Xiang seorang gadis tunarungu, yang memiliki nasib sepanjang hidupnya, ibunya meninggal dari dia bayi. Lalu ayahnya menikah lagi dengan janda beranak dua.
Sejak kecil dia disiksa ibu tirinya dan kakak tirinya, Xiang dilarang sekolah oleh ibu tirinya. Dia selalu iri saat melihat anak sekolah bercanda dengan teman mereka.
Suatu hari Xiang pulang dari pasar, dia melihat seekor kucing berdiri ditengah jalan, Xiang yang bermaksud meminggirkan kucing itu agar tidak tertabrak mobil. Tapi saat mau mengambil kucing itu, truk besar berjalan kearahnya. Mobil itu sudah meng klakson beberapa kali dan orang yang ada dipinggir jalan berteriak menyuruhnya untuk minggir tapi dia tidak dengar.
Akhirnya kecelakaan itu terjadi Xiang meninggal ditempat dengan memeluk kucing yang telah dia selamatkan, tiba-tiba dia membuka matanya. Kaki dan tangannya terikat dan dia ada di sebuah gubuk yang isinya jerami. Xiang pun binggung sebenarnya dia ada dimana.
Apa yang terjadi pada Xiang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ms. simple, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemampuan mendengar Xiang sangat tajam.
Xiang dan A li yang selesai dengan urusan mereka, akhirnya pergi dari kedai itu. Tapi mereka dihadang oleh Shi yang masih tidak terima kalau dia berbohong tentang raja Yu.
“Tunggu dulu! “ Seru Shi, sambil menghadang Xiang dan A li tepat didepan pintu.
“Apa maksud tuan memperlakukan seseorang gadis seperti ini? “ Tanya Xiang dengan tegas.
Shi yang melihat ekspresi Xiang seperti itu, sedikit takut.
“Aku cuma tanya kenapa kamu berbohong seperti itu, seakan-akan kamu benar-benar mengenal dekat dengan pemimpin kota “Ucap Shi.
“Apa kamu pemimpin kota?”Tanya Xiang.
“Tidak “Jawab Shi.
“Kalau begitu, kenapa kamu yang marah?. Aku memang tidak mengenal beliau tapi aku hanya mendengar tentang kebaikan beliau sebagai pemimpin kota yang baru”Ucap Xiang.
Saat raja Yu akan keluar dari kedai dia melihat Shi yang sedang bicara dengan Xiang, dia pun melarang Fu menghentikan mereka.
“Sebaiknya kita tunggu disini saja!, kita akan dengar apa saja yang dibicarakan mereka “Ucap raja Yu.
“Baik, yang mulia! “Seru Fu.
Mereka berdua pun bersembunyi dibalik pintu kedai.
“Apa kamu tidak takut beliau marah? “Tanya Shi.
“Takut, tapi beliau akan mengerti dengan alasanku membohongi mereka”Ucap Xiang. “Jika kamu bertemu beliau, tolong sampaikan terimakasih ku padanya. Sepertinya hubungan kalian cukup dekat “Ucap Xiang.
Shi hanya binggung dengan ucapan Xiang, dari mana dia tahu hubungan ku dengan raja Yu.
“Jika tidak ada urusan lagi, aku permisi dulu!. Kucing ku Fen kasihan dari pagi belum makan “Ucap Xiang. “Ayo, A li kita pulang! “Seru Xiang.
“Baik nona! “Seru A li.
Shi pun membiarkan mereka berdua pergi.
Shi pun berlari kedalam untuk melaporkan pada raja Yu.
“Yang mulia, sepertinya gadis itu tahu aku dekat dengan anda! “Ucap Shi.
“Apa yang kamu katakan pada nya? “Tanya Fu.
“Aku cuma bilang, kamu seperti kenal dekat dengan yang mulia itu saja! “Ucap Shi.
Raja Yu hanya berdiri dan memukul pundak Shi dengan lembut, lalu berjalan melewati Shi.
“Apa aku mengucapkan hal yang salah? “Pikir Shi.
“Ayo kita pergi!, sebelum sore! “Seru raja Yu.
“Baik tuan! “Seru Fu.
“Fu, apa aku ada salah dengan ucapan ku? “Tanya Shi, dengan pelan.
“Kamu ini, gadis itu cerdas. Jika kamu bilang seperti itu maka tentu saja dia tahu kalau kamu pelayan yang mulia”Ucap Fu dengan pelan.
“Betulkah! “Seru Shi.
“Jangan bengong terus ini bawa hati-hati botol minuman ini, awas saja kalau pecah! “Ucap Fu, sambil menyerahkan botol minum pada Shi.
“Kamu mau kemana? “Tanya Shi.
“Aku mau ambil kereta “Jawab Fu.
Akhirnya mereka bertiga meninggalkan kedai Xi ai, dan melanjutkan perjalanannya ke rumah kakek Li.
Di rumah kakek Li, Xiang yang sudah berada di depan rumahnya. A li pun berpamitan pada Xiang untuk kembali ke rumahnya.
“Nona terimakasih, jika nona tidak membantuku tadi, manager kedai itu akan seenaknya menurunkan harga sayur kami”Ucap Xiang.
“Jangan seperti itu, kita kan teman. Membantu paman dan bibi sudah kewajiban ku”Ucap Xiang. “Manager kedai yang serakah itu memang perlu diberi pelajaran “Ucap Xiang dengan senyum.
