NovelToon NovelToon
Menikahi Pria Bangkrut Dan Arogan

Menikahi Pria Bangkrut Dan Arogan

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta Terlarang / Pernikahan Kilat / Diam-Diam Cinta / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:149.2k
Nilai: 5
Nama Author: Jesi Jasinah

Patah hati saat mengetahui kenyataan kekasihnya menikahi perempuan lain yang sudah dihamilinya. Membuat Elena terpaksa menerima lamaran seorang lelaki yang jauh dari impiannya selama ini. Hal ini terpaksa dia lakukan demi menutupi rasa malu kedua orang tuanya karena undangan pernikahannya yang sudah tersebar.

Diliputi rasa sedih, akhirnya kini dia sah menjadi istri Anggara seorang lelaki yang usahanya sedang bangkrut, dan terkenal dingin juga arogan.

Menikah tanpa cinta dengan kondisi ekonominya yang sulit ditambah sikap arogan dan dingin suaminya, sungguh merupakan tantangan berat baginya. Namun tekatnya yang ingin mempertanggung jawabkan keputusan yang telah diambil dan hanya ingin menikah sekali seumur hidup membuatnya harus bertahan dan berusaha menyesuaikan diri dengan situasi ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jesi Jasinah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. Bertemu Mantan

"Sudah kak, kakak mengalah saja, ayo minta maaf dan segera bayar, nanti kita kesiangan, masih banyak yang harus dicari," ucapku pada lelaki yang akan menjadi pendampingku.

Akhirnya kak Anggara mau mengikuti saranku, dengan gayanya yang terlihat menyebalkan seperti dulu.  Calon suamiku meminta maaf kepada pemilk toko dan membayar sejumlah uang sesuai jumlah belanjaan.

"Kalau bukan karena orang yang aku cintai, males banget aku meminta maaf," gumamnya.  

Aku langsung mengajak kak Anggara untuk membeli barang seserahan yang lain.

Kak Anggara mengajakku ketoko  perhiasan, harusnya ketoko perhiasan almarhum mamanya , tapi kalau beli disitu Uangnya tak cukup, ujarnya. Sebenarnya dia bilang malu mengajakku menikah disaat dia tak punya apa-apa.  Tapi ini adalah kesempatan emas baginya untuk bisa memilikiku.  Jika menunggu nanti-nanti melamarku, dia takut keduluan ada pria lain yang melamarku terlebih dahulu.

Kalimat yang diucapkan kak Anggara membuatku merasa tersanjung. Ternyata ada pria yang begitu mendambakan jadi pendamping hidupku.  Baru aku tahu rasanya dicintai, merasa hidup lebih berarti, selama ini aku cuma tahu rasanya mencintai dan selalu berupaya agar orang yang aku cintai bahagia.  Syukurnya aku tidak sempat berbuat bodoh dengan mengorbankan mahkotaku yang sangat berharga.

Setelah selesai membeli perhiasan, kami berdua lanjut membeli sepatu, tas, sendal dan keperluan seserahan lainnya.

Setelah selesai kak Anggara mengajakku untuk makan disebuah restoran.  Saat berada diparkiran seseorang menegurku.

"Ternyata kamu murahan juga, baru juga kemarin dinyatakan gagal menikah dengan Andrea tapi sekarang sudah punya gebetan baru.  Eh mas kalau pacaran sama dia tuh harus tahan, nikah dulu baru kamu bisa icip-icip itunya.  Kalau kamu enggak ada niat nikahi dia mending mundur aja, nggak bakal dapat apa-apa," ujar Nina yang sedang menggandeng mesra lengan Andrea.

Andrea langsung melepaskan gandengan tangan Nina, dia melangkah mendekatiku, kemudian bertanya apakah aku pacaran dengan kak Anggara.  Saat aku ingin mengiyakan, Andrea malah mengingatkanku agar menjauhi dan jangan sampai jatuh hati pada pria dingin disampingku.  Dia mengatakan berhubungan dengan pria bangkrut yang jatuh miskin adalah sesuatu yang sia-sia dan rugi sendiri.

