NovelToon NovelToon
Di Ujung Sesal

Di Ujung Sesal

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Poligami
Popularitas:27.3k
Nilai: 5
Nama Author: Linda Pransiska Manalu

Setelah sepuluh tahun, suamiku kembali pulang ke rumah. Dia ingin kembali hidup bersama denganku, padahal dia yang telah pergi selama sepuluh tahun dan menikah lagi karena menuduhku mandul.

Namun, setelah Petra pergi aku justru hamil. Aku merahasiakan kehamilanku hingga putriku lahir. Selama sepuluh tahun aku merawat Bella seorang diri.

Apa yang akan terjadi bila Petra mengetahui kalau Bella adalah darah dagingnya. Apakah aku harus menerima kembali kehadirannnya setelah sepuluh tahun.

Yuk! ikuti kisah dan perjuangan Kayla dalam cerita, Di Ujung Sesal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda Pransiska Manalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5.

Aku mengambil boneka panda mungil itu dari tangan, Bella. Mengamatinya lalu mengacungkan didepannya.

"Berapa kali Mama bilang, Bella jangan pinjam barang orang lain. Terlebih orang asing." ucapku tajam memandangnya.

"Bella gak minta kok, Ma. Bella dikasih Om Piet." desahnya ketakutan melihat ekspresi wajahku.

"Om Piet lagi. Om Piet itu siapa? Bella kenal dimana sama Om Piet. Bisa- bisanya kamu mau dikasih boneka ini? Gimana kalau dia ada maksud jahat sama kamu?" seruku panik dan kesal. Aku melepaskan tatapan kesekeliling siapa tau ada yang mencurigakan. Tapi tidak ada.

"Ayo naik, Bella, kita pulang," ucapku menurunkan nada suara. Aku merasa bersalah juga karena karena telat menjemput Bella.

"Maafkan Bella, Ma," isaknya lirih membuat hatiku makin trenyuh.

"Maafkan juga Mama, ya. Mama hanya ingin kamu waspada dan jangan berbicara dengan orang asing."Aku berupaya menjelaskan kepadanya agar tidak mengulang lagi hal itu nantinya.

Sepanjang perjalanan pulang hatiku mereka-reka siapa gerangan yang disebut Bella sebagai Om Piet. Apakah dia Petra, papanya Bella. Jika Om Piet dan Petra adalah orang sama, kenapa Bella tidak mengatakan dengan jujur. Atau memang mereka berbeda.

Kemarin sepertinya Bella sempat melihat Petra meski sekilas. Pastinya dia akan kenal sosok Petra, meski belum tau siapa dia. Bisa aja kan dia ngomong kalau " om yang datang kerumah kemarin itu, Ma." Namun, tadi dia cuma bilang Om Piet saja.

Tunggu sampai di rumah saja aku tanyakan lagi seperti apa cori- ciri Om Piet itu.

Disela makan siang, aku berusaha mengorek keterangan dari Bella tentang Om Piet. Sengaja aku mampir untuk membeli bakso kesukaan Bella. Supaya nantinya dia anteng bercerita.

Setelah menyuapkan beberapa sendok bakso kemulutnya aku memulai aksiku bertanya.

"Bella udah lama kenal sama Om Piet, ya. Kok gak pernah cerita sama, Mama." ucapku santai. Pura-pura mengabaikan tatapannya saat mendengar pertanyaanku.

"Baru kenal tadi, Ma. Saat menunggu Mama datang menjemput."

"Dia mau jemput anaknya juga?"

"Gak tau. Om itu nanya kenapa Bella belum pulang. Aku bilang, lagi nunggu Mama. Terus Om itu menemani Bella dan suruh telepon Mama, karena telat datang. Tadi Bella udah takut, tapi Om Piet bilang Bella gak boleh takut. Trus, Bella dibelikan boneka panda."

Dengan polosnya Bella bercerita tentang perkenalannya dengan Om Piet. Membuatku semakin penasaran. Siapa gerangan lelaki yang

membelikan boneka buat Bella. Jangan- jangan dia punya niat jahat. Mustahil dia mendekati putriku tanpa maksud tertentu.

"Kalau Om Piet itu datang lagi, jangan diladeni ya. Bilang sama Bu Guru, ya. Bella ingat ciri-ciri Om Piet kan?"

