NovelToon NovelToon
The Killer?

The Killer?

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Cherry_15

Sebuah kasus pembunuhan berantai terus saja terjadi di tempat yang selalu sama. Menelan banyak nyawa juga membuat banyak hati terluka kehilangan sosok terkasih. Kasus tersebut menarik perhatian untuk diselidiki. Namun si pelaku lenyap tanpa sebab yang jelas dan justru menambah kekhawatiran penyelidik. Kasus ini menjadi semakin rumit dan harus segera dipecahkan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cherry_15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

05. Mencoba Melupakan

Pagi hari, seperti biasa aku terbangun bersama dengan bulir air mata yang menetes setelah semalaman mendengar rintihan penuh penderitaan entah dari mana, juga kepalaku yang selalu terasa pening. Kali ini sakitnya bertambah dengan sakit dari luka-lukaku yang belum sembuh total. Tubuhku lemas sekali, apa aku masih bisa memaksakan diri untuk berangkat kerja? Hari ini pasti akan banyak orang lapar yang datang ke kedai kan? Aku tetap harus memberi mereka makan? Benar! Jangan egois, Picho! Hanya karena tubuhmu sakit, bukan berarti kau harus membiarkan banyak orang kelaparan!

Dengan niat tulus, aku kembali memaksakan tubuhku yang masih agak sakit ini untuk bersiap berangkat kerja. Ku dayuh sepedaku sambil menyapa orang-orang yang kutemui di sepanjang jalan dengan senyuman manis, ku nikmati perjalanan dan keindahan alam disekitarnya sambil bersiul riang, mencoba tidak terlalu memikirkan tentang masalahku. Namun lagi-lagi harus terjadi hal tak menyenangkan dalam perjalananku pagi ini.

Aku melihat pria tinggi berpakaian serba hitam dengan topeng rubah putih yang setia menutupi wajahnya, berdiri santai di pertengahan kebun teh. Sial! Mengapa pria itu muncul lagi!? Ini kan masih pagi, tak biasanya ia menampakkan diri saat hari masih terang. Siapa lagi korbannya yang akan ia mangsa kali ini? Apa aku harus mengejarnya? Tapi aku tak boleh terlambat kerja, ini masih awal hari, tanggungjawab ku masih banyak hari ini. Aku pun memutuskan untuk mempercepat laju sepedaku, dan pura-pura tidak melihat pria itu.

...***...

“Picho, ini sudah hari ketiga aku melihatmu kusut seperti itu. Jika kau sakit, tolong jangan paksakan dirimu untuk bekerja! Di dapur ini kau tidak kerja sendiri, ada aku yang selalu siap menggantikanmu memasak. Apa kau tidak mempercayai kemampuanku ini?” Baru saja sampai dapur, aku sudah diserbu dengan omelan Leo.

“Kusut seperti apa yang kau maksud? Badanku hanya masih sedikit linu bekas jatuh dari sepeda malam itu. Kau tak perlu khawatir, Leo. Aku masih bisa bekerja dengan baik ko,” ujarku santai sambil tersenyum manis, berusaha meredakan omelan Leo yang sejak tiga hari lalu selalu mengkhawatirkan jika aku sakit.

“’Kusut seperti apa’ kau tanya!? Jelas wajahmu semakin hari semakin pucat, Picho! Kau ini memang tidak pernah bercermin ya!?”

“Tapi, aku beneran sehat. Ini mungkin hanya faktor pemulihan dari luka-lukaku,” aku masih mencoba menenangkan Leo dengan senyuman manisku, dan beranjak merapikan perlengkapan masak yang nanti akan ku gunakan.

“Kau kira aku akan percaya!? Berhenti tersenyum manis seperti itu dihadapanku! Sejak kau bilang ‘lupa tersenyum manis’ kemarin, aku jadi menyadari bahwa kau selama ini memaksakan senyumanmu demi kebahagiaan orang lain, dan bukan karena tulus keinginanmu sendiri. Aku tak ingin melihat sahabatku menunjukan senyuman palsunya, Picho!”

Degh! Apa ini? Leo tidak mempercayai senyumanku yang tulus? Mengapa rasanya begitu sakit? Sejenak aktivitasku terhenti setelah mendengar perkataan Leo yang entah mengapa menyayat hati, lidahku kelu tak mampu menyalahkan perkataan Leo, karena memang kemarin aku memaksakan senyumku. Tapi jika aku mengatakan alasan dibalik ‘lupa senyum’-ku kemarin, aku khawatir akan membuat Leo semakin khawatir padaku. Apa yang harus kulakukan sekarang?

