NovelToon NovelToon
Anak Haram Sang Penguasa

Anak Haram Sang Penguasa

Status: tamat
Genre:Balas Dendam / CEO / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Anak Lelaki/Pria Miskin / Penyelamat / Tamat
Popularitas:28.9k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Namanya Kevin. Di usianya yang baru menginjak angka 20 tahun, dia harus mendapati kenyataan buruk dari keluarganya sendiri. Kevin dibuang, hanya karena kesalahan yang sebenarnya tidak dia lakukan.

Di tengah kepergiannya, melepas rasa sakit hati dan kecewa, takdir mempertemukan Kevin dengan seorang pria yang merubahnya menjadi lelaki hebat dan berkuasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sedikit Titik Terang

"Ada apa, Pa?" tanya Maya. Semua mata yang sedang mengitari meja makan, sontak mengalihkan padangan mereka kala Dirgantara tiba-tiba bangkit dengan penuh amarah.

Bukannya menjawab, Dirgantara memilih pergi dan sembari mencoba menghubungi nomor yang baru saja memberi pesan kepadanya.

"Hallo, Hallo!" bentak Dirgantara. "Siapa kamu hah! Berani-beraninya mengusik saya!"

"Nggak penting anda tahu, siapa saya," jawab sosok misterius entah dari belahan bumi sebelah mana. "Yang pasti, itu cuma peringatan, jaga sikap kamu baik-baik."

"Apa pedulimu!" teriak Dirgantara. "Kamu nggak tahu, kamu tengah berurusan dengan siapa, ha!"

"Tahu, maka itu, saya berani mengusikmu," sosok misterius itu malah semakin menantang.

"Kurang ajar! Kalau kamu sampai berani melakukannya, akan aku cari kamu dan aku kuliti kamu hidup-hidup!" Dirgantara langsung memutuskan pembicaraaan dan dia kembali mencari nomer untuk menghubungi seseorang. "Ada tugas penting buat kalian!"

"Papa kenapa? Kok kayanya marah banget?" tanya Vina. semua orang yang masih berada di sekitar meja makan, semakin dibuat terkejut dan penasaran begitu mendengar suara Dirgantara yang sangat menggelegar.

"Paling ada orang yang sengaja mengusiknya," jawab Vano, lalu dia mencomot tahu isi di hadapanya. "Udah bosen hdup kali itu orang, berani-beraninya mengusik keluarga Dirgantara."

Vina mengangguk setuju. Sedangkan Argo dan Maya saling melempar tatapan penuh arti.

####

Di tempat lain, orang yang baru saja menghubungi Dirgantara, kini nampak tersenyum puas. Dia lalu memperhatikan beberapa foto yang ada di meja dengan pikiran yang berkelana.

"Om Mario," tiba-tiba dari luar kamar ada suara yang memangil orang itu. "Om, Ditunggu Papi di meja makan!"

"Iya, Nad," seru orang di dalam kamar sambil merapikan beberapa foro di atas meja. "Sebentar lagi Om keluar."

Nadira tidak merespon. Dia segera pergi setelah tadi juga memanggil Kevin. Tak lama setelahnya, Mario pun keluar kamar. Begitu juga dengan Kevin hingga Mario sempat terkejut saat melihat Kevin.

"Kamu keluar juga?" tanya Mario basa basi. Dia masih cukup grogi saat berada di dekat anak kandungnya.

"Iya, Om," jawab Kevin. "Padahal tadi siang, aku sama Nadira udah makan banyak bareng Om Pedro. Eh, malah sekarang disuruh makan lagi."

Mario tersenyum."Itu kan tadi siang, beda sama makan malam," keduanya melangkah dengan posisi Kevin berada satu langkah di belakang Mario. "Gimana, uang jajannya kurang tidak? Kalau kurang, nanti Saya tambahin."

"Hhaha... nggak perlu, Om, ini aja belum kepakai satu sen pun. Lagian mau pakai juga bingung."

"Loh, kok malah bingung," balas Mario. "Kamu kan anak muda. Biasanya banyak kegiatan kan? Entah itu pikinik, nongkrong bareng teman, atau kencan."

