Cerita ini mengisahkan hubungan antara Narendra ibrahim putra dari zein dan kimmy. dengan dr cantik bernama RAISHA putri cahyani, putri dari pasangan Syarief dan cahaya.
hubungan mereka berawal dari sebuah kecelakaan yang membuat Rendra lumpuh, kesempatan sembuhnya cuma 20%. Raisha harus bertanggung jawab dan menikah dengan Rendra.
Baca kisah mereka disini.
❤️❤️❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 5
Sudah 15 menit Raisha menunggu, tapi Salman belum juga kelihatan batang hidungnya. Pelayan datang ke meja Raisha membawa bill makanan mereka.
"Nona ini bill nya." pelayan wanita itu menyerahkan bill pesanan Salman. Raisha mengernyit dan heran, makanan segitu saja harganya selangit.
"1,9 juta, mahal banget, ini sih bisa untuk makan seminggu." batin Raisha
"Nunggu teman saya dulu ya mbak masih di toilet." Raisha meminta waktu untuk menunggu Salman. Pelayan meninggalkan meja Raisha memberi gadis itu waktu.
Raisha mendapat Chat dari Salman.
( sayang maaf, aku ada operasi mendadak, aku harus kembali rumah sakit, tolong bayar dulu makanannya besok aku ganti, love u)
Wajah Raisha langsung pucat, bagaimana dia membayar makanan itu, tas saja tidak membawa, Raisha fikir Salman yang akan mentraktirnya, kata katanya saja menggiurkan tapi boong.
"Apa, dia balik dulu ke rumah sakit, trus semua ini siapa yang bayar, aku kan tidak membawa tas, bagaimana dong." Raisha kebingungan, keringat dingin mulai bercucuran.
Di meja tidak jauh dari dia, Rendra bersama james asistennya juga makan siang disana, pemuda itu dari tadi memperhatikan tingkah gadis berhijab itu.
"James, lihat tuh, ada kucing lagi kebingungan,sepertinya cowok sotoy yang bersamanya tadi kabur deh." Rendra menepuk bahu james.
"Si bos ini kalau ada yang bening bening saja, matanya tajam, dasar kucing garong, ingat sudah tunangan juga, biar ini bagian gue bos." james mengingatkan kalau bosnya sudah punya tunangan, tapi malah di jitak oleh Rendra.
"Enak saja, tunangan sandiwara itu maksudnya, di clara tidak sungguh sungguh tunangan sama gue, dia punya niat jahat, kalau yang ini sepertinya polos dia." Rendra tidak terima kalau james mau menyerobot.
" Tapi tadi dia bersama cowoknya bos, bisa di gorok kita." James mengingatkan bosnya supaya tidak kepedean dan mengganggu gadis itu.
"Lihat dia kebingungan itu, kesempatan gue untuk kenalan, diem aja lo, atau gue mutilasi gaji lo." Rendra mulai mengerjai si james.
"Wah, anda memang bos durhaka, oke lah gue diem."
"Nah begini baru cantik." Rendra mengacak rambut James.
"Sialan, ganteng begini di bilang cantik, katarak tu mata."
"Enak saja, kalau yang namanya ganteng nih ada di depan mata." jawab Rendra dengan kepedean tingkat dewa.
James Hanya mendengus kesal, sambil mengikuti Rendra layaknya seorang pengawal pribadi.
Raisha menuju ke kasir, restoran mau menawarkan pilihan.
"Maaf kak, ini bill meja no 9. apa bisa di bayar dengan transfer, dompet saya tertinggal?" Raisha bertanya baik baik, tapi malah di jawab ketus oleh kasir restoran.
"Cantik cantik kere, bilang saja mau makan gratis." ketus kasir.
"Mbak saya tidak bohong, tadi teman saya yang mengajak makan siang, karena buru buru tidak membawa tas, dan orangnya sudah pergi duluan tanpa pamit, katanya ada operasi mendadak."Raisha mencoba menjelaskan yang sebenarnya tapi si kasir tetap sja sewot, mungkin saja dia merasa iri dengan kecantikan Raisha.
"Mau dokter kek, presiden kek, sudah banyak yang modus seperti itu basi tahu. sekarang bayar pakai uang tunai atau kredit, tidak ada transfer transfer."Ketus kasir.
"Kalau begitu saya telpon teman saya dulu, supaya mengantar tas saya."
