" Dasar sampah" ucap Sharon Senina menatap benci seorang pemuda culun di depannya
Semua menertawakan Seorang pemuda culun bernama Kenzio
" Apa salahku Sharon?" tanya Kenzio menatap tak percaya gadis di depannya
" Salah mu karena telah berani menyukai ku apa kamu tidak melihat perbedaan kita?" tanya Sharon marah
" karena kasta?" tanya Kenzio tersenyum menyeringai membuat semuanya terdiam
" Jika Kasta adalah tolak ukur mu mencari pasangan maka aku menyerah tapi ingatlah satu hal Sharon kehidupan seperti roda berputar " ucap Kenzio lalu meninggalkan lapangan kampus..
Apa yang akan terjadi pada Sharon dan Kenzio?
Apakah mereka akan bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gemini Gund, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 11 Aku lelaki yang bersamamu malam itu
" Maura aku adalah lelaki yang bersamamu malam itu" ucap Edwar
Deg
Jantung Maura berdetak kencang
" Kamu berbohong kan tuan?" tanya Maura seakan tidak percaya
" Sungguh Maura aku adalah lelaki itu dan aku juga baru mengetahui semuanya beberapa hari yang lalu " ucap Edwar menunduk dan masih berlutut di hadapan Maura
Edwar pasrah jika Maura memukul atau membencinya tapi Edwar terkejut
" Bangunlah jangan seperti ini cerita kan semua nya " ucap Maura lembut memegang pundak Edwar
" Kamu tidak memukul ku Ra atau membenci ku?" tanya Edwar tidak menyangka
" Mengapa aku harus melakukan itu?" tanya Maura sementara Jeny menatap kagum sifat dewasa dan kebaikan Maura
"Aku berpikir kamu akan memukul ku dan membenci sebagai balasan Karena sudah menghancurkan hidup mu" ucap Edwar jujur
" Jika aku marah sekali pun tidak akan merubah apapun aku tidak menyalahkan mu aku yakin ada sesuatu yang terjadi sehingga kita bertemu dan aku menghargai kejujuran mu Ed" ucap Maura tersenyum lembut
Edwar terharu dan bersyukur bertemu gadis baik hati seperti Maura
" Terimakasih Ra" ucap Edwar memeluk erat Maura
Maura tertegun mendapatkan pelukan Edwar
" Sama' Ed" ucap Maura mengelus punggung pria itu
" Aku akan memberi tahu kamu kejadian yang sebenarnya" ucap Edwar setelah melepaskan pelukannya
" Seno" panggil Edwar
Seorang pria muncul dengan senyum di wajahnya
" Halo Nona Maura saya Seno" ucap Seno memperkenalkan diri
" Saya Maura tuan " ucap Maura ramah
" Hahaha jangan panggil saya tuan non saya hanya pria biasa yang beruntung bertemu orang sebaik tuan Edwar dan tuan James" ucap Seno
" Kemana James " tanya Maura
" Dia tidak ikut kesini karena sedang ada janji dengan seseorang" ucap Edwar
Jeny terdiam dengan perasaan sakit di dadanya
" Jen" panggil Maura
" Ya Ra" ucap Jeny
" kamu baik' saja?" tanya Maura
" Hehehe aku baik' saja Ra" ucap Jeny berusaha tersenyum
" Aku bisa melihat Jen kamu tidak baik' saja " ucap Batin Maura begitu pun Edwar
" Nona Akan saya cerita kan semuanya " ucap Seno Lalu menceritakan semua kejadian serta menunjukkan foto sebagai bukti
" Ra aku ingin kita memulai semua dari awal aku akan membahagiakan kamu dan anak kita" ucap Edwar
" Tapi bagaimana dengan Papa Ed? " tanya Maura
" Biar itu menjadi urusan ku Ra aku akan memperjuangkan kamu setelah itu Kita ke Indonesia menjemput Putra kita " ucap Edwar mengecup kening Maura
" Terimakasih Ed" ucap Maura tersenyum tulus
" Terimakasih nona Jeny " ucap Edwar
" Sama' aku percayakan sahabat ku padamu jaga dan bahagia kan dia" ucap Jeny
" Pasti aku berjanji " ucap Edwar
" Terimakasih Jen" ucap Maura memeluk erat Jeny
" Aku antar kamu pulang ya besok aku akan menemui Papa kamu " ucap Edwar
" Tapi bagaimana dengan Jeny " ucap Maura tidak ingin meninggalkan sahabat nya
" Hehehe aku tidak apa' Ra sebaiknya kamu ikut tuan Edwar" ucap Jeny
" Panggil Aku kakak Jen" ucap Edwar
Jeny tertegun tapi sedetik kemudian tersenyum
" Baiklah kak Ed " ucap Jeny
Mereka pun pergi tanpa mereka sadari jika James telah berada di sana sedari tadi
Jeny mengemudi mobil dengan kecepatan Sedang
Tiba' Jeny mengerem mobilnya mendadak karena di jalan depannya seorang terbaring
" Aku harus mengecek apakah dia korban tabrak lari" ucap Jeny lalu keluar tanpa rasa takut
Sementara dari Jauh James yang mengikuti Jeny sedari tadi merasa panik
" Mengapa dia keluar" ucap James lalu keluar dari mobilnya berjalan mendekati mereka
Saat Jeny mendekati seorang yang terbaring tiba' orang itu meletakkan pisau di dekat leher Jeny tapi Jeny berusaha tenang
Sementara James yang melihat itu dari Jauh Sangat marah tangannya terkepal erat Lalu berjalan mendekat ingin menolong Jeny tapi langkahnya terhenti saat
Prangg
Pisau di tangan pria itu terlempar jauh Jeny berhasil mengelabui preman itu karena tidak terima preman itu pun bangun menyerang Jeny
Brukk
Bugh
Bugh
Jeny dengan Santai membalas menyerang preman itu sampai preman itu terkapar lalu Jeny berjalan masuk kedalam mobilnya dan pergi
" Mengapa dia mengikuti ku" batin Jeny yang sebenarnya menyadari kehadiran James tapi Jeny tidak ingin terlihat lemah
Sementara James terdiam melihat Jeny pergi setelah mengalahkan preman itu
" Kamu gadis yang kuat Jen" batin James tersenyum merasa kagum pada gadis yang selalu mengatainya pria Tua
Saat Maura memasuki rumah nya
" Kamu sendiri kemana Jeny?" tanya Ratih
" Jeny sedang ada urusan mah setelah mengantar kan Maura jeny pun pergi " ucap Maura
" Ya sudah sekarang kamu mandi setelah itu kita makan sayang " ucap Ratih
" maaf mah maura tidak bisa menemani mama Makan Maura sudah makan tadi " ucap Maura
" baiklah sekarang maura istirahat " ucap Ratih
" Iyah Mah " ucap Maura