NovelToon NovelToon
HANYA SEBATAS ISTRI PENGGANTI

HANYA SEBATAS ISTRI PENGGANTI

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Pengantin Pengganti / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Penyesalan Suami
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Moms TZ

Safira Maharani hanyalah gadis biasa, tetapi nasib baik membawanya hingga dirinya bisa bekerja di perusahaan ternama dan menjabat sebagai sekretaris pribadi CEO.

Suatu hari Bastian Arya Winata, sang CEO hendak melangsungkan pernikahan, tetapi mempelai wanita menghilang, lalu meminta Safira sebagai pengantin pengganti untuknya.

Namun keputusan Bastian mendapat penolakan keras dari sang ibunda, tetapi Bastian tidak peduli dan tetap pada keputusannya.

"Dengar ya, wanita kampung dan miskin! Saya tidak akan pernah merestuimu menjadi menantu saya, sampai kapanpun! Kamu itu HANYA SEBATAS ISTRI PENGGANTI, dan kamu tidak akan pernah menjadi ratu di istana putra saya Bastian. Saya pastikan kamu tidak akan merasakan kebahagiaan!" Nyonya Hanum berbisik sambil tersenyum sinis.

Bagaimana kisah selanjutnya, apakah Bastian dan Safira akan hidup bahagia? Bagaimana jika sang pengantin yang sebenarnya datang dan mengambil haknya kembali?

Ikuti kisahnya hanya di sini...!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms TZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10

...***...

Bastian secara tak terduga memeluk tubuh Safira dari belakang dan menyandarkan kepalanya di bahu sempit sang istri. Sejenak melepaskan beban pikirannya yang terasa hampir membuatnya menggila.

Aroma Safira yang disukai Bastian, membuat pria itu tenggelam pada pesona wanita yang kini telah sah menjadi istrinya. Namun sayangnya, dia tidak bisa leluasa menyalurkan perasaannya, karena Safira yang terlalu kuat membentengi dirinya.

Meskipun kecewa, tetapi Bastian tidak berputus asa. Dia akan terus menunjukkan cinta dan kasih sayangnya, di waktu dan tempat yang tepat. Bastian tidak mau jika Safira semakin menjaga jarak dengannya. Oleh sebab itu, Bastian mengabulkan permintaan Safira untuk bekerja profesional demi kebaikan bersama.

Bastian mendesah pelan. Hubungan yang sangat rumit sebenarnya, tetapi mau bagaimana lagi, yang terpenting Safira merasa nyaman bersamanya.

Sementara itu, Safira sendiri saat ini tengah menahan dirinya mati-matian agar tak terperosok ke dalam pesona suaminya.

"Ingat, Fira! Dirimu HANYA SEBATAS ISTRI PENGGANTI, camkan itu!" tegas Safira pada dirinya sendiri. Akan tetapi, entah sampai kapan dirinya bisa bertahan, apalagi status mereka adalah pasangan halal.

Safira bermaksud melepaskan diri, tetapi Bastian begitu kuat menahannya. "Biarkan seperti ini, Fira. Aku merasa nyaman bersamamu."

Bastian semakin erat memeluk Safira. "Tolong, maafkan sikap juga perkataan Mami padamu ya, Fir!"

Safira hanya diam tak menggangapi perkataan Bastian. Batinnya mencelos, teringat kembali bagaimana hinaan dan cacian Nyonya Hanum yang sangat melukai harga dirinya.

"Aku pasti akan melindungimu dari Mami, percayalah!" Bastian berkata dengan suara tercekat, dirinya juga dilanda perasaan bersalah, karena dialah Safira masuk ke dalam keluarganya.

Bastian sesekali menciumi tengkuk Safira, dan hal itu menjadikan wanita dalam dekapannya, berusaha keras menahan gejolak sambil menekan kuat-kuat bibirnya agar tak bersuara.

"Tidak...! Tidak bisa begini...! Ini salah...!" batin Safira.

Maka dengan serta-merta Safira pun, memberontak dan berniat melepaskan diri.

"Maaf, Tuan! Ini di kantor, dan tidak seharusnya kita seperti ini. Bukankah kita harus bersikap profesional?" Sambil menunduk Safira kembali mengingatkan Bastian, membuat pria itu mendesah kecewa.

"Tapi kalau di rumah boleh kan, Fir?" Bastian tersenyum seraya memainkan kedua alisnya.

Safira sempat terpaku, tetapi dengan cepat dia menggelengkan kepalanya. Ia kemudian menata makanan yang dibawanya ke atas meja, lalu melayani Bastian dengan tulus.