"Iya, Om, saya tahu," balas Kevin. "Nanti juga lama-lama bakalan kepakai uang dari Om. Untuk saat ini, aku lagi nggak pengin kemana-mana dulu."

"Baiklah, terserah kamu saja enaknya gimana,." kedua pria itu lantas saling tersenyum hingga akhirnya mereka bergabung dengan yang lain di meja makan.

Semua orang yang mengitari meja makan, menyambut kedatangan dua pria beda usia itu dengan sumringah. Beberapa dari mereka bahkan langsung menawari makanan.

Menyaksikan kehangatan di depan matanya, Kevin jadi terharu. Sungguh, keseruan berkumpul di meja makan, pernah menjadi sesuatu yang dia harapkan, setiap kali menyaksikan Dirgantara dan yang lain berkumpul.

Malam ini, Kevin masih tidak menyangka kalau dirinya bisa menikmati keseruan makan bersama keluarga, setelah bertemu dengan Hernandez.

Bahkan karena rasa senang dalam benak Kevin, anak itu mampu melupakan sejenak, peristiwa yang dia alami tadi siang.

Mario juga sesekali memperhatikan sikap Kevin. Dia turut senang, menyaksikan Kevin bisa tersenyum lebar tanpa beban.

"Gimana sih, cerita lengkapnya peristiwa tadi sore, Tuan?" tanya Harvez ketika bahan perbincangan hampir saja habis. "Kok bisa, mobil Tuan Mario dikejar truk?"

"Kamu tahu dari mana?" Hernandez malah terkejut mendengar pertanyaan Harvez.

"Dari Tuan Pedro. Tadi pas saya hendak ke sini, saya ketemu Tuan Pedro di lokasi kejadian," jawab Harvez.

"Oh..." balas Hernandez. "Aku kurang tahu. Aku sebenarnya tadi mau menghubungi kamu untuk menyelidiki. Tapi Mario melarang. Katanya anak buah Mario saja yang menyelidiki."

"Apa sudah ada hasilnya?" tanya Harvez lagi.

"Kemungkinan kejadian itu didalangi oleh orang yang sama, yang menusuk Lavia dan membius Hernandez," jawab Mario.

"Duh, kok ngeri banget sih, Pi," ucap Nadira. "Bagaimana aku bisa tenang kalau kaya gini. Lama-lama, aku juga jadi incaran."

"Sudah pasti itu," ucap Mario. "Tapi kamu tenang saja, Om sudah nyuruh beberapa anak buah untuk melindungi kamu sama Kevin."

"Melindungi aku?" Kevin nampak terkejut mendengarnya.

"Kenapa? Kamu kaget?" tanya Harvez. "Karena sekarang kamu sudah menjadi bagian keluarga Hernandez, jadi sudah sepantasnya kamu mendapatkan hak yang sama."

Kevin tertegun. Rasa harunya kembali menyeruak. Bahkan untuk keselamatannya pun dia sampai diperhatikan.

"Tapi kalau dalangnya belum ketangkap juga, tetap saja aku bakalan nggak tenang dong, Om," ucap Nadira. "Gerak dikit takut, gerak dikit takut. Kalau mereka pakai senjata api bagaimana?"

"Justru kalau mereka menggunakan senjata api, akan mempermudah pencarian bagi Om," jawab Mario.

"Loh, kok bisa gitu?" tanya Kevin. Sepertinya, Kevin mulai tertarik dengan pembicaraan para orang pria dewasa yang sangat mengandung bahaya tapi juga ada ilmu pengetahuannya."

"Setiap kepemilikan senjata api, itu ada ketentuannya, Vin. Kalaupun seseorang mendapatkan senjata api secara ilegal, orang itu akan cepat terlacak dari jenis peluru yang digunakan. Kalaupun si pemilik bisa lolos dari dugaan, biasanya itu karena akibat ada tangan lain yang menutupi ulahnya."

"Ohh..." Kevin nampak manggut-manggut. "Oh iya, sebelumnya saya minta maaf ya, Om, tadi, saya sempat masuk kamar Om Mario?"

