NovelToon NovelToon
Fangirl Cantik Milik Tuan Antagonis

Fangirl Cantik Milik Tuan Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Obsesi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Kaya Raya / Fantasi Wanita / Ruang Ajaib
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: BlackMail

Aluna, seorang pekerja kantoran, punya satu obsesi: Grand Duke Riven Orkamor, antagonis tampan dari game otome yang seharusnya mati di semua rute. Baginya, menyelamatkan Riven adalah mimpi yang mustahil.

​Hingga sebuah truk membuatnya terbangun sebagai Luna Velmiran — putri bangsawan kaya raya yang manja dan licik, salah satu karakter dalam game tersebut.

​Kini, Riven bukan lagi karakter 2D. Ia nyata, dingin, dan berjalan lurus menuju takdirnya yang tragis. Berbekal pengetahuan sebagai pemain veteran dan sumber daya tak terbatas milik Luna, Aluna memulai misinya. Ia akan menggoda, merayu, dan melakukan apa pun untuk merebut hati sang Grand Duke dan mengubah akhir ceritanya.

​Namun, mencairkan hati seorang antagonis yang waspada tidaklah mudah. Salah langkah bisa berarti akhir bagi mereka berdua. Mampukah seorang fangirl mengubah nasib pria yang ia dambakan, ataukah ia hanya akan menjadi korban tambahan dalam pemberontakannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BlackMail, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 : Badut!

​Luna menatap mesin lotre Loki dengan tatapan ngeri dan penuh dendam, mengingat kembali semua uang yang pernah ia habiskan untuk dewa brengsek ini di game.

"Mana mungkin aku bisa lupa," batinnya getir. "Dewa ini pernah memberi Iselyn seutas tali sebagai 'hadiah keberuntungan'. Tali yang sama persis dengan yang digunakan penculik untuk mengikat Iselyn saat dia masih kecil."

Loki, Dewa Kenakalan dan Tipu Daya. Hadiahnya selalu bersifat traumatis atau memalukan. Tidak ada untungnya bagi Luna untuk bergumul dengan badut gila ini lagi. Ia berbalik, berniat untuk pergi.

Ding!

Layar sistem muncul di depannya.

[Loki Berkata: Takut? Atau... Miskin?]

"Badut brengsek ini..." gumamnya. Ia membalikkan badan, berjalan kembali ke mesin lotre itu, dan menumpahkan seluruh isi kantung emasnya ke atas meja dengan suara gemerincing yang keras.

KLANG!

"OKE!" serunya sambil duduk. "Kali ini kau yang akan bangkrut, BADUT!"

[Loki Meragukan Keberuntunganmu]

​Dengan kesal, Luna memasukkan satu koin emas. Mesin lotre itu menyala dengan suara musik sirkus yang fals dan lampu kelap-kelip norak. Selembar kertas lotre keluar dari mesin dengan gerakan yang sangat lambat dan tersendat-sendat.

Luna memegangi tengkuknya. "Sabar, Luna, sabar. Darah tinggi tidak baik untuk kulitmu yang mahal."

Setelah penantian yang terasa seperti selamanya, kertas itu jatuh ke meja. Hening. Tidak ada apa-apa.

"Hah? Apa mesin bodohmu ini rusak, Tuan Badut?"

[Loki Berkata: Go—sok.]

"Ah... benar juga. Aku harus melakukannya secara manual, ya...." Di game, yang dia perlukan hanyalah menekan layar dan animasi singkat Iselyn menggosok lotre pun muncul, tapi sekarang karena ini kenyataan. Dia harus melakukannya sendiri secara manual.

Luna dengan kesal menggosok lotre itu, saat bagian peraknya terkelupas sekitar separuhnya, kertas itu bersinar dengan sinar putih dan layar sistem kecil pun muncul.

[《Rank D : Pilihan Ganda 》]

"Heh! Lihat itu? Aku mendapatkan pilihan ganda! Siapa tadi yang meragukan keberuntungan putri Duke ini!?"

[Loki Berkata: Rank D itu Rank yang paling rendah....]

"Si-siapa yang peduli! Hm! Pilihan ganda ya pilihan ganda! Cepat berikan pilihan hadiahku!"

[Loki Menggelengkan Kepalanya.]

[Memuat Pilihan Ganda....]

[A: Kopi Hitam. B: Garam Dapur. C: Beras. D: Tepung Terigu.]

"Apa kau bercanda?" Aluna tidak percaya dengan hadiah tidak masuk akal ini. Satu koin emas itu setara seribu dollar, dan ini yang ia dapatkan!?

[Loki Berkata: Itu sudah sepadan. Barang dikirim langsung dari tempat yang sangat jauh bernama Bumi \= Barang Import.]

"Game kikir sialan ini!" umpat Luna dalam hati. "Ya sudah, aku pilih beras. Orang-orang di tempat ini tidak makan nasi. Orang Asia sepertiku rasanya aneh sehari tidak makan nasi."

[Pilihan Berhasil Dibuat : 《Rank D : Beras 》]

[Mengirim....]

[Kiriman sampai!]

Air kolam bersinar dan kardus muncul di samping Luna. Kardus itu terbuka dan terlihatlah bibit padi dan kertas lelucon konyol di atasnya. Di sana tertulis, "Beras sedang langka di Bumi, tanam sendiri saja, ya. Semangat!"

Luna terdiam dan tanpa berbicara segera membereskan koin emasnya yang berserakan, bersiap untuk pergi.

Lupakan soal lotre, dia ini putri Duke yang paling disayangi oleh keluarga Velmiran yang kaya raya. Dia tinggal minta ayahnya atau kakak-kakaknya jika menginginkan sesuatu.