Keduanya kini duduk di sofa dan sarapan bersama. Sesekali Bastian mencoba untuk membangun komunikasi dengan Safira dengan bersikap romantis, seperti sekedar menyuapkan makanan atau mengusap bibir Safira pada saat ada makanan yang tertinggal di sana.

Safira yang kaku dan malu-malu, membuat Bastian merasa gemas, sehingga dirinya lah yang harus memiliki inisiatif untuk memulai.

...***...

Sore itu selesai memasak, Safira menyiram bunga ketika terdengar suara mobil memasuki gerbang mansion. Maka ia menolehkan pandangannya sejenak untuk mengetahui siapa yang datang.

Safira pun melanjutkan aktivitasnya menyiram bunga tanpa peduli pada sosok yang datang menghampirinya.

"Awas ya, jangan sampai ada bunga-bunga kesayanganku yang rusak!" ketus Nyonya Hanum, tetapi Safira hanya menoleh tanpa membalas ucapan ibu mertuanya.

"Hehhh... perempuan kampung yang miskin! Paham nggak yang saya maksud?" tanyanya.

Safira tetap tidak mengindahkan ucapan ibu mertuanya, ia tetap menyiram bunga dan bersikap setenang mungkin.

Namun sikap tenang Safira, rupanya membuat jiwa Nyonya Hanum yang julid pun meronta.

"Kamu pikir dirimu siapa berani mengabaikan saya, hahhh! Apa kamu sudah merasa menjadi Nyonya Besar di istana putraku? Jangan mimpi itu terjadi!"

"Cuiihhh...bisa-bisanya Bastian lelaki terhormat, jatuh cinta pada perempuan kampung yang miskin seperti dirimu, bikin malu saja!"

"Kenapa kamu diam saja, hahhh! Apa kamu tidak punya mulut? Dasar tidak tahu sopan santun!" Nyonya Hanum menatap Safira dengan pandangan sinis.

"Maaf, Nyonya. Bukankah Anda pernah berkata tidak sudi berbicara dengan saya?" cetus Safira.

"Baguslah, saya memang tidak level berbicara dengan perempuan kampung yang miskin sepertimu, membuat mood saya langsung hancur." Selesai berkata, Nyonya Hanum langsung melengos dan membawa langkahnya memasuki rumah.

Safira memandang kepergian Nyonya Hanum dengan tatapan tak terbaca. Akan tetapi, dalam hatinya ia merasakan seperti ada bola api yang bergemuruh di dalam dadanya, dan membakar ke seluruh aliran darahnya. Safira tidak mengerti kenapa maminya Bastian itu begitu membencinya.

Safira mengelus dadanya, berusaha mengurai emosi yang menguasai dirinya sambil memejamkan mata.

"Nyonya Safira... Jawaban Anda tadi benar-benar mak jleb?" puji Santi yang tiba-tiba datang.

Safira langsung membuka mata, dan mendapati Santi sudah berada di hadapannya dengan muka ditekuk kesal.

"Kamu menguping?" tanya Safira penuh selidik.

"Eh...en-nggak, Nyonya! Saya dari tadi memang sedang menyapu teras, dan kebetulan melihat Kanjeng Mami datang menghampiri Nyonya. Saya kan, harus waspada, takutnya Kanjeng Mami melukai Anda, Nyonya," jawab Santi masuk akal.

"Bisa aja, kamu." Safira tersenyum geli sambil menggelengkan kepala.

Kemudian terdengar mobil mendekat, dan Safira bisa mengenali itu adalah mobil Bastian. Maka ia pun menyudahi aktivitasnya menyiram bunga, dan meminta Santi untuk melanjutkannya.

"Tolong, dilanjutkan ya, Mbak!"

"Beres, Nyonya!" Santi mengangkat dua jempolnya sambil tersenyum.

"Wanita yang baik dan sholehah begitu, masih dicacat sama Kanjeng Mami. Padahal mah, Tuan Muda kelihatan sekali sangat mencintai Nyonya Safira. Memang dasarnya Kanjeng Mami saja yang nggak bisa melihat ketulusan," gerutu Santi dengan geram.

Safira menghampiri Bastian yang baru saja turun dari mobil. Pria itu tersenyum mendapati Safira mendekatinya dan meraih tangannya untuk menyalimi. Dan Bastian merasa hatinya langsung menghangat, dia pandangi Safira yang tengah menunduk. Bastian lalu menggandeng Safira masuk ke dalam rumah.

Pranggg...

Safira dan Bastian saling beradu pandang. Keduanya segera mendekat dan melihat pecahan mangkok kaca dan piring berserta sayur juga lauk pauk berserakan di lantai, bahkan taplak plastik pelapis meja makan pun ikut teronggok di lantai.

