NovelToon NovelToon
Melepas Para Benalu

Melepas Para Benalu

Status: tamat
Genre:Pelakor / Wanita Karir / Poligami / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Selingkuh / Tamat
Popularitas:284.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Wina perempuan muda yang sengaja berpura-pura tidak tahu akan rencana suami dan keluarganya yang ingin menguasai harta warisan keluarganya,

Dia membalas mereka dengan Elegant dan perlahan agar suami dan keluarganya bisa merasakan penderitaan yang dia alamat selama menjadi istri dan menantu di keluarga suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5

Wina tersenyum sinis melihat suaminya itu, dia yakin suaminya akan menyangkal dengan seribu alasan.

"Aku mau masuk kedalam, aku capek". Wina melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah tanpa memperdulikan perkataan mertua dan suaminya.

Melihat istrinya masuk kedalam setelah mengatakan hal itu, dia menghentikan aksinya untuk memarahi istrinya, dia takut kalau yang dimaksud istrinya adalah dirinya karena dia memeng berada di mall sejak tadi

"Bu lebih baik kita tidak usah memperpanjang masalah, aku tidak mau Wina semakin marah sama kita dan berujung tidak bisa memanfaatkannya lagi, emang ibu mau?? ". Tanya dengan sedikit tekanan.

Dia tahu ibunya pasti tidak ingin kehilangan sumber uangnya karena ibunya sangat suka berbelanja.

"Tapi Ren, sikapnya sudah keterlaluan sama kita, dia tidak menghormati kita lagi sebagai keluarganya".

"Sudahlah bu, seperti nya dia sedang banyak pikiran dan masalah, kalau kita tambah lagi bisa kita yang akan kena masalah nantinya, apalagi tadi dia mengancam akan mengusir ibu dari rumah yang sekarang jika ibu terus menerus meneror nya dnegan minta uang".

"Apa??, kok bisa??, dasar kurang ajar, ibu akan buat perhitungan padanya, seenaknya dia bicara". Sungut Bu Surti dengan amarah.

"Aduh bu, dia sudah memperingati kita dengan tegas, jangan sampai dia melakukannya, ibu tahu sendiri seperti apa dia". Ucapnya dengan memelas

Dia tidak mau ibunya membuat masalah lebih besar lagi, bisa gawat jika mereka kembali bertengkar dan berujung mereka diusir dari sini padahal rencananya belum dia lakukan.

"Tunggulah bu, sampai semua asetnya aku pindahkan atas namaku, baru kita hajar dia habis-habisan".

"Sial, awas saja mantu sialan itu, akan ibu beri pelajaran nanti kalau hartanya sudah kita kuasai".

Tanpa mereka tahu, perkataan dan percakapan mereka semua sudah direkam oleh Wina, dia tidak langsung masuk ke kamar nya melainkan bersembunyi dibalik tembok dan merekam mereka secara diam-diam, dia memerlukan banyak bukti agar saat persidangan suami dan keluarganya tidak akan berkutik.

"Kita lihat saja siapa yang akan menderita setelah ini, dasar benalu tidak tahu diri". Sungutnya dalam hati.

Dia segera pergi dari sana sebelum ketahuan, dia tidak mau rencananya yang telah dia susun gagal nantinya karena ketahuan.

Setelah membersihkan diri dikamar mandi, dia bisa melihat suaminya kini menatapnya penuh keinginan, dia hanya memandang suaminya dengan jijik dalam hati, dia tidak akan mau disentuh oleh suaminya apalagi setelah dia tahu kalau suaminya punya simpanan.

"Bunda, boleh tidak kita lakukan itu, sudah lama kita tidak melakukannya, bunda tidak rindu?? ". Tanyanya dengan mata berkabut gairah.

Wina ingin muntah rasanya mendengar perkataan suaminya, dia yakin suaminya memang tidak terlalu menginginkan hal seperti itu karena sudah mendapatkan dari wanita lain apalagi wanita seksi dan masih muda itu.

"Maaf yah, aku sedang kedatangan tamu bulanan, baru aja dapat, ini aku sedang memakainya". Ucapnya sambil memperlihatkan bungkus pembalut ditangannya.

Dia memang tidak bohong karena memang dia sedang kedatangan tamu bulanannya baru saja.

Wajah Reno langsung berubah masam saat tahu istrinya datang bulan, dia sampai lupa kalau istrinya memang memiliki jadwal datang bulan yang teratur. Dia selalu mendapatkan kepuasan dari kekasihnya itu sebabnya dia tidak terlalu menginginkan istrinya tapi saat ini dia betul-betul ingin melakukannya tapi ada halangan.

"Ya sudah aku pergi dulu". Ucapnya dengan dongkol tanpa melihat istrinya

Dia segera keluar dari kamarnya dan akan menuju rumah kekasihnya untuk menuntaskan hasratnya. Sedangkan Wina hanya tersenyum miring, dia segera menghubungi orang suruhannya untuk mengikuti suaminya dan mendapatkan bukti.

