Bagaimana jadinya seorang pria tangguh penakluk wanita diabaikan oleh seorang gadis cleaning service yang jago bikin kopi?
Rainer Nalendra putra adalah CEO tampan yang banyak digilai para wanita, Taka ada yang bisa menolak pesonanya, hingga ia bertemu seorang gadis manis yang polos dan ceria yang berprofesi sebagai seorang celaning service di kantornya yaitu Anna Azalea Rumi.
Diawali dengan insiden yang membuat Anna tak menyadari betapa ia memiliki CEO sempurna tanpa celah, malah menyebabkan Anna merasa ilfeel dibuatnya.
Dan Rainer tak terima dengan Ketidak pekaan Anna terhadap pesonanya, Anna tak menampakkan binar ketertarikan Padanya
"Bagaimana mungkin gadis biasa seperti dia tak tertarik sama sekali padaku, apa dia buta? lihat saja nanti, kau tak akan bisa berpaling dariku Anna"
Bagaimanakah perjuangan seorang Rainer menaklukan hati Anna sang gadis yang tak peka dengan pesonanya
Kawal terus perjalanan cinta berliku mereka ya...
Jangan lupa tinggalin jejak, bantu like, komen dan masukin ke favorit ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lintang berseri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6. Menjebak diri sendiri
Hidup itu tidak mudah, selama kita masih diberi kepercayaan umur oleh sang pencipta, maka selama itu pula masalah dan ujian akan datang silih berganti, dalam rangka meningkatkan kualitas diri dan keimanan manusia.
Tinggal bagaimana manusia itu menanggapi dan memahami setiap ujian dan masalah yang mereka hadapi, apakah dengan cara positif atau negatif.
Seperti hal nya Anna, dia tidak menyadari jika sang bos menargetkan dirinya sebagai mahluk yang harus ditaklukan dan disadarkan bahwa dia telah berhadapan dengan sosok manusia sempurna tanpa celah.
Sang bos tak terima dengan sikapnya yang biasa biasa saja, tanpa memperlihatkan kekaguman pada dirinya, yang jelas jelas jika dilihat dari penampilan dia nyaris tak ada duanya.
(Oh ya ampun bos, narsisnya setinggi langit donk 😂😂😂).
Anna hanya melakukan setiap pekerjaannya dengan penuh semangat dan tanpa keluhan, dia berfikir untuk apa mengeluh, buang buang waktu dan hanya menghabiskan tenaga, dan mengeluh itu tidak dibayar, sedangkan jika dia bekerja dengan giat, dia jelas dibayar.
Anna telah sampai di restoran yang dituju, ia hanya memakan waktu kurang dari 10 menit untuk sampai di tempat tujuan, kemudian ia memesan apa yang dipesan oleh sang bos.
"Mas tolong pesan ini ya, ngga pake lama ok", ucap Anna pada petugas restoran yang berada di bagian orderan untuk dibawa pulang.
Kurang dari 10 menit, pesanan sudah berada ditangannya, sang bos memesan menu sop buntut menyegarkan ditambah dengan sate lilit, menu yang benar benar menggugah selera.
"Pesanannya mba, Totalnya 210 ribu," ucap sang kasir.
"Buset makan siang aja sampe 210 ribu, sayang banget, bisa buat makan siang seminggu inimah," ucap Anna bergumam dalam hatinya.
"Makasih mas."
Tak menunggu lama Anna kemudian langsung melajukan sepedanya dengan kecepatan tinggi, karena jam sudah menunjukkan pukul 12.50, dan itu artinya sang bos harus mendapatkan makan siangnya sekitar 10 menit lagi.
Beruntung kondisi jalanan saat ini sedang lengang, dan tidak menyulitkan Anna untuk melewatinya, perjalanan pulang Anna kali ini ditempuh lebih cepat dibandingkan pada saat tadi dia berangkat, kini ia hanya memakan waktu 7 menit untuk sampai di kantor kembali.
Anna sudah sampai di kantor dan bahkan sudah di pantri, tinggal menyiapkan alat makan dan segera naik ke lantai 40 untuk menyajikannya di hadapan sang CEO.
Dengan percaya diri Anna memasuki lift menuju lantai 40 dimana ruangan CEO berada, tak lama ia sudah sampai di depan sang sekertaris sekaligus asisten pribadi sang CEO yaitu Pak Arman.
Waktu masih tersisa sekitar 2 menit menuju jam 13.00, dan terlihat Wajah Arman menampakan senyum yang begitu cerah, menandakan dia begitu puas dengan hasil kerja Anna, begitu gesit dan on time.
"Kau kalah lagi bos," gumam Arman dalam hati, begitu bahagia dengan kekalahan sang CEO yang menganggap ini adalah kompetisi mengalahkan Anna sang gadis tangguh yang tak terpukau olehnya, dan lebih memalukannya lagi, Anna tak merasa ini adalah jebakan.
