NovelToon NovelToon
Takdir Cinta

Takdir Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Cinta Murni / Ibu Mertua Kejam / Pihak Ketiga
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: Sweet'Candy

"Bawa foto ini, dan temui seseorang dialamat ini! Saat kau melihatnya nanti, tunjukan foto masa kecilmu itu maka dia akan mengenalimu dengan mudah! ingatlah Sayang, dia yang akan menjaga dan menyayangimu persis seperti mama dan papa. Hiduplah bersamanya dengan segala sikap dan sifat baikmu, jangan pernah kecewakan dia!"

Itu adalah pesan terakhir mama sebelum meninggal!! Kehidupan Metta berubah sepeninggal kedua orang tuanya, Metta amat disayang dan dicintai oleh Levin. Namun, Metta amat dibenci oleh Monica yang tak lain adalah mamanya Levin.

Akan seperti apa Metta menjalani dan melewati setiap luka dan bahagia disetiap detiknya, jika ketika ingin menyerah, wasiat sang mama terus saja memaksanya untuk bertahan!



Yuk simak dan tinggalkan jejak manisnya ya Readers 💞

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sweet'Candy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukan Dia

Levin kembali ke rumahnya saat malam hari, untuk pertama kalinya Levin mengingkari ucapannya sendiri. Levin yang mengatakan akan pulang saat makan siang, ternyata tidak datang dan baru datang saat malam bahkan lewat dari jadwal bubar kantornya.

"Apa yang terjadi sampai kau melupakan janjimu? sendiri?" tanya Monica

Levin menoleh, raut wajahnya sangat tidak baik-baik saja saat ini dan Monica menyadari itu.

"Ada apa? Ada masalah yang terjadi? Kamu terlihat lelah sekali."

"Mami ingat anak gadis difoto yang diberikan Papi waktu itu?"

"Anak gadis?"

"Anak dari seorang lelaki yang sudah menyelamatkan Papi dari kematian."

Monica diam, untuk apa Levin membahasnya sekarang. Suaminya sudah pergi sejak lama dan Monica tidak mau mengingat luka itu lagi. Levin kembali melangkah dan duduk di sofa sana, Monica juga mengikutinya karena tidak mau mengabaikan putranya.

"Kenapa tiba-tiba kamu mengatakan ini lagi?"

"Bukankah aku harus menunggunya?"

"Levin, tidak semua permintaan bisa kamu penuhi dengan sempurna!"

"Tapi aku ingin mengabulkannya."

Monica mengernyit, ini memang aneh, Levin tidak pernah membahas hal semacam ini sebelumnya. Monica tidak suka jika Levin mengingat hal itu terus menerus, wanita seperti apa yang ditunggunya itu sangatlah tidak jelas.

"Levin, Sandrina datang tadi, kenapa kamu tidak mau menemuinya?"

"Mami, bisakah tidak bahas itu sekarang?"

"Kenapa? Usiamu sudah masuk 30, kamu bisa memutuskan langkahmu sendiri tanpa harus berharap pada wanita tanpa kejelasan itu!"

"Mami tidak setuju? Bukankah dulu Mami senang dengan keputusan Papi?"

Monica kembali diam, mungkin dulu iya tapi tidak untuk sekarang. Monica sudah bertemu dan mengenal Sandrina lebih dulu, wanita yang dikenalnya itu lebih jelas asal usulnya, sifat dan sikapnya juga sudah sangat Monica pahami.

Ayahmu sudah menyelamatkan ayahku di masa lalu, aku berjanji akan membayarnya

Apa itu hutang jasa? kau bisa membayarnya dengan menguburkan jasadku beberapa waktu lagi, hutangnya selesai!

Ini bukan hutang jasa, ini janji seorang Anak terhadap Ayahnya yang akan selalu dianggap hutang

Metta akhirnya mau melihat Levin setelah mendengar kalimatnya, janji apa? Kenapa harus disangkutkan dengan Metta juga. Sekarang Metta tidak mau perduli apa pun lagi, Levin atau siapa pun tidak akan bisa menjadi orang tua pengganti baginya.

Aku menunggumu sejak 19 tahun lamanya, bagaimana bisa kamu berbicara seperti ini sekarang?

19 tahun yang tanpa ada apa pun

Kita akan membuat yang kemarin tidak ada menjadi ada, jika kamu bertahan, ada banyak hal yang perlu aku ceritakan tentang jasa Ayahmu

Ceritamu hanya akan membuatku terluka, simpan saja sendiri untukmu!

Levin berpaling, apa Metta wanita yang keras kepala, kenapa sedikit pun sepertinya Metta tidak berfikir sebelum melontarkan kalimatnya. Levin orang yang tidak mau mengurusi hal rumit, tapi Metta sepertinya akan memperumit Levin mulai sekarang.

"Levin."

Levin mengerjap, sesaat Levin menatap Monica yang duduk di sampingnya. Levin sepertinya melamun karena kalimat Metta yang terus terngiang di benaknya.