Ya dia memang sengaja menyewa orang untuk mengintai suaminya dan semua yang dia lakukan, semua bukti yang dia punya juga sudah dia serahkan kepada pengacara karena dalam waktu dekat dia akan mengajukan gugatan perceraian tapi setelah dia membalas semua perbuatan suami dan juga keluarganya.

"Pergi saja, kau pikir aku sudi disentuh lelaki bekas dan menjijikkan seperti mu". Sinisnya dalam hati

Setelah suaminya pergi, Wina segera memakai pakaiannya kemudian menuju kamar anaknya, dia berencana akan tidur disana dengan alasan menemani sang anak tidur, dia hanya tak mau disentuh oleh suaminya dengan alasan apapun.

Keesokan harinya, Wina kembali ke kamar nya untuk mempersiapkan diri karena akan ke toko, dia sudah menyiapkan sarapan untuk dirinya dan juga sang anak, dia tidak peduli suaminya sarapan atau tidak.

"Mana sarapan Wina??, kenapa hanya kalian berdua saja yang disiapkan??". Reno baru masuk ke ruang makan dan melihat hanya ada dua piring untuk Wina dan anaknya saja.

"Masak sendiri, aku tidak punya uang untuk belanja bulanan, toh kamu juga tak pernah memberikanku nafkah" Ucapnya dnegan acuh tanpa peduli.

Reno mengepalkan tangannya, semakin hari istrinya ini semakin melonjak, entah apa yang dia pikirkan.

"Aku ini suamimu Wina, wajib kamu mengurusku, jangan keterlaluan!! ". Amarahnya memuncak tapi berusaha dia tahan.

"Kalau mau dapat sarapan berikan aku uang nafkah, jika tidak maka tidak akan ada makanan untukmu". Wina segera membereskan bekas sarapan mereka tanpa peduli kalau suaminya menatapnya dengan tatapan membunuh.

"Kau keterlaluan Wina biasanya juga seperti itu, kenapa kau malah jadi berubah seperti ini sih??". Sungutnya dnegan tangan mengepal.

"Iya memang, itu juga membuat kau dan keluargamu keenakan karena menjadikanku sapi perah untuk kalian, tapi sekarang aku tidak akan melakukan dan jadi orang bodoh lagi".

Reno menatap sang istri dengan tidak percaya, bagaimana mungkin istrinya ini bisa berkata seperti itu padanya, padahal selama ini dia tidak pernah protes tentang nafkah karena sejak awal sudah kesepakatan.

"Wina jangan kelewatan sejak awal kita sudah sepakat terus kenapa sekarang kamu malah protes tidak jelas begini". Kesal Reno dengan gigi berbunyi nyaring.

Wina menarik nafasnya dalam-dalam, dia melihat anaknya yang kini menatapnya, dia tidak mau anaknya melihat pertengkaran mereka.

"Sayang kamu ke mobil duluan yah, nanti bunda nyusul".

Wira mengangguk kemudian berjalan melewati Reno tanpa berkata apapun, dia masih sangat kecewa pada ayahnya telah membawa perempuan lain selain ibunya.

Reno terdiam melihat sikap anaknya yang melewati dirinya begitu saja tanpa berkata, biasanya bocah itu begitu antusias melihatnya sekarang jangankan melihatnya berpapasan dengannya saja seolah enggan.

Wina yang melihat itu hanya tersenyum miris, anaknya pasti sangat kecewa selama ini sehingga bersikap seperti itu.

"Dengar baik-baik tuan Reno yang terhormat, aku tidak pernah mengiyakan apa yang kamu katakan barusan, kamu yang membuat keputusan itu tanpa bisa di bantah padahal aku sudah menolaknya tapi apa kamu mendengarkan??".

Wina menggelengkan kepalanya. " Kamu yang bersikap otoriter disini, bersikap seolah kamu adalah raja dan pengatur segalanya tanpa peduli aku suka atau tidak, dan kau sekarang bilang kita sepakat hanya karena aku diam??".

"Tapi sekarang aku sadar jika aku bodoh karena mau saja kau peralat saat ini".