Leo memutarkan badanku yang tadinya mengarah pada peralatan dapur menjadi ke arahnya, menatapku dengan serius bercampur khawatir, matanya sedikit berkaca-kaca. Ugh! Aku telah membuat sahabatku kecewa! Bagaimana ini? Aku hanya bisa menatapnya dengan sorot mata yang mengisyaratkan rasa bersalah.

“Aku ini sahabatmu, kan? Mengapa kau tak pernah mau menuangkan keluh kesahmu padaku?” Tanya Leo dengan nada bicara juga intonasinya yang lirih.

“Aku tak mau membuatmu khawatir, Leo,” jawabku jujur.

“Justru dengan kau menyimpan semua masalahmu sendiri dan membiarkanku melihatmu kesulitan seperti ini, kau akan jauh lebih membuatku khawatir. Aku tahu, kau ini orang baik yang sudah kecanduan membantu orang-orang di sekitar. Namun itu bukan berarti dirimu sendiri juga tak butuh bantuan, Picho.” Leo masih berbicara dengan lirih, semakin membuatku merasa bersalah.

“Leo, sejak kau cerita tentang kasus pembunuhan berantai itu, sebenarnya aku—,” ucapku mengawali cerita yang membuatku pening belakangan ini.

“Jadi karena itu? Sudah ku bilang itu bukan kuasamu untuk membantu,” selanya sebelum aku menyelesaikan ucapanku.

“Masalahnya, pembunuh itu berulang kali menunjukkan wujudnya dihadapanku bersama dengan korban yang akan ia bunuh di gunung. Dan sayangnya, aku tak bisa menangkap pria kejam tersebut, dan hanya melihatnya kabur hingga menghilang karena aku sudah terlanjur dibuat sulit bergerak oleh rasa sakit dari luka-lukaku ini.”

“Jadi itu alasan dibalik luka-lukamu? Kau berbohong tentang jatuh dari sepeda?”

“Aku memang jatuh dari sepeda, saat aku mencoba menghentikan pembunuh itu.”

“Kau ini! Jika kau melihat orang yang jelas berbahaya, jangan kau kejar! Apa kau sudah bosan hidup!? Cari mati ya!?” Omel Leo setelah mendengarkan ceritaku, sambil memukul pelan ubun-ubun kepalaku.

“Aku harus tetap hidup, demi menjaga hidup orang-orang di sekitarku!” Tegasku dengan peuh tekad.

“Memangnya kau Tuhan yang menentukan hidup mati seseorang!?”

“Tapi Tuhan menyayangi orang yang saling melindungi satu sama lain.”

“Bukan dengan cara mengorbankan dirimu sendiri, Picho!”

“Lalu apa yang harus ku lakukan?”

“Serahkan saja semuanya pada pihak kepolisian! Sejak awal sudah ku bilang untuk tidak terlibat dalam masalah ini, jika kau bertemu dengannya lagi, lari saja!” Saran Leo.

Aku mencoba mencerna setiap perkataan Leo, memikirkannya dengan logika, juga mengolahnya dengan hati nurani. Apa aku terlalu memaksakan diri? Apa memang benar yang dikatakan Leo? Aku tak perlu terlibat lebih dalam dengan kasus ini? Tapi melihat orang yang ditinggal korban seperti Rika kemarin, rasanya sangat pilu. Aku bisa merasakan elegi yang amat besar darinya. Tapi jika kupaksakan juga, tubuhku tidak akan kuat untuk menjadi tameng bagi orang-orang itu. Bukankah seorang dokter tak mungkin bisa menyembuhkan pasiennya dalam keadaan sakit?

Setelah menimbang berbagai macam kemungkinan dari setiap keputusan, aku memilih untuk menuruti saran Leo. Aku tak boleh menghabiskan tenagaku untuk hal yang tak mampu ku tangani, sebaiknya aku fokus saja pada hal yang bisa aku lakukan seperti memasak untuk orang-orang yang kelaparan. Bekerja di kedai ini juga bisa dijadikan sarana untuk menjaga kehidupan orang lain. Begitu fikirku.

