Hasrat Cinta Pertama

Roni sudah tahu bahwa seseorang yang mengawasinya adalah Daniel. Ia menunggu Daniel keluar dari Toilet dan memberinya penjelasan. Saat Daniel keluar dari Toilet, Roni melihat wajah Daniel tidak seperti biasanya. Gurat amarah sangat terlihat jelas di wajah Daniel.

"Tuan Daniel, saya..." kata Roni yang terpotong.

"Anda adalah rektor di Universitas ini !!! Apakah anda tidak malu memeluk dan bermesraan dengan gadis muda di tempat umum seperti ini !!! Dimana otak anda !!! Ada hotel yang bisa anda sewa untuk bermesraan dengan bebas. Dan saya juga yakin anda mampu menyewa hotel kan !! Tapi kenapa anda justru bermesraan di kampus !!! Anda ini tidak tahu sopan santun atau gimana !!!" kata Daniel meluapkan semua amarahnya kepada Roni. Roni pun terkejut karena Daniel memarahinya secara membabi buta.

"Saya mohon anda jangan salah faham !!! Saya memang memeluk Yuna, tapi saya tidak bermesraan. Yuna adalah putri sahabat saya. Orang tuanya jauh di luar kota. Mereka berpesan kepada saya untuk menjaga Yuna selama dia kuliah disini. Saya sudah menganggap Yuna seperti anak saya sendiri Tuan !!" jelas Roni. Meskipun Roni sudah menjelaskan semua kepada Daniel, tetap saja hati Daniel masih merasa tidak tenang.

"Meskipun begitu, tidak seharusnya anda memeluknya !!!" kata Daniel yang masih diliputi emosi.

"Saya hanya menenangkannya Tuan. Yuna itu anak yang manja. Dia tidak bisa diperlakukan kasar oleh seseorang !! Makanya tadi dia menumpahkan semua tangisnya dipelukan saya. Nih.. Lihat bekas air mata dan ingusnya masih ada di baju saya" kata Roni sembari menunjukkan kemejanya yang masih basah. Daniel terdiam sejenak sembari melihat kemeja Roni yang basah.

"Baiklah, penjelasan anda saya terima. Lain kali jangan peluk dia lagi !!! Kalau anda mengulanginya, saya pastikan Universitas ini akan kehilangan donatur terbesarnya" kata Daniel dengan nada dinginnya kemudian berlalu meninggalkan Roni di lorong fakultas ekonomi. Roni pun semakin bingung dengan arah bicara Daniel. Padahal dia sudah menjelaskan sedetail mungkin. Akan tetapi Daniel tetap marah bahkan mengancam akan berhenti menjadi donatur.

"maksudnya apa sih ?? Kenapa dia yang sewot !!" gumam Roni kemudian ia kembali ke Ruangannya.

Daniel tersenyum setelah mendengar penjelasan Roni dan juga telah memarahi Roni. Perasaanya terasa lega. Ternyata ia salah mengira tentan Yuna.

-Dirgantara Group-

Johan menemui Manajer HRD. Ia memberikan berkas lamaran pekerjaan Yuna dan Icha kepada Manajer HRD. Ia memerintahkan Manajer HRD menerima dua orang yang melamar pekerjaan sebagai Office Girl. Manajer HRD pun membaca kedua surat tersebut.

"Kita tidak bisa menerimanya begitu saja pak Johan. Yang kita butuhkan pekerja full time bukan part time." kata Manajer HRD.

"Terima mereka atau saya adukan kamu ke Tuan Daniel !!!" ancam Johan. Akan tetapi Manajer HRD tidak takut sedikitpun dengan ancaman Johan.

"Nanti saya akan membicarakannya langsung kepada Tuan Daniel Pak !!" kata Manajer HRD. Mendengar jawaban manajer HRD, Johan menjadi kesal. Pasalnya ia merasa tidak dihargai sebagai asisten pribadi CEO Dirgantara Group. Johan pun meninggalkan Manajer HRD dan kembali ke ruangannya.

Beberapa saat kemudian Daniel tiba di perusahaan setelah selesai mengakhiri mata kuliah kedua. Semua karyawan menunduk hormat kepadanya saat ia memasuki lobi. Saat ia hendak memasuki ruangannya, ternyata Manajer HRD sudah menunggunya. Daniel pun meminta Manajer HRD duduk di depan meja kerjanya.

"saya ingin melaporkan Tuan. Hari ini Pak Johan menyodorkan dua surat lamaran untuk mengisi kekosongan Office girl di kantor kita. Tapi saya menolaknya. Saya khawatir dua lamaran pekerjaan yang dibawa Pak Johan itu adalah mata-matanya." jelas Manajer HRD sembari memberikan berkas lamaran kepada Daniel.

