Aluna tiba-tiba diceraikan oleh suami nya Wardana, tepat saat anniversary pernikahan mereka yang ke 7 tahun. Padahal malam itu dijadikan Luna sebagai momen untuk membagi kabar bahagia, kalau ia telah sembuh dari sakit kanker yang menyerangnya selama 4 tahun terakhir.
Wardana mengatakan ingin menikahi Anita Yang sedang hamil anak kakak nya, Tapi fakta baru terungkap, keluarga Wardana menginginkan kematiannya, dapatkah Luna mengungkap tabir misteri yang keluarga Wardana sembunyikan?
Yuuk dukung karya terbaru aku.. jangan lupa subscribe nya ya..
karena subscribe kan kalian sangat berarti untuk menambah imun biar lebih semangat lanjutin cerita nya❤️🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sanayaa Irany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 5
“Aluna?” Bintang kembali memanggil namaku, aku tahu dia ingin menuntut penjelasan dari ku.
“Kemana Wardana?” desaknya menunggu jawaban ku. Aku bimbang.. haruskah aku berterus terang pada nya?? Tapi aku tak ingin suatu hari nanti, jika Bintang tak sengaja bertemu dengan Mas Wardana disuatu tempat, Bintang mengatakan kalau aku sudah sembuh.. pasti akan melelahkan.
Aku baru saja sembuh, aku tidak ngin merusak pikiran ku dengan bersusah payah menjelaskan tentang kesembuhan ku pada laki-laki yang lebih memilih bercerai dengan ku karena alasan bertanggung jawab dengan kakak nya. Dia menjandakan istri nya demi menutupi aib perempuan lain, riskan sekali bukan?
“Aku ingin mengatakan sesuatu! Ikut aku ke balkon! Mbok.. bisa buatkan teh dan cemilan? Ada bahan-bahan nya gak?”
“Aduh neng, bahan-bahan masakan belum mbok beli.. tapi kalau teh saja ada neng.. gimana ?”
“Gak usah mbok.. saya baru aja sarapan dan minum teh dirumah tadi.. jadi masih terasa begah banget nih!” sahut Bintang, tak ingin merepotkan, ya begitulah dia!
“Yaudah deh.. ikut aku Bi!”
**
“Jadi Wardana menceraikan kamu tadi malam?”
“Aku gak tahu sih, semua itu bener atau enggak, Tapi setau aku, kalau dia sudah mengajak bercerai, itu artinya memang ada niat dalam hati nya untuk menceraikan aku kan? Dan aku sudah menyetujui nya.. Dalam agama kita bukan kah itu artinya kami sudah berpisah?” aku mengusap sudut mata ku yang mulai basah.
Sejak dinyatakan sakit kanker, harapan hidup ku sudah pupus! Tapi Bintang dan Mas Wardana meyakinkan aku untuk sembuh!
Saat sudah sembuh, aku diuji dengan kesetiaan suami ku lagi.
“Aku kurang paham soal yang begitu , Lun.. agama ku belum sebagus itu, tapi tunggu deh.. maksud nya Wardana itu mau tanggung jawab sama pacar nya almarhum kakak nya, gitu?”
“Iya.. dia bilang mama mertua ku pengen cucu, dan karena Kondisi ku yang sakit sudah pasti aku tidak bisa memberikan mereka cucu!! Jadi dengan pertimbangan yang matang, mas Wardana akan bertanggung jawab pada Anita! Karena saat ini, Anita tengah hamil 3 bulan!”
“What!!! Parah sih ini Lun.. kamu gak curiga gitu,”
“Maksud nya..”
“Please lah Lun, kamu pasti ngerti apa yang aku maksud! Aku yakin Wardana pasti punya hubungan sebelum ini dengan Anita, laki-laki mana sih yang mau bertanggung jawab dengan kesalahan orang lain, kalau pun ada bisa dihitung pake jari Luna! meskipun itu anak dari kakak atau adik nya sendiri!”
Aku diam sesaat mencerna ucapan Bintang, memang sejak ajakan perceraian itu, aku sudah curiga kalau mereka pasti punya hubungan di belakang ku selama ini.
“Tapi mas Wardana bisa jadi salah satu nya kan??”
“Aduh Luna.. jangan naif deh! Gini ya... Kalau pun Wardana itu mau bertanggung jawab sama Anita,karena anak Anita itu anak mas nya, dia gak mungkin ngelepasin kamu Lun! Dia pasti lebih milih berpoligami,”
Yang dikatakan Bintang sangat benar, opsi itu lebih masuk akal.
“Kamu bisa bilang kamu sembuh, karena memang kamu udah sembuh!!” sambung nya lagi.
“Enggak!! Aku gak mau ngomong ke mas Wardana kalau sudah sembuh! Hal ini yang ingin aku katakan pada mu!”