"Apapun yang aku lakukan saat ini bukan urusanmu Andrea, lebih baik kamu urusi saja wanita ajaib itu, masa baru beberapa hari menikah perutnya sudah sebesar itu.  Apa dia mengandung bayi ajaib," sahutku dengan ketus.

"He…Elena apa kamu tidak malu, bertahun-tahun pacaran sama Andrea tapi tidak mampu memuaskan dia, kamu terlalu lugu dan sok suci, eh maaf bukan sok suci tapi tidak pintar, tidak tahu bagaimana cara memberikan kenikmatan batin pada kekasihnya"

Aku dan Anggara kompak tertawa mengejek.  Tentu saja Nina terlihat sangat jengkel.

"Lebih baik kita pergi dari sini Elen, malas rasanya berbicara dengan manusia yang levelnya jauh dibawah kita"

Kak Anggara merangkulku dan mengajakku menuju kendaraan yang tadi telah diparkir.  Sedangkan Andrea tertawa terbahak-bahak hingga bahunya terguncang.

"Ternyata kamu belum bisa menerima kenyataan kalau kamu sudah jatuh miskin Anggara"

Andrea menepuk bahu kak Anggara yang menyuruhnya berkaca dan sadar diri bahwa dirinya sekarang pria miskin dan tak punya harta yang melimpah lagi.  

"Kamu tidak pantas berbuat arogan Anggara, kamu hanya gembel, kamu tidak pantas mendekati Elena.  Elena apa kamu tidak jijik dekat dengan pria miskin seperti dia"

Andrea terus berbicara hingga tanpa sadar dihadapan istrinya dia bicara bahwasannya dia masih sangat mencintaiku.  Lelaki yang sekarang telah menjadi suami Nina Adik kelasku itu tak berniat membatalkan pernikahan kami.  Rencananya setelah menikahi Nina dia akan lanjut menikahiku dan menjadikanku istri keduanya setelah Nina.

Mendengar ucapan Andrea, wajah Nina terlihat merah padam, dia marah sekali, dengan wajah geram dia menatapku.  Aku membalas tatapannya dengan tersenyum nakal.

Plaaak!

Sebuah tamparan mendarat disalah satu pipi Andrea, ngilu rasanya menyaksikan semua itu.  Kak Anggara menggenggam erat telapak tanganku seraya berbisik.

"Tontonan gratis"

"Enak saja kamu ingin menduakan aku setelah aku menanggung semua biaya pernikahan kita, membelikanmu mobil mewah, rumah dan membiayai kuliah adikmu selama ini"

Nina berlari meninggalkan kita semua dengan derai air mata.  Sementara Andrea berlari mengejarnya sambil terus berteriak.

"Kamu salah paham Nina, bukan itu maksudku, tolong dengar dulu penjelasanku"

"Apa kamu menyesal membatalkan menikah dengan Andrea dan menikah denganku," kak Anggara menatapku, berusaha meneliti mimik wajahku apakah ada rasa sesal atas keputusanku.

Aku hanya tersenyum, hanya orang bodoh yang menyesal membatalkan menikah dengan lelaki model begitu.  Aku justru senang batal menikah dengan lelaki pecundang macam Andrea.  Walau aku belum tahu apakah keputusanku menikah dengan kak Anggara adalah keputusan yang terbaik.  Namun yang jelas tak ada sedikitpun niatku untuk mempermainkan sebuah pernikahan.  Niatku menikah dengan kak Anggara saat ini adalah agar ayah dan ibu tidak kecewa dan malu atas undangan yang telah tersebar dan persiapan pernikahan yang telah dilakukan.

