Eklusif hanya di Noveltoon, jika ada di tempat lain berarti plagiat
Jangan lupa like, komen, Vote dan hadiah.
Seorang pria bernama SULTAN. Ia hanya anak miskin dan tinggal dengan ibunya di rumah kecil, namun tiba-tiba ia mendapatkan sistem dan sistem tersebut merubah hidupnya, yang dulunya hanya anak lemah dan hidup miskin kini menjadi kuat dan kaya raya dan sistem itu membantu ia menjadi kuat dan kaya raya.
Ia harus mengerjakan misi dan juga membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6
Menganalisa...
Pencarian...
Selesai...
Sistem:
Mereka sengaja mempersulit Tuan, tapi Tuan harus bisa menyakinkan agar Tuan bisa lolos.
Sultan:
Tapi apa yang harus aku lakukan?
Sistem:
Tuan pikirkan saja sendiri.
Sultan:
Astaga kau sangat menyebalkan, ini saatnya aku membutuhkanmu.
"Katakan pada saya, kenapa bisa kalian mengeluarkan semua koin dari mesin otomatis itu?" Tanya direktur mengintrogasi Sultan dan Tedi.
"Kami tidak melakukan apa pun," jawab Sultan tegas.
"Jika kalian tidak melakukannya lalu kenapa bisa begini?" Bentak direktur tersebut.
"Kami benar-banar tidak tau pak," sahut Tedi.
"Mesin otomatisnya rusak pak," jawab Sultan.
"Mana mungkin rusak begitu saja, pasti ada yang telah kalian lakukan, ayo jujur saja," bentak direktur mengebrak meja.
"Kami harus apa agar bapak percaya?" Tanya Sultan menatap direktur ia berusaha tidak takut.
"Kalian harus tanggung jawab dan ganti rugi mesinnya," jawab Direktur itu menunjuk ke arah Sultan.
"Itu bukan kesalahan kami, untuk apa kami mengantikannya," balas Sultan.
"Saya tidak mau tau, kalian harus ganti rugi, jika kalian merasa tidak bersalah, tunjukan buktinya," kata direktur mengetuk-ngetuk meja.
Sultan dan Tedi terdiam, pakai apa mereka membuktikannya.
Sultan:
Sistem, dengan apa aku harus membuktikannya?
Sistem:
Dari cctv.
"Anda bisa lihat cctv jika kami melakukan sesuatu," balas Sultan tak mau kalah. Direktur itu terdiam.
"Cek cctv," perintah direkturnya.
"Siap pak," ujar manejernya langsung menuju ruangan pemantauan.
"Coba cek saat 2 orang anak tadi yang bermain tebak angka," perintah manejer.
"Baik pak," angguk pegawai itu dan langsung mengecek cctv di mana awal mula Sultan dan Tedi masuk dari ruangan dan berdiri di depan tebakan angka. Sultan hanya berdiri agak lama kemudian memencet angka, lalu keluar koinnya. Kemudian Sultan memasukan koin lagi dan ia kalah, Sultan memasukkan koin lagi dan memencet angka seperti biasa dan langsung keluar koin banyak, memang tak ada yang aneh karena mereka bermain seperti biasa dan mereka tidak melakukan kesalahan.
"Apa benar memang mesinnya yang rusak?" Tanya manejer mengaruk-garuk dagunya yang tidak gatal.
Manejer mengirim pesan singkat lewat ponselnya kepada direkturnya.
"Pak, mereka benar tidak melakukan kesalahan," isi pesan tersebut.
"Hapus rekaman cctv itu, kita tidak boleh kehilangan air muka kita karena meminta maaf duluan, nanti apa kata pelanggan yang lain, mereka pasti mengejek casino yang sudah lama saya bangun ini," balas direktur itu.
"Siap pak."
"Hapus bagian saat mulai mereka datang, hapus secara permanen sehingga tidak bisa di pulihkan," perintah manejer.
"Baik pak," kata pegawai itu dan menghapus bagian Sultan dan Tedi mulai masuk casino dan hanya meninggalkan rekaman saat koin itu keluar tiada hentinya.
Manejer datang membawa sisa rekaman tersebut yang sudah di kirik ke ponselnya.
"Coba kalian lihat, kalian tidak ada buktinya," kata direktur memperlihat video lewat ponsel manejernya.
"Hey... pak! Itu hanya rekaman yang sudah di potong saat koinnya kekuar tiada hentinya, terus mana video yang lain saat awal saya bermain memasukkan koin pertama?" Tanya Sultan tak terima.
"Tidak terekam karena sebelum kamu merusakkan mesin tersebut, cctv dalam perbaikan," Jawab direktur mencari alasan.
"Aku tidak percaya itu," ujar Suktan mengeram.
