NovelToon NovelToon
Hulmun

Hulmun

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Fathonah larakesi

Wanita dewasa umumnya memiliki mimpi yang berotasi di zona nyaman saja, menikah, punya anak dan sukses diusia muda, tetapi tidak dengan Findya Hannah Azzura, wanita yang tumbuh dari keluarga dengan ekonomi menengah kebawah itu memiliki ambisi yang sangat besar, sejak umurnya 9 tahun ia sudah berani menempel icon-icon negara timur tengah di ingatannya. Baca selengkapnya…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fathonah larakesi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 5

*Pembacaan Peraturan

Setelah makan malam, Ovi dan Lifia beranjak ke sofa depan, seraya berbaring dan bercengkerama dengan pacar mereka masing-masing lewat telepon, sementara Findya masih merapihkan meja makan dan mini kitchen set, setelah beres ia kembali ke kamar seraya menelpon ibunya di kampung.

“Assalmu’alikum Mak?” Tutur Findya berkaca-kaca.

“Waalaikumusalam…Nak Alhamdulillah akhirnya kamu ada kabar juga nak” Sama seperti Findya, ibunya pun terlihat mulai berkaca-kaca, perasaan haru bercampur bahagia ia menatap Findya yang sudah berada jauh bahkan seberang negara.

“Iya Mak, Findya baru sampe, Mak ngapain itu?” Belum sempat menyahuti tiba-tiba datang Debi dan Hiva berlarian memepet sang ibu, merekapun turut mengkhawatirkan kondisi Findya.

“Find?” Sapa Hiva mengacaukan suasana.

“Iya mbak?”

“Kamu udah nyampe?”

“Udah tdi jam 10 pagi nyampe mbak”

“Alhamdulillah…Ih bentar mas ini aku belum selesai ngomong!” Findya melancipkan senyuman melihat tingkah kakak-kakaknya itu yang saling berebutan Hp ingin mengobrol dengannya.

“Giman Arab saudi? Bagus yah?”

“Masya Allah Mbak bagus banget…”

“Kamu udah liat unta belum?” Mas Debi menyelip.

“Belum Mas heheh” Sontak Debi, Hiva beserta ibunya kompak tertawa tebahak-bahak.

Belum selesai mereka saling melepas rindu, tiba-tiba Lifia menghampiri, namun ia hanya menegap di depan pintu seraya berbisik memanggil Findya, seketika fokus Findya beralih ke Lifia yang tengah melirih itu.

“Kenapa Lif?”

“Sini ke depan dulu! Ada bapak-bapak yang datang tuh, gak tau siapa!” Findya langsung mengangguk iya dan langsung berpamitan pada emaknya juga Debi dan Hiva.

Tak beberapa lama Findya bergegas ke ruang tamu, disana sudah terlihat 2 orang bapak-bapak yang belum pernah dilihatnya sebelumnya, yang tengah berbicara menggunakan bahasa inggris pada Ovi dan Lifia, Findya berjalan sedikit membungkuk lalu mengambil tempat di sebelah Lifia.

“Ini Findya?” Bapak itu bertanya pada Ovi dan Lifia yang langsung di iyakan oleh mereka, Findyapun turut mengangguk.

“Hai Findya, saya Omar dan ini rekan saya Abdellah” papar pak Omar seraya mengenalkan pak Abdellah yang duduk disebelahnya.

Tak banyak basa-basi pak Omar kemudian membacakan beberapa peraturan selama mereka masih berada di hotel, lumayan banyak peraturan tersebut salah satunya mereka dilarang bepergian ke luar hotel tanpa izin dari big boss, mendengar itu Findya langsung mengajukan pertanyaan.

“Tapi kenapa kita gak boleh keluar hotel? Jangan jangan kita kehabisan sesuatu dan kita butuh membeli itu di luar, terus gimana?”

“Kamu bisa memberi tahu saya atau pak Abdellah untuk membelikannya, kontak saya sudah ada sama Ovi, kami stand by disini selama 24 jam”

“Tapi kalo kita kehabisan pembalut masa iya kita nyuruh mereka, ya pasti malu lah..” tambah Lifia berbisik ke telinga Findya.

“Tapi kenapa sih pak kita dilarang keluar? Padahalkan kita punya passport dan visa kita juga masih aktif, toh kalaupun kita bertemu polisi kan kita bukan imigran gelap pak, jelas disitu visa kita pekerja profesional”

”Kami hanya mengikuti arahan big boss saja”

“Tapi pak…” tiba-tiba Ovi memotong.

“Udah Find, toh kita disini juga tinggal sehari lagi, ngapain harus dipermasalahin sih” Ovi menengahi, setelah percakapan itu selesai dan disetujui, pak Omar dan pak Abdellah segera berpamitan.

“Waalaikumusalam sir!” Sahut ketiganya, setelah itu Ovi langsung menutup pintu, Lifia kembali duduk di sofa dan melanjutkan obrolannya bersama Gio pacarnya, sementara Findya segera bergegas menuju kamar namun tiba-tiba Ovi memanggil.

“Find, sini duduk dulu”

“Ha?” Tak banyak beratanya, Findya kembali ke sofa.

“Lif, matiin dulu telponnya” Ovi turut mengajak Lifia atas obrolan yang belum dimulainya itu, Lifia yang mengerti maksud Ovi, segera mengakhiri obrolannya dan duduk rapih menghadap Ovi.

“Find tadi kamu kemana? Ovi bertanya dengan lembut.

“Tadi?” Findya memikir-mikir.

