Tuan Putri dari kediaman Raja Qin yang ditinggalkan "Qin Shu-er" mendapat tekanan dari Ibu tirinya Selir Qin saat ini dan dipaksa pergi dari Kediaman Utama ke pegunungan Yang untuk menerima hukuman atas kesalahan yang tidak ia perbuat. Dalam keadaan kritis tanpa mendapatkan pengobatan ia dan pelayan nya menempuh perjalanan mematikan dan hampir kehilangan nyawanya. Hingga keduanya bertemu 3 dermawan misterius.
Disisi Lain Ibukota Kekaisaran Zhao terjadi kegemparan setelah mendapat kabar duka bahwa Jendral Besar Xu telah mati dimedan perang dan membawa kemenangan. Sang Kaisar terguncang akan kabar tersebut, sahabat satu-satunya kini telah meninggalkan nya. Sementara Kediaman Jendral Xu di Kota Zhengzhou masih tak percaya akan kabar tersebut. Satu-satunya keturunan Sah Jendral Xu "Xu Zhou" menentang sebelum raga sang ayah sampai ke Tanah Air ia tak akan pernah mengakui kabar tersebut. Namun hingga musim berganti jasad sang Ayah tak kunjung kembali, membuat Xu Zhou curiga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sirya Tillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perlawanan Qin Shu-er
"CUKUP!!!"
Raja Qin nampak marah akan perdebatan anak dan istrinya itu. Ditambah hal tersebut terjadi di Aula Utama dihadapan pada saudara dan kerabatnya.
Bentakan dan tatapan tajam Raja Qin membuat Selir Qin menciut, ia pun duduk kembali ditempat nya lalu menutup mulut nya dengan rapat.
"Qin Shu-er bagaimana bisa kau bersikap seperti itu kepada Ibumu?" tanya Raja Qin yang tak terima dengan perilaku putrinya.
"Ibuku sudah mati! Dia mati bersama semua kenangannya yang kini juga telah menghilang." ucap Xiao Shu-er enggan menatap wajah ayah kandung nya itu.
//Deg!! Ucapan sang putri menembus dinding naluri Sang Raja. Ia terdiam seketika menatap Xiao Shu-er dengan raut sendu.
"Qin Shu-er bagaimanapun Selir Qin juga Ibu kita. Kau tidak boleh berkata seperti itu dan melukai hati nya " ucap Qin Lang menegur sang adik...
Xiao Shu-er beralih menatap kakak nya, ia perhatikan jika wajahnya menjadi lebih lebar dan bercahaya membuatnya berpikir jika kehidupan mereka selama ini pasti sangat bahagia.
"Hatiku tak seluas dirimu Kakak. Menurut ku Ibuku hanya ada satu. Bahkan Bibi Ling yang sangat menyayangi ku pun tak mau ku panggil Ibu. Apalagi untuk seseorang yang merampas segala milik Ibuku termasuk tempat nya dihati mu dan juga ayah"
Qin Lang langsung terdiam mendengarnya. Bagai diterjang batu besar ia merasakan sakit dihatinya dan tak bisa membalas perkataan adiknya.
"Kakak aku tau kau_" ucap Qin Li-er yang melihat situasi mulai tidak beres namun perkataannya dipotong oleh Xiao Shu-er.
"Dari pada kau ikut campur, lebih baik kau perbaiki dulu namamu di Istana dan diluar sana. Kau bahkan belum cukup dewasa untuk mencari pasangan namun terus menerus keluar masuk Istana dengan berdandan seperti penari. Kini semua orang mentertawakan Kediaman Raja Qin yang tidak mengurus putri bungsunya dengan baik."
//Deg!! Perkataan Xiao Shu-er begitu menusuk hingga ke tulang membuat Qin Li-er mengepalkan tangannya kuat karena malu. Padahal ia dan Ibunya sudah berusaha merahasiakan hal tersebut dari Ayah dan Kakaknya.
"Apa maksud perkataanmu Qin Shu-er?!!" tanya Raja Qin yang tak terima akan hal tersebut.
