NovelToon NovelToon
Warisan Kaisar Naga

Warisan Kaisar Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Murid Genius / Raja Tentara/Dewa Perang / Ahli Bela Diri Kuno / Fantasi Timur
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ar wahyudie

Di Benua Timur Naga Langit sebuah dunia di mana sekte-sekte besar dan kultivator bersaing untuk menaklukkan langit, hidup seorang pemuda desa bernama Tian Long.
Tak diketahui asal-usulnya, ia tumbuh di Desa Longyuan, tempat yang ditakuti iblis dan dihindari dewa, sebuah desa yang konon merupakan kuburan para pahlawan zaman kuno.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ar wahyudie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 5

Angin berhenti berembus. Waktu seolah ikut menahan napas.

Di tengah kawah yang baru terbentuk, Tian Long berdiri tegak, namun matanya kosong, iris emasnya berputar seperti pusaran cahaya tanpa arah.

Long Wei yang baru tiba menahan langkahnya.

Udara di sekitar Tian Long terasa berat, seperti dinding tak terlihat yang menekan dari segala arah. Rumput di bawah kakinya layu seketika, tanah bergetar lembut, dan di udara tercium aroma logam disertai petir.

“Tian Long…?” suara Long Wei terdengar pelan, nyaris seperti bisikan yang takut mengusik sesuatu yang lebih besar dari dirinya sendiri.

Pemuda itu berdiri tegak di tengah lapangan batu, matanya kosong, napasnya berat. Tubuhnya bergerak perlahan, seolah diseret oleh kekuatan yang tak terlihat. Setiap langkahnya menimbulkan gema berat di bumi.

Udara di sekelilingnya bergetar. Daun-daun bambu di sekitar lapangan saling berdesir tanpa angin. Setiap kali Tian Long menghembuskan napas, uap bercahaya keluar dari mulutnya, kabut emas yang berputar lembut sebelum lenyap di udara, meninggalkan aroma logam dan petir.

Dari lengannya, cahaya keemasan merembes, semakin kuat hingga kulitnya tampak berpendar seperti logam cair. Cahaya itu menelusup ke udara di belakangnya, menorehkan garis-garis cahaya yang membentuk bayangan raksasa: seekor naga emas anggun, namun liar seperti badai yang baru bangun dari tidur panjangnya.

Sayap cahaya mengepak tanpa suara, mengguncang udara hingga butiran debu menari di sekeliling Tian Long. Matanya menyala—dua lingkaran cahaya tajam, seolah dua matahari kecil terbit di senja hari. Dalam tatapan itu, tersimpan sesuatu yang purba, sesuatu yang tak lagi sepenuhnya manusia.

Long Wei melangkah satu langkah ke depan. Helaan napasnya membeku di tenggorokan ketika hawa di sekitarnya berubah dingin, namun menyengat seperti listrik yang hendak menyambar.

“Tidak… ini terlalu cepat…” gumamnya. “Kau belum siap untuk ini, Tian Long…”

Namun pemuda itu tak bergeming. Dan langit, untuk pertama kalinya, bergetar seolah ikut mendengar panggilan naga yang bangkit dari dalam dirinya.

Long Wei menahan napas. “Kekuatan itu… kekuatan naga langit…”

Ia tahu, Tian Long sudah tak sadar. Kesadaran pemuda itu telah terseret oleh kekuatan yang jauh lebih tinggi dari dirinya. Yang berdiri di hadapannya sekarang bukan lagi muridnya, tapi bagian dari sesuatu yang lebih tua dari dunia itu sendiri.

Sementara tubuhnya bergerak tanpa jiwa, kesadaran Tian Long melayang di ruang tanpa batas.

Tidak ada tanah, tidak ada langit, hanya lautan kabut emas dan hitam yang berputar lambat di sekelilingnya.

Ia mencoba berbicara, tapi suaranya lenyap sebelum keluar dari bibir. Dalam keheningan itu, sebuah suara terdengar dalam, tua, dan lembut seperti angin yang telah hidup selama ribuan tahun.

“Kau telah menyentuh benih kekuatan yang tidak seharusnya bangkit sebelum waktunya, anak naga.”

Suara itu menggema dari segala arah. Tian Long menoleh ke sekeliling, namun yang dilihatnya hanya kabut yang bergulung tanpa akhir.

“Siapa kamu?” suaranya gemetar. “Di mana ini?”

Kabut di depannya bergetar, lalu perlahan membentuk sosok besar. Seekor naga berwarna perak kebiruan muncul, tubuhnya melingkar seperti gunung hidup. Namun di matanya tidak ada kebencian, hanya kedalaman tanpa dasar seolah seluruh lautan dan langit tersembunyi di dalamnya.

“Aku adalah yang mereka sebut Long Zhen Tian,” katanya pelan. “Suatu saat kamu akan tau siapa aku"

“Aku memang sudah hilang dari dunia ini, namun apa yang hilang bukanlah keberadaan, melainkan bentuk. Air yang menguap dari sungai bukan hilang dari dunia, hanya berpindah menjadi hujan di langit.”