"Wajahnya gak jelas Ma, karena pakai kaca mata hitam sama topi." Aku langsung curiga kalau dia adalah Petra. Buat apa coba dia sembunyikan wajahnya. Karena Bella sudah melihatnya saat datang kerumah pastinya, Bella akan mengenalinya dan pastinya bisa menjelaskan siapa Om Piet itu.

Apa maksud Petra memata-matai Bella di sekolah. Hal ini membuatku cemas dan terancam. Sepertinya dia yakin kalau Bella adalah darah dagingnya. Tapi kenapa setelah sepuluh tahun dia baru mencariku lagi. Apakah au seseorang yang mengungkapkan keberadaanku. Tapi siapa? Mustahil mereka orang disekitarku ini. Mengingat mereka tidak tahu seperti apa masa laluku.

Aku tidauk bisa membiarkan hal ini terjadi. Aku tidak ingin Petra kembali mengusik kehidupanku. Setelah sepuluh tahun tanpa ada khabar berita mau seenaknya saja hadir kembali dalam hidupku.

Sejak kejadian itu aku sepertinya berubah paranoid. Aku mudah curiga setiap kali ada yang menghampiri Bella. Aku selalu wanti-wanti padanya agar tidak menanggapi orang asing yang berbicara padanya.

Aku juga minta bantuan guru-gurunya untuk mengawasi Bella, terutama saat pulang sekolah. Karena takut sesuatu terjadi pada Bella dan lainnya. Sepulang sekolah anak-anak tidak boleh dijemput orang tua diluar pagar. Untunglah pihak sekolah tanggap dengan laporanku. Dan mau memberi perhatian ekstra pada Bella.

Dan sejak saat itu, Bella tidak pernah lagi bertemu Om Piet. Atau melihatnya disekitaran lingkungan sekolah. Aku juga merasa sedikit lega, Petra tidak pernah lagi muncul di rumahku. Akan tetapi aku masih merasa seolah ada yang mengawasiku dari kejauhan.

Seperti pagi ini saat pulang dari warung membeli beberapa kebutuhan dapur, aku merasa seperti ada yang mengikuti. Saat aku menoleh kebelakang, aku tidak melihat sesiapapun. Buru- buru aku membuka pintu pagar dan menutupnya kembali. Dengan agak tergesa kuputar anak kunci membuka pintu.

Belum juga pintu terbuka, aku mendengar suara memanggil namaku. Petra telah berdiri tepat di belakangku. Aku terlonjak kaget dan kudorong pintu yang telah berhasil aku buka. Kembali kututup pintu, tapi sebuah kaki mengganjal sehingga aku tidak bisa menutup pintu.

"Mau apa lagi kamu kemari. Pergilah!" usirku kasar.

"Kayla, aku mau bicara. Tolong beri aku waktu. Sebentar saja!" Petra berusaha mendorong pintu tapi aku menahannya sekuat mungkin.

"Tidak ada hal yang perlu dibicarakan lagi. Pergilah atau aku akan berteriak!" ancamku.

"Kayla, beri aku waktu bicara. Aku akan menjelaskan semuanya. Setelah itu aku janji akan pergi. Please!" Petra berusaha membujukku, tapi aku tetap bertahan. Percuma saja. Aku tidak ingin mendengar apa-apa lagi darinya.

"Kayla!" Petra mendorong lebih kuat lagi, membuatku goyah. Meskipun aku berusaha sekuatku, tentu akan kalah dengan tenaganya yang lebih besar. Akhirnya pintu terkuak lebar. Aku menahan nafas geram.

"Izinkan aku masuk, Kay. Tolong beri aku kesempatan berbicara."

"Cepat katakan, aku tidak punya waktu banyak." dengusku kasar dan menghenyakkan pantatku di sofa. Tanganku bersidekap di dada. Daguku kuangkat setinggi mungkin. Dan mataku juga menghindari tatapannya.

"Aku tau kamu sangat membenciku. Untuk itu aku meminta maaf karena selama ini telah mengabaikanmu."

"Baguslah kalau kamu sadar diri." dengkusku. Masih bersikap angkuh.

"Apakah benar Bella anakku?" ucapnya lirih. Dan telingaku terasa gatal mendengar pertanyaan konyol itu.

"Kamu merasa ya, bukankah aku kau tuduh mandul. Bagaimana bisa kalau Bella anakmu. Lagian sudah sepuluh tahun kamu tidak menyentuhku. Anehkan tiba-tiba kamu punya anak dari rahimku." ejekku penuh sindiran.

Kulihat wajah Petra memerah mendengar sindiranku.