Kendati demikian aku, selalu berdoa semoga setelah aku resmi menikah dengan lelaki arogan ini, cinta akan datang menghiasi rumah tangga kami.  Cinta kak Anggara telah kurasakan sekarang giliranku menumbuhkan dan memupuk rasa cinta untuk pendamping hidupku, orang yang akan menjadi imamku sepanjang perjalaan hidupku kelak.

"Aku takut kamu berharap menjadi istri kedua Andrea, kalau itu terjadi aku pasti akan menangis kejer.  Aku senang kamu akan selalu berusaha mencintaiku setelah menjadi istriku nanti.  Aku janji akan membuatmu jatuh hati padaku.  Jadi kita harus saling kerja sama ya," ujar kak Anggara seraya menghidupkan mesin kendaraannya.  

Kami memutuskan tidak jadi makan direstoran tadi dan pergi mencari makanan ditempat lain.

Kembali sepanjang jalan tak ada obrolan.  Rupanya calon suamiku ini hanya akan banyak bicara jika memang perlu menjelaskan sesuatu yang menurutnya penting saja.  Selebihnya dia acuh dan bersikap datar saja.

Aku akan terus belajar untuk memahami karakternya.  Aku harus sabar dengan sikapnya yang sama sekali tidak romantis.  Dulu saat pacaran dengan Andrea, dia selalu memanjakanku dengan sikapnya yang romantis sekali.  Saat didekatnya hatiku merasa berbunga dan terus berbunga.  Namun dibalik sikapnya yang romantis justru kebusukan yang dia simpan, Andrea dibelakangku selingkuh tanpa aku ketahui.

Bersama kak Anggara, aku selalu diuji dengan sikapnya yang dingin tak banyak bicara, bahkan disaat terpuruk seperti saat ini dia masih juga arogan.  Namun sedikitpun tak ada niatku untuk mengecewakannya.  Bagiku dia adalah dewa penolong yang Tuhan utus untukku.  

Mungkin dia adalah jodoh yang sudah Tuhan siapkan untukku.  Kembali calon suamiku melajukan kendaraannya.  Aku tetap setia duduk dibelakangnya tanpa sepatah katapun.  Kendaraan terus melaju melewati jalan tikus dan rumah warga yang padat penduduk.  Sepertinya aku merasa asing dengan tempat ini.

"Kak kita mau kemana?"

Karena rasa penasaran yang tinggi, akhirnya aku mencoba bertanya.  Namun dengan singkat lelaki arogan didekatku menjawab " makan" sepatah kata yang membuatku bingung.  Kalau hanya makan mengapa harus berkendara begitu jauh.  Semoga saja dia tak berniat yang aneh-aneh padaku.

******

 

 

1
reni puspitasari
Luar biasa
Nurhayati Nia
mampir thor
Alisia Tapilatu
Kecewa
Alisia Tapilatu
Buruk
💫0m@~ga0eL🔱
mampir slm knl thor🙏
Da Kurnianto
Luar biasa
R. Kamal
haa ha NENEK BENERRR ITUUUU
auliasiamatir
awas kau leha, kalau macam macam si sumpel aja mulut leha yab elen
auliasiamatir
ise elena keren....
auliasiamatir
yam ampun buk, 🤣🤣🤣
auliasiamatir
dah lima bulan aka yah thor, koma nya.
auliasiamatir
makin keren..
auliasiamatir
semiga nina tertolong
dan andrea segera mampus
auliasiamatir
cepat bantu nina jhon
auliasiamatir
wajar sih papa nya nina, ragu
buktiin jhon kamu lelaki yang tepat 💪
auliasiamatir
semoga dapat restu dari orang tua mereka
auliasiamatir
ha....siapa dia
auliasiamatir
aku juga bahagia bacanya Anggara
auliasiamatir
semiga nanti kamu bangkit lagi yah anggara
auliasiamatir
lucu yah anggara, masa bisa ngomong gitu sama mertua 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!