NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Pak GM

Mengejar Cinta Pak GM

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Deche

Penampilan Yanuar yang bersahaja membuat Amanda senang menatap Yanuar. Tanpa sengaja Amanda sering bertemu dengan Yanuar.

Sinta ibu kandung Amanda tidak tahu kalau putri bungsunya sedang jatuh cinta pada seorang duda. Ia mengatur kencan buta Amanda dengan Radit. Sebagai anak yang baik, Amanda menyetujui kencan buta dengan Radit. Namun, alangkah terkejutnya Amanda ternyata kencan buta itu bertempat di restoran hotel tempat Yanuar bekerja.

Akhirnya Sinta mengetahui Amanda sedang dekat dengan seorang duda. Ia tidak setuju putrinya menjalin kasih dengan Yanuar. Sinta berusaha menjauhkan Amanda dari Yanuar dengan cara memperkenalkan orang yang satu tipe dengan Yanuar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deche, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11.

“Sewaktu Mama menyerahkan Alvina kepada Mas Ibram, saya tidak tega melihatnya. Kami sudah sangat sayang kepada bayi itu.” Tiba-tiba air mata mengenang di pelupuk mata Amanda. Ia merasa sedih karena harus berpisah dengan Alvina.

Yanuar menoleh sebentar ke Amanda. Samar-samar dari pencahayaan lampu penerangan jalan ia melihat wajah gadis itu terlihat sedih.

‘Apa kejadian ini yang menyebabkan Pak Rendi sering terlihat termenung?’ tanya Yanuar di dalam hati. Sudah hampir seminggu Rendi sering terlihat termenung dan sering menghela napas. Namun, Rendi tidak pernah bercerita kepada Yanuar apa yang sedang terjadi.

Tidak terasa mereka sampai di RSIA Graha Bunda. Yanuar memarkirkan mobil di depan rumah sakit. Ketika Amanda hendak turun Yanuar berkata, “Biar saya yang bawakan koper.”

Amanda menjawab dengan mengangguk.

Amanda turun dari mobil, ia menunggu Yanuar di pinggir. Tidak lama kemudian Yanuar turun dari mobil lalu membuka pintu bagasi. Ia mengeluarkan koper dari bagasi mobil lalu mereka berjalan masuk ke rumah sakit.  Yanuar dan Amanda langsung naik ke lantai tiga dengan menggunakan lift. Setelah keluar dari dalam lift mereka langsung menuju ke kamar Alvina.

Ketika mereka sampai di depan pintu kamar Alvina, Yanuar pun berhenti. “Mbak Amanda saja yang masuk ke dalam. Saya menunggu di ruang tunggu,” ujar Yanuar.

“Baik, Pak. Saya tidak akan lama, saya hanya mengantar koper ini saja,” jawab Amanda.  Amanda pun membuka pintu kamar Alvina, ia membawa koper masuk ke dalam kamar. Sedangkan Yanuar berjalan menuju ruang tunggu.

“Assalamualaikum,” ucap Amanda ketika masuk ke dalam kamar Alvina.

“Waalaikumsalam.” Bobby dan Claudia menoleh ke pintu. Mereka kaget melihat Amanda masuk kamar sambil membawa koper.

“Loh, kok jadi kamu yang mengantarkan koper ke sini?” tanya Claudia.

“Mama kan menyuruh supir taksi online yang mengantarkan koper. Ini sudah larut malam bahaya kalau kamu menyetir sendirian,” lanjut Claudia dengan cerewet. Ia mengkhawatirkan keselamatan anak sambungnya.

“Susah cari supir taksi online, Ma. Mungkin karena sudah malam banyak supir taksi online yang sudah pulang ke rumah. Lagipula Amanda tidak menyetir mobil sendiri, Amanda diantar sama teman,” jawab Amanda. Ia sudah tahu, ia pasti akan dimarahi oleh Claudia.

