Ghiea Kaviani adalah seorang wanita berusia 23 tahun yg bekerja di salah satu perusahaan ternama milik keluarga Anson, yaitu Anson's Group.
Perusahaan itu di kelola oleh ahli waris keluarga Anson, yaitu Alexavier Anson (27th) .
Pria itu sangat tampan dan di gilai banyak wanita, terkenal tegas dan dingin namun sangat mempesona. Namun sayangnya, ia sudah memiliki istri yg bernama Clara Wellys.
Di suatu hari, saat Ghiea hendak ke toilet. Ia mendapati sebuah fakta yg membuatnya hanya bisa menganga lebar. Dimana dia mendapati Clara Wellys sedang bercumbu mesra dengan manager perusahaan yg bernama Jamie Wood.
Sontak hal itu menjadi bahan gosip Ghiea dan sahabatnya di kantor, yaitu Melissa dan Diana. Namun di waktu yang bersamaan, Alexavier Anson datang, menyeret Ghiea ke ruangannya.
"Aku tahu istriku selingkuh, jadi karena itulah. Aku juga akan berselingkuh, dan KAU AKAN MENJADI SELINGKUHANKU!"
"APA???!!!"
Bagaiamanakah kisah selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SkySal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 5
Saat Ghiea hendak berbalik dalam tidur nya, ia merasa terganggu dengan sesuatu yg membuat nya sulit bergerak. Ghiea akhir nya membuka mata dan menunduk, mata Ghiea terbelalak saat melihat sebuah lengan besar yg melingkar di perut nya. Bahkan tanpa sadar Ghiea menahan nafas, ia menoleh kan kepala nya dan mata nya terbuka lebih lebar bahkan juga mulut nya menganga sangat lebar saat wajah nya berhadapan dengan wajah Xavier. Kedua mata Xavier terpejam dan ia bernafas dengan begitu halus. Ghiea menelan ludah nya sendiri saat ia mencium aroma feminism dari sabun nya sendiri yg tercampur dengan aroma alami Xavier yg begitu maskulin. Menggelitik indra penciuman Ghiea dengan nakal.
Dan bukan nya berteriak, Ghiea malah memperhatikan wajah Xavier yg tampak begitu tenang dalam tidur nya.
Alis nya yg tebal dan hitam, hidung nya mancung, bulu mata nya begitu lentik, dan bibir nya yg tidak tipis dan juga tidak tebal, sangat menggoda.
"Aku seperti kenal... " gumam Ghiea semabari memutar otak nya dan mencoba mengingat namun hal itu malah membuat kepala nya terasa sakit.
"Tapi, bagaimana dia bisa masuk?" tanya Ghiea kemudian dan ia langsung duduk, dimana pergerakan itu membuat tangan Xavier langsung terlepas dari perut nya dan Xavier pun terbangun.
"Ku... Kurang aja kamu ya..." kata Ghiea gugup dan ia langsung melompat dari ranjang "Kenapa kamu bisa masuk? Kamu mau melecehkan ku, huh? aku akan laporkan ke polisi ya" ancam Ghiea. Namun Xavier malah menggeliat malas sambil menguap. Ghiea bahkan baru sadar kalau sejak tadi Xavier hanya mengenakan bathrobe milik nya.
"Aku lapar, Ghiea. Kamu tidak punya makanan?" tanya Xavier dengan tanpa berdosa nya, membuat Ghiea menganga tak percaya.
"Seperti nya hari ini aku sudah gila" pekik Ghiea kemudian sambil mengacak ngacak rambut nya dan menghentakan kaki nya seperti anak kecil yg sedang mengamuk. Membuat Xavier terkekeh gemas.
"Kamu tidak gila, justru hari ini adalah anugerah bagi mu, Nona Castle. Karena kamu resmi menjadi kekasih ku" kata Xavier yg membuat Ghiea langsung menutup kedua telinga nya dengan kedua telapak tangan nya kemudian dengan begitu lantang ia berteriak
"TIDAKKKKK!!!!"
seluruh otot leher Ghiea bahkan sudah kelihatan dan Xavier pun langsung menutup telinga nya sambil meringis.
"Ghiea, kamu mau membuat apartement ini roboh dengan suara bak petir itu?" pekik Xavier kemudian ia juga turun dari ranjang.
Berjalan keluar dari kamar dengan kesal, sementara Ghiea kini mengatur nafas nya setelah berteriak tadi. Ia menatap punggung Xavier yg kini menghilang di balik pintu.
"Bagaiamana dia bisa masuk? Aku sudah mengunci pintu nya" gumam Ghiea "Dia bahkan tahu ulang tahun ibu ku. Aghh, dia pasti sudah gila" geram nya sembari kembali mengacak ngacak rambut nya dengan frustasi.
