NovelToon NovelToon
Tuan, Nyonya Berulah Lagi

Tuan, Nyonya Berulah Lagi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Konflik etika / Pelakor jahat
Popularitas:11.1k
Nilai: 5
Nama Author: erma _roviko

"Hentikan berbuat konyol untuk menarik perhatianku, segera tanda tangani surat cerai?!" kata pria itu sedikit arogan.

Lisa menatap pria itu, dan tidak mengenalinya sama sekali. Kecelakaan yang dialami membuatnya amnesia.

Lisa tak lagi memandang Jonathan penuh cinta, dan bahkan setuju untuk menandatangani surat cerai. Namun, sikap yang acuh malah membuat Jonathan kalang-kabut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon erma _roviko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

"Kamu tidak bekerja?" tanya Lisa dengan nada terkejut, melihat Alex yang biasanya sibuk dengan pekerjaannya justru ada di sisinya hari ini.

"Aku punya orang yang mengurus semuanya," jawab Alex dengan santai, sambil tersenyum.

"Asistenku, Jio, yang menangani perusahaan saat ini."

Lisa tersenyum, merasa lega karena Alex bisa meluangkan waktu untuknya.

"Apa ada hal penting yang perlu kita selesaikan hari ini?" tanya Lisa, penasaran dengan agenda mereka.

"Persiapan pernikahan kita," jawab Alex, matanya berbinar dengan antusiasme.

"Kita perlu mendesain cincin dan gaun pernikahan. Saya ingin semuanya sempurna untuk hari itu."

Lisa merasa hatinya dipenuhi dengan kebahagiaan mendengar kata-kata Alex, dan dia tidak sabar untuk memulai proses perencanaan pernikahan mereka bersama.

Sontak Lisa terdiam, pikirannya melayang ke masa lalu saat dia merencanakan pernikahan dengan Jonathan. Dia ingat betapa dirinya yang sangat antusias, sementara Jonathan tampak acuh dan menyerahkan semuanya padanya.

Sekarang, melihat Alex yang begitu bersemangat dan peduli dengan setiap detail pernikahan mereka, Lisa merasa tersentuh.

Perbedaan sikap antara Jonathan dan Alex sangat mencolok. Alex menunjukkan ketertarikan yang tulus dan antusiasme yang nyata dalam mempersiapkan pernikahan mereka.

Lisa merasa dihargai dan disayang oleh Alex, dan ini membuatnya semakin yakin bahwa dia telah membuat pilihan yang tepat.

Dengan senyum lembut, Lisa menatap Alex, merasa bahagia dan bersyukur atas kehadiran pria itu dalam hidupnya.

Alex menyeka air mata yang hampir menetes dari pipi Lisa dengan lembut.

"Apa aku ada buat salah? Atau ada perkataanku yang menyinggungmu?" tanya Alex dengan khawatir, melihat Lisa semakin meneteskan air mata.

Lisa tidak bisa menahan emosinya lagi, dan tubuhnya langsung dipeluk oleh Alex. Pelukan hangat dan nyaman dari calon suami membuatnya merasa aman dan dicintai.

Alex membungkusnya dalam pelukan yang erat, memberikan kehangatan dan kenyamanan yang membuat Lisa merasa lebih tenang.

"Semua baik-baik saja," bisik Alex di telinganya.

"Aku hanya ingin membuatmu bahagia."

Pelukan itu membuat Lisa merasa bahwa dia berada di tempat yang tepat, dan bahwa Alex benar-benar peduli padanya.

"Kenapa kamu baik padaku?" tanya Lisa dengan lembut, memeluk erat tubuh Alex seakan tidak ingin melepaskannya.

Alex tersenyum tipis, matanya memancarkan kehangatan.

"Karena aku mencintaimu, lebih dari diriku sendiri," jawab Alex dengan tulus, membuat hati Lisa berdebar.

Namun, Lisa tidak bisa menyembunyikan ketakutannya tentang hubungan baru ini. Dia takut jika Alex berubah, meninggalkannya seperti yang pernah dialaminya sebelumnya.

"Aku tidak akan berubah, ini janjiku padamu," kata Alex, seolah-olah dia bisa membaca pikiran Lisa. Dengan tatapan yang serius dan penuh keyakinan.