A li merasa tersentuh dengan kata-kata Xiang, A li pun langsung memeluk Xiang dan menangis tersedu-sedu dipelukan Xiang.
“Hiks.. “Suara tangisan A li.
“Sudahlah jangan menangis lagi!, nanti bibi dan paman kira aku pukul kamu”Ucap Xiang dengan membelai rambutnya.
A li pun menghentikan tangisannya, dan melepaskan pelukannya dari tubuh Xiang.
“Nona tidak jahat sama aku, aku nangis karena baru pertama kali ada orang kaya seperti nona yang mau bersahabat dengan aku yang anak petani sayur “Ucap A li.
“Bantuanku tidak gratis, tiap hari kamu carikan aku ikan untuk Fen bagaimana? “Ucap Xiang sambil membelai bulu Fen.
“Jangan khawatir, aku akan suruh Bao adik kecilku untuk mancing ikan disungai “Ucap A li dengan senyum.
“Aku hampir lupa ini kertas perjanjiannya dan ada sedikit kue teratai untuk Bao, agar dia rajin mendapatkan ikan untuk Fen “Ucap Xiang, dengan memberikan kertas perjanjiannya dan sebungkus kue teratai untuk Bao.
“Terima kasih nona, Bao pasti suka! “Ucap A li.
“Sudah sana pulang keburu malam nanti sampai dirumah, apalagi kamu bawa uang banyak “Ucap Xiang.
“Iya nona! “Seru A li.
Tiba-tiba Xiang mendengar suara kakek Li menguap.
“Gawat kakek sudah bangun, aku harus masuk kedalam! “Pikir Xiang.
“Aku harus segera masuk kakek sudah bangun, nanti kalau tahu aku pergi tanpa izinnya maka dia akan marah “Ucap Xiang.
“Nona tahu dari mana tuan besar bangun? “Tanya A li.
“Aku mendengar suara kakekku yang sedang menguap!, sudah ya aku masuk dulu! “Ucap Xiang dengan terburu-buru.
Akhirnya Xiang berlari masuk kedalam rumah kakek Li.
A li yang merasa heran bagaimana bisa suara kakek Li terdengar dari luar.
“Bagaimana bisa suara tuan besar sampai disini, tapi aku tidak mendengar suara tuan besar? “Ucap A li, dengan heran.
Didalam rumah Xiang menaruh Fen ke halaman rumah mereka, sedangkan Xiang berlari kedapur membawa air hangat untuk cuci muka yang sudah dia siapkan dari tadi.
“Xiang..! “Panggil kakek Li.
“Ya kakek Xiang ada disini! “Ucap Xiang dengan membawa baskom air hangat untuk kakek Li cuci muka.
“Kresek! “Suara pintu kamar kakek Li yang dibuka Xiang.
Xiang pun berjalan kearah kakek Li dengan menaruh air cuci muka disamping tempat tidur.
“Ye lu belum pulang? “Tanya kakek Li.
“Mungkin sebentar lagi dia pulang, ada apa cari Ye lu kek? “Ucap Xiang.
“Suruh Ye lu temani main baduk”Jawab kakek Li.
“Bagaimana kalau kakek ajari aku, aku juga sudah bosan semua buku sudah ku baca dan ku ingat. Tapi kakek belum mengajari aku! “Ucap Xiang.
“Anak ini, benar-benar buat aku pusing “Pikir kakek Li.
“Ayo lah kek! “Ucap Xiang dengan memohon.
“Baik.. “kamu siapkan diteras depan dan jangan lupa makanan untuk kakek dan.. “Ucap kakek Li.
“Minuman kakek Li!, aku tahu! “Seru Xiang dengan tersenyum.
Xiang pun pergi dari kamar kakek Li, dan menyiapkan semua yang dibutuhkan kakek Li.
Tak beberapa lama kakek Li mengajari Xiang bermain baduk, hanya beberapa menit saja Xiang bisa memahami permainan ini.
"Apa nya yang pertama, kamu sudah ahli dalam permainan ini? " Ucap kakek Li.
Xiang menjawabnya hanya tersenyum saja.
"Sebenarnya, aku cuma memperhatikan kakek di apartemen dulu sedang bermain baduk" Pikir Xiang.
"Aku tidak sehebat kakek! " Seru Xiang dengan tersenyum.
Tiba-tiba Xiang mendengar kereta kuda berhenti tepat di gerbang rumah mereka,dan Ye lu sedang berbicara dengan seseorang didepan pintu.
"Sebaiknya permainan kita, kita akhiri kek. Karena kakek kedatangan tamu, aku mau menyiapkan camilan dan minuman untuk mereka" Ucap Xiang.
"Kamu asal tebak, atau takut kalah dengan kakek ya! " Ucap kakek Li, dengan tersenyum.
Xiang pun berdiri, dan meninggalkan kakek untuk berjalan kedapur.
"Mau kemana kamu gadis nakal? " Teriak kakek Li.
"Mau kedapur kek, bawa minuman untuk tamu kakek! " Seru Xiang.
Tiba-tiba saja gerbang pintu terbuka, Ye lu membawa seseorang masuk kedalam.
Kakek Li kaget dengan ucapan Xiang tadi kalau dia akan ada tamu kemari dan ternyata tamu itu adalah raja Yu.
serasa cepat kali end