Menceritakan tentang seorang gadis yang anggun dan lemah lembut, namun semenjak jiwa nya digantikan berubah menjadi kejam jika ada yang mengusiknya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nrsl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
HENRY CORP
Suasana ruang meeting saat ini sangat mencekam, aura dingin Aiden begitu mendominasi.
Braaak
Aiden menggebrak meja meeting dengan keras.
"Revisi sekarang juga. Saya tidak ingin ada kesalahan sedikit pun" ucap Aiden datar dengan tatapan tajamnya.
Glek
Steve dan staff yang ada di ruang meeting menelan ludahnya kasar.
Ada apa dengan bos nya ini pikir mereka, sehabis meeting pagi, bos nya ini sudah menyetujui dan menandatangani proposalnya namun kenapa saat meeting sore bos nya malah marah-marah.
Mereka tidak tahu saja jika bos nya sedang uring-uringan sejak jam istirahat karena kekasihnya yang tidak membalas pesannya.
"B-baik tuan" ucap Steve dan staff Iainnya berbarengan.
Tring tring tring
Bunyi dering handphone terdengar.
"Siapa yang mengaktifkan handphone saat meeting?" Tanya Aiden datar dan dingin.
"M-maaf tuan, h-handphone anda yang berbunyi" ucap Steve dengan menunjuk ke arah handphone Aiden dengan lima jarinya.
Aiden mengusap wajahnya, efek dari kekasihnya yang tidak membalas pesannya membuat Aiden menjadi seperti ini.
Aiden pun segera mengangkat panggilan dari handphonenya.
"Hm" Aiden hanya berdehem.
"Tuan, nona Cia di bawa oleh dua orang pria tidak di kenal" ucap bodyguard Cia.
Braak
Aiden langsung berdiri dan menggebrak meja dengan keras. Sontak membuat Steve dan staff yang lain terkejut.
"DASAR TIDAK BEC*S"
"KENAPA KALIAN TIDAK MENGHALANGINYA, HAH" ucap Aiden dengan tatapan matanya yang tajam, kini aura dinginnya berubah menjadi aura membunuh. Aiden sangat marah sekaligus khawatir.
"M-maafkan k-kami tuan. K-kami s-sudah menghalanginya, n-namun k-kaki kami tertembak" ucap bodyguard dengan tergagap, mendengar suaranya saja mereka sudah ketakutan.
"BRE*GSEK" ucap Aiden dan langsung berlari meninggalkan ruang meeting.
Aiden melakukan panggilan di handphone nya sambil berlari.
"SIAPKAN MOBILKU SEKARANG... CEPAT" ucap Aiden, ia sungguh panik dan cemas.
Ting
Aiden kini sudah berada di lantai satu, ia langsung berlari menuju mobilnya yang sudah terparkir di depan lobby.
Braaak
Aiden membanting pintu mobilnya dengan keras.
Aiden saat ini tengah mengecek lokasi Cia melalui GPS yang berada di kalung Cia, kalung yang ia berikan secara khusus untuk Cia.
"LH Hotel"
Aiden mengeraskan rahangnya, tangannya mengepal kuat.
"BRE*GSEK..." ucap Aiden dengan tatapan tajamnya. Tak lama ia pun langsung menjalankan mobil sportnya dengan kecepatan tinggi.
...****************...
LH HOTEL
Bruuuk
Cia di lempar ke kasur oleh kedua pria asing itu.
"Si*lan... Kalian pikir saya barang hah. Main lempar seenaknya" ucap Cia dalam hatinya, ia sungguh sangat kesal.
Ya, efek obat per*ngsang yang di semprotkan ke Cia sudah mulai berkurang, namun ia masih sedikit lemas.
Kedua pria itu tersenyum penuh arti.
"Kau sangat cantik nona"
"Tidak rugi jika kita mengambil job ini... Malah dapat jackpot kita bro, hahaha" ucap kedua pria itu dengan tertawa jahat.
"BRE*GSEK" batin Cia.
Saat kedua pria itu mendekat, dengan cepat Cia menendang perut kedua pria itu.
Bugh
Braaaak
Dengan sekali tendangan kedua pria itu terjungkal ke belakang.
"Ssssshhh" ringisan kedua pria itu dengan memegangi perut mereka yang terasa nyeri.
"Bagaimana dia bisa sadar secepat itu" batin kedua pria itu merasa heran dan terkejut.
"Kau berani sekali nona" ucap salah satu pria itu.
Cia terkekeh sinis.
"Untuk apa saya takut pada kalian, hah" ucap Cia dengan bersedekap dada.
Kedua pria itu tersenyum penuh arti.
"Sudahlah nona, jangan buang-buang energi. Lebih baik kita bersenang-senang...Haha" ucap pria itu.
"BRE*GSEK"
Bugh bugh bugh
Braak
Braak
Cia memukul dan menendang kedua pria itu secara bersamaan, ia sangat marah dengan perkataan kedua pria itu, perkataan mereka seakan-akan merendahkan dirinya.
