Gadis umur 18 Tahun itu harus merasakan pahitnya kehidupan dan penderitaan hidup karena Ayah dan Ibu angkat nya tidak percaya lagi pada nya.
Karena sebuah hukuman Gadis itu harus kerja jadi pembantu di rumah Pria duda anak satu Tampa di gaji dan pria itu juga seringkali menyiksa Gadis itu.
Gadis itu hanya bisa mengikuti jalan hidup nya saja Entah kapan berakhirnya penderitaan nya.
Ayok!!! Kalau penasaran langsung kepoin aja.
Selamat membaca 🙂
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syakira edianwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 6
Tiara terdiam dia menunduk.
Sementara Wijaya meminta agar Enjel diam terlebih dahulu.
"Tiara! Jawab Papah. Papah tau kamu adalah anak baik dan jujur!" ucap Wijaya.
"Tiara dengan kak Niko tidak ada hubungan apa-apa Pah, kemarin kak Niko mengungkapkan perasaan nya kepada Tiara namun Tiara tidak menerima nya!" ucap Tiara deh Jujur.
"Bohong! Kalau kamu tidak menerima Niko jadi pacar kamu, pasti nya kalung itu tidak kamu pakai Mamah melihat semua apa yang kamu perbuat!" ucap Enjel.
Wijaya terdiam dia semakin bingung.
"Papah tidak habis pikir apa yang telah kamu lakukan Tiara! Papah sangat kecewa sama kamu!" ucap Wijaya.
"tapi Tiara tidak ada melakukan apa pun Pah, bahkan kak Niko yang memaksa dan mau menunggu Tiara mau menjadi pacar nya! Dia tidak mengijinkan Tiara sekat dengan lelaki mana pun!" ucap Tiara.
Tiba-tiba Enjel menyiramkan air ke wajah cantik Tiara.
"Jangan pernah menfitnah atau menjelek-jelekkan anak saya, jelas-jelas saya lihat waktu itu kamu masuk ke kamar anak saya dan sengaja tidur di atas tubuh nya!" ucap Enjel sangat marah.
Tiara terkejut seketika air mata nya keluar.
"Tiara minta maaf mah Pah, tapi itu hanya salah paham waktu itu Tiara bukan mau menggoda kak Niko!" ucap Tiara.
"Saya dan suami saya tidak membutuhkan penjelasan kamu!" ucap Enjel.
"Tiara tidak berbuat seperti apa yang kalian katakan! Tiara tidak melakukan itu!" ucap Tiara sambil menangis.
Tiara bersujud di kaki Wijaya.
"Pah! Papah harus percaya! Tiara tidak melakukan itu, Tiara berani bersumpah!" ucap Tiara.
Namun Wijaya berdiri dan meninggalkan Tiara.
"Mah! Mamah percaya kan sama Tiara, Tiara tidak menggoda kak Niko, waktu itu!" belum selesai Tiara menjelaskan tiba-tiba Enjel mendorong tubuh Tiara.
"Jangan pernah panggil saya mamah kamu, saya tidak pernah mempunyai anak seperti kamu!" ucap Enjel dia juga meninggalkan Tiara
Tiara menangis'tersedu-sedu sambil meminta maaf pada orang tua nya itu.
"Ya Allah kenapa jadi seperti ini, Mamah dan Papah sama sekali tidak percaya pada ku, apa yang harus aku lakukan!" ucap Tiara.
"Kak Niko! Kak Niko yang harus menjelaskan apa sebenarnya yang terjadi aku tidak mau Mamah dan Papah salah paham!" Ucap Tiara dia pun bangun dan segera menuju ke kamar Niko.
"Tok! tok! tok! bunyi ketukan pintu.
"Masuk!" ucap Niko dari dalam.
"Tiara! Kamu kenapa menangis?" tanya Niko dengan suara lembut sambil mendekati Tiara.
Niko memegang bahu Tiara.
"Cerita sama kakak, kamu kenapa menangis?" tanya Niko sambil menghapus air mata Tiara.
Namun tiba-tiba Tiara mengawas kan tangan Niko dari pipi nya.
"Kak, kakak pasti tau kalau Mamah dan Papah sudah tau kalau kakak mengungkapkan perasaan pada ku." ucap Tiara.
"Iyah! Mereka sudah tau, Kenapa?" tanya Niko.
"Sekarang mereka Marah pada ku kak, mereka menuduh kalau aku yang telah menggoda kakak dan kalung ini, mamah berfikir kalau aku menerima cinta kakak!" ucap Tiara.