..........
Xavier melepaskan bathrobe yg melekat di tubuh nya, kemudian ia mengenakan celana nya dan kemeja nya. Setelah itu, ia memasan makanan karena perut nya sudah keroncongan.
Xavier pergi ke dapur dan ia hanya melihat ada telur beberapa biji di kulkas, ada soft drink dan ada satu buah jeruk.
Untuk mengganjal perut nya, ia mengambil jeruk itu, mencuci nya dan mengupas nya. Kulit ia buang ke tempat sampah dan kening Xavier mengkerut saat melihat ada banyak bungkus mie instan di tempat sampah dan juga kulit telur.
"Apa dia hanya makan mie dan telur?" gumam nya heran.
"Hey, apa yg kau lakukan di sini?" teriak Ghiea yg membuat Xavier terlonjak kaget. Xavier memperhatikan penampilan Ghiea yg membuat nya meringis. Pakaian Ghiea sudah lusuh, rambut nya sudah seperti ekor singa. Apa lagi dengan make up yg membuat nya seperti hantu.
"Ghiea, apa gaji mu tidak cukup untuk belanja keperluan dapur?" tanya Xavier dengan begitu serius.
"Itu bukan urusan mu!" desis Ghiea "Sekarang pergi dari sini, Oh tuhan. Seperti nya hari ini aku benar benar gila" gerutu Ghiea dan ia bergegas ke kamar nya.
Ghiea tercengang saat melihat kamar iya sudah rapi, sangat rapi.
"Apa dia yg merapikan nya?" gumam Ghiea tak percaya.
"Oh Tuhan, apa yg harus aku lakukan? Dalam sehari dia membuat ku seperti sedang bermimpi buruk" ia menggerutu sambil berjalan masuk ke kamar mandi.
Setelah Ghiea mandi, perut nya terasa keroncongan. Hari bahkan sudah gelap di luar sana. Ghiea segera berpakaian, ia memilih sebuah kemeja biru yg panjang nya sampai paha.
Ghiea keluar dan bergegas ke dapur, entah Xavier masih ada di sana atau tidak, Ghiea tidak perduli. Yg terpenting sekarang ia harus mengisi perut nya.
Sesampainya di dapur, Ghiea melihat Xavier yg menata makanan di meja makan nya yg bulat dan ada kursi di sana. Selama ini Ghiea tinggal sendirian, jadi tidak perlu meja makan yg besar dan kursi yg banyak. Dia juga jarang makan di rumah dan lebih suka membeli di luar untuk menghemat waktu.
Mendengar suara langkah yg mendekat, Xavier mendongak dan ia menjilati bibir nya sambil tersenyum mesum saat melihat Ghiea yg tampak seksi dengan rambut nya yg setengah basah terurai bebas dan tubuh nya yg berisi itu terbalut dengan kemeja biru itu, bahkan dada nya terlihat mulus, bukan karena Ghiea membuka kancing atas nya tapi kemeja itu memang tidak memiliki kancing atas.
"Wow, apa kau ingin menggoda, eh?" tanya Xavier sambil mengerling nakal, membuat Ghiea langsung mengambil sandal jepit nya dan melempar nya ke dada Xavier. Xavier hanya tertawa, mengambil sandal itu dan berjalan mendekati Ghiea.
Dan tiba tiba Xavier berjongkok di depan Ghiea dan mengangkat kaki Ghiea, membuat Ghiea terbelalak kaget dan ia terlalu shock untuk menghindari Xavier yg kini kembali memasangkan sandal nya itu.
"Ayo makan, setelah ini aku akan pulang. Mungkin besok malam aku akan menginap di sini" kata Xavier dengan tenang nya yg membuat Ghiea kembali merasa geram.
"Kamu fikir ini rumah istri mu, huh?" teriak Ghiea namun Xavier hanya menanggapi nya dengan senyum simpul.
Kemudian Xavier duduk di kursi nya dan menikmati ayam bakar bbq nya dengan tenang. Ghiea menelan liur nya saat melihat Xavier yg makan dengan begitu lahap apa lagi saat ia mencium ayam bakar kesukaan nya itu.
"If you want it, take it..." kata Xavier sambil tersenyum menggoda.
Ghiea yg sudah lapar parah pun langsung membawa piring yg berisi makanan itu ke kamar nya dan Ghiea langsung mengunci kamar nya.
"Mau makan, habis itu tidur. Dan saat aku bangun besok pagi, semua kegilaan ini pasti sudah hilang" gumam nya kesal