Gerhana Bulan Ditengah Terik Mentari

Suasana pedesaan dimalam hari ditemani oleh suara jangkrik dan menikmati gorengan buatan emak memanglah sangat epik.kedua bersaudara kembar tersebut sedang bersantai di pintu dapur rumah berdinding papan,mereka berbincang sambil menikmati minum teh ditemani goreng pisang buatan Nunung.

"Apa pekerjaan kamu sekarang dek?"tanya Alex.Dalam hatinya ia menebak Edzard bekerja sebagai karyawan kantoran.

"Kantor"jawab Edzard singkat.

Alex tersenyum"Benar dugaanku gumamnya pelan

"Sama,aku juga kerja di kantor"ucap Alex bangga.

"Kalau boleh jabatan abang apa?"tanya Edzard penasaran

Alex terkekeh saat Edzard menanyakan soal jabatannya"Cleaning servis"jawabnya dengan bangga.

Edzard langsung menoleh"Kenapa nggak memilih jabatan lain?"tanya nya lagi.

"Kita tidak bisa memilih,uang punya kuasa meskipun pintar abang tidak punya cukup uang untuk menyogok atasan demi jabatan"terang Alex.

hati Edzard serasa teriris saat mendengar penuturan Alex.

"Kelak kalau sampai abang nggak bisa menjaga ibuk lagi,kamu harus menggantikan ku menjaganya"ujar alex sembari menyesap teh hangat yang dibuatkan oleh Nunung

"jangan bicara seperti itu,ibuk akan sedih kalau dia sampai mendengar perkataan abang barusan"tegur Edzard.Keduanya sangat cepat menjadi akrab.

next time.

keesokan harinya,tepatnya pada pagi hari.Edzard berpamitan untuk pulang karena Aiden memintanya untuk segera pulang, Edzard berjanji akan datang berkunjung sesering mungkin,ia juga meninggalkan sejumlah uang untuk nunung.

dan Alex,ia pergi bekerja seperti biasanya.Diperusahaan tempatnya bekerja Alex bertemu dengan Jihan,keduanya menjalin hubungan asmara secara diam diam tanpa sepengetahuan wijaya,papanya Jihan.

Jihan adalah anak kedua dari wakil CEO diperusahaan tempat Alex bekerja

"Ehm"dehem Jihan saat melihat Alex melamun.

Alex langsung tersenyum kemudian menatap lekat wajah Jihan"aku punya adik"ungkap Alex,dengan raut wajah berseri seri.

"Hah! kok bisa?,bukannya kamu anak tunggal?"tanya Jihan heran sekaligus kaget.

"Aku juga baru tahu kemarin,dia datang mengunjungi aku dan ibuk,aku sangat senang setelah mengetahui ternyata aku punya adik,setidaknya kalau sampai terjadi sesuatu kepada ku nanti aku nggak perlu terlalu menghawatirkan siapa yang akan mengurus ibuk lagi"terang Alex.

deg,,

"Nggak akan terjadi apa-apa sama kamu"Jihan langsung memeluk Alex.

Alex sedikit mendorong tubuh Jihan,kini keduanya saling bertatapan,hingga kemudian tanpa aba aba Alex langsung menyerang bibir Jihan dan melumatnya dengan lembut.Tak lama kemudian melepaskan tautan bibirnya dan Jihan.

cup!!.

kali ini Jihan yang mengecup bibir Alex,keduanya terhanyut dalam suasana romantis.

tiba-tiba terdengar suara ketukan pada pintu.Ternyata Gito yang menggedor ruangan Jihan agar Jihan segera membukanya.

keduanya langsung saling menjauh.Jihan bergegas membuka pintu.Gito menyipitkan matanya saat melihat kehadiran Alex di ruangan Jihan.

"kamu sudah kakak beri peringatan tapi masih saja"gito tidak meneruskan ucapannya.Namun tatapannya terhadap Alex terlihat jelas bahwa ia sangat ingin sekali menyingkirkan kekasih adiknya itu.

pria itu langsung meninggalkan ruangan jihan dalam keadaan marah besar.

next time.

ditempat lain saat sedang dalam perjalanan pulang dari bekerja tiba tiba Alex di hadang dan dipukul hingga pingsan oleh beberapa orang berpakaian serba hitam.

"Bagus"ucap Gito.

"Sudah di kasih peringatan tapi masih saja berani memacari adikku!.Jihan,karena kekerasan kepala kamu"Gito melirik Alex yang tergeletak ditanah"kekasih yang sangat kamu cintai akan kehilangan nyawanya"lanjutnya

"Lempar!!!"Gito menyuruh anak buahnya melempar Alex ke sungai.