“Teman? Mana temannya?” Claudia melihat ke arah pintu. Tidak ada orang yang masuk ke kamar selain Amanda.

“Dia menunggu di ruang tunggu,” jawab Amanda sambil menaruh koper di dekat tempat tidur Alvina.

“Kenapa tidak ikut masuk?” tanya Claudia.

“Kenalin sama Mama dan papa,” lanjut Claudia.

“Sebentar, Amanda panggil dulu.” Amanda keluar dari kamar. Ia berjalan menuju ke ruang tunggu. Yanuar sedang duduk di sofa sambil menonton televisi. Amanda menghampiri Yanuar.

“Pak Yanuar.” Amanda memanggil Yanuar.

Yanuar menoleh ke Amanda. “Sudah mau pulang?” tanya Yanuar.

“Belum, Pak,” jawab Amanda.

“Tadi saya bilang ke Mama dan Papa kalau saya ke sini diantar oleh teman. Mama mau bertemu dengan teman yang mengantar saya,” lanjut Amanda.

“Oh, begitu.” Yanuar pun beranjak dari tempat duduk.

“Apa Pak Yanuar keberatan kalau saya mengatakan kepada orang tua saya bahwa Pak Yanuar adalah teman saya?” tanya Amanda dengan hati-hati. Ia takut Yanuar tidak terima jika dibilang teman Amanda.

“Tidak apa-apa, Mbak,” jawab Yanuar.

Amanda pun bernapas lega mendengar jawaban Yanuar. ‘Alhamdulillah,’ ucap Amanda di dalam hati.

“Ayo Pak Yanuar.” Amanda mengajak Yanuar menuju kamar Alvina. Yanuar mengikuti Amanda dari belakang.

Amanda membuka pintu kamar lalu ia masuk ke dalam kamar, Yanuar pun ikut masuk ke kamar.

“Assalamualaikum,” ucap Yanuar.

Bobby dan Claudia menoleh ke arah pintu. Mereka kaget ketika melihat siapa yang datang bersama Amanda. Mereka tidak menyangka kalau yang dimaksud ‘teman’ oleh Amanda adalah Yanuar.

Claudia tahu kalau putri sambungnya sedang mendekati Yanuar. Namun, ia tidak menyangka kalau secepat itu Amanda menunjukkan kepada Bobby kedekatannya dengan Yanuar. Walaupun Bobby sudah mengenal Yanuar.

“Waalaikumsalam,” jawab Claudia dan Bobby.

“Masuk Pak Yanuar!” ujar Bobby. Yanuar menghampiri Bobby dan Claudia lalu menyalami tangan Bobby dan Claudia.

“Silahkan duduk, Pak,” ujar Bobby. Yanuar duduk di sofa kosong. Amanda duduk di sebelah Claudia.

Bobby menoleh ke Amanda. “Bagaimana kamu bisa sampai diantar Pak Yanuar?” tanya Bobby. Ia tahu kalau Amanda dekat dengan putri Yanuar. Namun, ia tidak menyangka kalau Amanda juga dekat dengan Yanuar sampai Yanuar mau mengantar Amanda ke rumah sakit.

“Begini Pa.” Amanda menceritakan semuanya kepada Bobby dan Claudia. Yanuar mendengarkan cerita Amanda.

“Oh, jadi begitu ceritanya,” ujar Bobby setelah mendengar cerita putrinya.

“Saya minta maaf kepada Pak Yanuar karena Amanda sudah merepotkan Pak Yanuar,” ucap Bobby.

“Tidak apa-apa, Pak. Kebetulan saya berada tidak jauh dari rumah Pak Bobby,” jawab Yanuar. Akhirnya Bobby mengajak Yanuar berbincang-bincang.

Amanda beranjak dari sofa menuju tempat tidur Alvina. Ia memandangi wajah adik angkatnya yang sedang tidur dengan nyenyak. Wajah Alvina terlihat pucat dan pipi Alvina terlihat tirus. Sewaktu Alvina masih tinggal di rumah Amanda, wajahnya begitu berseri dan pipinya terlihat tembem.