"Sepertinya Ayah tidak tahu, bahwa anak kesayangan Ayah ini sudah menggoda Pangeran Ketiga berkali-kali di Istana. Sayangnya Pangeran Ketiga sangat tak tertarik padanya. Bahkan memberiku peringatan untuk mendidik Qin Li-er dengan baik"
"MEMALUKAN!!!" Bentak Raja Qin membuat Qin Li-er langsung berlindung diperlukan sang Ibu dan menangis.
"Ayah tenanglah. Mungkin ada kesalahpahaman disini. Tidak mungkin adik Li-er seperti itu .."bela Qin Lang berusaha menenangkan Ayahnya
"Apa maksud Kakak kesalahpahaman? Pangeran Ketiga bahkan mengancam akan mengadukan nya pada Baginda Kaisar jika Qin Li-er masih saja pergi ke Istana nya." adu Xiao Shu-er lagi agar suasana menjadi makin panas.
"Li-er Berhentilh menangis. Ayah masalah ini_"ucap Qin Lang yang berusaha menengahi.
"Aku tentu tidak masalah jika disuruh mendidik Qin Li-er tapi Pangeran Ketiga malah melampiaskan kekesalan nya kepada ku tidak dapat dipungkiri ia juga bisa melampiaskannya pada anggota keluarga kita yang lainnya. Daripada pernikahan ku hal seperti inilah yang akan menghancurkan keluarga ini...." masih terus memperkeruh suasana...
"QIN SHU-ER CUKUP!!" bentak Qin Lang dengan marah.
"KAU YANG CUKUP DASAR BODOH!! BAGAIMANA BISA KEDIAMAN RAJA QIN PUNYA PENERUS SEPERTI MU?!!" teriak Xiao Shu-er membalas bentakan sang Kakak. Membuat semua yang ada disana terkejut.
"Cepat atau lambat Kediaman ini akan hancur oleh orang seperti dirimu! Kau pikir aku memanggil mu Kakak karena masih menganggap mu? Kau tidak pantas menjadi kakakku!" ucap Xiao Shu-er membuat Qin Lang terdiam tanpa bisa melawan.
"Bagaimanapun pernikahan ku dengan Xu Zhou tetap akan dilaksanakan. Mau kalian semua disini setuju atau tidak Baginda Kaisar sudah menurunkan dekrit jadi tak ada yang bisa membantah nya."
Semua nya masih terdiam karena syok akan teriakan Xiao Shu-er tadi. Yah baru kali ini mereka melihat kemarahan yang seperti itu, jadi wajar mereka seperti itu.
"Jika tidak ada lagi, Shu-er mohon pamit. Salam" ucapnya sambil memberikan salam.
"Aku bahkan tak meminta mereka untuk andil dalam pernikahanku, tapi mereka malah menutut banyak hal. Dasar tidak tahu diri. "gumamnya sebelum keluar yang bahkan terdengar oleh semua orang yang ada disana.
Setelah Xiao Shu-er pergi Qin Lang segera angkat bicara "Bukankah Qin Shu-er terlihat berbeda dengan yang dulu?"
"Ibu juga berpikir begitu. Dia bahkan berani melawan sekarang. Yang Mulia anda harus lebih tegas kedepannya." keluh Selir Qin yang tak terima dengan tindakan Xiao Shu-er.
"Sebaiknya kau urus dulu Putrimu itu sebelum mengurusi apa yang harus kulakukan! Pergilah ke Istana dan minta maaf pada Pangeran Ketiga! Bagaimanapun dia adalah putra kesayangan Kaisar. Menyinggung nya sama saja dengan menyinggung Kaisar."
...***********...
Sementara itu di Istana Pangeran Ketiga, Zhao Tian tengah menikmati minum teh bersama Ibunya yaitu Selir Agung Ming. Parasnya yang masih muda dan cantik membuat siapapun yang tak tahu hubungan mereka malah menganggap keduanya adalah kakak dan adik.
"Ibu, apa tahun ini keluarga Lu akan datang ke Istana lagi?" tanya Pangeran Ketiga pada sang Ibu.
