NovelToon NovelToon
Suami Kedua Pilihan Mertua (Setelah Ditalak)

Suami Kedua Pilihan Mertua (Setelah Ditalak)

Status: tamat
Genre:Perjodohan / CEO / Janda / Selingkuh / Cerai / Ayah Darurat / Tamat
Popularitas:301.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Siapa bilang mertua selalu identik dengan kata menindas dan kejam pada menantu, serta tak pernah akur?

Ini tidak terjadi pada Embun, seorang wanita lembut dan berbakti pada mertua setelah menikah dengan laki-laki bernama Gio. Tapi sayang beribu sayang. Hidup tak pernah sempurna, bukan?

Embun mendapatkan mertua luar biasa yang banyak di impikan para menantu, sayangnya ia malah mendapatkan suami pengkhianat.

Untungnya, mertuanya lebih membela Embun sebagai menantu dan memberi pelajaran pada putra kandung mereka sendiri. Namun, kejutan dari sang mertua membuat Embun tak bisa berkata-kata. Kedua mertuanya malah menjodohkan Embun dengan pria pilihan mereka, padahal ketuk palu perceraian belum terlaksana.

Apa yang terjadi selanjutnya, apa Embun menerima kehadiran pria baru pilihan mertuanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter - 16.

Esoknya sesuai janji, Raja menjemput Embun ke panti asuhan bahkan pria gagah itu mengendarai mobilnya sendiri tanpa supir karena ingin pendekatan lebih intens lagi dengan Bumil.

Dengan setelan santai hanya memakai jeans dan kaos dipadukan jaket levis, Raja tampak lebih segar dan lebih muda dari usianya. Saat mobilnya sampai di halaman panti, di teras Bu Ranti dan Embun serta anak-anak sudah menunggu kedatangan Raja.

Saat Raja turun dari mobil dan mendekat pada mereka, anak-anak langsung menyerbu Raja. “Om! Om siapanya Bunda Embun?“

Sorang anak kecil perempuan berusia 6 tahun dengan mata bulat bertanya karena panasaran.

Raja berjongkok, “Maunya sih jadi suaminya, tapi Bunda kalian masih belum terima Om.“

Anak kecil itu menoleh ke arah Embun, “Bunda... kenapa nggak terima Om ganteng ini? Kata Ibu Anggun, Bunda udah pisah sama Om Gio.“

Ya ampun Dokter Anggun, malah ghibah sama anak-anak! Embun geleng-geleng kepala.

“Bunda__“ Embun bingung menjawab.

“Sudah sudah anak-anak, ayo salaman sama Om Raja. Bilang terima kasih dan pergi belajar...“ Bu Ranti akhirnya menyelamatkan Embun dari pertanyaan anak itu.

Setelah beramah tamah sebentar, Raja pun pamit pergi pada Bu Ranti. Embun dan Raja berjalan ke arah mobil, pria itu bersikap gentle membuka pintu mobil untuk Embun.

Raja membuka pintu mobil di bagian depan.

“Saya duduk di belakang aja, Bang.“

“Tapi saya bukan supir kamu, Bun.“

“Bun?“

“Kenapa? Kamu mengira saya manggil Bunda juga kayak anak-anak, saya singkat namun kamu loh... Embun jadi Bun. Tapi kalau kamu mau saya manggil kamu Bunda kayak anak-anak, boleh banget. Kamu Bunda nya... setelah kita menikah nanti kamu panggil saya Ayah.“

Kali ini gombalan Raja yang secara langsung dan terang-terangan menjadikan wajah Embun menghangat karena malu. “Baiklah, s-saya duduk di depan."

Embun langsung masuk mobil menghindari tatapan hangat dari Raja yang intens padanya, setelah duduk di dalam mobil Embun menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Tahan Embun, tahan jangan sampai jantungan! Embun membuka tangannya saat mendengar pintu di sebelah nya terbuka dan Raja duduk di balik kemudi.

