saat Saskia dan Bisma berteduh disebuah gazebo di tepi danau itu tanpa sengaja Bisma merangkul Saskia agat tak kehujanan dan memandang nya sangat dalam, jantung Saskia berdetak kencang ketika mereka saling beradu pandangan dari jarak yang sangat dekat bahkan pipi Saskia hampir menempel di bibir Bisma,Saskia yang masih salah tingkah itu tiba-tiba kaget dengan tangan Bisma yang lagi dan lagi menyentil jidatnya,
"tok.."bunyi jidatnya.
"ow.."teriak Saskia spontan saking kagetnya.
"kenapa...jangan GR kamu.. aku cuma nga mau kamu kehujanan,kalau kamu sakit aku juga yang repot di kantor "ucap bos arogan itu.
sebenarnya Bisma juga merasakan yang sama dengan Saskia tapi Bisma si cowok introvert itu terlalu gengsi untuk mengakui nya.
Bisma selalu mencari cara agar Saskia bisa terus bersamanya,Bisma juga selalu melindungi Saskia dari amarah Maureen calon tunangan Bisma,tapi cinta diam-diam antara Saskia dan Bisma terhalang oleh pemilik perusahaan Anggoro Group yang tak lain adalah ayah bisma
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon desia yoon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 18.ulang tahun
"kamu benar bukan Keisha"tanya Bu Anggoro
"bukan Bu..saya Saskia"jawabku.
Seperti nya Bu Anggoro sangat rindu dengan sosok Keisha sehingga dia seperti enggan melepas pegangan tanganku.
"sudah...sudah nek.. acaranya mau di mulai"ucap Maureen tiba-tiba mendekati ku.
Acara ultah kaila pun di mulai , diawali dengan tipu lilin lalu keluarga Anggoro saling memberi hadiah kepada kaila, selanjutnya diadakan perjamuan menikmati hidangan dan makan bersama.
Aku merasa kikuk berada di tengah-tengah keluarga Anggoro meskipun mereka tidak mempermasalahkan kehadiran ku di situ,hanya Maureen saja yang merasa keberatan dengan kehadiranku.
Di situ tampak hadir selain Bu Anggoro sebagai istri dari pendiri perusahaan Anggoro Group yang suaminya sudah meninggal itu,ada juga pak Yustono Anggoro yang merupakan anak tertua dari pak Anggoro sekaligus merupakan direksi dari perusahaan Anggoro Group,ada juga pak Saptono Anggoro yang merupakan anak ke dua keluarga Anggoro sedangkan pak Hastono adalah anak ke 3 pak Anggoro.
Meraka datang bersama istri beserta anak cucunya sehingga acara itu semakin ramai dengan berkumpulnya keluarga besar anggoro.
Meraka masing-masing menikmati acara itu dengan bergurau dan ngobrol bersama,kaila pun tampak bahagia sekali.
Ketika aku sedang bersama kaila datanglah Bu Hasto memintaku mendekat kepada Bu Anggoro.
"sas...ibu manggil kamu"ucap Bu Hasto
"oh ya..baik Bu"jawabku
aku bergegas pergi mengikuti langkah kaki Bu Hasto yang menuju ruang keluarga,di situ tampak duduk Bu Anggoro ditemani asisten pribadi disebelah nya.
ternyata Bu Anggoro memintaku menemaninya sambil dia menanyakan latar belakang ku, sepertinya dia ingin mengenalku lebih jauh lagi.
Dari pembicaraan ku dengan Bu Anggoro aku menyimpulkan dia orang yang baik dan benar saja dia sangat merindukan Keisha cucu kesayangan nya itu,dia mengatakan kehadiran ku mengobati sedikit kerinduan itu.
Tentu saja hal itu membuatku nyaman berbincang dengannya dan perlahan rasa sungkan dan takut itu sedikit memudar.
Selesai berbincang dengan Bu Anggoro aku kembali mendekati kaila yang di sebelahnya ada Maureen,lalu Maureen menarik ku menuju teras belakang.
"kamu jangan sok ya.. mentang-mentang Tante Hasto baik sama kamu,jangan harap kamu bisa seenaknya di sini"ucap Maureen mengancam ku.
"maksud kamu apa"jawabku
"kamu sudah berhasil mendekati keluarga om Hasto,sekarang kamu berusaha mendekati neneknya Bisma,mau kamu apa sih"ucap Maureen.
"dengar ya..aku tidak ada maksud apa pun, aku disini karena di perintah pak Hasto,aku menemani Bu Anggoro juga atas perintah Bu Hasto"jawabku mulai kesal.
"oh..jadi kamu sudah mulai berani sekarang...kamu pikir kamu siapa..kamu ini hanya pegawai rendahan di perusahaan anggoro"
ucap Maureen dengan penuh emosi.
"ren..ngapain kamu disitu"tiba-tiba Bisma muncul.
"nga ngapa-ngapain,ini aku lagi minta di ambilkan air putih "jawab Maureen berbohong kepada Bisma.
"kamu yang mirip sama Keisha itu kan"tanya Bisma kepadaku
"i..iya pak"jawab Ku sedikit gugup.
"ah..udah yuk kembali ke sana"ucap Maureen mengalihkan pembicaraan.
Maureen menarik tangan Bisma menjauh dariku, sepertinya Maureen tak mau Bisma berbincang lebih banyak lagi denganku.
Akhirnya selesai sudah acara malam itu,semua yang hadir sudah mulai pulang satu persatu.
Aku pamit kepada Bu Hasto untuk pulang,tapi sebelum pulang justru Bu Hasto meminta maaf kepadaku.
"oh ya..aku minta maaf tadi soal Maureen.. omongannya nga usah di masukin ke hati ya sas"ucap Bu Hasto.
"oh ..nga papa Bu,saya mengerti "jawabku
Padahal sebenarnya aku juga tersinggung dengan perkataan Maureen yang merendahkan ku.