Ronan-17:The Battle Cyborg

Sesaat setelah mengakui keberadaan dan identitasnya yang baru, Reina memang masih sedikit tidak nyaman dengan wujudnya yang baru. Namun dia juga sadar tidak banyak yang bisa ia lakukan selain menerima takdir.

Ia pun keluar dari ruangan sleeping pod dan pergi keluar untuk menatap langit malam. Disana ia tertegun dengan cantiknya kota yang bernama Metro tersebut.

Sesaat sedang terpana dengan pemandangan yang diberikan jalanan kota Metro, ia dihampiri oleh Ronan-4. Dia adalah cyborg dengan wujud pria yang kelihatannya lebih tua 4 tahun darinya. Sang pria pun datang sambil menawarkan sebuah kue ringan kepada Reina.

“Kau mau satu?” Tawar Ronan-4 sambil mengunyah kue tersebut. Bingung, Reina hanya bisa menjawab “memangnya kita masih harus makan?” Jawabnya sinis. Sang pria pun tertawa dan ikut memandangi langit malam.

“Kau ini polos sekali ya. Kita memang bukan manusia lagi tapi apa kita tidak bisa menikmati kue enak seperti ini?” Pungkasnya. Tidak mau menjawab, Reina masih tetap tidak mau bicara lebih lanjut.

“Kau cukup impresif di pelatihan pertama. Aku sempat iri karena dari sekian banyak Ronan, kamu lah yang punya kekuatan paling mengerikan” ujar sang pria. Reina hanya terdiam, seakan dia juga tidak menginginkan kekuatan ini.

“Tapi aku juga tahu kalau ini adalah hari pertamamu kamu menyadari sesuatu yang begitu besar dalam dirimu. Kamu mungkin tidak menginginkannya juga, tapi inilah kenyataanya” sambung si pria dengan rambut ikalnya yang cukup lebat itu.

“Aku juga tidak mengingat kenapa aku menjadi seperti ini. Yang aku ingat, semuanya terjadi begitu cepat” ujar sang pria sambil memakan kue tersebut.

Reina yang kini sudah nyaman untuk mengobrol dengan sang pria pun mengambil satu buah kue dari bungkus yang dibawa Ronan-4 itu. Ia pun mengunyahnya dan merasakan kue tersebut cukup enak.

“Untuk dunia yang sudah tak sama lagi, kue ini manis sekali untuk dinikmati” ujar Reina. Ronan-4 hanya tersenyum melihat Reina memakan kue tersebut.

“Kota ini adalah kota Metro, dan saat ini dunia berada di tahun 2090. Aku, kamu dan semua Ronan lain adalah subjek senjata perang untuk umat manusia.

Apa kriterianya? Tidak tahu. Untuk apa kita diciptakan? Tidak tahu juga. Yang jelas, dunia saat ini sedang dalam keadaan buruk” ujarnya.

Ronan-4 pun kemudian menunjuk sebuah banner di sebrang gedung WDT yang mereka tempati. “Kau lihat itu? Itu adalah poster propaganda kota ini. 3 orang disana adalah pemimpin dari tiap negara adidaya di masa lampau.

Kenapa mereka kini bergandengan tangan dan tidak lagi berperang satu sama lain? Saat ini, dunia hanya tersisa kota Metro saja. Iya, ini satu satunya kota yang bisa dihuni manusia” ucapnya.

Reina terkejut sekali ketika mendengar itu semua. Dia hanya terdiam dengan raut wajah yang cukup ketakutan. “Kita sedang dijajah oleh mahkuk planet luar.

Cepat atau lambat mereka pasti akan tiba untuk mengambil alih bumi.Untungnya kita punya waktu 6 bulan sebelum gerhana datang” sambungnya. Kebingungan, Reina kemudian bertanya.

”Gerhana? Apa hubungannya?” Tanyanya. Ronan-4 pun kemudian menjawab pertanyaan itu sambil bertatapan dengan Reina “Karena itulah waktu dimana mereka terbangun.

Mereka adalah mahluk luar angkasa yang sudah ada di planet ini. Mereka ada 10 anggota. Mereka menjadi penguasa dimanapun mereka inginkan. The conqueror adalah namanya. ” jawab Ronan-4.

“Kenapa harus gerhana? 70 tahun yang lalu mereka berhasil disegel oleh entah siapa. Segel tersebut tidak bisa dibuka oleh siapapun dan saat ini kekuatannya semakin lemah.

6 bulan adalah perkiraan paling mentah dari umat manusia. Namun, siapa yang dapat menjamin mereka akan bangun di waktu yang benar-benar pas?” Sambung Ronan-4 sambil melihat ke arah bulan.

“Namun, kita juga tidak seharusnya pesimis berlebihan. Dokter Mayfreed dan orang-orang yang ada disini adalah orang-orang pilihan. Dan melihat kemampuanmu yang juga diluar prediksi organisasi ini, itu juga menambahkan semangat moral untuk kita semua” Ujarnya sambil memegang pipi Reina.

Reina hanya bisa terdiam dan memandang ke bawah. “Apa aku memang se-spesial itu? Aku tidak pernah punya memori tentang masa laluku saat ini. Apa terlalu berlebihan menggantungkannya padaku?” Tanya Reina.

Ronan-4 pun menguatkan Reina dengan berkata “kamu tidak hanya sendirian disini. Kamu memang menunjukkan kekuatan yang hebat tapi bukan berarti Ronan yang lain adalah Ronan yang lemah. Kuatkan saja dirimu, karena kita disini bersama” ujar Ronan-4.

Reina pun tersenyum. “Sudah larut malam. Besok pagi kita masih akan diuji. Sebaiknya beristirahat. Sampai jumpa” pamit Ronan-4 sambil berjalan menjauh.

Reina pun kembali menatap sang bulan. Ia pun hanya bisa memandangi cahaya bulan yang begitu terang di atas gedung WDT. Tak lama ia pun segera bergegas untuk masuk ke dalam sleeping pod.

Semua Ronan tampak sudah masuk ke dalam pod masing-masing dan beristirahat. Ruangan itu juga dijaga oleh 2 petugas WDT.

Disaat yang sama, jauh dari WDT dan kota Metro berada, terdapat satu kelompok dengan jubah hitam mengelilingi sebuah meja.

Disana sang ketua menyampaikan kalau menurut informasi yang bisa dia percaya, pasukan manusia sudah mulai bergerak dan menemukan kunci terakhir untuk menang melawan The Conqueror.

“Ini adalah misi penting untuk menjegal jalan mereka. Aku tidak sudi melihat mereka memiliki satu senjata pun untuk menang” tambahnya.

Semua anggota disana hanya terdiam mendengarkan. “Ingatlah kalau keberadaan manusia di bumi ini harus dihapus, dan biarkan The Conqueror merebut apa yang memang seharusnya sudah menjadi milik mereka” tambahnya.

Ia pun berbalik ke arah singgahsananya berada. “Buat kekacauan di kota Metro besok. Siapa saja yang pergi kesana aku tak peduli. Yang jelas, bunuh si target utama” titah sang pemimpin.

“Siap” semua anggota disana sepakat dan siapa target utama itu? Sudah pasti Reina.