Daniel memeriksa berkas lamaran pekerjaan tersebut. Ia terkejut saat tertera nama Icha, teman satu jurusannya yang melamar. Dan ia lebih terkejut lagi saat membaca berkas kedua terdapat nama Yuna. Ia tersenyum sedikit saat membaca bio Yuna. Manajer HRD pun terheran dan tidak menyangka karena baru pertama kali ini melihat Daniel tersenyum.

"Terima saja. Saya yang akan mengawasi mereka secara langsung" kata Daniel dengan nada dinginnya.

"Tugaskan Yuna di ruangan saya dan Icha di ruangan Johan." imbuh Daniel.

"Baik Tuan" kata Manajer HRD kemudian ia pergi dari ruang kerja Daniel.

-Kamar Kos Icha-

Yuna ikut Icha ke kosnya untuk mengambil sepeda listriknya. Icha menawari Yuna untuk istirahat terlebih dahulu di kamarnya. Yuna pun bersedia. Icha mengajak Yuna memasak di dapur milik ibu kosnya. Icha mengambil sayurannya di kulkas umum yang berada di depan kamar kosnya. Ia meminta Yuna memotong sayur, sedangkan ia yang mencuci berasnya.

"Cha.. Tapi gue nggak bisa masak loh" kata Yuna yang tidak ingin merusak nafsu makan sahabat barunya.

"Gue ajarin Lo sampai bisa Na.." kata Icha dengan yakin. Yuna pun mengangkat dua jempol tangannya kepada Icha.

Icha menjelaskan kepada Yuna tentang dunia perdapuran. Kini, Yuna mulai memasak. Perlahan tapi pasti hingga masakan Yuna selesai. Icha pun mencicipi masakan Yuna.

"Gimana Cha ?" tanya Yuna penasaran.

"Enak Na !!! Besok kita coba masakan yang lain ya.. Ingat semua masakan pada dasarnya menggunakan bawang sebagai bumbu dasarnya." kata Icha.

"Siap !!" jawab Yuna dengan senang. Yuna sangat senang karena kini ia bisa memasak sendiri.

Icha dan Yuna kini sedang makan bersama. Saat sedang asyik makan, ponsel Yuna berdering. Ia pun menjawab panggilan di ponselnya.

"Selamat sore !! Nona Yuna, anda diterima di Dirgantara Group sebagai Office girl. Besok anda datang ke perusahaan dan mulai bekerja." kata seseorang dari Dirgantara Group. Yuna terpaku mendengar bahwa dirinya diterima bekerja. Icha memberitahu Yuna bahwa ia juga diterima bekerja di Dirgantara Group. Keduanya melakukan selebrasi untuk merayakan kebahagiaan mereka. Mereka berencana akan datang bersama besok.

Hari sudah semakin gelap. Yuna berpamitan kepada Icha untuk segera pulang. Saat di perjalanan, Yuna mampir ke supermarket untuk membeli sayuran. Ia berencana akan memasak untuk sarapan besok.

-Mansion Keluarga Dirgantara-

Daniel dan Johan tanpa sengaja tiba di Mansion secara bersamaan. Lydia yang sedari tadi menunggu kedatangan Daniel segera menyambutnya. Ia meminta Daniel membersihkan diri kemudian menyusul anggota keluarga lainnya ke ruang makan. Makan malam pun dimulai setelah Daniel dan Johan bergabung di ruang makan.

"Niel.. Besok mama akan ada kunjungan ke kampus." kata Lydia membuka percakapan.

"hmm.." jawab Daniel singkat. Melihat sikap dingin Daniel, Johan tersentil untuk menyindir Daniel.

"Niel.. Kamu itu tampan, mapan dan masih muda. Kenapa sampai saat ini Paman tidak pernah melihat kamu bersama cewek ? Seharusnya kamu manfaatkan ketampanan kamu untuk mendapatkan cewek Niel." saran Johan.

"Ketampananku hanya untuk istriku Paman. Bukankah tidak etis memanfaatkan apa yang dimiliki untuk bermain wanita ?" kata Daniel dengan senyum seringainya

"Daniel !! mana sopan santun kamu !!" bentak Lydia.

"Sudah lah kak, tidak apa-apa !!" kata Johan sembari menunjukkan senyum palsunya.

Oleh karena nafsu makannya hilang, Daniel pun meninggalkan ruang makan dan kembali ke kamarnya.

...****************...