NovelToon NovelToon
Alenia Cinta Milik Juliette

Alenia Cinta Milik Juliette

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Cintamanis / Balas Dendam / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:574
Nilai: 5
Nama Author: Inge

Suatu rangkaian perasaan untuk menjadi sebuah kisah cinta yang sempurna milik Juliette. Bermula dari pertemuan dengan seorang pria yang bernama Ronald sehingga mereka menjalin hubungan asmara yang diisi dengan suka duka, up and down, intrik dan terkuatnya sebuah rahasia. Mampukah Juliette mempertahankan hubungan asmaranya yang tidak selalu sesuai dengan keinginan mereka? Di rangkaian kata - kata kisah cinta milik Juliette inilah tertulis sehingga terbentuk Alenia Cinta Milik Juliette.
Happy reading 😁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inge, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rahasia Ini

Juliette berada di depan cermin dan sedang merias wajah cantiknya. Dia sangat handal dalam menggunakan alat make up dan merias wajahnya dengan make up. Juliette pernah punya keinginan untuk menjadi seorang make up artis profesional, tapi ibunya menginginkan dia sebagai seorang dokter ahli bedah. Sebuah senyuman manis terukir setelah dia memulas bibirnya dengan lipstik yang merupakan sentuhan terakhir untuk wajahnya malam ini. Malam ini jenis riasan yang diaplikasikan adalah glowing make up.

Dia beranjak berdiri, lalu menatap ke tubuhnya di cermin. Tubuhnya yang dibalut dengan pakaian berwarna hitam panjang yang menjuntai ke bawah, dengan potongan baju yang terbuka serta belahan panjang dari bawah hingga ke pahanya. Dia menata rambutnya dengan model sanggul chignon. Dia memakai satu set perhiasan berlian yang berkilauan. Dia menggunakan high heels hitam branded. Dia berjalan berlenggak-lenggok di depan cermin untuk memastikan penampilannya sempurna malam ini. Dia tidak mau memalukan nama baik keluarganya di dalam acara pesta pelelangan yang dihadiri oleh para pengusaha.

Baru pertama kali dia hadir di acara itu. Dia datang ke sana untuk menemani sang kakak yang bernama Alvin. Juliette mengambil tas clutch hitam hermes yang berada di pinggir meja riasnya. Melangkahkan kakinya menuju ke pintu kamarnya. Menyentuh beberapa ikon di layar pemindai untuk membuka kunci pintu kamarnya. Setelah berbunyi ting, Juliette menekan handle pintu ke bawah, lalu menariknya ke dat sehingga pintu kamarnya terbuka. Keluar dari dalam kamar, lalu menutup pintu itu.

Melanjutkan langkah kakinya menyusuri lorong lantai dua sebuah mansion milik keluarga Albert Flint. Berjalan di beberapa anak tangga yang melingkar menuju ke lantai dasar. Di ujung bawah tangga itu, ada sosok pria yang dia sayangi, yaitu Alvin. Alvin tersenyum lembut melihat sosok adiknya. Adiknya terlihat sangat cantik dan anggun. Juliette menghentikan langkah kakinya ketika berada di samping kiri kakaknya, lalu menggandeng tangan kiri kakaknya.

"Cantik sekali adikku ini," ucap Alvin penuh kasih say sambil menoleh ke Juliette.

"Terima kasih Kak Alvin yang ganteng," ucap Juliette manja sambil menoleh ke Alvin.

"Wah, Anak-anakku sudah siap berangkat ke acara itu. Kalian sangat ganteng dan cantik," ucap Julia, ibunya mereka.

"Mommy sudah baikan?" tanya Juliette lembut.

"Mommy sudah lebih baik," jawab Julia lembut.

"Mommy harus banyak istirahat," ucap Alvin perhatian.

"Iya, setelah ini, Mommy istirahat. Mommy. Mommy mau lihat anak-anak Mommy," ucap Julia sambil menghentikan langkah kakinya di depan mereka. "Mommy minta kalian menjaga nama baik keluarga kita di acara pesta itu."

"Ok Mommy yang cantik," ucap Alvin lembut.

