NovelToon NovelToon
Cinta Kita Sama Tapi Tuhan Kita Yang Beda

Cinta Kita Sama Tapi Tuhan Kita Yang Beda

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: indah Mayaddah f

Kamu anak tuhan sedangkan aku hamba Allah. Bagaimana mungkin kita akan bersatu dengan dalam ikatan suci dan menjadikanmu imam yang tidak sujud pada tuhanku ?. Tetapi jika kita tidak berjodoh kenapa kita di pertemukan dan kenapa perasaan ini begitu kuat padamu ?. Dari pertemuan yang tidak di sengaja Muhkta dan Satria di perpustakaan kampusnya, menimbulkan perasaan dihati Satria untuk perempuan yang tak sengaja menambaraknya. Apakah dari pertemuan tidak disengaja itu cinta mereka akan tumbuh ? Yuk ! Baca selengkapnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 Mengungkapkan Perasaan dan Terungkapnya Rahasia besar

Pov Mukhta

"Ya Allah ...

Jika pertemuanku dengannya adalah rencanamu, maka bolehkah aku memintanya untuk menjadi takdirku ?"

\_Mukhta Putri Rasyid\_

Ini pertama kalinya aku berkendara sendiri, mobilku sudah terparkir dekat potocopyan karena ada tugas yang harus di fotocopy jadi aku memilih memfotocopy di dekat mesjid besar agak jauh dari rumahku. Tak sengaja aku melihat kak Satria memasuki gereja aku pikir itu hanya mirip ternyata ini bukan mimpi.

"Kak Satria" Sapaku dengan tenang dan tersenyum ke arahnya. Kusembunyukan perasaan kecewaku yang kini memenuhi rongga dada hingga sesak. Ya, aku mulai menyukainya saat pertemuan di perpustakaan waktu itu.

Dia gugup dan menyembunyikan kalungnya "Ka-kamu" Ucapnya terbata lalu menengok ke belakang, kearah gereja.

"Kebetulan ya, aku mau memfotocopy ini" Ucapku sambil mengangkat laporanku

"Mukhta, maafkan aku" Ungkapnya dengan dengan wajah memelas

"Untuk apa ?" Tanyaku bingung

"Tentang agamaku, aku benar-benar minta maaf" Jawab Satria

"Tidak papa, aku tidak mempermasalahkannya. Karena aku berteman tanpa melihat mereka dari sisi agamanya" Ucapku

"Aku menganggapmu melebihi teman" Jawab Satria

"Maksudnya gimana ?, aku gak ngerti" Tanyaku pura-pura gak tahu

Satria menarikku jauh dari gereja, dan menjelaskan akan perasaannya kepadaku bahwa dirinya menyukaiku.

"Aku sebenarnya suka denganmu Mukhta tapi ada penghalang yang begitu kokoh yang sulit aku robohkan" Ucap Satria yang membuatku berbunga-bunga tetapi di patahkan akan kenyataan

"Lupakanlah, perasaan ini" Jawabku saat akan pergi

"Tapi begitu sulit melupakanmu, Mukhta. Saat Pertama kali bertemu denganmu, aku sudah menyukaimu. Apakah kamu sama memiliki perasaan denganku ?" Tanya Satria yang membuatku terdiam

"Iya, aku mulai menyukai kakak tetapi ini hanya sekedar kekagan saja. Sudah lupakan saja kak jangan berlarut dalam perasaan ini" Jawabku tak terasa air mata menetes

"Apakah tidak ada kesempatan untuk dekat denganmu ?" Tanya Satria

"Boleh berteman denganku, tetapi cuma sebatas teman. Karena dalam kitab Al-qur'an (untukmu agamamu dan untukku agamaku), kita saling bersikap toleransi saja kak. Dan aku pernah dengar kata seperti ini kamu boleh mencintainya tetapi jangan ambil dia dari tuhannya. Aku memang menyukaimu, tetapi aku tidak akan pernah mengambilmu dari tuhanmu. Permisi" Jawabku

Aku berjalan menuju fotocopyan yang gak jauh dari sana, fotocopyan itu tutup jadi aku gak perlu lama di sana.

"Yah kok tutup sih" Kesalku saat yang ku butuhkan tidak buka.