"Kalian tidak punya bukti, sekarang kalian ganti rugi dan minta maaf," ujar manejer itu membulatkan matanya.
Sultan:
Sistem, apa kamu bisa melakukan sesuatu hal yang tiada menjadi ada?
Sustem:
Tidak Tuan.
Sultan:
Hais... Bagaimana ini? Apa benar waktu itu cctv dalam perbaikan? Lalu kenapa aku tidak melihat ada perbaikan? Apa mereka sengaja membohongi kami?
Sistem:
Membohongi kalian 100%
"Apa! kurang aja tua bangka ini, aku akan membongkar kebusukan kalian," ujar Sultan mengeram.
Sultan:
Sistem bagaimana aku bisa membuktikan kepada mereka jika aku tidak bersalah.
Sistem:
Tuan harus menunjukan cctvnya.
Sultan:
Bagaimana aku bisa menunjukannya? Rekaman itu hanya sepotong.
Sistem:
Sustem bisa memulihkan jika itu hanya di hapus.
Sultan:
Baiklah, kau harus bekerja sama saat ini, dan jangan ngilang secara tiba-tiba.
Sistem:
Siap Tuan.
"Pinjamkan ponselnya kepada saya," kata Sultan mengulurkan tangannya.
"Untuk apa? Jangan kamu berfikir untuk merusaknya untuk menghilangkan bukti, kami masih ada salinan rekaman yang lain," ujar manejer itu.
"Mana berani saya melakukannya, saya hanya ingin melihatnya dengan jelas," kata Sultan yang mereka lihat sudah pasrah, namun sebenarnya itu trik Sultan agar dapat meminjam ponselnya, jika sudah di tangannya Sistem bisa mengutak atik ponsel tersebut.
"Baiklah, lihat yang jelas dan baik-baik," kata manejer menyerahkan ponsel itu kepada Sultan. Sultan terlihat sedikit senyum di bibirnya.
Sultan:
Aku sudah mendapatkan ponselnya, lalu bagaimana ini?
Sistem:
Baik Tuan sistem akan memulihkan duku rekaman yang mereka hapus di komputernya lalu memindahkan keponsel mereka.
Sultan:
Aku mengandalkanmu.
Menganalisa...
Memulihkan rekaman yang terhapus...
Loading...
Selesai...
Memindahkan...
1%... 2%... 3%... 4% ..................... 30%.............40%........... 50%.........
"Apa belum selesai kamu melihatnya?" Tanya manejer heran karena Sultan melihat ponselnya dengan mata terpejam.
60%........... 70% .............. 90%.......... 100%.
Selesai...
Sultan menari nafas lega. Sultan memutar ulang rekaman yang sudah lengkap sejak ia masuk dari pintu casino dan memainkan permainan tebak angka hingga koin keluar tiada hentinya itu.
"Jika saya punya buktinya bahwa saya tidak bersalah apa kalian melepaskan saya?" Tanya Sultan mengengam ponsel tersebut.
Direktur itu mengangguk-angguk lalu menyuruh manejernya untuk membungkukkan tubuhnya.
"Apa benar rekamana itu sudah di hapus?" Bisik direktur.
"Sudah pak, bahkan di hapus permanen dan tidak isa di pukihkan kembali," jawab manejer berbisik pula.
"Ya, saya akan melepaskanmu," jawab direktur tersebut mengangguk-angguk.
"Baiklah, jika begitu lihat Video ini," Sultan memutar rekaman tersebut dari ponsel manejer itu dan dari pertama hingga akhir membuat manejer terbelalak karena sama persis dengan video yang ada di komputer sebelum di hapus. Manejer itu sangat kebingungan, karena tadi yang di kirim oleh pegawai tersebut hanya separuh rekamannya saja dan kenapa bisa menjadi komplit.
"Kamu... kamu apakan po sel saya," teriak manejer itu mengambil ponselnya, namun Sultan mengelak dan menjauhkan ponsel tersebut.
"Bagaimana? Ini adalah bukti yang akurat, apa kalian bisa melepaskan kami? Tenang saja kami tidak akan pernah kesini lagi, karena kami lebih memilih dan mencari tempat yang aman dan mesin di tempatnya yang sehat dan tidak rusak seperti di tempat ini," ujar Sultan tersenyum kemenangan.
Direktur itu diam dan ia tampak kesal.
"Kembalikan ponsel itu dan saya akan melepaskan kalian," jawabnya dengan kesal.
"Hehehehe... coba dari tadi kalian bekerja sama, mungkin saya dan teman saya tidak akan tinggal lama di sini," ujar Sultan tersenyum beranjak dari tempat duduknya.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE DAN SARAN
TERIMA KASIH
duit 1 milyar di tumpuk di atas meja aja udah kek mana. 1 triliun di tumpuk 🥴