"Tidak ada telpon telpon, pura pura telpon trus mau kabur,sudah banyak contohnya."Kasir tersebut tetep ngotot kalau Raisha .
Raisha semakin khawatir, apa yang harus dia lakukan untuk bisa membayar tagihan Salman.
"Ada apa ini ribut ribut?", Rendra mendekati mereka. kasir centil itu melongo dan terpana akan pesona Narendra.
"Tidak perlu bengong kayak sapu ompong, gue memang ganteng." gaya songongnya mulai keluar.
"Eh mas ganteng, eh tuan Rendra, ternyata aslinya lebih ganteng daripada yang di tv atau majalah, ih." ucap manja sang kasir.
"Tuan, nona ini makan tidak mau membayar, pakai ngeles terus, gayanya selangit padahal pailit, modus." sewotnya lagi.
" Tidak tuan, saya mau bayar, tapi pakai M banking, tapi mbaknya ini marah marah terus."Raisha menjelaskan duduk permasalahannya.
"Trus maunya apa nona kasir?" tanya Rendra.
"Cash, kartu debit dan kartu kredit tuan, tapi mbaknya ini bilang kalau dompetnya ketinggalan, alasan basi tuan, pasti dia maunya makan gratis." sambil memandang sinis ke arah Raisha.
"Kalau begitu ijinkan saya mengambil tas saya dulu nona, saya bekerja di RSI pandawa." jawab Raisha sopan.
"Haha,lihat sendiri kan tuan gayanya bekerja di RSI mana tadi Pandawa, modus." masih dengan marah.
"Berapa billnya?" tanya Rendra
"Dua juta tuan, kalau untuk tuan Rendra ini mah bagaikan debu." ucap manja kasir sambil tersenyum miring ke arah Raisha.
"Tidak sampai 2 juta tuan, tagihannya 1,9 juta." Raisha meralat jumlah bill makan siang tersebut.
sang kasir tambah cemberut dan kesal.
Rendra mengeluarkan kartu saktinya membayar bill milik Raisha dan milik mereka. lalu mengajak Raisha segera keluar.
"Terima kasih tuan, saya akan mentransfer uang anda, tolong minta no rekeningnya." Raisha akan mengganti uang Rendra.
"Memang tampangku ini seperti orang kekurangan uang?" tanya Rendra dengan nada narsis dia.
" Bukannya begitu, ini kan hutang tuan, jadi wajib di bayar, saya tidak mau punya hutang nantinya, bagaiamana kalau besok saya meninggal dan masih menyisakan hutang, apa tuan akan meng ikhlaskan?" kata Raisha dengan polosnya. james jadi terkikik sendiri melihat mereka, baru kali ini Rendra bertemu dengan gadis sepolos.
"Ih, bukan begitu sayang, kamu tidak perlu menggantinya, saya ikhlas.
"Tuan, maaf panggilannya tolong di ralat ya, jangan sembarangan memanggil sayang pada orang lain, apa lagi kita belum saling mengenal." Rei mulai menasehati.
"Betul sekali nona, tak kenal tanda tak sayang, Kalau begitu kita kenalan saja, saya Narendra, panggil saja Rendra, atau mas Rendra ." Rendra mengulurkan tangannya ke Raisha.
"Raisha." jawab Rei menerima uluran tangan Rendra. Rendra menggenggam erat tangan Rei, seperti tak mau di lepas.
"James, kenapa ya tangan seorang wanita cantik itu selalu halus dan lembut?" Rendra menoleh ke arah james yang dari tadi menahan dirinya.
"Iya tuan, kalau tangan nenek nenek. ya pasti keriput dan kasar." jawab James polos.
"Erg", Rei ingin tertawa takut dosa.
"Oke di terima, nona Rei, anggap saja uang itu sebagai tanda perkenalan kita, dan ingat jangan pernah di lupakan kenangan yang manis ini, kamu tadi kan sudah sial di tipu sama laki laki tidak bertanggung jawab tadi, dan di balas dengan keberuntungan yang berlipat ganda."ucap Rendra lagi.
"Oh ya!" heran Rei.
"Iya, sudah makanannya di bayarin, trus bisa berkenalan dengan seorang Narendra ibrahim." Rendra mengatakan kalau rei sudah beruntung,bahkan dia sendiri yang mengajaknya berkenalan.