Lotre Loki? Dia tidak butuh!

[Loki Meminta Maaf.]

[Loki Berjanji Tidak Akan Mengulanginya Lagi.]

"Oh, aku percaya itu. Loki si Dewa Tipu Daya berjanji tidak akan mengulanginya lagi."

"Beri aku kompensasi! Kalau tidak lupakan saja, aku tidak akan mau lagi menyentuh mesin brengsek itu. Aku tidak tahu untuk apa, tapi aku tahu kalian para dewa membutuhkan ini, kan?" Luna menggoyangkan kantung uangnya.

[Loki Mengangguk Setuju.]

[Loki Mengubah Aturan Permainan]

"Apa? Dia setuju semudah itu?" Luna curiga. "Si bangsat ini... Apa yang ia rencanakan."

[Sistem Pity Diaktifkan: Dijamin mendapatkan hadiah Rank S ditarikan ke-10. Dijamin mendapatkan hadiah Rank SS ditarikan ke-50. Dijamin mendapatkan hadiah Rank SSS ditarikan ke-100.]

[Jumlah tarikan lotre saat ini: 1/100]

[Loki Kagum Dengan Kemurahan Hatinya Sendiri.]

Luna kesal dan berjalan pergi dengan cepat. "Sudah aku duga badut ini tidak bisa dipercaya sedikitpun. Kau pikir aku tidak tahu kalau itu bagian dari keuntungan wajib untuk pemula? Sudahlah, lupakan saja!"

[Loki Kagum Dengan Kepintaran Anda. Dia Menyarankan Anda Untuk Terus Bermain.]

"Ba—cot."

[Loki Merasa Sedih Dan Berkata Bahwa Dirinya Sangat Miskin.]

"Aku suka jika kamu begitu."

[Loki Tersinggung.]

[Loki memberimu kupon hadiah.]

[Kupon di dapatkan: Gratis satu kali penarikan lotre Rank D dan jaminan hak pilih penuh.]

[Hak Pilih Penuh: Pemain dapat memilih dengan bebas barang dari bumi dalam rentang harga $1 dollar sampai $100 dollar.]

Luna berhenti dan berbalik, senyum puas terukir di wajahnya. "Diterima!"

[Loki Memperingatkan: Cara Yang Sama Tidak Akan Bekerja Dua Kali.]

"Iya, iya. Bawel, ah. Cepat gunakan Kuponku!"

[Kupon Gagal Digunakan. Persyaratan Tidak Terpenuhi. Syarat: Melakukan tarikan lotre sebanyak lima kali. (1/5)]

"DASAR MENYEBALKAN!!!"

Dengan kesal ​Luna memasukkan satu koin emas. Mesin lotre kembali menyala dengan suara aneh dan lampu norak. Kertas Lotre keluar dengan lambat dan Luna menggosok kartu dengan wajah lelah.

[《Rank D : Kecap Manis 》]

Sebotol kecap plastik jatuh dari atas dan menimpa kepala Luna.

"Ah... Sialan...."

***

Pagi itu, udara terasa sejuk dan cerah. Di depan pintu utama mansion, sebuah kereta kuda mewah berlapis pernis hitam dengan lambang keluarga Velmiran — Bunga mawar yang melilit permata — sudah menanti.

Para pelayan berbaris rapi di kedua sisi, menundukkan kepala saat Luna melangkah keluar. Ia mengenakan seragam baru Akademi Trisula yang terasa nyaman dan praktis — blus putih berenda, rok lipit biru tua, dan blazer elegan dengan emblem trisula bersulam benang perak di dada.

​Di ujung barisan, Duke Arslan Velmiran dan Duchess Miriam Velmiran berdiri menunggunya. Wajah mereka tampak serius, tetapi sorot mata yang hangat tidak bisa menyembunyikan kebanggaan dan sedikit kekhawatiran.

​"Kau sudah siap?" tanya Duke.

​"Ya, Ayah. Saya siap," jawab Luna, suaranya tenang dan penuh percaya diri.

​Duke mengangguk, lalu menepuk pelan bahu putrinya.

"Bagus. Ingat pelajaranmu, dan jangan ragu untuk menunjukkan betapa tajamnya duri mawar Velmiran. Bahkan jika akademi tidak memandang gelar dan keluarga, fakta bahwa kau Putri Velmiran tidak dapat disangkal. Jadi, jangan biarkan orang lain merendahkanmu."

Nasihat itu terdengar seperti ucapan seorang ayah sekaligus seorang penguasa.

​"Saya akan mengingatnya."

​Sebelum Luna naik, Duchess melangkah maju dan menyelipkan sebuah sapu tangan bersulam kipas berpola mawar kecil ke tangannya. "Untuk keberuntungan, pulanglah dengan selamat, kami menyayangimu," bisiknya, matanya berkaca-kaca.

Luna tersenyum tulus dan mengangguk. Sapu tangan itu bukan artefak ataupun item magis, tapi rasanya nilainya tidak terkira. Terlebih, apa yang terukir di sapu tangan itu adalah simbol Luna Velmiran yang ia lihat di layar permainan. Sekarang dia tahu bahwa simbol tersebut merupakan pemberian dari ibunya.

​Dengan anggukan terakhir pada semua orang, Luna naik ke dalam kereta. Pintu ditutup, dan dari jendela, ia melihat semua orang masih berdiri di sana, mengawasinya sampai kereta mulai bergerak dan berbelok menjauhi mansion megah yang terasa seperti sangkar emas itu.

1
aku
TIDAK. mak jlebb 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!