"Apa maksud kamu??". Ucap Reno tergagap

1
Lies Atikah
waspada dan hati2 Wina si Reno pasti akan menghalalkan segala cara bahkan bisa saja dia melenyap kan mu
Moertini
mantap seruuuu asyiiik terimakasih Author sudah tamat atau belum betul-betul puas mengikuti cerita kehidupannya Wina wanita kuat seorang ibu yang mempunyai dua anak kembar kuat baik hati yang disayangi sahabat-dahabatnya tapi hidupnya penuh drama yang sangat berat dan bertaruh nyawa Alhamdulillah dia bersama dua anaknya dan sahabatnya dilindungi Allah SWT meskipun diserang dengan keji segala penjuru mereka semua selamat dan memasukkan musuhnya ke penjara dengan hukuman yang panjang Wina sekeluarga bersama sahabatnya selamat dilanjutin terus berkarya Author semangat dan selalu sehat🙏👍💪
Moertini
Pak Pratama orang yang sudah berumur tapi tidak tahu diri dia belum melakukan hukuman berapa th yang dijalani sudah mengancam iya kali masih panjang umur kalau tidak kapan mau bertobat atau membalas dendam Pratama cuma emosi yang kau besar-besarkan ratio tidak jalan macet payaaah dilanjutin Author sehat yaaa
Dedeh Dian
bagus alur ceritanya makasih author
Moertini
Wina kini kau tahu musuhmu yang sebenarnya mereka keluarga jahat dan licik semua kamu dan sahabatmu harus hati- hati apalagi perketat kamu menjaga 2 anakmu licik dihadapi dengan cara lebih licik kamu dengan sahabatmu lebih dahulu menyerang dari pada kedahuluan sewaktu merekan masih belum siap sepenuhnya brantas musuh-musuhmu Wina kamu pasti bisa seruuu Author dilanjutin yaaa penasaran niiiii semangat
Moertini
Erlangga memang serba salah disini orang tuanya disana ibu anaknya yang memang dijahati oleh orang tuanya dan saudaranya Erlando ruwet deh Author dilanjutin saja yang banyak banyak Author semangat
Moertini
Wina kasihan sekali nasibmu kau wanita berhati emas ibaratnya tidak pernah berprasangka buruk pada siapapun tapi ternyata kau dijahatin orang yang kau anggap keluarga dan sahabat hancur dan matahari besarmu itu sudah pasti dan betul tidak ada yang menyalahkan kamu yang mengambil tindakan untuk menghukum mereka dengan kejam.. Kuatkan kan hatimu Wina kau masih punya anak kembar yang kau beri kehidupan yang layak kedepannya semua yang yang membuat hatimu sakit dan tidak terima keadaanmu yang sangat menderita deperti sekarang ini percayalah mereka akan mendaptkan karma yang sangat berat sabarkan hatimu Wina kau seorang ibu yang tegar demi si kembar dilanjutin Author semangat
Ririn Nursisminingsih
laki2 mokondo buang ke laut aja😄😄
Sulfia Nuriawati
dah end y????
Retno Palupi
kirain Leo sama Wina
Moertini
pertemanan persahabatan tidak luput dari masalah yang membikin hubungan mereka renggang karena ketidak tahuan dan tidak mau mencari kebenarannya akhirnya penyesalan yang didapatkan itulah drama hidup di dunia dilanjutin Author semangat
Moertini
kasihan Wira masih dibawah umur sudah mendapatkan perlakuan dari ayahnya yang tidak punya pribadi yang baik dan membekas dihatinya mungkin sampai dewasa nanti betul harapan Wina anaknya justeru jangan meniru sifat jelek ayahnya dilanjutin Author sehat selalu
Moertini
akhirnya Wina akan membawa Wira pulang ke Indonesia semoga tidak ada gangguan dari nenek lampir kalau tahu Wira sudah pulang dekat ibunya dilanjutin Author kapan Wina Wira hidup tenteram dan bahagia semangat
Farah HakimKapau Farah Hakim
Erlangga gi mana...
Moertini
seorang ibu kok aneh tidak ada kapok-kapoknya sudah dapat pelajaran yang berat seperti itu masih mau menjual anak perempuannya cari suami kaya benar Rena dan Reno sudah mau menerima hidupnya yang sekarang karena merasa sudah lebih baik dari pada dulu tapi ibunya aduuuh ibuuuu sadar hidup titipan Allah sewaktu bisa diambil Nya dan kita tidak bisa menawar dilanjutin Author semangat
Moertini
nasib orang yang kurang berterimakasih kebaikan orang lain malah punya niat jelek 👹👺👹👺
Moertini
mereka bersahabat tanpa pamrih yang jahat tapi justru saling mengasih i membantu andai salah satu dari mereka mendapatksn masalah bersahabat yang hakiki perlu dicontoh dilanjutin Author selalu sehat ayem hati ini kalau membaca cerita seperti itu
Moertini
Ya Alloh kok ada yaaa manusia seperti ibu dan adiknya Reno apakah karma yang menimpa mereka sekarang ini masih kurang berat apalagi yang akan menimpa mereka kalau betul melakukan rencananya yang jahat itu lagi kasihan Eina dan Wira hidupnya tidak akan tenang meskipun sudah bercerai dengan Reno semoga mereka bertobat sebelum karma yang lebih besar menimpamu dilanjutin Author selalu sehat meskipun ceritamu menguras emosiku
Moertini
Reno dan ibu dan adiknya selalu menyalahkan Wina dan Dena mereka itu keluarga waras ndak sih kok tidak mau instropeksi diri awal mereka sengsara kan tingkah mereka yang tidak mau bersyukur mslah menghamburkan uang dan tidak menghargai Wina yang sudah memberikan uang tidak sedikit pada mereka ah pokoknya jadi ikut pusing kok orang seperti itu dilanjutin saja Author semangat
Moertini
Reno belum sadar juga membujuk Wira dan Wira dengan cara apapun tak akan pernah bisa karena mereka telah benci pada Reno semoga tidak ada satupun Wira maupun Wina bisa dicelakai Reno kasihan ya Author dilanjutin semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!