“Kenapa? Wardana suami mu, kamu berhak mempertahankan rumah tangga mu, Lun!”
“Dia sudah berniat menceraikan aku, dan menikahi wanita lain, itu sudah cukup menjadi alasan aku tidak bisa memperjuangkan pernikahan kami!”
Ku dengar Bintang menghela nafasnya.
“Kalau begitu kamu sudah ikhlaskan dia bersama wanita lain?”
“Itu sebab nya aku pindah kemari!”
“Lalu perceraian kalian?”
“Akan diurus mas Wardana!”
“Ya sudah, semoga kamu baik-baik saja setelah ini Luna.. ada yang ingin aku katakan, tapi aku mohon kamu jangan berubah pikiran untuk kembali pada Wardana!”
Aku mengerutkan kening ku, apa Bintang mengetahui sesuatu?
“Apa?”
“4 bulan yang lalu.. aku pernah bertemu dengan Anita dirumah sakit tempat aku kerja! Dia datang ke poli kandungan bersama Wardana, saat itu aku bertanya pada dokter Salsa.. karena dia yang menangani Anita! Dan kamu tahu apa yang dokter Salsa Bilang? Anita tengah hamil 20 Minggu, dan dari keterangan buku KIA nya.. Wardana itu suami sah nya! Mereka juga punya kartu keluarga, lengkap Lun.. ”
“Mereka punya kartu keluarga?”
“Iya... Dan dokter Salsa sempat memotret nya, ini..” Bintang langsung mengeluarkan ponsel nya dan mengotak atiknya sebentar sebelum di serah kan padaku.
Saat ku terima, dan ku teliti.. ternyata benar.. mas Wardana punya kartu keluarga bersama Anita.. tangan ku bergetar membaca setiap bait demi bait nama yang tertera di kartu keluarga itu.
Wardana Raharjo sebagai kepala keluarga dan suami, sedang Anita Saraswati sebagai istri.
Mereka menikah 6 bulan yang lalu! Dan tercatat di KUA?? Astaghfirullah.. apa ini ya Allah..
Mas Wardana menikah lagi tanpa sepengetahuan ku?? Padahal aku masih istri sah nya?
Tega sekali kamu mas!! Kamu mengarang cerita bohong agar aib kamu tidak terbongkar?? Waktu itu tepat dihari pernikahan mereka, aku ingat betul kalau mas Wardana pergi ke acara keluarga nya bersama ibu dan juga adik nya Wiranti, ternyata mereka pergi ke pernikahan mas Wardana sendiri.
“Oke.. aku tidak ingin menunggu sampai mas Wardana menceraikan aku! Biar aku saja yang menggugat nya ke pengadilan! Aku juga ingin tahu, bagaimana cara nya dia bisa menikah secara sah, sedangkan aku masih sah istrinya dan belum mati!”
“Maaf Lun.. maaf karena waktu itu aku takut kamu akan semakin drop! Jadi aku urungkan niat untuk jujur ke kamu!”
“Gak apa-apa! Aku tahu kamu juga pasti berpikir sama dengan mas Wardana, kalau aku akan pergi secepat nya kan Bi.. ”
“Kamu ngomong apa Lun! Aku rela belajar ke luar negeri supaya bisa mencari alternatif terbaik untuk kamu! Mana mungkin aku bisa melihat mu kesakitan seperti itu setiap hari nya! Aku orang paling sakit melihat nya Luna! Terlebih saat kamu di khianati Wardana!”
Aku menangis pilu di hadapan Bintang, untuk sesaat aku bingung harus bagaimana, tapi kalau aku hanya bisa menangis saja, mas Wardana dan Anita akan semakin menjadi menginjak-injak aku.
“Aku mau mau pergi Bi, kau akan berangkat kerja sekarang kan?”
“Kamu mau kemana? Aku temani!”
“Tapi kamu mau kerja kan?”
“Aku bisa izin hari ini, jadwal operasi kebtulan sedang kosong hari ini, jadi aku bisa izin!”
“Aku mau mengumpulkan bukti kecurangan mas Wardana padaku, aku akan mulai di KUA, dekat tempat tinggal Anita, dan juga....”
Aku terdiam sesaat dan berpikir.
“Tanggal pernikahan mereka persis saat mas Doni kecelakaan! Lalu koma.. hingga 3 bulan yang lalu.. mas Doni meninggal. kalau diturutkan dari cerita mereka, mas Doni sedang koma, kenapa usia kehamilan Anita masih 3 bulan? Sedang mas Doni meninggal 3 bulan yang lalu! Tidak mungkin mereka melakukan disaat mas Doni koma kan? Apa jangan-jangan mas Doni tahu kecurangan mereka berdua, lalu ingin memberi tahukan padaku?? Karena saat itu mas Doni kecelakaan di jalan melati, jalan itu tepat di gang kompleks perumahan kami Bi!”