NovelToon NovelToon
Aku Bukan Pembunuh Bunda

Aku Bukan Pembunuh Bunda

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Keluarga / Angst / Dunia Masa Depan / Trauma masa lalu
Popularitas:115.1k
Nilai: 5
Nama Author: flowerrrsss

anatasya deanza putri, berusia 17 tahun.

Semula, Dia hidup dalam keluarga yang penuh dengan cinta. Rumah yang selalu menjadi tempat ternyaman baginya, rumah yang selalu memeluknya saat dia rapuh. Namun, tiga tahun yang lalu saat berusia 14 tahun, Segalanya berubah. Dirinya dituduh sebagai seorang pembunuh, dan penyebab meninggalnya bunda. Hari demi hari dia lewati dengan rasa sakit dari keluarganya.

Rumah yang dulu menjadi tempat dia berlindung. Kini rumah itu menjadi tempat penyiksaan dan rasa sakit bagi fisik maupun mentalnya.

Akankah gadis itu terus bertahan sampai akhir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flowerrrsss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 07

Keempat gadis itu pergi meninggalkan meja tasya. Melihat sahabatnya di perlakukan seperti itu oleh seniornya, hazel tak terima. Hazel bangun dari kursinya dan ingin menyusul seniornya, namun tangan hazel lebih dulu di tahan oleh tasya. Tasya tak ingin sahabatnya berurusan dengan seniornya hanya karena membela dirinya.

Tasya menggelengkan kepalanya. Dia mengerti saat itu sahabatnya sedang marah. Namun, hazel tetap pada tujuannya. Dia menghempas tangan tasya dari lengannya, lalu pergi mengejar clara dan teman-temannya.

Rupanya keempat gadis itu bergabung dengan william dan temannya. Hazel kini tiba di meja mereka.

"lo takut kalah saing ya, sama sahabat saya?" ucap hazel dengan nada tegas sembari menatap tajam clara.

Clara terkejut dengan apa yang di katakan adik kelasnya. Dia sangat tidak terima dengan perkataan hazel. Kalah saing? Mana mungkin seorang clara takut kalah saing. Itu yang ada di pikiran clara saat ini.

"gue kalah saing? Sama modelan kaya teman lo itu?" jawab clara mengejek. Lalu clara pun tertawa.

Tasya, zeo dan gilang, segera menyusul hazel. Tasya menarik lengan hazel. "udah ya, kita pulang aja. Gue gapapa kok" ucap tasya. Terlihat dari raut wajah dan tatapan hazel, dia sangat marah.

"gue ga suka lo diam aja sya" jawab hazel. Dia kesal dengan tasya yang hanya diam saja di perlakukan seperti itu.

"udah pulang aja sono" ucap salah satu gadis yang merupakan teman clara.

William melihat segalanya, dia juga melihat bagaimana clara dengan sengaja menumpahkan minuman ke seragam tasya. Namun william hanya diam dan bersikap seolah-olah tak memperdulikannya.

Saat tasya ingin kembali ke mejanya untuk mengambil ranselnya. Clara dengan sengaja menjulurkan kakinya, membuat tasya kehilangan keseimbangannya, lalu terjatuh.

Kini tasya menjadi pusat perhatian semua orang yang berada di kafe itu.

Matanya mulai berkaca-kaca. Bukan hanya rasa sakit yang dia rasakan, tetapi juga malu.

Hazel, zeo dan gilang dengan cepat langsung membantu tasya. Tasya menahan kedua lengan hazel agar hazel tak terbawa emosi. Hazel mengerti apa yang di maksud oleh sahabatnya. Kali ini dia nurut, dia merangkul tasya untuk pergi dari tempat itu.

Sebelum hazel benar-benar pergi meninggalkan meja clara dan yang lainnya. Hazel menatap tajam william, lalu menggelengkan kepalanya. Hazel tak menyangka ada seorang kakak yang hanya diam saja saat melihat adik perempuannya di perlakukan seperti itu oleh teman-temannya.

☆☆☆☆☆

"lo istirahat dulu aja ya sya"

Kini tasya berada di kamar hazel. Dia sudah mengenakan sweeter milik hazel. Tasya menatap hazel, lalu tersenyum bahagia. Dia tak menyangka akan mendapatkan sahabat sebaik hazel.

Setelah mengantar kedua gadis itu ke rumah hazel. Geo dan gilang juga kembali ke rumahnya masing-masing.

Saat mengingat kejadian tadi, tasya sangat sedih. Kakaknya bersikap tak peduli kepada adik perempuannya. Perlakuan clara dan teman-temannya tidak membuat tasya sedih atau pun kepikiran. Hanya satu yang membuatnya sedih, yaitu sikap kakaknya.

Tasya tersadar dari lamunnya, saat hazel memanggil namanya tepat di samping tasya. Rupanya hazel sadar bahwa sahabatnya sedang menangis. Itu sebabnya dia berada di samping tasya, tak lama kemudian hazel memeluknya.

Saat hazel memeluk tasya secara tiba-tiba, saat itu juga tangis tasya pecah. Tasya menangis sejadi-jadinya.

Bun, seandainya aku tahu bahwa takdir selalu mengambil orang yang paling di cintai, aku akan berpura-pura membencimu tanpa henti. Aku sangat merindukanmu. Kehilanganmu telah mengurungku dalam kesakitan, penderitaan, dan kesengsaraan. Aku lelah bun, aku sangat merindukan pelukmu. Aku ingin bercerita banyak padamu.

1
Wiwik Daryanti
membaca sesak dada dr awal smpai menanggis msh pnsaran kisah tasya
Shinta Dewiana
gini je hmmm.. udah baca menguras airmata sm senam jantung...endingnya begitu...hmmmm
Shinta Dewiana
keluarga setan
Shinta Dewiana
baguslah tasya benar2 pergi...muda2han ada yg benar2 tulus yg mau nolonh tasya
Shinta Dewiana
syukurlah klu tasya pergi dr rmh itu
Shinta Dewiana
dasar biadap
Shinta Dewiana
memang bagusnya kamu pergi dr rmh itu....sya
Shinta Dewiana
greget deh
Shinta Dewiana
huh calon rupanya
Shinta Dewiana
siapa tamu yg mau datang ya..apa bakal ada anak angkat atau ibu baru
Shinta Dewiana
sedih trus kapan bahagia ya
Shinta Dewiana
keluarga biadap
Shinta Dewiana
anjing2
Shinta Dewiana
apa tasya mau di buang di bali ya..biar tdk ada yg tau dia keluarga anggara
Shinta Dewiana
maunya tasya bisa mandiri jg lg pulang ke rmh itu..
Shinta Dewiana
hisss....
Shinta Dewiana
cih...ngapain juga lo nanya emang lo siapa...hiss....tasya enggak perlu takutlah sm.keluarga lo
Shinta Dewiana
kenapa bryan jd aneh...sok cari tasya..
Shinta Dewiana
tu kan tasya jangan terlalu lebai baiknya males banget deh..
Shinta Dewiana
tasya jadi oon trus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!