"Ada apa sebenarnya?"

"Mami tahu aku sangat menyayangi Papi, sejak dulu aku tidak bisa ingkar dengan semua janji terhadap Papi."

"Masih tentang wanita itu?"

"Bagaimana kalau aku benar-benar menemukannya?"

"Lupakan! Bukan dia yang harus kamu temui dan kamu temani hidupnya!"

Levin menyipitkan matanya, Monica telah berubah sekarang, bagaimana bisa Monica berkata seperti itu tentang wanita yang jadi pilihan suaminya sendiri.

Monica menggeleng dan berlalu pergi begitu saja, kali ini Monica merasa jengkel berbicara dengan Levin meski hanya sedikit saja. Itu sudah lama terlewati tapi Levin masih saja mengingatnya, tidak bisakah dia melihat Lidya yang jelas nyata dan bisa hadir di hadapannya.

"Tidak masalah, aku temui dia lagi, pertemuan berikutnya pasti akan lebih baik lagi."

Levin memejamkan matanya hingga tanpa sengaja terlelap di sofa tersebut, biarkan Levin melupakan kejadian hari ini. Pertemuan mendadak yang penuh dengan tanda tanya, perbincangan yang cukup membuat Levin merasa tidak percaya dan bingung.

Kekesalan begitu dirasakan Sandrina saat ini, karena kegagalannya untuk bertemu dengan Levin. Pertemuan yang sudah sangat dinantikannya selama ini ternyata gagal, entah apa alasannya karena Levin pun tak menjelaskan padanya.

"Kau masih saja kesal, bukankah masih ada hari esok?" tanya Indah.

"Besok apa? lusa aku harus balik lagi ke rumah, besok juga belum tentu bisa ketemu!"

"Khawatir banget kayaknya, seriusan berharap? Astaga, gimana sama Robi?"

Sandrina berdecak, untuk apa menyebutkan nama itu, apa begitu penting. Lagi pula seorang anak pengusaha dan pimpinan perusahaan itu berbeda jauh, jelas aja Sandrina lebih memilih yang benar-benar seorang pimpinan, dan itu adalah Levin.

"San, besok kalau janjian ke sana lagi, ajak ya!"

"Ngapain?"

"Ya kali aja kan, kalau dia gak mau sama kamu, aku bisa masuk!"

Sandrina mengernyit dan begitu saja melemparkan bantal sofa yang sejak tadi di pangkuannya, berani sekali wanita itu berkata demikian, apa dia akan jadi pengkhianat.

"Aku sempat cari tahu soal Levin, keren banget dia."

"Diam gak? Awas saja berani macam-macam! Bukankah kamu juga punya pacar, gak usah banyak tingkah! "

"Ck apaan sih? memangnya aku sejahat itu?"

Sandrina mendelik, intinya wanita itu sangat menyebalkan, ditengah kekesalan Sandrina, dia malah menambahnya lain. Indah menggeleng dan berlalu meninggalkan Sandrina sendirian, Indah juga merasa kesal karena sudah jelas jika Sandrina hanya akan mempermainkan keduanya, Levin dan Robi.

"Lihat saja, pokoknya salah satunya harus lepas, bagaimana bisa satu wanita dengan dua lelaki? Bukankah itu memang kesalahan, bagaimana kesalahan bisa dibiarkan begitu saja kalau aku tahu sejak awal? Sorry San, tapi untuk kali aku gak setuju dengan langkahmu atas dua lelaki itu, terlalu buruk!"

Indah menghembuskan nafasnya perlahan, tak pernah diduganya jika akan berteman dengan orang seperti Sandrina. Wanita itu memang cantik, tapi hatinya tak sebaik dan tak secantik wajahnya, Indah ingin pergi tapi rasa tidak enaknya masih bisa menahannya bersama Sandrina.

"Levin kemana lagi, kenapa tidak temui saja dulu? Atau lebih baik memang ga usah sama sekali, biar gak perlu ada permainan nantinya!"

Indah menggeleng dan merebahkan tubuhnya di kasur, biarkan saja Sandrina dengan pemikirannya sendiri, karena Indah mau istirahat saja sekarang. Tidak perlu banyak ikut campur, tapi Indah akan lakukan apa yang seharusnya dilakukan dan itu jika memang diperlukan.

Bagi Indah mempermainkan perasaan orang lain adalah kesalahan, seumur hidup Indah tidak pernah berbuat seperti itu. Meski mungkin tetap saja di luar kesadarannya, itu bisa saja terjadi begitu saja. Tapi perihal Sandrina dan Levin, mungkin Indah akan sedikit ikut campur, itu karena ada Robi yang sudah lebih dulu hadir di kehidupan Sandrina.

1
Inaa lucuu
suka bgtt sama ceritanyaa, semangatt yaa kak jangan lupaa ceritanyaa dilanjutkan lagii heheheee 💗
Inaa lucuu
gada lanjutan kahh?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!