"Aku akan selalu ada untukmu, tidak peduli apa yang terjadi."

Alex sepertinya memahami ketakutan yang mengganjal hati Lisa saat ini, dan dia berusaha untuk meyakinkannya bahwa cintanya tulus dan tidak akan pernah berubah.

Perlahan pelukan terlepas, dan Alex tersenyum lembut sambil menyeka air mata yang masih menetes di pipi Lisa.

"Tidak akan aku biarkan air mata ini menetes lagi, sudah cukup kamu menderita," kata Alex dengan penuh kasih sayang.

Lisa tersenyum kembali, merasakan kehangatan dan kenyamanan dari kata-kata Alex.

Perlahan-lahan, dia mulai bisa menerima kehadiran pria baru di hatinya, merasakan bahwa Alex benar-benar peduli dan ingin menjaganya.

Senyum Lisa semakin lebar, dan dia menatap mata Alex dengan rasa syukur dan cinta yang mulai tumbuh. Dalam momen ini merasa bahwa dia telah menemukan tempat yang aman dan dicintai.

Alex membawa Lisa ke toko perhiasan yang terkenal, dan mereka berjalan menuju konter yang elegan. Setelah memilih sepasang cincin pernikahan yang indah, Alex meminta penjaga toko untuk mengambilkannya.

"Apa pesananku sudah selesai?"

"Sejak kapan kamu memesan cincinnya?"

Lisa penasaran bagaimana Alex bisa langsung mendapatkan cincin yang sempurna tanpa memberitahukannya sebelumnya.

Alex menggaruk pelipisnya, sedikit merasa malu untuk mengungkapkannya.

"Sejak aku kembali dari luar negeri, aku sudah memikirkan tentang pernikahan kita," katanya dengan nada yang sedikit reflektif, mengenang kembali momen-momen yang telah berlalu.

"Aku memiliki harapan besar untuk membangun hidup bersama denganmu, Lisa. Tapi, ternyata kamu sudah menikah dengan Jonathan saat itu," lanjutnya dengan nada yang sedikit sedih, mengenang kekecewaan yang pernah dialaminya.

Lisa bisa melihat sedikit kesedihan di mata Alex, dan dia merasa bahwa mungkin ada lebih banyak cerita di balik kata-kata Alex.

Dia bisa merasakan betapa besar harapan Alex untuk mereka berdua, dan bagaimana kekecewaan itu pasti sangat berat bagi Alex.

"Aku merasa seperti kehilangan sesuatu yang sangat berharga saat itu," kata Alex, suaranya yang dalam dan penuh emosi membuat Lisa merasa terenyuh.

Dalam diam, Lisa memikirkan tentang apa yang telah terjadi di masa lalu. Dia tidak menyadari betapa besar dampak pernikahannya dengan Jonathan terhadap Alex.

Sekarang, dengan Alex di depannya, Lisa merasa bahwa dia memiliki kesempatan kedua untuk memperbaiki keadaan.

"Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika aku tahu kamu masih mencintaiku," kata Lisa, suaranya lembut dan penuh penyesalan.

Alex menatapnya dengan mata yang penuh harapan, seolah-olah dia ingin mengatakan bahwa masih ada kesempatan untuk mereka berdua.

"Lupakan itu, cincinnya bahkan sudah kembali ke pemiliknya, itu sudah lebih dari cukup.”

Alex seolah-olah ingin menutup bab lama dan memulai yang baru.

Lisa membuka kotak berwarna hitam yang diberikan oleh Alex, dan dia terpesona oleh keindahan sepasang cincin putih yang memiliki ukiran yang sangat langka dan elegan.

"Wow, cincin ini sangat cantik," kata Lisa, suaranya penuh kekaguman.

"Aku tidak percaya kamu bisa menemukan cincin yang begitu sempurna."

Alex tersenyum, merasa puas karena Lisa menyukai cincin yang telah dipilihnya.

"Aku ingin semuanya sempurna untuk kita," katanya, matanya memancarkan cinta dan harapan untuk masa depan mereka bersama.