"Sebentar bos!"ucap anak buah Gito.

anak buah gito menyayat nyayat wajah alex kemudian baru melempar Alex kesungai.

Dikediaman Arga.

suara benda jatuh membuat Arga sangat terkejut.

"Apa lagi sekarang pa?"tanya Arga dengan teramat sangat pelan.

"Kamu harus mempercepat hubungan kamu dan Zefa,dia harus segera menerima kamu"terang Hendra,pria paruh baya tersebut membungkuk untuk membersihkan pecahan gelas yang ia jatuhkan.

Arga memejamkan mata sejenak,kemudian segera menghampiri Hendra"Sudah pa"ia membantu Hendra berdiri.

pembantu rumah itu langsung datang untuk membersihkan pecahan gelas.

"Nggak mungkin bisa secepat itu pa,dia masih anak SMA.Mana mungkin aku memaksa agar dia segera menerima pernikahan ini lalu melahirkan anak"kata Arga sambil mencoba merendahkan nada suaranya agar tidak terjadi perang antara anak dan ayah.

"Papa punya ide"ucap Hendra.

Arga mengepal tangannya mendengar ucapan Hendra"Apa coba?"tanya nya.

"Sekolahan tempat Zefa bersekolah itu bukannya milik keluarga Smith?"tanya nya kepada Arga.

Arga seketika langsung mengerutkan dahi"Apalagi idenya sekarang"terpaksa ia mengiyakan pertanyaan Hendra.

"Bagus"ucap hendra,kemudian ia langsung berlalu pergi.

"Haish!"Arga berkacak pinggang sambil menatap punggung tua renta yang selalu memaksa kehendaknya apabila ia sedang menginginkannya.

Next time.

Edzard sedang sibuk memeriksa beberapa berkas yang akan dibahas pada rapat penting kali ini.Dering pada ponselnya membuat fokus Edzard teralihkan.

"Bos gawat!!"

baru saja ia mengangkat panggilan ia sudah mendengar suara panik dari anak buahnya.

"Jelaskan"pinta Edzard,ia tetap berusaha bersikap biasa saja meskipun nyatanya ia cukup panik.

"Tuan Alex"

belum juga orang disambungan telfon meneruskan perkataannya Edzard langsung bertanya dimana dia berada"Katakan dimana dia sekarang"

setelah mendapatkan alamat lengkapnya Edzard langsung pergi kesana bersama dengan asistennya,Leo.Perjalanan menuju tempat itu menempuh waktu perjalanan selama lima jam.

Edzard dan Leo tertegun melihat sosok tak bernyawa terbaring diatas ranjang rumah sakit dengan kondisi luka yang sangat memperihatinkan.

"Apa yang sebenarnya terjadi?"tanya Edzard kepada landi,orang kepercayaan yang ia perintahkan untuk mengawasi ibu dan kakaknya.

"Sa saya benar-benar tidak tahu,saat itu tiba-tiba saja tuan Alex menghilang dari pengawasan"terang Landi dengan suara bergetar.

"Luka bekas apa diwajahnya?"tanya Edzard sambil menyentuh wajah Alex yang sudah diperban.

"menurut dokter luka itu disebabkan oleh senjata tajam,bahkan.."Landi tidak berani melanjutkan perkataannya.

"Katakan!?"pinta Edzard.Air mata mengalir dikedua pipinya tanpa terkendali saking sedihnya.

Leo menyenggol lengan Landi agar ia segera memberitahu Edzard"Sa salah satu luka diwajahnya tembus sampai kedalam mulut"terang Landi dengan suara bergetar saking gugupnya.

Edzard nyaris terjatuh,untung saja Leo dengan sigap menopang tubuhnya.dengan tangan gemetarnya ia merogoh sakunya kemudian menyerahkan ponselnya kepada Leo"Hubungi Kenzo dan Arga"pintanya"keluar kalian semua!"Edzard mengusir semua orang dari sana.

"Aaaaa!!!"

Leo yang baru saja akan menelpon Kenzo dan Arga terhenyak saat mendengar suara teriakan Edzard dari ruang jenazah.

saat akan berangkat menuju rumah Zefa Arga mendapatkan telpon dari nomor Edzard"Hallo"raut wajahnya seketika berubah menjadi sedih setelah mendengar apa yang dikatakan oleh lawan bicara.ia segera pergi menuju alamat rumah sakit tempat Edzard berada.Begitu juga dengan Kenzo,ia mendapatkan telpon saat ia sedang membantu Tama dipasar ikan,Kenzo bergegas pergi berganti pakaian kemudian bergegas menuju alamat yang diberikan oleh Leo.