"Terus kakak harus apa?" tanya Niko.
"Kakak harus menjelaskan sebenarnya apa yang terjadi, bahwa bukan aku yang menggoda kakak, dan aku sama sekali tidak mempunyai perasaan sama kakak!" ucap Tiara.
Niko terdiam.
"Aku mohon kak, kalau aku yang menjelaskan mereka tidak akan percaya bahkan sekedar mendengar kan saja mereka tidak mau!" ucap Tiara.
"Maaf Tiara! Kakak tidak bisa!" ucap Niko.
Tiara terdiam dia menatap wajah Niko.
"Kenapa kak? kenapa? Kakak hanya perlu menjelaskan saja!" ucap Tiara.
"Kakak tidak bisa Tiara! Maaf kan kakak!" ucap Niko dengan suara lesu.
"Kenapa kak! Kasih satu alasan kenapa kakak tidak mau! jawab kak!" teriak Tiara karena dia sangat merasa kacau sekali.
Hati nya tidak tenang lagi.
"Kenapa kakak diam! Jawab kak!" ucap Tiara sambil mendorong dada Niko namun karena dorongan Tiara terlalu kuat Niko pun terjatuh ke kasur dan menarik tangan Tiara sehingga Tiara terjatuh ke atas tubuh nya.
Sementara Enjel yang baru saja masuk ke kamar Niko mau membantu beberes Niko.
Namun dia seketika menarik tubuh Tiara dengan kasar dari atas tubuh Niko.
"Bisa-bisa nya di saat seperti ini kamu berani menggoda anak saya!" ucap Enjel dan menampar pipi Tiara.
Tiara terkejut dia merasa kan pedih di pipi kanan nya sangat sungguh sakit dan baru itu dia merasa kan pipi nya di tampar.
"Mah! Apa yang Mamah lakukan? kenapa Mamah menampar aku!" ucap Tiara dengan suara gemetar menahan tangis.
"Mamah salah paham, aku tidak menggoda kak Niko, aku hanya terjatuh ke arah nya karena kak Niko menarik ku saat dia terjatuh!" ucap Tiara mencoba membela diri nya.
"Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri kalau kamu di atas tubuh anak saya," ucap Enjel dengan nada tinggi.
"Kak! Jelaskan sama mamah kak," ucap Tiara memohon agar di jelas kan Niko.
"Mendingan kamu sekarang keluar!" ucap Niko.
Tiara langsung terdiam.
Dia menggeleng kan kepala nya.
"Kamu tidak dengar kalau kamu di suruh keluar!" ucap Enjel.
Tiara langsung berlari keluar sambil menangis dia masuk ke kamar dan menjatuhkan tubuhnya di kasur.
Dia tidak habis pikir apa yang telah terjadi hari ini.
Dia menumpahkan air mata nya di kasur.
Sementara di kamar Niko seakan-akan dia yang telah di jolimi.
Dia tidak menjelaskan apa-apa namun dia terlihat sedih dan hanya diam saja.
Tiara karena terlalu menangis dia pun tertidur pulas di kasur nya.
Hari sudah jam delapan, Enjel dan Wijaya baru saja pulang dari bandara mengantarkan Niko.
Tiara juga baru saja bangun.
"Mamah dan Papah dari mana?" tanya Tiara yang baru turun dari tangga.
"Bukan urusan mu!" ucap Enjel dengan judes sementara Wijaya langsung menuju ke kamar.
Tiara terdiam.
"Minggir!" ucap Enjel dan berlalu menyenggol lengan Tiara sedikit.
Tiara yang di perlakukan seperti itu merasa hatinya sangat hancur, dia Merasa hidup nya sangat lah sedih.
Dia tidak biasa di perlakukan seperti itu, bahkan selama ini dia sangat lah di sayang oleh orang tua angkat nya.
Tiara terduduk lemas di anak tangga sambil melihat mamah nya yang naik ke atas.
Dia seketika sangat lemas dia Merasa hidup nya tidak ada artinya lagi bahkan orang yang dia sayang tidak di percaya pada nya.
...----------------...
***Assalamualaikum kakak-kakak semuanya sudah mau mampir ke karya ku ini.
jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author. Jangan pernah bosan tungguin terus kelanjutan nya.
Like, komen dan vote sebanyak-banyaknya.
Biar author tambah semangat lagi buat cerita nya.
Terimakasih***
biar makin seru 👍👍👍