"Tapi, bagimana dia bisa begitu mirip denganku. Dia seperti foto copyku saat kecil."

"Hanya karena kalian tampak mirip lantas kamu mengklaim dia anakmu? Kamu bodoh atau apa Petra." semburku termakan emosi.

"Aku hanya ingin tau Kay, bicaralah sejujurnya."

"Dan aku tidak perlu memenuhi rasa ingin taumu. Ada apa dengan pernikahanmu sampai bela-belain mencariku dan ingin tau soal anakku?" cebikku. Petra menunduk raut wajahnya nampak kusut seolah menanggung beban yang begitu berat. Aku tertawa dalam hati melihat betapa harga dirinya telah hancur dimataku.

Dia dan keluarganya yang begitu angkuh dulu dan dengan tega menyakitiku. Astaga, ingin rasanya aku tertawa. ***

1
Erni Kusumawati
ya setiap perbuatan pasti akan ada akibatnya.. semoga setelah ini Rena menjadi sadar akan kesalahannya dan menjadi Rena yg lebih baik lagi
Suci Dava
turut berbelasungkawa atas meninggalnya mertua kak Author, semoga di terima di sisi Tuhan Yang Maha Esa Amien
Linda pransiska manalu: makasih doanya bun.
total 1 replies
Erni Kusumawati
turut berduka cita ya kk.. dan semoga kk dan keluarga dalam keadaan sehat amin
Erni Kusumawati: sama-sama kk
Linda pransiska manalu: makasih doanya ya dek.
total 2 replies
lindsey
bagus
lindsey
welcome back thor 👋👋 kemane aje ?
lindsey: pujiTuhan 🙏
Linda pransiska manalu: Mertua kakak meninggal sehari lebaran trus ada acara pernikahan anak kakak ipar, lanjut sakit karena kecapean. Puji Tuhan sudah pulih. sehat" kita semua dan terimakasih dukungannya.
total 2 replies
Hana Roichati
tetap semangat kak, terimakasih mulai up lagi, sukses selalu 👍👍❤❤
Linda pransiska manalu: makasih dukungsnnya bu.
total 1 replies
Erni Kusumawati
lah kenapa orang2 masa lalu Kay pada bermunculan ya☺
Erni Kusumawati
beginilah kalo orang tua jauh dr ilmu Agama dan ilmu2 lainnya.. dan msh relate sih di jaman skr.,
Erni Kusumawati
beginilah kalo punya mertua yg berfikiran kalo dia berjuang demi anaknya karena pamrih.. semua perjuangan di ungkit.. pdhl perjuangan orang tua adalah kewajiban krn diberikan amanah titipan anak..
Erni Kusumawati
najis lebih baik kau cerita ke bella kau ttg kelakuan bapaknya yg gila.. gemes aku rasanya
Cidaha (Ig @Dwie.author)
Horas, Mak. 😍😍😍
uswatun hasanah
Luar biasa
Suci Dava
Turut berbela sungkawa atas meninggalnya mertuanya kak Author 🙏, semoga di lancarkan proses pemakamannya Aamiin 🤲
Linda pransiska manalu: makasih doanya bun/Pray//Pray/
total 1 replies
Cidaha (Ig @Dwie.author)
Siapakah itu? Jeng jeng jeng. 😄
Basaria Siahaan
selamat keyla menjemput kebahagiaan mu
Cidaha (Ig @Dwie.author)
Kalau iya, kenapa? Kemarin masih bersikap sombong. Eh skrg memasang wajah tanpa dosa. 😏
Cidaha (Ig @Dwie.author)
Tidak semudah itu, Ferguso! Setelah apa yang telah kalian torehkan dalam hati dan pikiran Kayla, kalian pikir akan semudah itu???
Linda pransiska manalu: betul sekali, tidak semudah itu.
total 1 replies
lindsey
kay jaga anakmu bella jangan dikasih ketemu sama nenek sihir takut diambil mengingat sifat jahat ex mertuamu n kel.nya
Linda pransiska manalu: entahlah, kita tunggu aja sikap Kayla.
total 1 replies
Hana Roichati
😭😭😭 penyesalan datangnya terlambat, apakah kayla mau mempertemukan bella dng neneknya, jadi ikut melan jamila 😀😀 lanjut upnya kak 👍👍
Linda pransiska manalu: iya, sesal tak bertepi.
total 1 replies
Hana Roichati
ternyata bram bisa humor juga dalam kondisi sakit, 😀😀
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!