"Tolong bawa masuk ke dalam ya mba Anna, pak Rainer sedang menunggu makan siangnya di dalam," ucap Arman begitu bahagia.
"Baik pak."
Tok tok tok
Anna mengetuk pintu dan menunggu jawaban dari yang punya ruangan dibalik pintu ini, tak lama jawaban dari dalam sana langsung terdengar.
"Masuk," ucap orang yang dibalik pintu.
"Maaf pa, saya mengantarkan makan siang anda" ucap Anna sambil melangkahkan kakinya ke dalam dan mendekat ke meja sofa Yang ada tepat didepan meja kerja Rainer.
Saat melihat Anna, kemudian ia melirik jam tangannya dan tiba tiba ia tersedak air liurnya sendiri.
Anna kaget dengan reaksi Rainer melihatnya, " kenapa pa," lalu Anna buru buru memberikan air minum Yang ada tepat di meja depan Anna.
Rainer buru buru mengambil air yang diberikan oleh Anna dan langsung meneguknya hingga tandas.
"Kenapa kau sudah sampai?," ucap Rainer tak percaya setelah ia menghabiskan air minumnya.
Seketika dahi Anna berkerut tanda ia tidak mengerti.
"Huh, maksudnya pa?," tanya Anna sambil memiringkan kepalanya.
Deg...
Ada sesuatu yang terjadi pada Rainer kala melihat wajah Anna yang kebingungan itu ,kelihatan sangat Imut, Rain sempat terpana beberapa detik, tak lama ia langsung tersadar.
"Tidak,... maksudku kerjamu bagu, Lanjutkan pekerjaanmu," ucap Rainer sambil berpura pura kembali fokus pada pekerjaannya, tapi nyatanya dia fokus memperhatikan gerak gerik Anna, terlihat Anna mengerjakan pekerjaannya dengan cekatan dan Rapih.
Deg...deg...deg...
Jantung Rainer berpacu satu kali lebih cepat kala melihat leher Anna yang terbuka karena rambutnya di kucir kuda, terlihat putih dan bersih, dan beberapa helai rambutnya yang tak terikat sempurna menambah kesan Seksi pada seorang cleaning service ini, dan jangan lupa wajahnya yang polos tanpa make up sedikitpun, menampakkan wajah ayu khas indonesia, dengan bibir pink alami tanpa sapuan lipstik sedikitpun, pipi sedikit memerah karena tadi telah tersengat matahari, dan jangan lupa matanya teduh dan jika ditatapnya seperti dia bisa tenggelam dalam kedalamannya, begitu membuat penasaran.
"Oh Ya Tuhan .... come on Rain, kau tak boleh terpesona pada gadis yang bahkan tak memandangmu, dimana harga dirimu," gerutu Rain dalam hati
Tak disangka tiba tiba Anna membalikkan tubuhnya menghadap kepada Rainer, sontak Rainer begitu terkejut dan seketika melotot kepada Anna.
Anna yang tak tau apa apa itu begitu kaget melihat reaksi Rainer, dalam hati dia bergumam.
"Apa salahku, aku sudah tepat waktu dan pesanannya sempurna," ucap Anna dalam hati sambil menundukkan kepala.
"Maaf pa, pekerjaan saya sudah selesai, selamat menikmati makan siang anda," ucap Anna sambil menundukkan kepalanya ingin pamit beranjak dari ruangan ini.
Lalu Rainer berdiri dan melangkah mendekati Anna perlahan, ia benar benar penasaran kenapa gadis sederhana ini tak sedikitpun terkesan melihatnya.
"Anna," panggil Rainer.
Seketika Anna mengangkat kepalanya dan menatap wajah Rainer yang langsung menatap wajahnya.
Tak disangka, apa yang dilakukan Rainer malah menjadi bumerang untuk dirinya, dia menatap mata gelap itu, gelap tapi tepat menembus jantungnya, matanya benar benar jujur, tak ada sedikitpun binar pada mata itu kala menatapnya, malah Rainer sendiri yang terjebak hanya beberapa detik, tapi bisa membuatnya tak bisa berkata apa apa.
"Kau boleh pergi," ucapnya dengan wajah datar, diikuti dengan kebingungan Anna.
"Baik pa, permisi," ucap Anna sambil lalu meninggalkan ruangan itu kembali ke tempat asalnya pantri.
Sepanjang jalan Anna kebingungan dan terus berfikir.
"Apakah aku membuat kesalahan? kenapa pak Rainer seperti kesal padaku, ya ampun bagaimana ini apa salahku, bagaimana kalau aku dipecat,"
Dalam hati Anna terus bertanya apa salahnya, dan merasa bingung dengan kondisi yang sedang dia alami.
Salah kamu Anna , kamu terlalu cute 😂😂😂
Mulailah memakan jebakanmu sendiri Rainer selamat bucin .
happy reading😊😊