"Masuk kamar saya? Kapan?" Mario terkejut mendengar ucapan Kevin. Begitu juga dengan yang lain.

"Tadi sore, saat Om Mario dan Papi baru pulang dari kantor, saya sempat masuk sebentar karena pintunya terbuka," jawab Kevin jujur. "Tadi saya penasaran dengan foto-foto yang ada di meja. Apa itu semua foto-foto anak buah Om Mario."

Mario lantas tersenyum. "Ada yang anak buah dan ada juga, yang sudah menjadi pengkhianat."

"Hah? Jadi pengkhianat?" Kevin agak terkejut.

"Iya, diantara mereka, adda yang menjadi pengkhianat," jawab Mario, "Kenapa? Apa kamu mengenali orang orang itu?"

Kevin mengangguk. "Tadi siang saya melihat salah satu dari orang yang ada di foto itu."

"Hah! Serius kamu?" Harvez yang bertanya, dan pertanyaan pria itu mewakili pria lainnya yang juga sama terkejutnya.

"Serius. Tadi saya ketemu salah satu orang itu di toilet saat makan siang di restoran. Malah orang itu sempat memberi nasehat pada saya."

"Yang mana?" Mario langsung memerintahkan seorang asisten rumah tangga untuk mengambilkan foto foto yang masih tergeletak di kamarnya.

"Yang ini, Om," tunjuk Kevin begitu foto yang dia maksud sudah ada di hadapannya.

"Berry? Jangan jangan..." Mario langsung menatap Hernandez.

1
Medi Setiawan
kapan up lagi ini ko lama banget
Maria Mariati
sehatt thorr gimana ceritanya mau di lanjutin kapan ,udah kangen nihhh
Maria Mariati: Okkk thorrr aku tunggu yakk, semangat 💪💪💪
Wong Ngapak: semoga bulan depan bisa terealisasikan ya mak, 🙏
total 2 replies
Suyudana Arta
nah kan, bisa jadi anak om mario
Suyudana Arta
apakah mario - kevin ???
Jharodwoloclaus
setela kevin lahir dia di katakan anak sial di keluarganya karena saat ibunya melahirkan kevin ibunya meninggal setela itu
Ejan Din
ingin menguji kejujuran seorang anak muda yg baru saja dikenal
Yuliana Purnomo
yacch sedih nya Thor,,harus berhenti sampai di sini,, padahal masih penasaran nasib Kevin selanjutnya gmna?
Wong Ngapak: secepatnya, akan aku usahakan kelanjutannya mak, makasih sudah mengikuti cerita saya 🙏🙏
total 1 replies
muhammad ibnuarfan
yaaahhhh...kok di potong Thor...lagi seru2 nya
muhammad ibnuarfan: ish...murah sekali...capek2 berkarya di bayar nya segitu banget...padahal kan bagus...🤦
Wong Ngapak: iya mak, maka itu banyak penulis yang hengkang, rata rata kan pada ngandelin bonus. sedangkan untuk bonus, dapatnya susah banget
total 4 replies
Was pray
kevin pingsan kah?
Rafly Rafly
mendadak pada diam semua yg hadir
Was pray
mending mario menempuh jalan aman dengan mengangkat kevin jadi anak angkat, status kevin jadi jelas dan tidak membuat nama baik mario buruk terutama di depan dirgantara dan publik
muhammad ibnuarfan
lanjut Thor....penasaran ini....
Inyoman Raka
koq argo bisa keluar katanya pwnjara
Inyoman Raka
kebin koq lebai ya
Inyoman Raka
ini yg jahat semakin bermunculan tapi yg baik. tidak ada reaksi
Inyoman Raka
certia yg menarik rada mosteri
Was pray
dirgantara dibodohi maya dan argo udah bertahun tahun tidak menyadari,
Was pray
di beri tahu atau tidak kalau mario itu ortu biologisnya ke dua duanya tetap jadi beban mental bua kevin,
muhammad ibnuarfan
nah...gitu dong...masak kalah terus....
Ibu Khaisah
mantap om Pedro
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!