Amanda mengusap pipi Alvina. Bayi itu tidak terusik ketika pipinya diusap. Claudia menghampiri Amanda. Ia berdiri di sebelah Amanda. Amanda menoleh sebentar ke Claudia. Kemudian ia mengusap jari jemari Alvina yang mungil.

“Orang tua Alvina kemana?” tanya Alvina.

“Celine keluar flek, ia dirawat di rumah sakit ini. Ibram terpaksa harus menemani istrinya,” jawab Claudia.

“Malang sekali nasibmu, De,” ucap Amanda dengan sedih. Matanya berkaca-kaca mendengar nasib adik angkatnya.

“Setelah pulang dari rumah sakit, Alvina akan pulang ke rumah kita,” ujar Claudia. Amanda terkejut mendengar ucapan Claudia, ia langsung menoleh ke Claudia.

“Benarkah, Ma?” tanya Amanda dengan tidak percaya.

Claudia tersenyum sambil mengangguk. “Ibram menitipkan Alvina kepada kita. Ia merasa belum bisa menjaga Alvina dengan baik,” ujar Claudia.

“Alhamdulillah. Akhirnya Mbak ada teman lagi,” ucap Amanda dengan gembira. Suaranya agak kencang, sampai Bobby dan Yanuar menoleh ke arah Amanda.

“Sssttt jangan berisik, nanti adik kamu bangun!” ujar Claudia sambil menempelkan jari telunjuk di bibir agar Amanda mengecilkan suaranya.

“Biarkan saja dia bangun, biar Amanda bisa bermain sama Ade,” jawab Amanda tanpa mengecilkan suaranya.

“Mama sudah capek mau tidur. Kalau adik kamu bangun, Mama tidak bisa istirahat,” ujar Claudia.

“Sekarang kamu pulang! Kasihan Pak Yanuar, dia pasti capek baru pulang kerja,” lanjut Claudia.

“Iya, Ma.” Amanda mencium tangan Claudia. Kemudian ia menghampiri Yanuar yang sedang berbincang-bincang dengan Bobby.

“Pak Yanuar.” Amanda memanggil Yanuar. Yanuar berhenti berbicara kemudian menoleh ke Amanda.

“Kita pulang sekarang,” kata Amanda. Yanuar menjawab dengan mengangguk.

Yanuar pamit kepada Bobby. “Saya pamit pulang, Pak.”

.

.

.

Hai pembaca, apakah masih setia mengikuti cerita ini?

Deche minta maaf kalau Deche cuma bisa up 1 bab sehari. Pekerjaan IRT cukup menyita waktu. Apalagi sekarang suami Deche sudah pensiun, Deche nggak bisa berlama-lama di depan laptop.

1
Rahma Inayah
Amanda dilema antara milih Reza dan yanuar
Rahma Inayah
lanjut thor
Rahma Inayah
emak GK sadar.dr.mending yanuar GK mau manfaatkan Amanda .percuma punya pacar bule tp benalu GK sadar dr sinta
Rahma Inayah
bisa.aja papa Boby becandanya
Rahma Inayah
lanjut thor
Rahma Inayah
yanuar cemburu
dee
hadeeuuuuhhhh... mama shinta munafik lah. bilang khawatir klo bang yanuar bkalan nyakitin neng manda lah, diduain lah.
lha wong sampeyan aja "samen leven" laki² yg bukan mahrom gitu lho /Sweat/
Rahma Inayah
yanuar ternyata punya rasa jg SMA Amanda tp.takut mengungkapkan ibarat langit dan bumi
Rahma Inayah
lanjut thor
Rahma Inayah
,deche ni cerita baru or ada kaitannyadgn novel sblmnya mkn
Deche: cerita tentang adik sambung Rendi di novel Terjebak Pesona Mamah Muda.
total 1 replies
Rahma Inayah
mampir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!