Hari ini aku fokus bekerja, menyajikan hidangan ternikmat yang bisa ku buat untuk para pelanggan, sambil sesekali menyapa dan berbincang pada pelanggan yang biasa menggodaku setiap hari. Ringan rasanya, bisa beraktivitas seperti biasanya tanpa harus berfikir keras tentang kasus tersebut. Aku terus bekerja dengan semangat sambil tersenyum manis sepenuh hati, dan pulang dengan perasaan gembira juga bangga pada diri sendiri yang telah bekerja dengan maksimal. Walau yah, bisikan aneh masih setia mengganggu fikiranku setiap malam.

1
Husna Alifah
akhirnya author update, udh ditunggu tunggu.. btw happy birthday ya thor 🥳🥳🥳
Cherry: Makasih 🥰
total 1 replies
Husna Alifah
senang nya dpt kabar dah mau update, di tunggu ya thoor🥳
Cherry: Makasih masih mau nungguin Author yang ga konsisten ini huwuuh… 😭🙏🏻
total 1 replies
Mpit
bilang aja pemiliknya itu gk mau bayar karyawan nya ahahah
Cherry: Bisa jadi 😁😂
total 1 replies
Mpit
Iyah ayolah,, MC jngn naif/Sweat/
Mpit: rada" wkwk
Cherry: Naif kah dia?
total 2 replies
Mpit
ga tau knp, gw ngerasa Phico punya kepribadian ganda,, nebak doang 🗿
Cherry: Hayo, Picho jenis orang seperti apa? 😄
total 1 replies
Mpit
selagi enak ya gaskennn🗿
Cherry: Tim penyuka pedas, gaskeun 🤩
total 1 replies
Mpit
loh,, gak telpon polisi/manggil warga sekitar gitu?? :(
Cherry: Namanya orang panik, mana kepikiran ke situ? 😁
total 1 replies
Mpit
kan emang jatoh dari sepeda :v ga salah sih
Cherry: Ga salah kan? Hehe 😁
total 1 replies
Mpit
bisa disebut "gadis kecil" aj sih haha
Cherry: Hehe, memang kecil dan mungil sih dia
total 1 replies
Mpit
daripada koma, lanjut dialog,, lebih enak dibacanya klo ditulis dialog, lanjutannya di bawah aja
Cherry: Terimakasih atas sarannya kakak, akan ku jadikan pelajaran di karya-karya berikutnya. 😊🙏🏻
total 1 replies
Mpit
dijadiin bakso enak tuh daging
Cherry: Kalau jual bakso daging manusia, ada yang mau beli ga ya? 😂
total 1 replies
Mpit
Hooo ku kira cewek wkwk

tipe cowok gondrong, kah? /Hey/
Cherry: Hehe, aku emang suka cowok gondrong 😁
total 1 replies
Husna Alifah
huhuu, di tunggu kelanjutannya thorr
Husna Alifah: ehehe, iya maaf ya thor, lama udah ga baca, karena terlalu sibuk 🙏🏻
Cherry: Eh? Kamu masih baca karyaku? Yaampun! Aku rindu banget, udah beberapa hari tak tinggalkan jejak di sini, huhu… 😭 Makasih masih setia menunggu 😊🙏🏻
total 2 replies
Husna Alifah
gapapa thor, tetap semangat yahh
Cherry: Siap, makasih 🥰🙏🏻
total 1 replies
Husna Alifah
aku Thaira thoor...
Cherry: Ok Ok, kita coba tunggu komen dari yang lain ya… kalau belum ada yang komen lagi sampe besok, aku bakal coba bikin Picho sama Taira, hehe. Makasih dah komen
total 1 replies
Husna Alifah
terus up thor.. sedih bngt sama episode ini TwT
Cherry: Besok up lagi. Sedihnya ini episode malah kejadian beneran sama dunia nyataku. Mirip tapi ga persis. #malah curhat /plak/ 😂
total 1 replies
Husna Alifah
update terus thor.. ga sabar kelanjutannya
Cherry: Terimakasih… Jangan bosen baca ceritaku ya 🥰🙏🏻
total 1 replies
Anita Jenius
Lanjut baca dulu
Cherry: Ok, selamat membaca 🥰
total 1 replies
orange_ menulis
nice...
Cherry: Thank you 🥰🙏🏻
total 1 replies
Husna Alifah
terus update thor... aku setia menunggu😁
Cherry: Terimakasih sudah menjadi pendukung setia ku 🥰🙏🏻 Aku akan berusaha membuat cerita sebaik mungkin 😁🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!