Takdir membawaku dalam keadaan yang sungguh tak kuduga akan terjadi.
Widuri Lidyaningrum terpaksa menerima tawaran dari mantan kekasihnya bernama Bisma Arya Mahendra untuk menjadi simpanannya. Semua dilakukan Widuri demi menolong kakak kandungnya bernama Alamsyah agar tak dipenjara.
"Akan kubuat hidupmu menderita seperti di neraka, Wid. Kakakmu sudah membuat Vivian keguguran. Calon bayiku meninggal dan Vivian lumpuh. Karir serta mimpi Vivian hancur!" geram Bisma dalam hati.
Benci dan cinta bercampur dalam pekatnya permainan takdir keduanya.
"Sampai kapan aku harus jadi simpananmu?" tanya Widuri.
"Sampai aku benar-benar membuangmu dari muka bumi ini. Selamanya," jawab Bisma dengan raut wajah yang terlihat jelas kilat penuh amarah kebencian mendalam pada Widuri.
Bagaimana kehidupan Widuri menjadi wanita simpanan dari mantan kekasihnya yang sudah beristri?
Widuri dan Bisma juga melakukan sebuah pernikahan rahasia yang tidak diketahui oleh siapapun.
Bagian dari novel : Bening🍁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 - Rencana ke Jepang
Bening segera mengutarakan perasaannya yang tak enak pada kehidupan Bisma di Milan. Terutama selepas mendengar suara yang diduganya yakni ada wanita lain dalam hidup putranya itu.
Dikarenakan secara logika, belum genap jam enam pagi ada suara wanita lain memanggil putranya begitu mesra. Pastinya wanita itu bukan hanya sekedar teman biasa.
Terlebih Bisma menampik suara yang didengar oleh ibunya. Semakin menguatkan feeling Bening sebagai seorang ibu bahwa ada yang tidak beres atau disembunyikan oleh Bisma.
"Aku enggak yakin kalau Bisma selingkuh, Om. Tapi tadi aku dengar suara wanita lain panggil Mas Bisma padahal di sana belum genap jam enam pagi,"
"Apa kamu yakin mendengarnya, Ning?"
"Sangat yakin, Om. Suara itu juga bukan menantuku, Vivian. Bisma sudah meyakinkanku jika Vivian sedang tidur,"
"Lalu, apa yang ingin kamu lakukan?"
"Aku minta tolong Om Riko selidiki kehidupan Bisma di Milan. Entah Om Riko menyuruh orang terpercaya melakukannya atau bagaimana, terserah Om. Yang pasti Bisma dan suamiku jangan sampai tau hal ini,"
"Bila misalnya Bisma selingkuh, apa kamu siap Ning?"
"Aku ingin tau dulu, siapa selingkuhan putraku itu?"
"Tetaplah untuk tenang, Ning."
"Ya, Om. Aku akan berusaha tetap tenang dan tidak gegabah dalam bertindak. Jika memang Bisma terbukti selingkuh, aku yakin ada alasan kuat yang mendasari putraku sampai melakukan hal itu."
"Apa kamu yakin tak mau memberitahu Arjuna?"
"Jangan dulu, Om. Khawatir suamiku marah besar pada Bisma,"
"Oke. Aku akan suruh seseorang menyelidikinya di Milan. Jika ada kabar, aku akan segera menghubungimu."
"Makasih, Om."
"Sama-sama, Ning."
Setelah itu, panggilan itu pun selesai.
☘️☘️
Milan.
Ceklek...
Derit pintu kamar utama dibuka oleh Bisma lalu ia berjalan perlahan ke arah meja makan.
"Tadi, kenapa pintu kamarnya dikunci?" tanya Widuri menyapa Bisma.
"Aku sedang terima telepon," jawab Bisma singkat.
"Telepon dari siapa? Apa dari Vivian?" Widuri tiba-tiba dilanda penasaran.
"Bukan. Dari Papa-Mama,"
"Hah ?!" Widuri seketika terkejut. "Apa mereka mendengar suaraku tadi sewaktu panggil Mas Bisma?"
"Enggak. Tenang saja," Bisma berusaha menenangkan Widuri yang terlihat cemas.
"Apa Mas Bisma yakin?"
"Iya. Tadi kamar utama langsung aku tutup dan nyalakan peredam. Jadi, semua aman terkendali."
"Aku tetap khawatir, Mas. Bagaimana kalau sampai orang tua atau keluargamu di Jakarta sampai tau tentang hubungan kita?"
"Hari ini ulang tahunku, Wid. Please, jangan rusak moodku yang sedang baik."