“Iya tadi siang”

“Ow itu aku cuman iseng aja, keluar ngeliat suasana diluar”

“Kamu tau gak Find?” Melihat raut wajah Ovi yang cukup serius, seketika Findya menatap takut ke arah Ovi, benaknya menerka-nerka mungkinkah ia tengah membuat masalah besar saat ini?

“Gara-gara kamu keluar tanpa izin, pak Omar dan pak Abdellah di marahin habis-habisan sama big boss bahkan mereka hampir dipecat”

“Haah? Terus kenapa mereka gak ngomong tadi sama aku, biar aku bisa minta maaf ke pak Omar dan juga pak Abdellah” Findya benar-benar merasa bersalah, gara-gara sikap teledornya ia hampir saja memutus jalan rezeki pak Omar dan pak Abdellah.

“Sebenarnya pak Omar melarang aku sama Lifi untuk ngasih tau ke kamu, cuman gak apa-apa aku ngasih tau aja, biar kamu juga bisa ngerti alasan mereka ngelarang kita keluar itu kenapa”

“Ketika kamu nanya ‘Kenapa’ ke mereka, mereka gak aka pernah bisa jawab, karena yang tau jawabannya hanya big boss doang, jadi apapun yang sudah menjadi peraturan disini kita ikutin aja selama mereka gak merenggut hak asasi kita” terang Ovi.

Findya hanya terdiam, namun ia mulai paham dengan penjelasan Ovi dan memutuskan untuk tidak terlalu mengajukan banyak pertanyaan lagi atas aturan-aturan tersebut.

Setelah pembahasan itu selesai Ovi mulai mengizinkan Lifia dan Findya untuk melanjutkan aktifitas mereka yang sempat terjedah tadi, Lifia kembali berbaring di sofa dan lanjut menelpon pacarnya, begitu juga dengan Ovi, sementara Findya kembali masuk ke dalam kamar dan memilih untuk tidur lebih dulu seraya menenangkan fikirannya atas obrolan malam ini yang menurutnya sedikit memberatkan kepalanya.

*****

“Allahu akbar…Allahu akbar!” Adzan subuh mulai berkumandang, mengejutkan Findya yang tertidur pulas, ia terbangun lalu mengusap-usap kelopak mata seraya mengamati tempat tidur yang masih terlihat kosong batinnya seketika bertanya-tanya.

“Dimana Lifi dan Ovi?” Seraya berjalan keluar, Findya masih mengusap-usap kelopak matanya, dengan penglihatan yang agak buram, ia mengamati segala sudut, ia berjalan sedikit ke arah sofa tamu disana terlihat Ovi dan Lifi tengah tertidur pulas dengan posisi yang urak-urakkan.

“Lif…Lifi!”

“Umm…..” Lifi hanya berbalik mengganti posisi, Findya menoleh ke arah Ovi dan melakukan hal yang sama, namun persis dengan Lifia, Ovi juga hanya bergerak untuk memperbaiki posisi dan melanjutkan untuk tidur, merasa lelah membangunkan 2 kerbau ini Findya berjalan ke arah tombol lampu, ia nyalakan semua lampu yang ada disitu, seketika Ovi bersuara.

“Find matiin lampunya, silau”

“Gak, bangun sholat subuh dulu kak, itu udah adzan”

“Ummh…” Lifia hanya bererang.

Tak berlama-lama Findya segera menuju toilet untuk berwudhu, Ovi yang merasa risih karena belum sholat ditambah bunyi-bunyian yang timbul karena aktivitas Findya, ia segera terbangun, pemandangan pertama yang Ovi lihat adalah Lifi yang masih tertidur pules di hadapannya saat ini.

“Fi..Lifia bangun, udah subuh..” tutur Ovi seraya menepuk-nepuk kaki Lifia.

“Umm, iya, iya”

“Ayo bangun..” Melihat Lifia yang tak bereaksi, Ovi segera berdiri dan mengatur kuda-kuda, dengan segala kekuatannya Ovi meraih ke dua pergelangan tangan Lifia yang tengah tertidur itu, lalu menariknya seraya memaksa tubuh Lifia untuk terbangun, saat Lifia berhasil didudukkan oleh Ovi, Lifia masih saja berat untuk membuka mata.

“Eh Lif…ayo bangun sholat!”

“Iya…iya” Lifia menyahut tak bertenaga, hingga akhirnya Lifia pun tetap beranjak mengikuti Ovi untuk mengambil wudhu.

1
Rosalina Prasetyo
bagus
sopiah yana
ko aku yg degdegan yah terus gmana ya thor jadi nikah nih kasian fidya kalo pd jaht ni kluarga
semngt skss lnjutkn teruss
Fathonah Larakesi
Iya lgi fokus dulu sama Quality Love…🤗🤗
sopiah yana
thor dikit amat yah kaga berasa bacanya saking penasaran nya sama ni cerita
semngt skss lnjutkn
Itoh Masitoh
sampai sini dulu , nanti lanjut lagi. jangan lupa mampir ya kak
Itoh Masitoh
ceritanya menarik kak.
Itoh Masitoh
Hai kak aku mampir, mampir di karya baru ku juga yuk kak " Jangan Panggil Aku Ustadzah " . kalo nggak keberatan bisa like, komen dan sarannya. Terimakasih.
sopiah yana
semngat skss lnjutkn thor
sopiah yana
sukss lnjutkn
Masyitah Ellysa
next yaaa author /Grin/
sopiah yana
semngt terus sukss lnjutkn
Masyitah Ellysa
next yaaa author
Fathonah Larakesi
Maaciuw
sopiah yana
semngt teruuus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!