Tian Long terdiam. Setiap kata naga itu terasa seperti menembus pikirannya, menanamkan pemahaman yang tak bisa dijelaskan dengan logika.

“Kau… adalah pewaris darahku,” lanjut sang naga. “Tapi jangan salah paham, darah naga bukanlah berkah, melainkan ujian. Langit memberimu kekuatan bukan untuk menaklukkan dunia, tapi untuk menaklukkan dirimu sendiri.”

Kata-kata itu bergema seperti mantra. Di sekeliling Tian Long, kabut berputar lebih cepat, menampilkan kilasan-kilasan masa lalu perang, kehancuran, lautan api, dan ribuan naga terbang di langit sebelum lenyap dalam cahaya.

“Kau bertanya apa makna kekuatanmu?” lanjut sang naga. “Kekuatan sejati bukan untuk menundukkan musuh, tapi untuk menahan tanganmu sendiri agar tidak menghancurkan yang lemah.”

Tian Long menggenggam dadanya, merasakan denyut kuat di dalam dirinya. “Tapi kenapa kekuatan ini muncul sekarang? Aku tidak memintanya…”

Suara naga itu menjadi lebih dalam, hampir seperti gumaman di dalam jiwa.

“Langit tidak pernah bertanya apakah kau siap. Ia hanya mengirim badai ketika bumi sudah lama diam. Ingatlah, Tian Long keseimbangan tidak ditemukan dalam cahaya atau kegelapan, tapi di antara keduanya.”

Kabut di sekelilingnya berubah menjadi pusaran cahaya emas. Sosok naga itu perlahan memudar, namun suaranya tetap bergema.

“Jangan takut pada kekuatanmu, tapi jangan mencintainya. Gunakanlah dengan hati yang kosong, seperti sungai yang mengalir tanpa menahan dirinya sendiri.”

Cahaya semakin terang.

“Dan ketika waktumu tiba, carilah Gerbang Lima Aula. Di sanalah kebenaranmu akan diuji, dan dunia akan menilai apakah kau naga yang membawa cahaya… atau naga yang membakar langit.”

Tian Long berusaha melangkah ke depan, mencoba memanggilnya. “Tunggu! Apa maksudmu dengan—”

Sebelum kalimatnya selesai, seluruh ruang bergetar.

Kabut meledak menjadi ribuan pecahan cahaya yang menyilaukan. Suara naga itu memudar, hanya menyisakan satu kalimat terakhir

“Langit akan membimbing langkahmu… tapi jalanmu milikmu sendiri.”

Cahaya itu pecah. Kesadaran Tian Long kembali ke tubuhnya.

Ia terbangun dengan teriakan tertahan, matanya kembali normal, iris emasnya redup menjadi hitam kecokelatan seperti semula. Tubuhnya lemah, tapi tanah di sekitarnya masih berasap, dan udara masih bergetar dengan sisa kekuatan naga.

Long Wei berlutut di sisinya, mengguncang bahunya. “Tian Long! Kau sadar?”

Tian Long mengangguk pelan, napasnya berat. “Aku… melihat sesuatu, Paman. Tempat yang berbeda dari dunia ini.”

Long Wei memandang lengannya— ato teratai emas itu kini berdenyut pelan, seolah baru saja tertidur kembali. “Kau sudah membuka kelopak kedua,” katanya lirih. “Tapi dengan itu, segel naga di bawah desa juga ikut retak.”

Tian Long menatap reruntuhan kuil di kejauhan yang kini memancarkan cahaya samar merah tua. “Makhluk itu bilang darahku… akan menjadi wadah kebangkitannya.”

Long Wei menghela napas panjang. “Kalau begitu, waktumu di desa ini hampir habis, Tian Long. Dunia di luar sana sudah mulai menatap ke arah kita.”

Ia menatap langit malam, di mana awan bergerak membentuk siluet naga yang berputar pelan di antara bintang.

“Kau tidak bisa lagi bersembunyi di bawah bayangan kami.”

Tian Long menatap tangannya, lalu mengepalkan jemarinya.

Di dalam dada, ia masih bisa mendengar gema suara naga itu tenang, dalam, dan abadi:

“Gunakan kekuatanmu dengan hati yang kosong…”

Tapi jauh di dalam dirinya, ia juga mendengar gema lain lebih gelap, lebih halus, seperti bisikan dari kegelapan kuil yang runtuh:

“Atau gunakanlah untuk menghancurkan mereka yang menentangmu.”

Kedua suara itu bertemu di pikirannya, bertarung dalam diam. Dan di tengah keheningan malam itu, teratai di lengannya berdenyut sekali lagi lemah, tapi nyata.

1
Nanik S
Lanjutkan.... bagus Tor
Nanik S
Darah Naga adalah Kunci
Nanik S
Aku sebenarnya siapa... kasihan
Nanik S
Sebenarnya Anak Siapa Tian Long
Didi h Suawa
💪💪💪💪
Didi h Suawa
awal yg baik,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!