"Maaf," cicit Widuri lirih seraya menundukkan kepalanya di depan Bisma.
Keduanya saat ini sudah duduk di meja makan dalam kondisi saling berhadapan. Akhirnya untuk mengembalikan suasana yang sempat sedikit tegang, Widuri segera melakukan acara tiup lilin dan potong kue ulang tahun untuk Bisma.
Mereka berdua menikmati sarapan opor ayam dan coklat hangat serta potongan kue tart dengan senyum dan canda tawa di sela-sela makan. Semua hidangan itu adalah kesukaan Bisma. Setelah selesai, Widuri pun segera membereskan meja makan dan mencuci piring.
"Aku mau balik dulu," pamit Bisma.
"Mas, tunggu!" seru Widuri.
Bisma seketika menghentikan langkahnya. Ia pun menoleh ke arah Widuri.
"Ada apa?" tanya Bisma.
"Maaf, aku tak bisa belikan kado buatmu. Hanya ada ini untukmu. Semoga Mas suka," ucap Widuri seraya memberikan sebuah kotak berukuran sedang pada Bisma.
"Apa ini?"
"Bukanya nanti saja bila memang Mas Bisma ingin membukanya. Maaf, jika kado dariku harganya tidak mahal."
"Makasih, Wid."
"Iya, Mas. Terima kasih juga sudah datang dan sarapan bersamaku,"
"Hem,"
Bisma segera pamit pada Widuri seraya membawa kado pemberian dari wanita itu. Walaupun sebenarnya hati Bisma ingin berlama-lama di unit apartemen Widuri, tapi ia masih ingat akan Vivian.
Setibanya di unit apartemennya, Vivian ternyata belum juga bangun. Bisma meletakkan kado pemberian Widuri yang masih terbungkus rapi tersebut ke dalam laci meja kerjanya yang berada di ruangan samping kamar tidurnya.
Bisma berniat nanti saja membuka kado tersebut. Ia khawatir tak lama Vivian terbangun dan mencarinya. Bisma juga tak ingin Vivian melihat kado dari Widuri.
Bisma khawatir hal itu bisa memancing kecemburuan pada Vivian yang bisa berdampak keributan antara dua wanita yang sama-sama berstatus istrinya itu.
☘️☘️
Pada hari ini, Vivian benar-benar terlupa dengan ulang tahun suaminya sendiri. Vivian baru tersadar ketika malam harinya Bisma mengajaknya makan berdua di sebuah restoran ternama.
Pihak restoran yang sudah menjadi langganan Bisma tentu tau jika hari ini adalah ulang tahun lelaki itu. Alhasil manajer restoran tersebut sengaja menyuruh salah satu pelayannya untuk mengantarkan kue tart kejutan di meja Bisma sebagai hadiah.
"Aduh, Honey. Maaf, aku beneran lupa kalau hari ini ulang tahunmu." Vivian segera meminta maaf setelah kue tart ulang tahun pemberian dari manajer restoran untuk Bisma, ada di meja tersebut.
"Enggak apa-apa, Vi."
Walaupun sedikit merasa kecewa, Bisma berusaha menutupinya. Terlebih keduanya saat ini berada di tempat umum.
"Kamu pasti tau kalau sejak kecelakaan itu, terlalu banyak hal yang ku pikirkan. Jujur, kondisiku saat ini sering membuatku insecure."
"Tak perlu kamu pikirkan. Malam ini kita rayakan ulang tahunku dengan suka cita. Anggap saja hal ini untuk menebus waktu-waktu yang lalu saat aku sibuk sehingga tak bisa mengajakmu bepergian atau sekedar jalan-jalan,"
Malam itu, Bisma dan Vivian menghabiskan waktu dengan makan malam bertema romantis. Keduanya bersikap layaknya suami-istri yang harmonis dan penuh cinta. Walaupun sejatinya dalam hati masing-masing berbeda dengan apa yang terucap di bibir serta tindakan yang dilakukan.
"Oh ya Vi, minggu depan perusahaanku dapat undangan sebuah acara khusus di Jepang. Semacam gathering para pebisnis. Acaranya berlangsung selama lima hari. Mereka ada yang membawa istri dan anaknya ke sana. Kamu bersedia ikut denganku?"
Bersambung...
🍁🍁🍁
apa kecolongan bening ketemu widuri apa kecolobgan vivian ngambil uang perusahaan lg?
g sabar nunggu kelanjitannya....
yg pnging duo bedebah itu g lolos lgi....
Btw....,, kayaknya mbak Luna...,, calon hilalnya mas Dhika yaaa 🤭