NovelToon NovelToon
AZKALANA

AZKALANA

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Murid Genius / Diam-Diam Cinta / Bad Boy / Idola sekolah / Gadis nakal
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sylvana Aurora

"Lo lagi, lo lagi, lo sampai kapan sih selalu aja membuat gue susah." Ucap Cowok itu dengan dingin.

"Eeeh ada ketos ganteng." Ucap Alana tanpa merasa takut.

Dia adalah Azka Davie Adyatma seorang osis yang yang bersifat dingin dan tegas. Dia juga sangat populer dengan ketampananya dan kepintarannya.

"Lo bisa gak sih, sekali aja jangan buat gue susah." Ucap Azka dengan nada dinginnya.

"Gak bisa." jawab Alana dengan santainya.

Azka berusaha mengendalikan emosinya menghadapi sifat Alana yang sangat keras kepala." Ikut gue." Titah Azka sambil menarik tangan Alana dengan kasar

"Ckck, gak usah pegang-pegang tangan gue." Ketus Alana sambil menepis tangan Azka dengan kasar.

"Cepat jalan." Titah Azka.

"Iya, iya sabar napa?!"

"Loh, kok kita ke gudang sih?" Tanya Alana dengan heran. "Jangan-jangan lo mau macem-macem sama gue." Tuduh Alana sambil menjauh dari Azka.

Azka memutar bola matanya malas mendengar tuduhan Alana." Gue gak niat dengan badan tepos lo." Sahut Azaka dengan datar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvana Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5

Sampai di rumah Alana langsung memasang muka datar saat melihat mobil ayahnya terparkir di muka rumahnya." Owh si tua bangka itu udah datang ternyata." Ucapnya dalam hati.

Dia pun memasuki rumah dengan santai dan tidak lupa ia memasang muka datar dan dingin." Gue bukan Alana yang lemah." Batinnya tersenyum miring.

Ceklek..

Saat masuk rumah ia melihat ayahnya dan abangnya yang bersedekap dada sambil menatapnya tajam.

Prok..

Prok.

"Bagus..bagus jam segini baru pulang." Ucap Alex sambil beranjak dari duduknya dan menghampiri Alana yang berdiri dengan muka datarnya.

"Apa begini sikap seorang perempuan, selalu keluar rumah malam-malam?" Tanya Alex menatap tajam sang Putri.

"Kamu itu anak pembawa sial, istri saya meninggal karena kamu sialan!." Teriak Alex di depan muka Alana.

Alana memejamkan matanya ketika Alex membentaknya. "Ckck rasanya ingin pecah telinga gue." Ucap Alana dengan pelan.

    Bohong kalo Alana tidak merasakan sakit ketika mendengar ucapan sang Ayah yang menganggapnya anak pembawa sial. "Lo kuat Al, lo gak boleh lemah." Ucapnya dalam hati.

"Apa saya pernah mengajarkan kamu jadi jal**ng." Teriak Alex

Alana mengepalkan tangannya ketika mendengar ucapan ayahnya, ia tidak terima dengan ucapan Ayahnya." Apa pernah anda mengajarkan saya menjadi perempuan baik-baik?" Tanya Alana dengan dingin. "Dan apa anda pernah memberi perhatian kepada saya?" Tanya lagi.

"Anda tidak pernah memberi kasih sayang kepada saya." Teriak Alana dengan murka. "Anda hanya menganggap saya anak pembawa sial dan pembunuh." Teriaknya lagi dengan emosi. "Karena mama meninggal karena melahirkan saya dan anda menganggap saya pembunuh?" Tanya Alana. "Dan apa saya boleh menganggap anda, manusia iblis karena sudah menyiksa anak sendiri? anda tidak pantas disebut seorang ayah." Ucapnya lagi.

Plak..

Alex melayangkan tamparan di muka Alana dengan keras, sampai tertoleh kesamping dan sudut bibir sedikit berdarah.

Alana bukannya meringis atau kesakitan, ia malah tersenyum menyeringai sambil melap darah di bibirnya. "Udah biasa terluka." Ucap Alana.

Alex ingin melayangkan tamparan lagi, tetapi Aiden langsung memegang tangan Alex. "Udah yah." Tegur Aiden.

"Masuk kamar." Suruh Aiden dengan dingin pada Alana.

Sebelum beranjak dari sana, Alana mengucapkan sesuatu yang membuat Alex terdiam." Saya akan membalas perbuatan kalian." Ucapnya kemudian berlalu.

Sampai di kamar Alana berjalan ke arah balkon, ia mendudukan bokonnynya di kursi dan memejamkan matanya menikmati angin malam." Ma, Al kangen sama mama." Lirihnya pelan.

"Sampai kapan Al kayak gini mah, Al udah gak kuat." Lirihnya terisak.

"Al mau ikut mama." Lirihnya lagi.

Alana memandang langit yang hanya diterangi oleh bulan." Pasti mama liat aku kan di atas sana? mama kangen gak sama aku?" Tanya Alana yang masih memandang langit-langit malam yang diterangi bulan.

"Mah kenapa ayah tega menyebut aku wanita jala**ng hanya karena aku pulang malam? Aku kesepian mah, gak ada yang nemenin dan aku gak seperti yang di bilang ayah mah." Adunya di sertai dengan isakan.

