NovelToon NovelToon
VOYAGE

VOYAGE

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Perperangan / Persahabatan / Romansa / Roh Supernatural / Penyelamat
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sweety Pearl

Persahabatan adalah yang segalanya dalam hidupnya saat ini, berkuliah di salah satu Universitas besar dan terkenal di dunia adalah impiannya sejak dahulu. Bersama dengan 7 sahabat lainnya yang setanah air di sinilah dirinya berada, Oxford University.

Bangunan tua dengan seribu rahasianya, banyak rumor tersebar kalau setiap tahun akan terbuka sebuah pintu ajaib yang akan menarik beberapa mahasiswa ke dunia Fantasi yang tidak diketahui lokasi pastinya.

Mendengar rumor tersebut mereka berdelapan sepakat untuk mencari tau dan ingin membuktikan kebenarannya, apakah memang benar tentang rumor tersebut atau memang hanyalah rumor angin?

Yuk kepoin ceritanya di sini!

[JANGAN LUPA LIKE, SHARE, DAN KOMEN]

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sweety Pearl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keanehan.

Enjoy!

Pembicaraan mereka terpaksa dibubarkan begitu saja karena mendengar bel masuk, tanpa mengatakan apapun lagi mereka langsung mengambil tas masing-masing dan berlari menuju kelas. Buku yang tadi diberikan pada Desya dibawa gadis itu untuk sementara karena nanti sambil menunggu Profesor gadis tersebut akan membaca isinya sedikit.

Anggaplah niat awal Desya tersebut tidak akan terjadi karena dirinya melihat 2 orang gadis yang sempat dibicarakan kemarin masuk ke ruangannya saat ini, seingatnya dia tidak pernah satu mata kuliah dengan mereka tapi sepertinya 2 gadis tersebut datang bukan karena ingin belajar tapi seolah mencari seseorang.

Saat ini Desya langsung merasakan ketegangan menghampirinya tapi sebisa mungkin bersikap biasa saja agar kedua gadis tersebut tidak menaruh kecurigaan padanya, buku yang tadi sudah diletakkannya di atas meja langsung dimasukkan kembali ke dalam tas pelan-pelan lalu setelahnya berpura-pura menunduk memainkan ponsel sambil pandangannya terus mengawasi dua gadis di depan.

Karena tidak mendapatkan apapun yang dicarinya kedua gadis tersebut keluar saat seorang Profesor masuk ke ruangan, dan pelajaran Desya dimulai.

Pulang ke asrama.

Ya karena hanya dirinya yang 1 saja mata kuliah setelah jam makan siang sementara yang lainnya tidak jadinya Desya langsung melangkahkan kakinya menuju ke asrama, menghiraukan beberapa pandangan Mahasiswa lain yang memenuhi koridor.

Kamar asramanya langsung dikunci rapat karena dirinya ingin membaca dengan penuh ketenangan, akan dibukanya pintu jika yang datang adalah sahabatnya yang lain. Melemparkan tas di atas ranjang Leyna lalu tubuhnya dihempaskan di atas ranjang miliknya sendiri sambil memeluk buku yang diberi Lloyd tadi siang.

"EQUETOPYS .... Tongkat Ravuella entahlah gua ngerasa kayaknya buku TREQUENIX dan buku ini saling terikat atau malah memang terhubung," Perlahan tangan Desya mulai membuka pelan per-halaman.

"EQUETOPYS adalah Kerajaan Angin yang menjadi pusat dari negeri TREQUENIX, Kerajaan ini dibangun setelah peperangan 9 Naga Element .... Putra dari Metal Dragon dan Balancer Dragon, eh wait? Itu artinya di buku TREQUENIX sebenarnya masih panjang dong kisahnya. Di buku ini kayaknya hanya menceritakan tentang 9 Naga Element,"

Desya melompat turun dari ranjangnya dan mencari ponsel miliknya untuk segera mengirimkan pesan ke Danelyn. Setelah pesan terkirim untuk sementara Desya memilih untuk tidak membaca dahulu buku tersebut karena pengetahuannya masih kurang.

Dari luar terdengar suara pintu kamarnya diketuk dengan cukup keras Desya terheran karena tidak biasanya sahabatnya akan mengetuk pintu karena dari mereka semua punya kunci cadangan.

"Desya Hadley ini gua Callista Fredguay, keluarlah sebentar ada hal penting yang ingin gua bicarakan dengan lu," Dari nada bicara yang didengarnya dapat Desya simpulkan kedatangan gadis tersebut tidak akan baik-baik saja.

Sebelum keluar dirinya menyembunyikan buku tadi ke belakang lemari Lilyana yang terdapat lubang kecil di dinding, setelah memastikan benda tersebut tidak akan ketahuan barulah Desya melangkahkan kakinya menuju ke pintu.

Membukakan pintu dengan santai dan sesuai dugaannya gadis tadi yang masuk ke kelasnya dan temannya yang datang berkunjung.

"Ya gua Desya Hadley ada perlu apaan lu sampai-sampai mau ketemu sama gua?" Wajah datar dan santai dari gadis itu membuat Callista menghela tidak suka.

"Gua udah tau kalau lu dan 7 teman sekamar lu yang lain itu mendapatkan buku ajaib yang asalnya tidak jelas dari mana ...." Callista menggantungkan ucapannya menunggu respon dari Desya.

Desya berpura-pura terkejut dan memundurkan kepala sedikit lalu menaikkan alis sebelah kirinya, "Terus emangnya kenapa? Buku yang asalnya entah dari mana bisa saja hanyalah buku jurnal, kan?"