"Kalian tidak bareng sama Kak Alexander dan Kak Albern?"

"Tidak Mom, kita ketemuan langsung di sana," jawab Alvin.

"Ayo berangkat!" ujar Juliette semangat.

"Semangat sekali adikku ini," kata Alvin sambil menoleh ke Juliette.

Juliette merasakan smartphone miliknya bergetar. Dia membuka clutch hitamnya. Mengambil smartphone miliknya yang berada di dalam clutch. Dia mengerutkan keningnya ketika melihat nomor asing di layar smartphone miliknya. Dia menggeser ikon hijau untuk menjawab panggilan telepon itu karena menurut dia, panggilan telepon itu sangat penting. Mendekatkan benda pipih itu ke telinga kirinya.

"Hallo," sapa Juliette ramah.

"Hallo Dokter Juliette, ini saya Ronald," ucap Ronald lembut.

"Iya, ada yang bisa saya bantu Tuan?"

"Jangan panggil saya Tuan, Juliette, panggil aja Ronald. Saya ingin check up luka saya. Apakah malam ini kamu ada jadwal praktek di klinik?"

"Maaf Tuan, malam ini saya tidak ada jadwal praktek Tuan, saya sedang libur. Kalau Tuan mau check up luka itu, bisa datang langsung ke klinik."

"Apakah anda bisa datang ke mansionku malam ini?"

"Maaf Tuan, saya tidak bisa datang."

"Baiklah kalau begitu Dok. Selamat malam Bu Dokter Juliette."

"Selamat malam juga Tuan Ronald."

Tak lama kemudian sambungan telepon itu terputus. Juliette menjauhkan benda persegi panjang itu dari telinga kirinya. Menaruh smartphone miliknya di tempat semula. Menutup clutch hitamnya, lalu menoleh ke Alvin yang sedang memasang wajah tegang. Juliette mengerutkan dahinya karena melihat ekspresi wajahnya Alvin yang tegang. Lalu dia menoleh ke ibunya, yang juga memasang wajah tegang. Juliette bertambah bingung melihat ekspresi wajah ibunya yang juga tegang.

"Ada apa dengan kalian?" tanya Juliette bingung dan polos.

"Nak, yang tadi telepon itu siapa?" tanya Julia khawatir sambil menatap teduh ke Juliette.

"Dia Tuan Ronald, dia salah satu pasienku."

"Apakah dia Ronald Sean Mottola?" tanya Alvin khawatir.

"Aku nggak tahu nama lengkapnya Kak, yang aku tahu namanya Ronald.," jawab Juliette polos sambil menoleh ke Alvin. "Memangnya siapa Ronald Sean Mottola? Dan ada apa di antara kalian dengan Ronald Sean Mottola?" tanya Juliette penasaran.

"Dia bukan siapa-siapa, dan di antara kami tidak ada apa-apa, Sayang," jawab Alvin menyakinkan Juliette, tapi Juliette merasakan ada sesuatu yang ditutupi oleh mereka.

Semoga bukan Ronald Sean Mottola.

Ucap Julia di dalam hati.

Ada masalah apa antara mereka dengan Ronald Sean Mottola? Kenapa sepertinya mereka menutupi sesuatu? Aku harus mencarinya sendiri jika ada waktu senggang.

Ucap Juliette di dalam hati.

"Hai pamanku yang ganteng!" sapa Juliette ceria ketika melihat Julius Accardi.

"Hai gadis kecil!" balas Julius lembut sambil berjalan menghampiri mereka.

"Paman nggak ikut ke acara pelelangan?" tanya Juliette polos.

"Paman bukan warga negara Amerika Serikat, jadi Paman tidak diundang."

"Kamu mau menginap di sini?" tanya Julia sopan.

"Tidak, aku ingin menjenguk kamu dan ngobrol sama kamu," ucap Julius sambil menghentikan langkah kakinya di hadapan Julia.

"Pria itu ikut datang ke sini juga?" tanya Juliette yang tidak suka dengan kedatangan seorang pria. yang sedang berjalan menghampiri mereka.