“Pasang sabuknya, Bun.“ Raja mencondongkan setengah badannya ke arah Embun, tangan besar dan berotot pria itu menarik sabuk pengaman memasangnya di tubuh Embun.

Tubuh keduanya hampir berhimpitan, bahkan saling bisa merasakan hangatnya hembusan nafas dari lawan jenisnya.

Embun ingin protes, tapi Raja malah tersenyum dengan wajah tanpa dosa padahal kedekatan tubuh mereka sekarang membuat jantung Embun dah dig dug ser.

Apa Bang Raja sengaja! Embun menyipitkan matanya.

Raja tak ingin menggoda Embun lagi, dia pun menarik kembali tubuhnya dan duduk dengan tegak di depan setir. “Bismillah...“

Kaki Raja pun menginjak pedal gas, kemudian mobil melaju pergi dengan kecepatan rata-rata. Raja ingin membuat Embun nyaman dengan kondisi kehamilan nya saat perjalanan.

“Bunda...“ Raja membuka pembicaraan di dalam mobil.

“Iya, Bang.“

“Nah, sekarang nyahut dipanggil Bunda. Udah mulai nyaman, ya...“ Goda lelaki itu lagi.

“Abang...!“

“Saya bercanda, Bun. Abisnya kamu tuh mudah dijaili sih...“ Raja terkekeh pelan.

Embun hanya mampu mendumel dalam hati.

“Begini, Ibuku sudah pulang dari rumah sakit. Kemarin Beliau sempat terkena serangan jantung mendadak. Kamu pernah jadi perawat, kalau bersedia... bisakah mengecek Ibuku sebentar sebelum pulang ke rumah mu.“

“Saya__“

“Tenang saja, saya nanti bakal bilang ke Mama kalau kamu hanya teman saya. Saya bawa kamu ke rumah, karena kamu pernah menjadi perawat dan saya ingin meminta tolong sesekali kamu mau datang ke rumah buat cek kesehatan jantung Mama. Saya minta tolong, ya...“

Embun tak enak hati kalau harus menolak karena Raja adalah orang baik, dia pun akhirnya mengangguk. “Baik kalau begitu."

Meski bicara keduanya masih terkesan kaku, namun bagi Raja tak jadi soal. Dengan perlahan tapi pasti, hati Embun pasti bisa tergerak dan menerima segala bentuk pendekatan darinya.

Sekitar empat puluh menit kemudian, mobil Raja memasuki pekarangan rumah yang besar. Tidak megah namun juga tidak sederhana, rumah itu bergaya klasik modern. Sebuah rumah yang ditata oleh Mama Jasmin belasan tahun silam setelah menikah dengan Ayah kandung Raja.

“Tunggu aku buka pintu mobil nya untukmu, ini adalah bentuk sikap perduli ku padamu. Aku ingin kamu merasakan ketulusan ku padamu, meski itu hanya hal-hal kecil.“

Raja membuka pintu mobil di bagian duduknya, lantas keluar lalu memutari kap mobil berjalan ke arah bagian pintu mobil dimana Embun duduk. “Silahkan, Bunda.“

“Bang, aku malu. Panggil Embun aja...“

Raja terkekeh melihat wajah Embun yang memang terlihat malu, “Aku hanya suka menjahili kamu.“

“Ish!“ Embun mencebik ringan, ia tak sadar jika dirinya mulai melepaskan jarak dari Raja. Bumil itu bahkan mencubbit lengan Raja dengan gemas.

“Aww!“ Raja berpura-pura menjerit kecil, padahal cubitan Embun tak terasa sakit sama sekali.

“Maaf."

“Duh, kamu harus tangung jawab nih. Sebagai Nakes, kamu kok malah membuat pasien tambah sakit bukannya mengobati.“

“Emang nya Bang Raja juga sakit?“ dengan muka polosnya, Embun tampak cemas.

“Abang sakit menunggu jawaban darimu, ingin segera menjagamu dengan status calon suami kedua-mu yang diakui semua orang!“

“Abang!“ Embun kali ini benar-benar berwajah merah padam saking malunya.