"Jangan berpikir kalau gua bodoh Hadley, berikan buku itu kepada gua karena Mahasiswa terpilih untuk pergi ke Dunia Fantasi tahun ini adalah gua dan Fiona." Gadis yang tingginya di bawah Desya tersebut menatapnya dengan tatapan menggertak, tidak berarti apapun bagi Desya.

"Dengar ya anak aneh .... Rumor tersebut adalah yang terpilih bukan yang memaksa menjadi terpilih." Desya langsung berbalik dan menutup pintu dengan keras, Callista di luar sana berteriak bagaikan kesurupan memaksa untuk masuk saat pintu sudah dikunci rapat.

Melihat Callista yang berteriak bagaikan kerasukan tersebut Danelyn, Falisya, dan Lilyana yang baru selesai kelas langsung menghampiri dan menarik kedua gadis tersebut menjauh dari pintu.

"Callista, lu ngapain hah kayak orang kesetanan gitu teriak di depan pintu kamar asrama kita?" Emosi Falisya langsung memuncak naik ditambah tadi dirinya sempat merasa kesal saat kelas karena teman satu ruangannya membicarakan hal yang sama dengan Callista.

"Oh lu .... Falisya Gretta, katakan pada temen lu yang sok angkuh dan nyebelin itu buat keluar membawa buku ajaib yang kalian temukan," Mendengar ucapan tersebut Falisya langsung mengerti ke mana arah topik pembicaraan ini.

"Heh idiot buku itu gak pernah sama sekali kita dapetin lagian lu dapat dari mana sih kabar begituan? Gak jelas banget nih orang," Falisya sudah malas meladeni dan mengeluarkan kunci kamar untuk membuka pintu, belum sempat kunci tersebut masuk ke lubang kunci Callista tiba-tiba merampasnya.

Danelyn yang dari tadi sudah merasa geram langsung menarik ikat rambut Callista dan merampas balik kunci tersebut lalu mengembalikan ke Falisya. Desya yang tadi hanya diam di dalam membuka pintu kembali dan langsung mendorong Callista hingga menabrak Lloyd dan Alton yang kebetulan memang ingin menghampiri mereka.

Melihat kedatangan Lloyd seketika Callista langsung memasang ekspresi yang seolah-olah menunjukkan kalau dirinya tidak melakukan apapun, "Eh hai Lloyd baru selesai kelas?"

Callista melebarkan senyuman selebar mungkin, bukannya membalas senyuman tersebut Lloyd malah mengedikkan bahunya merasa merinding dan langsung menolehkan pandangannya ke arah Desya yang menatap Callista dengan tatapan tajam juga tangan yang dilipat di depan dada.

"Brandon dan Gavino ngajak kita semua buat kumpul sekarang ada sesuatu yang ingin dibicarakan tertutup .... Kita berenam belas diminta datang dan harus lengkap," Lloyd mengatakan hal tersebut membiarkan Callista begitu saja tatapan matanya hanya tertuju pada Desya.

"Berenam belas termasuk kami berdua iyakan, Lloyd?" Callista maju menggenggamkan kedua tangannya lalu membinarkan matanya agar terlihat seolah menggemaskan bagi Lloyd.

"Lu bukan anggota AHAETULLA." Falisya mendorong bahu Callista sebelum masuk ke asrama untuk menyimpan beberapa buku lalu diikuti Danelyn dan Lilyana melewati Callista dengan terkekeh.

"5 menit, tunggu saja di sini lu berdua kita nggak bakalan lama bersiap gua mau ngambil buku mata kuliah buat sekalian nanyain materi sama Gavino," ucap Desya sebelum berbalik masuk membiarkan pintu terbuka, Callista langsung menarik tangan temannya ingin menyusul masuk.

Tapi baru selangkah berjalan bagian belakang pakaiannya langsung ditarik paksa oleh Lloyd, "Kalau lu berani nyentuh Desya gua pastikan sampai semester akhir kuliah lu gak bakalan tenang,"

Callista menatap Lloyd dengan tatapan yang dalam bukannya terkesan pria itu menaikkan sebelah sudut bibirnya merasakan kesal, Alton menarik ikat rambut Callista dan menjauhkan kedua gadis itu dari hadapan Lloyd.

"Gua gak mau liat muka kalian berdua lagi, menjauhlah dari kita-kita .... Gak ada tempat buat lu untuk bergabung," Alton berdecih mendorong kedua gadis itu agar semakin menjauh, Fiona menggertakkan giginya geram mendapat perlakuan tersebut dari Alton.

Continue.

1
sweety💞💞
halooooo kaka aku mampir yh, cemangat terus bikin karya nya/Hey/
Lolly_Fyalin: makasih kak udah mampir🌹
total 1 replies
viverryn
uwah, sebetulnya aku suka konsepnya, tapi karena masih pemula banyak yang harus kakak perhatiin ya. Cuma ini lebih baik dari aku kok, mungkin dikonsisten 'kan lagi aja biar makin banyak yang penasaran sama ceritanya kaya aku. Oh iya, End itu berarti selesai kak, jadi kalau di akhir bab dikasih notice "end" dan bukannya "to be continue" yang artinya bersambung, berarti bab ini sama bab setelahnya enggak berhubungan lagi.

Maaf kalau terkesan menggurui ya😥 aku cuma merasa sayang karena lihat karya ini punya potensi karena udah lumayan. semangat terus, aku bakal sering mampir kok!
Lolly_Fyalin: WAH KAK TERIMAKASIH BANYAK SUDAH MAMPIR DN BERKENAN MEMBERIKAN KOMENTAR🫂🫂

noted! ak terima masukan dari kakak, trimakasih sudah memberi tahu yaa kak🫂🫂🫂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!