Aku berlari kearah mobilku, dan melajukan kearah jalan pulang. Aku baru menyadari bahwa ada mobil yang mengikutiku, aku hanya membiarkan saja sampai mana dia akan mengikutiku. Saat sampai di rumah aku menengok ke belakang tetapi mobilnya Satria masih saja mengikutiku. Aku turun dari mobil dan di sambut oleh aba, abaku merasa bingung kenapa ada mobil yang mengikuti putrinya.

"Mobil di belakang siapa nak ?" Tanya Aba Rasyid

"Dia temanku ba, karena khawatir dijalan dia mengawali dari belakang" Alibiku takut aba marah pada Satria

"Oh, kenapa gak sekalian di ajak masuk saja ?" Tanya Aba Rasyid

"Gak usah ba, biarin saja" Jawabku

"Jangan begitu" Ujar Aba Rasyid lalu berjalan kearah mobil Satria

Aba Rasyid menemui mobil Satria, dan mengetuknya untuk segera keluar dari mobilnya.

Tok Tok Tok

"Assalamu'alaikum" Ucap Aba Rasyid

"Iya om, ada apa ?" Tanya Satria bingung

"Apa kamu benar temannya putri saya, Mukhta ?" Ucap Aba Rasyid

"Benar om, perkenalkan saya Satria" Jawab Satria sambil mencium tangan Aba Rasyid

"Kenapa kamu mengikuti anak saya dari belakang ?" Tanya Aba Rasyid penasaran

"Maaf saya cuma khawatir, karena tadi dijalan ada perbaikan" Jawab Satria

"Sebenarnya seorang laki-laki dan seorang perempuan yang bukan muhrimnya jika beriringan itu, dapat menimbulkan fitnah. pasti kamu mengetahuinya kan ?. Tapi ya sudahlah, tidak papa sudah terlanjur terimakasih sudah mengawal anak saya dari belakang" Ucap Aba Rasyid

"Iya, sama-sama om. Kalau begitu saya permisi om" Jawab Satria

"Hati-hati di jalannya, assalamu'alaikum" Ucap Aba Rasyid

"Iya om" Jawab Satria membuat Aba Rasyid bingung karena sudah dua kali dirinya mengucapkan salam tetapi tidak ada jawaban, tetapi rasa penasarannya ia sampingan karena tidak mau menyinggung perasaan teman anaknya karena bisa ia tanyakan kepada anaknya.

Setelah berbincang-bincang dengan Satria, Aba Rasyid masuk ke rumahnya.

"Assalamu'alaikum" Ucap Aba Rasyid

"Wa'alaikumsalam" Jawab semua orang di dalam rumah

"Dari mana saja aba ?, kok baru masuk rumah ?" Tanya Uma Rahma

"Habis bicara dengan temannya Mukhta di depan uma" Jawab Aba Rasyid

"Siapa ?" Tanya Uma Rahma

"Namanya Satria" Jawab Aba Rasyid

Tak lama Mukhta da Yufraj datang, dan ikut berbincang dengan kedua orang tuanya.

"Aba bicara apa dengan kak Satria tadi?" Tanya Mukhta penasaran

"Cuma menanyakan, apakah benar dia temanmu. Oh iya aba mau tanya, apa dia non-muslim ?" Tanya Aba Rasyid

Deg ...

"Iya aba, emangnya kenapa ?" Ujar Mukhta

"Aba hanya mengingatkan, kamu jangan sampai suka sama dia karena kita berbeda keyakinan nak" Jawab Aba Rasyid

"Darimana aba mengetahui dia non-muslim ?" Tanya Mukhta khawatir

"Dari kalung yang di pakai olehnya, tadi tanpa sengaja aba malihatnya" Jawab Aba Rasyid

Kekhawatiran Mukhta terjawab, kenapa dia tadi berbicara Kepada Satria untuk melupakan perasaannya untuk dirinya, karena abanya tidak akan merestui hubungan mereka.

1
Iqlima Al Jazira
di tunggu karya selanjutnya thor👍🏻👍🏻
indah Mayaddah f: Sudah ada ya kak novel terbaru jadul "Santri Badung Pemikat Hati" semoga kakak suka ya /Pray//Smile/
indah Mayaddah f: Terima kasih, atas dukungannya 🙏. Ditunggu ya /Smile/
total 2 replies
Iqlima Al Jazira
next thor
indah Mayaddah f: Mohon di tunggu yah kak 🙏
total 1 replies
robleis_XD
Gak bisa berhenti membaca nih, keep it up thor!
Maria Elizabeth Pereira
Senang membaca ceritamu, thor.
indah Mayaddah f: Terima Kasih /Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!