"Saya sudah bilang singkirkan makanan yang dimasak oleh perempuan kampung itu dari pandanganku! Apa kalian ini du*ngu, haahhh...!!!" teriakan Nyonya Hanum menggema di udara, sambil berkacak pinggang dengan netranya melotot tajam ke arah Mbok Rum yang berdiri tidak jauh dari tempatnya.

Sedangkan Mbok Rum sendiri hanya mampu diam seribu bahasa, tetapi dalam hatinya mengumpat dan merutuki sikap arogan Nyonya Hanum yang membuang makanan begitu saja. Padahal Safira memasaknya dengan sepenuh hati. 'Kalau tidak mau memakannya kan masih bisa diberikan pada para pelayan' begitulah kira-kira kata hatinya.

Beberapa saat yang lalu, setelah masuk ke dalam rumah, Nyonya Hanum langsung masuk ke dalam kamarnya. Kemudian keluar kembali dan menuju meja makan yang mana di atas meja makan telah tertata dengan rapi hidangan untuk makan malam yang tampak menggugah selera.

Tanpa berkata Nyonya Hanum segera mengambil piring, menyendok nasi beserta lauk pauk yang disukainya lalu menyuapkan ke dalam mulutnya. Namun baru dua suapan, Nyonya Hanum menghentikannya dan langsung menarik taplak meja plastik hingga membuat semuanya kini berpindah tempat.

Bastian yang melihat sikap tak terpuji Nyonya Hanum, membuatnya mengepalkan tangannya dengan raut wajah kesal. Dia baru pulang kantor, tetapi sudah disuguhi pemandangan yang membuatnya emosi.

Bastian mendekati Nyonya Hanum, tetapi berusaha untuk mengendalikan dirinya agar tak dikuasai amarah.

"Mi, kenapa Mami membuang makanan ini?" tanya Bastian

"Apa salah makanan ini, Mi? Sampai Mami tega membuangnya tanpa perasaan? Sedangkan di luaran sana, masih banyak orang-orang yang menahan lapar karena tidak mampu membeli makanan!"

***

Bersambung...

1
Nar Sih
mslh besar sedang menanti /Sob//Sob/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
kena gampar gk tuh si nyonya
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: 🤫🤫🤫🤫🤫
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
batangnya td udah dikeluarin bu, tp sekarang udah dimasukin lg🤣🤣🤣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: astagaaaa....🤧🤧🤧
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
jangan dilanjut ya. kasihan si nyonya udah tantrum. entar kualat kamu, bisa dikutuk kamu jd ubur² ikan lele🤣🤣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
kan udah dikasih air aki bas🤣🤣 plus udah dicharger. dijamin baterenya awet
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: tahu aja kak /Grin/
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
si nyonya lg tantrum kagak diberi minum. udah, dikasih minum racun aja
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
tenggelam sampe ke dasar samudera ya bas🤣🤣 awas bisa keracunan air laut bas🤣🤣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: duuuhhh....😂😂😂😂😂
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
malah nganuan🤭🤭 pdhal si nyonya lg nungguin air minum, bastian malah nyetor air aki dulu🤣🤣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: biar lancar kak
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
bentar lagi bakal ada macan ngamuk nih🤣🤣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
udah sampai ke tingkat posesif ya Bas🤭🤭
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
salah satu pelanggar sumpah dn janji dokter🤣🤣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: 🤭🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
ya allah ... pengen ku tabok dah si nenek lampir ini🤧
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: silakan, ikhlas
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
lo pikir jenis kelamin si jabang bayi bisa diatur di dlm perut😠 sembarangan aja tuh lambe😅
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: sabar kak, jangan sampe darting loh 🤭
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
sembarangan aja mulutnya. bikin emosi deh😠
FT. Zira
nyesss gak tuh/Joyful/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: sak puolee
total 1 replies
FT. Zira
sudah dibegituin masih aja belum sadar diri😮‍💨😮‍💨😮‍💨😮‍💨😮‍💨😮‍💨😮‍💨😮‍💨😮‍💨
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: gak ada sadarnya, dia kan pingsan /Facepalm/
total 1 replies
FT. Zira
modus ngajak mandi bareng
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: kode....
total 1 replies
ora
Farah dateng. Terus bagaimana nasib Bastian sama Fira/Sob//Sob/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: entahlahhh...kita ikuti drama selanjutnya
total 1 replies
ora
Bagus tuh. Jawab Kanjeng mami😒
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: gak bisa jawab yg ada mlh marah
total 1 replies
ora
Kamu yakin banget itu bukan anak Bastian😒
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: begitulah klo orang udah gsk suka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!