"Aaaaaargh" ringisan mereka, sungguh pukulan Cia sangat kuat, mereka tidak tahu saja kekuatan Cia yang sekarang belum sepenuhnya, karena efek obat per*ngsang.
Salah satu dari kedua pria itu tersenyum menyeringai, dengan cepat ia mengarahkan senjata apinya ke arah Cia.
Dor
"Aaaaaaah" ringisan Cia, ia telat menghindari tembakannya, walaupun hanya terserempet peluru, namun mengakibatkan luka sobek ditangannya.
Tak lama...
Braaak
Pintu hotel di dobrak paksa.
"Kak Iden" lirih Cia.
Ya, Aiden datang dengan aura membunuhnya.
Tatapannya begitu tajam dan dingin.
Glek
Kedua pria itu menelan ludahnya kasar.
”T-tuan A-aiden” ucap mereka tergagap, mereka sangat kenal dengan seorang Aiden, sang pewaris HENRY CORP yang sudah menjabat sebagai CEO di usia mudanya.
Cia yang melihat Aiden datang langsung berlari ke arah Aiden, dan...
Grep
Cia memeluk Aiden dengan sangat erat, Aiden tersenyum ke arah Cia dan mengelus surainya lembut, namun tatapannya menjadi tajam kembali saat melihat luka sobek yang ada di tangan Cia.
Aiden melirik ke arah kedua pria itu.
"BRE*GSEK... KALIAN SUDAH MELUKAI KEKASIHKU" ucap Aiden, ia sangat marah kekasihnya terluka.
Deg
"Kekasih?" batin kedua pria itu, mereka sangat terkejut, jika tahu yang mereka bawa merupakan kekasih dari Aiden, mereka tidak akan menerima job ini.
"M-maafkan k-kami tuan. K-kami hanya di suruh” ucap kedua pria itu dengan bersimpuh memohon ampun.
Hap
Aiden menggendong Cia ala koala. Cia tidak menolak, karena ia sangat lemas sekali, efek obat per*ngsang itu belum sepenuhnya hilang, sepertinya dosis yang mereka gunakan cukup tinggi pikir Cia.
Lalu Aiden melangkah mendekati kedua pria itu dengan aura membunuhnya.
Tap tap tap
Langkahnya begitu dingin, tatapannya sangat tajam.
"Apa yang kalian lakukan pada kekasihku?" Tanya Aiden.
"K-kami belum melakukan apapun tuan" ucap pria itu, tubuhnya bergetar ketakutan.
Aiden mengepalkan satu tangannya dengan kuat, ia sungguh tidak habis pikir, belum melakukan apapun tapi sudah membuat kekasihnya terluka.
"Siapa yang menyuruh kalian" ucap Aiden.
"K-kami tidak tahu tuan" ucap pria itu berbohong.
Bugh bugh
Braak
Braak
Aiden menendang kedua pria itu dengan sangat keras.
"SIAPA?" Ucap Aiden dengan amarahnya yang memuncak.
"R-renata t-tuan" ucap pria itu.
"Si*lan... Kenapa wanita itu ingin mencelakai kekasihku. Aku harus menyelidiki tujuan wanita itu" ucap Aiden dalam hatinya.
Cia pun kaget saat mendengar kedua pria itu mengatakan jika Renata yang menyuruh mereka.
"Renata... Ternyata kau tidak mendengarkan ucapan ku untuk tidak mengusikku. Baiklah, mari kita bermain-main" ucap Cia dalam hatinya dengan tersenyum smirk.
Aiden menatap kedua pria itu dengan tajam. Lalu ia mengeluarkan senjata apinya dan mengarahkannya pada kedua pria itu.
"Kalian telah melukai kekasihku... Jadi..."
Dor Dor
Aiden tepat menembak di kepala kedua pria itu, sehingga mereka m*ti di tempat.
"Steve, urus mereka" perintah Aiden.
"Baik tuan" ucap Steve.
Ya, Steve di hubungi Aiden sebelumnya.
Flashback On
Saat sedang mengendarai mobilnya, Aiden mengambil earphone untuk melakukan panggilan ke Steve.
"Steve, tolong cek cctv hotel, kemana kedua pria baj*ngan itu membawa kekasihku pergi" perintah Aiden.
"Baik tuan" ucap Steve di sebrang telepon.
"Kosongkan hotel, beri mereka kompensasi" ucap Aiden.
Tut
Aiden menutup panggilannya sebelum Steve menjawabnya.
LH Hotel merupakan hotel yang didirikan sendiri oleh Aiden, selain Henry Corp. Aiden juga memiliki perusahaannya sendiri yang bernama LH CORP, perusahaan terbesar setelah HENRY CORP.
Flashback Off
Bersambung
nanti akan menyusahkan
good job
athor teruskan berkarya