"Itu benar. Mereka akan mempersembahkan tempaan terbaik di tahun ini" jawab Selir Ming kemudian menelisik raut putranya.
"Kenapa kau tiba-tiba bertanya tentang mereka?" tanya Selir Ming yang penasaran mengapa putranya tiba-tiba membahas mereka.
Keluarga Lu adalah keluarga penempa senjata. Awalnya mereka hanya keluarga biasa tanpa gelar, namun setelah mempersembahkan pedang Xiong. Yang di kenal sebagai Pedang terkuat didunia membuat namanya melambung dan diberikan gelar bangsawan oleh Kaisar.
"Tidak. Hanya saja aku ingin tahu tempat apalagi yang akan mereka persembahkan tahun ini."
Selir Ming memperhatikan mimik wajah putranya yang jelas tengah berbohong itu. Kemudian ia pun tersenyum kecil...
"Apa putraku tengah merindukan Lu Wan-er?!" tanya sang Ibu secara terang-terangan.
"Uhuk!! Uhuk!" Alhasil Pangeran Ketiga pun tersedak dibuatnya. "Ibunda itu..." ucapnya takut sang Ibu marah
"Ibu tahu kau menyukainya. Namun posisi kita saat ini tidak memungkinkan untuk melamarnya. Ibu takut dia malah menjadi sasaran bagi mereka yang tengah mengincar kejatuhan kita sejak lama." jelas Selir Ming.
"Aku juga tahu hal itu. Itu mengapa aku tak berani mendekatinya." ucap Zhao Tian yang jujur kepada sang Ibu.
"Kalau begitu apa kau butuh bantuan ku untuk mendekati nya?!" tanya Raja Xiao yang tiba-tiba muncul entah darimana.
"Kakak!!" sahut Zhao Tian terkejut melihat kemunculan Kakaknya itu. "Jika aku yang dulu, mungkin aku sudah mati karena terkejut karena mu"
"Makanya aku hanya berani melakukannya sekarang. Toh kondisimu juga sudah semakin membaik." ucap Raja Xiao menghiraukan keluhan sang adik
//Dugh!! Sebuah pukulan mendarat dilengan Raja Xiao. Selir Ming lah yang memukulnya.
"Aduh Ibu... Kenapa kau tiba-tiba memukulku?" rengeknya berlebihan.
"Salah mu sendiri masuk seperti itu! Berapa kali harus Ibu ingatkan untuk masuk dengan benar, beri salam sesuai etika. Apa kau lupa wibawa mu sebagai seorang Raja? Masih saja kekanak-kanakan..." omel Selir Ming kepada putra bungsunya itu.
Berbeda dengan putra bungsunya, Selir Ming tahu putra sulungnya itu tak begitu suka dengan aturan di Istana. Itulah kenapa ia lebih memilih melepaskan gelas penerus dan tinggal diluar Istana sebagai Raja Xiao.
"Oh ayolah Ibu, aku seperti ini karena tahu hanya ada Ibu dan Tian yang ada disini. Tenang saja tak ada yang melihat ku masuk bahkan Ayah Kaisar sekalipun" ucapnya dengan begitu percaya diri
"Khem!!"
Seketika sebuah deheman membuat nya mematung kemudian berbalik melihat kebelakang. "Heee Ayahanda..." sapanya cengengesan membuat Selir Ming dan Pangeran Ketiga geleng-geleng kepala.
"Lagi-lagi kau memanjat tembok Istana dan masuk tanpa melapor dulu! Sungguh lancang!" tegur Kaisar sambil menarik satu telinga putranya itu .
"Aw Aw. Ayahanda aku salah. Aku tahu aku salah..." akunya ketakutan juga kesakitan.
"Pergi keluar dan terima 10 pukulan!" ucap sang Kaisar tegas.
"Ayahanda...😭"
...****************...
🫰🏻 BERSAMBUNG 🫰🏻
kangen sama cs buatan author apalagi cs x twin...pengen liat ke bar baran x kay sama bucinx kay ke cio 🥺🥺🥺
please author update yh cs yng twin itu😿😿😭😭😭