"Hiks..hiks.. Aku pengen peluk mama sama ayah." Isaknya. "Tetapi Ayah dan abang membenci aku mah, mereka tidak menganggapku ada." Lirihnya terisak pilu. "Mama tenang aja, aku bukan lagi Alana lemah mah, aku akan membalas perbuatan mereka kepada aku mah." Ucapnya sambil mengepalkan tangannya.

    Uhuk..uhuk..uhuk..

Alana tiba-tiba muntah darah lagi. "Agrr dasar penyakit sialan." Umpatnya dengan kesal.

la merasa dadanya terasa sangat sakit, dia langsung mengambil obatnya di kantong celana nya dan meminumnya." Huff, sampai kapan penyakit ini berada di tubuh gue." Lirihnya yang masih terduduk lemas di lantai.

Tidak ada yang tahu tentang penyakit Alana, bahkan Leon pun teman dari kecilnya tidak tahu tentang penyakitnya. Hanya mbok Ijah yang tahu tentang penyakit Alana.

Dia merasa sudah enakan setelah meminum obatnya. "Lebih baik gue istirahat dulu." Ucapnya, kemudian dia memejamkan matanya.

    **

Pagi harinya.

Alana sudah siap dengan seragam sekolahnya, ia pun sudah bersiap untuk keluar kamarnya.

Ceklek..

Saat membuka pintu, dia melihat mbok Ijah di depan pintu kamarnya." Mbok Ijah." Kaget Alana.

"Mbok ngagetin aku aja." Ucap Alana.

"Hehe maaf non." Balas Mbok Ijah.

"Tumben non, udah siap mau berangkat sekolah, biasanya jam segini non masih tidur." Ujar Mbok ijah dengan heran.

"Biasa mbok, ada pak tua." Balas Alana.

    "Owh iya, mbok lupa non." Sahut mbok Ijah, ia baru ingat, bahwa anak majikannya ini paling malas makan bersama tuan besar.

"Non makan dulu ya, baru minum obat non." Suruh Mbok Ijah.

"Aku makan di kantin aja mbok, aku malas makan bersama mereka." Balas Alana.

"Yaudah kalo gitu, jangan lupa minum obatnya ya non." Pesan mbok ljah lagi.

"Siap mbok!"

"Kalo gitu Al pamit ya." pamit Alana sambil menyalami tangan mbok ljah.

Alana selalu menyalami tangan mbok Ijah, karena dia sudah menganggap mbok ijah seperti ibunya sendiri yang selalu menyayanginya dan selalu merawatnya ketika sakit.

"Hati-hati di jalan ya non." Pesan Mbok Ijah.

"Iya mbok!"

Setelah itu dia pun menuruni anak tangga, ia berpapasan dengan Aiden abangnya. Tetapi dia pura-pura tidak melihat.

Aiden menatap Alana dengan tatapan tidak bisa diartikan. "Maafkan abang dek, abang terpaksa melakukannya." Ucapnya dalam hati merasa sangat bersalah.

Sampai di bawah, Alana langsung mengendarai motor sport kesayangannya dengan sangat cepat." Tunggu pembalasan gue ." Batinnya.

Tak berapa lama Alana sudah sampai di sekolah, ia memarkirkan motornya.

"Tumben lo datang pagi banget?" Tanya Leon yang sudah berada di samping Alana.

"Biasa si tua bangka udah balik lagi." Sahut Alana.

"Apa mereka menyakiti lo lagi?" Tanya Leon sambil memperhatikan wajah Alana. "Apa ini perbuatan mereka?" Tanya Leon ketika melihat sobekan di bibir Alana.

"Hmm!"

Leon mengepalkan tangannya, ia tidak rela adik kesayangannya terluka." Sialan mereka." Umpat Leon dengan emosi.

"Gue gak papa kok kak, lo gak usah khawatir, ini cuman luka bisa kok." Ucap Alana menenangkan Leon yang terlihat sangat marah.

Leon menatap sendu Alana, ia tahu dibalik kata "biasa" itu.

    "Lo adik gue yang paling kuat." Ucap Leon sambil membawa Alana kedalam pelukannya.

Alana membalas pelukan Leon tak kalah erat." Makasih kak, lo selalu ada buat gue." Ujar Alana.

"Gue sebagai kakak, akan selalu ada buat adiknya." Sahut Leon sambil tersenyum manis kerah Alana.

"Andai bang Aiden seperti kak Leon, pasti hidup gue bahagia banget." Ucapnya dalam hati.

"Udah jangan ngelamun terus, lo pasti belum sarapan kan." Ucap Leon menari tangan Alana dengan lembut.

Alana hanya pasrah mengikuti Leon." Ckckck jangan tarik-tarik tangan gue." Ketus Alana.

"lo jalan lama banget, kayak siput." Sahut Leon.

Alana mendengus kesal mendengar ucapan Leon. "Sembarang lo kalo ngomong." Ketus Alana dengan kesal.

1
Rahmi Niar
update cpt* thor
Ndra
Lanjutkan thor , saya suka dengan alur ceritanya, Salam dari " Cahaya Di Balik Lensa " /Smile//Smile/
Eirlys
Hati-hati, kalau terlalu sering baca cerita ini bisa jatuh cinta sama karakternya loh 😆
Pandora
Ceritanya bikin aku terbuai sejak bab pertama sampai bab terakhir!
Akina
Bahasanya enak banget dibaca, terus lanjutkan karya terbaikmu 🎉
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!