"Ah, dia itu asisten pribadi Paman, jadi ke mana pun aku pergi, dia harus ikut," ucap Julius tegas.

"Tapi nggak begitu juga Paman, dia kan bisa tunggu di teras!" gerutu Juliette.

"Juliette! Tidak boleh begitu!" tegur Julia tegas.

"Ayo kita pergi sekarang!" ajak Alvin yang mengalihkan keadaan yang mulai tidak kondusif.

"Mom, kami pergi dulu, bye Mom!" pamit Juliette datar.

"Bye, hati-hati ya," ujar Julia lembut.

Tak lama kemudian Alvin dan Julia melangkahkan kakinya tanpa berpamitan dengan Julius dan asisten pribadinya Julius yang bernama Mario. Julius dan Mario menatap tajam ke punggungnya Juliette dan Alvin. Julia menoleh ke Julius dengan tatapan mata yang datar. Julia berjalan menghampiri sofa panjang.

"Alvin masih saja tidak sopan kepadaku dan Juliette masih saja tidak suka kepada Mario," ucap Julius sinis.

"Jangan terlalu diambil pusing dengan sikap mereka, silakan duduk," ucap Julia datar sambil menduduki tubuhnya di sofa panjang.

"Ini untuk Nona Julia," ucap Mario sopan sambil memberikan sebuah parcel buah.

"Sudah kubilang berkali-kali jangan panggil aku Nona!" ucap Julia kesal. "Taruh di dapur aja," lanjut Julia datar.

"Sejak kejadian itu kamu selalu cuek kepadaku dan juga Mario, padahal almarhum suami kamu sendiri yang meminta bantuan kepadaku untuk melepaskan kamu dan Albern dari genggaman Sean," ujar Julius dingin sambil menatap tajam ke Julia.

"Tidak usah bahas itu lagi!" ucap Julia tegas. "Kamu mau ngobrol apa sama diriku?" lanjut Julia.

"Sean mengalami stroke total," ucap Julius sinis.

"Kamu masih mata-matai dia?"

"Tidak, aku mendapatkan kabar itu dari salah satu kolegaku yang berada di Los Angeles. Semua perusahaan dan organisasi milik Sean akan jatuh ke anaknya yang bernama Ronald. Kita bisa mengambil semua itu dari Ronald dengan cara menikahkan Ronald sama Juliette."

"Kamu sinting Julius! Anakku dijadikan alat demi kekuasaan! Aku tidak setuju! Jangan ganggu kehidupan Juliette, Alvin dan Alexander! Cukup Albern yang kamu rusak masa depannya!" sarkas Julia.

"Kurang ajar kamu!! Aku hanya merealisasikan keinginan Albert untuk menjaga anak-anaknya sebelum dia meninggal dunia! Yang merusak masa depan Albern itu si pria tua yang bernama Sean! Dia juga yang menghancurkan masa depan semua anakmu! Kamu masih saja membela iblis itu! Apa untungnya kamu membela dia!? Apakah kamu masih mencintainya! Ingat! Dia itu pernah menjadikan kamu budak sexnya selama kamu ditahan di mansionnya!! Aku tidak suka itu!!" ucap Julius murka.

"Dia tidak pernah meminta itu kepadaku, aku melakukan itu karena untuk menebus Albern!" tukas Julia.

"Tuan, Nyonya!!" bentak Mario yang membuat Julia dan Julius menoleh ke Mario dengan tatapan mata yang tajam.

"Maaf, sebaiknya kalian jangan bertengkar karena masalah itu lagi, semua itu salahnya Nona Alice yang masuk ke dalam jaringan prostitusinya Ronald dan Sean dengan membawa nama Tuan Albern," ucap Mario sopan.

"Sudahlah, sebaiknya kalian pulang dari sini! Kepalaku tambah pusing!" ucap Julia sambil beranjak berdiri.

"Julia tolong pikirkan ini, jangan sampai Juliette tahu tentang rahasia ini," ucap Julius sedikit mengancam.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Terima kasih banyak para reader budiman yang telah sudah membaca cerita novel ini, jangan lupa

Di like ☺

Dikasih hadiah 😊

Komentar, kritik dan saran 😊

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!