"Hentikan, Alexa!." Alan mengepalkan tangannya dan menutup matanya sebelum dirinya tenggelam dalam tatapan mata Alexa yang intens nan memabukkan.
"Kenapa? Apa kau semakin sulit mengendalikan perasaan mu?." Tanya Alexa, bergerak lebih dekat dengan Alan dan terbentuk seringaian di wajah cantik gadis itu.
Alan Delvanio dia adalah seorang mafia kejam dan tak memiliki hati. Namun, tiba di suatu hari. Terdapat seorang gadis yang tertarik padanya. Semua orang takut padanya, kecuali gadis itu.
Seperti apa kisah mereka? Dan mengapa gadis itu tidak takut pada sang mafia? Lalu apa yang mafia itu lakukan pada gadis yang tidak patuh pada nya itu? Akan kah sang mafia bertindak kejam pada nya? Ikuti kisah nya mereka hanya di sini!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Gloretha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35
Alexa mendekat, mendorong tubuh Alan hingga pria itu merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, sementara Alexa ada diatasnya. Gadis itu membungkuk dan mencium bibir Alan, mengacak-acak rambutnya, memberikan jaminan yang saat ini sangat ia butuhkan. Alan juga membalas ciuman itu begitu dia merasakan bibir Alexa.
Alan menciumnya dengan penuh gairah, menyisir rambutnya dengan jari.
Dan dengan ciuman ini, Alexa ingin membuat Alan percaya bahwa dirinya akan selalu ada bersamanya dan tidak akan pernah meninggalkannya.
Alan menciumnya dengan sepenuh hati, dengan segala ketakutan, dengan seluruh cinta dan semua ketakutannya perlahan menghilang.
Setelah beberapa waktu, mereka melepaskan ciuman itu karena Alexa kehabisan napas. Mereka perlu mengisi paru-paru mereka dengan pasokan udara.
Beberapa detik kemudian, Alan seperti ingin menciumnya lagi, tetapi Alexa menahan bibir pria itu dengan jari telunjuknya.
"Santai, sayang." Kata Alexa berbisik.
"Alexa..."
"Ssstt!!." Alexa menyingkirkan jarinya. "Biar ku tunjukkan betapa aku sangat menginginkan mu." Alexa berbisik, membelai rahang tegas Alan dengan ibu jarinya.
Alexa mulai mencium setiap inci wajahnya hingga turun, memberikan ciuman dilehernya. Alexa menghilangkan semua ketakutan dan rasa khawatir yang terpendam dalam diri Alan selama ini, membuat Alan berpikir jika semuanya baik-baik saja.
Tidak ada yang pernah membuatnya merasa seperti ini sebelumnya. Alan merasa seperti sedang bermimpi. Sebelumnya, ketika dia mengalami mimpi buruk, Alan tidak pernah tidur, bahkan selama berhari-hari. Tetapi sekarang Alan yakin setelah malam ini dia akan tidur dengan nyenyak karena Alexa telah menghilang semua ketakutan dan pikiran negatif dari dalam dirinya. Alexa mengisi cinta didalam dirinya dan mencerahkan jiwanya.
Alexa menciumi leher Alan hingga turun di dada telanjang pria itu, tangannya menjelajahi keseluruhan dada bidang itu dan Alan tidak merasa bersedih lagi, karena Alexa telah membawanya ke dunia dimana dirinya hanya merasakan sebuah cinta. Alan hanya menikmati sentuhan yang menenangkan dengan matanya yang terpejam, sentuhan Alexa memberikan kedamaian yang luar biasa padanya.
Sepanjang hidupnya Alan telah bekerja keras untuk menjadi terlihat kuat dan tidak pernah menunjukan betapa rentannya dirinya dari dalam. Karena Alan selalu tidak ingin siapapun mengambil keuntungan dari kerentanan nya.
Tetapi hanya dihadapan Alexa, Alan tidak takut jika dirinya terlihat tidak berdaya dan dihadapan Alexa, Alan berani menjadi dirinya yang sebenarnya. Untuk pertama kalinya, Alan menangis dan menunjukan sisi lemahnya pada seseorang karena pria itu begitu mencintainya. Alan tahu jika Alexa tidak akan pernah memanfaatkan kelemahannya dan pria itu merasa begitu bebas setelah sekian lama.
Alan tahu, hanya Alexalah yang bisa menghancurkan tembok besar yang ia bangun dan dia bisa menenangkannya. Hari ini Alexa membebaskannya dari semua ketakutan akan masalalu nya.
Tanpa membuang waktu sedetikpun, Alexa melepaskan bikini one piece nya dan melemparkannya ke sembarang tempat. Dan ya— Alexa saat ini benar-benar telanjang, duduk dengan santai di atas milik Alan.
Sementara itu, Alan hanya bisa tenggelam didalam kecantikan dan tatapan matanya yang memabukkan.
Dalam posisi tubuh mereka yang saling menempel, Alexa mendongak menatap Alan. "Aku ingin merasakan milikmu didalam diriku." Pinta Alexa, lalu kembali menegakkan punggungnya, meraih tangan Alan dan meletakkan telapak tangan pria itu di buah dadanya, menatap mata Alan secara intens.