“Ja! Kamu itu... anak orang masa dijahili terus! Mana ada dicubit sakit, apalagi lengan kamu kekar gitu!“ Mama Jasmin duduk di kursi roda agar tubuhnya tidak kecapean, tadi pagi dia diperbolehkan pulang dengan pengingat dari Dokter agar jangan melakukan hal-hal berat dulu. Di belakang Mama Jasmin, ada Melody yang mendorong kursi roda.

Melody tersenyum melihat Embun, “Hai Mbak! Aku Melody, adik Bang Raja.“

“Assalamualaikum, Melody. Asalamualaikum, Tante.“

Mama Jasmin melambaikan tangannya agar Embun mendekat. “Walaikumsalam, sini cantik.“

Embun menoleh ke arah Raja, pria itu mengangguk. “Mama Jasmin hanya ingin berkenalan...“

Raja berjalan di belakang Embun, saat sudah sampai di hadapan Mama Jasmin tubuh Embun direngkuh dalam pelukan oleh Mama Jasmin. Tak lama Mama Jasmin mengurai pelukan, dia menggenggam tangan Embun.

Embun tersenyum pada Mama Jasmin, “Semoga Tante dianugerahi kesehatan, jangan kambuh lagi sakit nya.“

“Nak, apa kita berdua pernah bertemu sebelumnya? Kenapa Tante familiar dengan wajah kamu ya?“ Mama Jasmin terkejut karena saat Embun tersenyum ia merasa sedang melihat seseorang.

Raja pun tertegun, ternyata benar pikirannya malam kemarin. Ia sempat berpikir Embun mirip dengan Mama Jasmin jika sedang tersenyum. Apalagi sekarang, saat keduanya berdekatan kemiripan itu semakin kuat.

Apa Embun putri kandung Mama, kata Om Hendra Embun tinggal di panti asuhan sejak bayi! Pikir Raja.

“Mas...“ tiba-tiba saja seorang wanita menggendong anak berusia 2 tahun, menghampiri Raja dengan penampilan berantakan seperti baru saja dipukuuli. Wajah wanita itu lebam dengan mata bengkak.

“Andin!“

Serentak semua orang menatap syok melihat keadaan Andin yang sepertinya mendapatkan kekerasaan fisik.

1
Siti Kholifah
lanjut thor
Siti Kholifah
raja👍
Siti Kholifah
wow keren keren jd penasaran siapa yaa🤔🤔
Siti Kholifah
😂😂 semangat sekali ma ,tp ingat ma masih masa iddah🙏
Siti Kholifah
lanjut dong thor
Eli sulastri
Ayo Mel terima
Eli sulastri
Alhamdulillah Embun ketemu Ibu kandung
Eli sulastri
karma buatmu Elsa kau terlalu sombong dengan. mengabaikan ketentuan Allah akhirnya Allah mencabut nikmat mempunyai anak
Eli sulastri
semoga segera dipertemukan Embun dan mama jasmin
Eli sulastri
Adam. egois
Eli sulastri
Embun hanya untuk Raja
Eli sulastri
raja lah pasti yang terbaik buat Embun Adam masih keliatan ragu
Eli sulastri
aku setuju Thor kalau Embun sama Raja
Eli sulastri
ya ampun Elsa. pakai barang gituan aja bangga
Eli sulastri
kamu akan menyesal Gio
oma lina katarina
waduh kan hamil masa mau di nikahin sama orang lain
Lena Sari
lanjut dong thorr.
Ranny
salut aq...anak pembantu tapi punya perusahaan 👍👍👍
Rere 💫: Perusahaan Zahira kak, bukan punya Jihan. Coba dibaca lagi, Zahira kan emng pewaris hehe 🙏☺️
total 1 replies
Ranny
Embun itu anaknya mama Jasmin yg hilang ya kan Thor ☺️
Rere 💫: iya 🥰
total 1 replies
Yulliza Simbolon
jngan bilang nanti ujung" nya melody jadi sama gio
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!