Wanita Tangguh

Dirumah Nur, Oppung Doli dan Oppung Boru berembuk dengan Nur. "Nur malam ini pergilah kau kerumah tulangnya Jhon, dikota M, Disana dulu kau", ucap Oppung Boru pada Nur, ditatapnya Nur dengan lembut dan dipegangnya tangan Nur "Supaya Jhon merasa kehilanganmu dan nanti Jhon akan berubah", tambah Oppung Boru lagi, "ini surat untuk itoku, dan ini bekalmu selama di kota M dan belum dapat pekerjaan", Oppung Boru memberikan secarik surat dan amplop yang isinya duit.

"Percayalah hanya kau parumaen kami, kami merasa sakit melihatmu seperti ini atas perbuatan Jhon", panjang lebar Oppung Boru menasehati Nur. "tidak usah kau kuatirkan pahoppuku", sambung Oppung Doli lagi. "kalau kau sudah dapat pekerjaan nanti kami berangkatkan pahoppu samamu", sahut Oppung Doli. Nur merasa bersyukur punya mertua yang baik.

Nur memandangi anaknya satu persatu "Apakah Abang dan adek setuju kalau mama berangkat ke kota M? Tanya Nur berharap anak anaknya menolak, akan tetapi Zelo, Nedo dan Rose menganggukkan kepala, tanda setuju. "Selamat seminggu kedepan kami akan tetap disini Nur, memantau pahoppu kami belajar karena ujian mid semester, lagi pula tinggal 3 bulan kedepan sudah kenaikan kelas", ucap Oppung Doli.

"Iya mama, pergi aja ketempat Oppung dikota M", sahut Zelo, dia tidak mau melihat mamanya disakiti papanya lagi. "Kami baik baik aja disini, kami sudah bisa mengurus diri kami mama", sambung Nedo lagi. "huum... Mama pergi aja", Rose berkata pelan, sebetulnya Rose tidak mau mamanya ke kota M, tapi Rose juga tidak mau mamanya disakiti papanya, ditambah datangnya wanita selingkuhan papanya.

"Baiklah mama akan berangkat, tapi kalian janji kalian baik baik saja, Kalau ada apa apa panggilkan nantulang Meri", ucap Nur, Zelo Nedo dan Rose langsung menganggukkan kepala tanda setuju. "Amang, inang terimakasih banyak, mohon bantuannya lagi amang, inang melihat lihat pahuppu mu ini", Nur berterimakasih dan memohon pada mertuanya " setiap Minggu kami datang kesini Nur", jawab Oppung Boru

"Berangkatlah nanti datang pula si Jhon itu", ujar Oppung Doli

"Iya amang", jawab Nur, langsung berdiri mengambil tas yang berisi pakaian dan surat surat penting. "mama pergi ", ucap Nur pada anaknya, diciumi satu persatu. Nur sudah mau menangis tapi dia harus kuat demi anak anaknya, apalagi melihat Rose sudah sesegukan.

Ojek sudah menunggu didepan rumah Nur, karena sudah dipesan Nantulang Meri, Nur sudah ijin terlebih dahulu pada Nantulang Meri. Nantulang Meri pun setuju.

Nur menaiki kereta ojek, air mata sudah menetes dipipinya, tidak tega meninggalkan anak anaknya.

"Dada mama", teriak Zelo, Nedo dan Rose ke arah mamanya sampai menghilang diujung gang, para tetangga juga banyak merasa iba akan nasib Nur dan anak anaknya akibat ulah suaminya.

Andaikan ada yang memberitahukan pada abangnya Nur akan keadaan adeknya, Abangnya pasti membawa Nur ke kota J, tapi Nur selalu melarang tetangganya untuk mengabari abangnya.

Zelo, Nedo dan Rose masuk kedalam rumah dengan lesu "Oppung kan ada disini, sudah jangan sedih nanti kalian akan bertemu juga dengan mama di kota M", ujar Oppung Boru, "Ayok tidur besok sekolahkan", tanya Oppung Boru "Iya pung", jawab ketiganya. Dan masuk kamar. "Bang hiks...hiks...hiks...", nangis rose dipelukan Zelo, Nedo juga menangi memeluk Abang Zelo. Zelo meneteskan air matanya, Zelo sedih melihat adek adeknya nangis.

"Kita harus baik baik ya dek", ucap Zelo. Dihapusnya air mata dipipinya terlebih dahulu supaya tidak kelihatan adeknya dia menangis. Baru dihapusnya airmata Rose dan Nedo

"Jangan nangis lagi, Abang ada disini", ucap Zelo memberi kekuatan pada adek adeknya. "Abang jangan tinggalkan kita ya", mohon Rose pada abangnya Zelo. "Mana mungkin Abang tinggalkan adek adek yang ganteng dan cantik", hibur Zelo. "ayok kita tidur", ajak Zelo, "aku mau tidur dengan Abang", Rose menjawab sesegukan. "Ya sudah, kita satukan aja kasurnya", jawab Zelo. Jadi mereka bertiga menyatukan kasur, Lalu tidur.

Oppung Boru juga menangis mendengar pembicaraan pahoppunya, diam diam Oppung Boru mengintip dari pintu kamar pahoppunya. Dan bangga melihat kemandirian pahoppunya. Oppung Doli dan Oppung Boru juga tidak tega memberangkatkan Nur kekota M, tapi oppung Doli dan Oppung Boru sudah kehabisan akal untuk menasehati Jhon.

Dengan cara inilah Oppung Doli dan Oppung Boru membuat Jhon jera dalam harapan dan doa Oppung.

Sementara Nur sudah sampai diloket bus menuju ke kota M. Dari kota kecilnya ke kota M ditempuh selama 4 jam lebih kurang. Nur naik ke bus setelah membeli tiket. Nur duduk duduk disamping kaca, Nur meneteskan airmata lagi meratapi nasib rumah tangganya diujung tanduk, dan korbannya adalah anak anaknya yang masih kecil harus ditinggalkannya. "Tuhan tolonglah anak anak hambaMU, buatlah mereka menjadi anak anak sehat, dan baik serta bijaksana, sertai perjalanan hamba hingga sampai ditempat tujuan dengan selamat, Amin", Doa Nur di bus.

Hai gaessss.... Jangan lupa jempolnya ya komennya 🙏🙏🙏🙏.