"Tolong! Masuki miliku." Bisik Alexa sembari menekankan telapak tangan Alan pada buah dadanya kembarnya.
Alan dengan lembut meremas kedua buah itu, membuat Alexa memejamkan matanya dan mendesah. "Ah! Iya, Alan!."
Mendengar desahan Alexa, Alan mulai membelai dan meremas buah kembar itu, pria itu masih menatap wajah cantik Alexa.
Sementara mulut Alexa berdesah memanggil nama Alan dengan lebih intens dan sangat menikmati sentuhan pria itu.
Karena sudah muak dengan remasan itu, Alexa menempelkan tubuhnya dengan Alan, dan meminta pria itu untuk melahap salah satu buah kembarnya. Meski Alexa tak mengatakannya secara langsung, Alan tetap dapat mengerti apa yang gadisnya itu inginkan. Dia mulai menghisap satu kuncupnya sambil meremas yang sebelahnya.
Alexa yang menikmatinya terus berdesah memanggil nama Alan. Lidah Alan begitu lihai ketika bermain dengan kuncupnya, dia menjilati dan menghisapnya seperti bayi yang meminum asi.
Perasaan nikmat ini membuat Alexa menginginkan hal yang lebih dari Alan. Sementara Alan menikmati buah kembar nya, Alexa sengaja menekan tubuh bagian bawahnya ke kejantanan milik Alan. Terasa jika kejantanan Alan telah mengeras.
Inti kewanitaannya pun menjadi berkedutan. Alexa sangat ingin merasakan benda panjang dan lunak itu. Sungguh, Alexa tak bisa menunggu lebih lama lagi, dia sudah sangat ingin merasakannya dari beberapa hari yang lalu.
Buru-buru Alexa melepaskan celana boxer yang Alan kenakan hingga ke bawah kaki. Saat bagian bawah tubuh mereka saling bersentuhan dengan keadaan telanjang, jantung Alexa berdegup kencang dan tubuhnya terbakar oleh hasrat yang mendalam. Alexa perlahan mulai menggesek miliknya ke benda keras dan panjang milik Alan, sembari menatap mata Alan dengan tatapan penuh cinta. Alexa memegang kejantanannya dengan tangan dan membelainya. Alan mengerang kenikmatan dan tatapan tajamnya tertuju pada Alexa.
Sementara gadis itu menempatkan kejantanan Alan di pintu masuk dari inti kewanitaannya.
"Aku sudah tidak bisa menahannya lagi, jadi jangan menolak permainan ini." Kata Alexa, membungkuk guna mencium bibir Alan dan perlahan memasukkan milik Alan didalam inti kewanitaannya.
"Ah! Punyamu besar sekali!." Kata Alexa ketika kejantanan itu masuk, namun masih beberapa inci.
Alan memeluknya erat dan mencoba mendorong miliknya dengan sedikit mengangkat pinggulnya. "Tetaplah seperti ini, rasanya sungguh luar biasa ketika milik mu menjepit adik kecilku." Bisik Alan di dekat telinga Alexa.
Ini bukan seks bebas, tetapi murni cinta dari dua jiwa melalui tubuh dan akan menjadi satu selamanya.
"Aku sangat mencintaimu, Alan." Bisik Alexa sembari memberikan kecupan singkat didada pria itu.
Alan kini menjadi tidak sabar, pria itu membalik posisi mereka tanpa memberikan waktu sedetikpun.
Tentu saja kejantanannya terlepas dari milik Alexa.
"Aku juga mencintaimu, Sunshine." Kata pria itu sebelum akhirnya kembali memasukkan miliknya lebih dalam di inti kewanitaan Alexa.
"Ahhh ya, Alan sangat nikmat." Erang Alexa..
Alan menyatukan kedua tangan Alexa dan menjepitnya di atas kepala gadis itu. Lalu mulai menggerakkan pinggulnya dan mulai menyodok dari yang perlahan hingga mulai dengan ritme yang cepat. Membuat Alexa berteriak kegirangan.
Alan meningkat ritme kecepatan secara perlahan dan pasti. Dia bisa merasakan jika milik Alexa sudah sangat basah.
Sembari terus menghantamkan kejantanannya, Alan membungkuk mencium bibir Alexa, lalu turun ke leher hingga buah dada gadisnya itu.
"Iya Alan, tolong semakin cepat." Suaranya di penuhi dengan kebahagiaan dan kesenangan. Alexa melingkarkan kakinya di pinggul Alan, agar mendorong miliknya masuk lebih dalam lagi.
Malam itu, akan menjadi malam yang tak kan terlupakan bagi Alexa. Bagaimana tidak? Ini kenikmatan yang luar bisa yang Alexa rasakan saat bersama Alan. Hanya pria itu yang bisa membuatnya terbang jauh dalam kenikmatan yang luar biasa.
Entah akan seberapa lama mereka bermain, tetapi yang pasti Alexa telah membangunkan singa yang lapar dalam diri Alan.