Lisa merasa hatinya dipenuhi dengan kebahagiaan, menyadari bahwa Alex benar-benar peduli dan ingin membuat momen pernikahan mereka menjadi tak terlupakan.

Telepon berdering, dan Lisa melihat nama "Anna" tertera di layar ponselnya.

"Anna menelponku!" ucap Lisa, sedikit menjauh dari Alex untuk menerima panggilan tersebut.

Alex mengangguk mengerti, memberi ruang bagi Lisa untuk berbicara dengan temannya.

Lisa menjawab panggilan itu, suaranya terdengar ceria saat menyapa Anna.

"Halo, Anna! Ada apa?" Dia berjalan menjauh dari Alex, membiarkan dirinya dapat berbicara dengan lebih leluasa.

Sementara itu, Alex memperhatikan Lisa dengan senyum lembut, menunggu sampai Lisa selesai berbicara dengan temannya.

Hampir setengah jam berlalu, Lisa tidak kunjung kembali, membuat Alex mulai merasa cemas. Dia bertanya kepada karyawan toko yang berada di dekatnya.

"Kamu melihat wanita yang bersamaku tadi?"

Karyawan itu mengangguk dan menjawab. "Dia terlihat panik keluar dari toko, tanpa mengatakan apa-apa."

"Apa?" Dahi Alex langsung berkerut, bingung mengapa Lisa tidak memberitahunya lebih dulu. Rasa khawatir mulai menghantui pikirannya, dan dia segera bergegas keluar dari toko untuk mencari Lisa.

"Di mana dia pergi?" tanya Alex kepada karyawan, suaranya terdengar sedikit tegang.

Karyawan itu menunjuk ke arah luar toko, dan Alex langsung berlari mengejar Lisa.

1
partini
si ratu ulat bulu mau beraksi ,,so kita lihat apa akan sama seperti sebelah yang rencananya mulus kaya jalan tol
partini
Liza mending fokus diri sendiri dulu nikmati hidup be strong jangan menyek menyek lagi
cinta nanti dulu biarakam si Alex membuktikan jangan cuma ngomong doang
partini
Lisa ini apesm Mulu yah ,,suami selingkuh di deketin cowok ada yg suka ga terima busehhhhhh baru kali ini ada tokoh utamanya sial Mulu ga ada happy sama sekali
partini
ayo Lisa jangan menyek menyek be strong laki macam dia mah buang aja kelaut
Rizky Sandy
singkirin lah si Jonathan itu malah gw,,,,
Rini
goblok kamu tu Jo
Ana Rusliana
Luar biasa
Rizky Sandy
bukannya dia tau klau si maira cm manfaatin dia tapi knp malah yg ditolong dia,,, tapi mungkin ini jln buat Lisa minta pisah, Krn kmrin Lisa msh ragu minta pisah apalagi skrng dia sdh ingat semua,,,, bguslah,,,
kalea rizuky
heleh munafik pdhl uda ser ser kan lu laki
Diyah Pamungkas Sari
klo smpe gk cerai, aq yg tamat 😑
Rizky Sandy
biarin Lisa bercerai thor, LBH baik kita di cintai dari pada mencintai tapi klau hanya bertepuk sebelah tangan,,,, Lisa SM Alex, apakh Alex orang baik
Rizky Sandy
Lisa matre ternyata, LBH baik kita hidup dngn harta sendiri, daripada hidup mewah tapi dengan harta orang lain
Rizky Sandy
mokondo datang,,,,
Diyah Pamungkas Sari
i lope yu tor!! sangat!! harta ksh ke lisa. trus cerai. eh kebalik. cerai dlu trus ksh harta ke lisa. alah sembarang!! pokok e laki n wanita bajing an harus nge gembel
Rizky Sandy
cerai aja Lisa,, jgn mau lagi,, apa disini laki2 cm si Jo sajakah,,,,
Rini
msh maukah Meira ama jo yg kere 🤭
Rizky Sandy
bagus semua sdh tau kan,, giliran Lisa apa msh mau SM mokondo itu,,,,
Rizky Sandy
foto dong bukti perselingkuhan Lisa,,,,
Rini
kuras duitnya trus tinggal sa, laki2 nyebelin juga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!