 Gaji Untuk Dawa
25 Bab 25 Surprise untuk Dewi
26 Bab 26 Ungkapan Isi Hati
27 Bab 27 Tiga Surah Pendek
28 Bab 28. Lanjut Chating
29 Bab 29 Permintaan Di Terima
30 Bab 30 Lamborghini Hijau
31 Bab 31 Perasaan Dewi yang Sebenarnya
32 Bab 32 Kecewa
33 Bab 33 Kabar Duka
34 Bab 34 Koma
35 Bab 35 Wisuda
36 Bab 36 Teriakan Afya
37 Bab 37 Petunjuk Kedua Dalam Mimpi
38 Bab 38 Pertemuan Rena dan Afya
39 Bab 39 Bahagia yang Tertutupi Kesedihan
40 Bab 40 Ciuman pertama Rena
41 Bab 41 Ibu Pimpinan
42 Bab 42 Ketakutan Pak Karni
43 Bab 43 Sebuah Saran
44 Bab 44 Kehilangan Sopan Santun
45 Bab 45 Informasi Untuk Raka
46 Bab 46 Selimut Tidur
47 Bab 47 Maria Garcia
48 Bab 48 Mereka Lagi
49 Bab 49 Kepergian Mendadak
50 Bab 50 Nasehat Untuk Awan
51 Bab 51 Motif Balas Dendam
52 Bab 52 Jalan Berdua
53 Bab 53 Titipan Untuk Pak David
54 Bab 54 iPhone 13 Pro Max
55 Bab 55 Rumah
56 Bab 56 Uang Perawatan
57 Bab 57 Ipar yang Arogan
58 Bab 58 Janji yang Di Ingkari
59 Bab 59 Tampak Berbeda
60 Bab 60 Obsesi
61 Bab 61 Sesuatu Yang Berharga
62 Bab 62 Hukuman
63 Bab 63 Pernikahan
64 Bab 64 Hamil
65 Bab 65 Kepergian Rena
66 Bab 66 Di Usir
67 Bab 67 Akting
68 Bab 68 Mudah Emosi
69 Bab 69 Akhirnya Mengerti
70 Bab 70 Tak Kunjung Datang
71 Bab 71 Aib Yang Dijaga
72 Bab 72 Kesalahan Terbesar
73 Bab 73 Minta Maaf
74 Bab 74 Susu Ibu Hamil
75 Bab 75 Candaan Tiga Wanita
76 Bab 76 Surga Yang Diharamkan
77 Bab 77 Gengsi
78 Bab 78 Hutang
79 Bab 79 Hadiah Dari Mama
80 Bab 80 Sky
81 Bab 81 Patah Hati
82 Bab 82 Penutup
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Bab 1. Wanita bercadar
2
Bab 2 Hujan dan Hijau
3
Bab 3 Kalimat yang Misterius
4
Bab 4 Bos yang Aneh
5
Bab 5 Vikal Dosen Tampan
6
Bab 6 Detak Jantung Rena
7
Bab 7 Perasaan itu Muncul Lagi
8
Bab 8 Sebagian masa lalu Awan
9
Bab 9 Tugas kelompok
10
Bab 10 Hanya Rindu
11
Bab 11 Keputusan yg di paksakan
12
Bab 12 Belajar Mengaji
13
Bab 13 Cemburu
14
Bab 14 Rena pingsan
15
Bab 15 Hadiah
16
Bab 16 Kedatangan Tamu
17
Bab 17 kejujuran Hati
18
Bab 18 Ketahuan
19
Bab 19 Manager Polos
20
Bab 20 Musibah Membawa Berkah
21
Bab 21 Bahagia Karena Memaafkan
22
Bab 22 Sang Pahlawan
23
Bab 23 Hafalan Surah Pendek
24
Bab 24 Gaji Untuk Dawa
25
Bab 25 Surprise untuk Dewi
26
Bab 26 Ungkapan Isi Hati
27
Bab 27 Tiga Surah Pendek
28
Bab 28. Lanjut Chating
29
Bab 29 Permintaan Di Terima
30
Bab 30 Lamborghini Hijau
31
Bab 31 Perasaan Dewi yang Sebenarnya
32
Bab 32 Kecewa
33
Bab 33 Kabar Duka
34
Bab 34 Koma
35
Bab 35 Wisuda
36
Bab 36 Teriakan Afya
37
Bab 37 Petunjuk Kedua Dalam Mimpi
38
Bab 38 Pertemuan Rena dan Afya
39
Bab 39 Bahagia yang Tertutupi Kesedihan
40
Bab 40 Ciuman pertama Rena
41
Bab 41 Ibu Pimpinan
42
Bab 42 Ketakutan Pak Karni
43
Bab 43 Sebuah Saran
44
Bab 44 Kehilangan Sopan Santun
45
Bab 45 Informasi Untuk Raka
46
Bab 46 Selimut Tidur
47
Bab 47 Maria Garcia
48
Bab 48 Mereka Lagi
49
Bab 49 Kepergian Mendadak
50
Bab 50 Nasehat Untuk Awan
51
Bab 51 Motif Balas Dendam
52
Bab 52 Jalan Berdua
53
Bab 53 Titipan Untuk Pak David
54
Bab 54 iPhone 13 Pro Max
55
Bab 55 Rumah
56
Bab 56 Uang Perawatan
57
Bab 57 Ipar yang Arogan
58
Bab 58 Janji yang Di Ingkari
59
Bab 59 Tampak Berbeda
60
Bab 60 Obsesi
61
Bab 61 Sesuatu Yang Berharga
62
Bab 62 Hukuman
63
Bab 63 Pernikahan
64
Bab 64 Hamil
65
Bab 65 Kepergian Rena
66
Bab 66 Di Usir
67
Bab 67 Akting
68
Bab 68 Mudah Emosi
69
Bab 69 Akhirnya Mengerti
70
Bab 70 Tak Kunjung Datang
71
Bab 71 Aib Yang Dijaga
72
Bab 72 Kesalahan Terbesar
73
Bab 73 Minta Maaf
74
Bab 74 Susu Ibu Hamil
75
Bab 75 Candaan Tiga Wanita
76
Bab 76 Surga Yang Diharamkan
77
Bab 77 Gengsi
78
Bab 78 Hutang
79
Bab 79 Hadiah Dari Mama
80
Bab 80 Sky
81
Bab 81 Patah Hati
82
Bab 82 Penutup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!