Saat ingin mengunjungi rumah peninggalan orang tua nya, lulu menemukan sebuah pintu rahasia, yang dimana membawa nya ke sebuah kerajaan Arce. disana dia begitu kaget melihat penampilan kuno orang orang tersebut.
"apa ini, kenapa pintu kamar papa dan mama bisa ada seperti ini?"
Bagaimana jadinya dia bisa membuka portal terhubung dua dunia tersebut. apa yang akan dia lakukan disana.... simak yuk selengkapnya...
karya ini asli dari karangan autor ya beb, karya ini adalah karya fiktif belaka.... enjoy your reading all
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.23
Setelah itu, lulu membawa nya langsung ke kereta kuda mereka. Tia juga penasaran bagaimana gadis kecil itu, menjadi tawanan seperti ini.
kereta kuda juga mulai berjalan, paman Roger mulai menarik pacu kuda nya, selama di perjalanan, Lulu dan Tia tak henti henti nya melontarkan pertanyaan kepada gadis itu. sudah seperti wawancara kerja saja. Pantes saja mereka berdua bersahabat.
"Kok bisa sih, kamu masuk ke tempat itu?"
"Apa kamu diculik sama mereka?"
"Terus, orang tua kamu dimana?"
"Dulu kamu tinggal dimana?"
"Nama kamu siapa?"
begitulah pertanyaan kedua gadis itu yang langsung menodongkan Sera beberapa pertanyaan. Sungguh ajib bukan?
Sera hanya bisa menunduk diam, dia bingung dan tak tau harus memulai cerita dari mana.
"Aku_
"Udah kami tau, kamu pasti malu kan. Gpp bicara aja, kami berdua siap mendengarkan!" ucap Tia dengan tatapan semangat nya.
"Oh ya... Kita belum kenalan, nama kamu siapa?" tanya Lulu dengan pandangan lembut nya.
"Nama aku Sera." ucap nya pelan dan sambil meremas tangan nya gugup.
"Wah... bagus, setidaknya nama kamu tidak kampungan." pekik Tia dengan wajah berbinar nya.
"Plak...
"Aduh... Kok di geplak sih lu?" protes nya dengan cemberut.
"Kamu gausah ngomong Ngada Ngada ya!" ucap Lulu dengan mata tajam nya, persis seperti sang ibu yang memarahi bocah nya yang nakal.
"Hehehe." ucap nya sambil cengengesan.
"Ya maaf, kan penasaran... Soalnya ini kan zaman kuno, gue kira nama nya pasaran, kayak mbah gue, si Mbah Surip." bisik nya di telinga Lulu.
"Eh Markonah, memang disini jaman kuno, tapi nama mereka itu bagus bagus." bisik Lulu kepada Tia sahabat gesrek nya.
aksi bisik bisik itu, membuat sera semakin heran dan aneh nya. Apa dia gadis itu sedang membicarakan nya. Apa dia akan di kembalikan lagi ke tempat terkutuk itu?
Begitulah pikiran nya yang saat ini tak bisa berbuat apa apa selain pasrah.
"Okey... Sera, kenalin nama kakak adalah Lulu nirwana. Kalau yang otak nya separuh ini namanya Sintia, sahabat ku sekaligus saudara ku sendiri." ucap Lulu dengan tersenyum lebar.
Sera juga tersenyum menanggapi ucapan Lulu, dia masih terlalu malu saat ini.
"Kami mengambil kamu dari sana karena kami sedang mencari seorang pekerja yang bisa membantu ku di toko roti nanti."
"Tenang saja, kalau kamu masih malu, nanti aku akan mencari lagi perkerja yang lain untuk menjadi seorang waiters."
"Nona... Jangan kembalikan saya ke sana lagi, saya mohon." ucap Sera yang salah paham.
dia pikir dirinya akan dikembalikan lagi kesana, padahal dia akan ditempatkan di dapur, membantu bibi dista nanti nya.
"Eh... Ucap sintia yang kaget saat sera memohon kepada Lulu.
"siapa yang mau mengembalikan kamu. Saya kan sudah bilang, akan mencari orang baru untuk melayani pembeli, kamu jangan khawatir soal itu, ya kan besti?"
"Yoi... Tenang aja, kamu harus fokus dalam bekerja. Dan jujur juga, itu paling utama dalam dunia bekerja."
"Oh ya... Apa kamu ga sekolah?" tanya Tia dengan tatapan penasaran.
"Sekolah, apa itu nona?" tanyanya yang merasa asing.
"Eh... iya lupa." ucap Tia yang cengengesan.
Sedangkan lulu hanya menatap datar sahabat nya itu.
"Maksudnya akademi, pendidikan." ucap Lulu yang memang tau sistem kerajaan ini.
Sistem kerajaan ini, menyebut sekolah dengan nama akademi, dan itu tak sembarangan orang saja yang mampu, sekolah akademi, hanya untuk kalangan kelas atas, atau bangsawan saja. Kalau untuk rakyat jelata tak ada akademi.
"Kami tidak bisa melanjutkan akademi nona, orang seperti kami tak pantas masuk ke sana. Selain biaya nya yang tak murah, mereka juga memandang sistem status." ucap Sera sambil tersenyum tipis.
"Oh... seperti itu, aku baru Mendengar nya." gumam Tia yang mengangguk mengerti.
Dia beruntung lahir di jaman modern, dia bisa bersekolah Tinggi, dan juga bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Kalau saja ia terlahir di jaman ini, akan seberapa bodoh dia tak mengerti luas nya dunia. itulah pikir nya.
"Nanti akan aku jelaskan tugas kamu ya, tenang aja kita ga menganut sistem patriarki. Atau paksaan, kamu saya bebaskan dalam berekspresi nantinya. Jangan insecure dengan tubuh kamu, hanya butuh perawatan saja. Apalagi kamu masih terlalu kecil, fokus pada tugas saja ya, kalau nanti tugas kamu bagus, kakak akan masukan kamu ke akademi." ucap Lulu dengan tatapan tulus nya.
Mendengar itu mata Sera berkaca kaca. Sungguh baru pertama kalinya, dia melihat orang sebaik mereka, yang memperlakukan nya seperti manusia normal. Sungguh Sera berterima kasih kepada kedua nya. Dia janji akan mengerjakan tugasnya dengan sungguh sungguh.
"Saya janji nona, saya akan mengerjakan tugas nya dengan sungguh sungguh." ucap nya dengan tatapan yang masih berkaca kaca.
Mendengar itu membuat Lulu merasa puas. Dia menyukai anak kecil itu, sebab masih terlalu polos, dan terlalu kecil untuk merasakan kerasnya dunia ini.
Mereka berbincang bincang banyak hal, tanpa sadar Sera mulai terbiasa dengan sikap nona nya itu.
smg novel ini lanjut sampai tamat.
semoga author sehat slalu,dan selamat berkarya.
thor jgn ampe kndor 😁😁😁😁😁😄😄😄😄