NovelToon NovelToon
Sweet Scandal

Sweet Scandal

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Patahhati
Popularitas:395k
Nilai: 4.8
Nama Author: Fhatt Trah

Karya orisinil.
Dilarang keras PLAGIAT!
18+

Skandal yang berbuah manis.

"Tidak ada cara lain lagi, kalian harus menikah."

"Apa?" Pekik keduanya berbarengan.

Berawal dari kesalahpahaman hingga berujung pada skandal yang menjungkirbalikkan kehidupannya secara mendadak.

Irene, gadis manis berusia 22 tahun. Yatim piatu, tinggal di sebuah panti asuhan. Pertemuannya dengan Axelle, seorang aktor ternama, membawanya pada sebuah skenario terburuk dalam hidupannya. Demi menutupi skandal yang tanpa disengaja, sebuah sandiwara pernikahan pun dilakukan.

Namun, siapa sangka pernikahan itu justru menguak fakta baru tentang jati dirinya yang sebenarnya. Lalu, siapakah Irene? Mampukah ia bertahan dalam sebuah rumah tangga yang penuh kepalsuan? Akankah pernikahan itu berakhir, atau justru menumbuhkan perasaan yang tak seharusnya ada diantara mereka?

ig@fhatt87

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 4

Mungkin bagi sebagian orang, pekerjaan sebagai tukang laundry adalah pekerjaan rendahan dengan gaji yang sama rendahnya pula. Tapi bagi Irene, pekerjaan ini amatlah berharga. Hanya dari pekerjaan inilah ia bisa menghasilkan pundi-pundi uang untuk membantu Bu Norma. Irene yang notabenenya hanyalah lulusan SMA, jelas sangat sulit mendapatkan pekerjaan.

Apalagi dengan kejadian pagi ini di panti, pemilik tanah semakin mendesak mereka untuk segera pindah. Membuat Irene tak bisa berpangku tangan lagi. Irene membutuhkan banyak uang. Entah bagaimana cara Irene mendapatkan uang yang banyak. Ia benar-benar bingung dan tidak tahu harus berbuat apa.

Bekerja sepanjang hari di laundry pun tidak akan bisa memberinya cukup banyak uang. Entah apa yang harus ia perbuat agar bisa menyelamatkan panti. Ia sungguh merasa kasihan dengan nasib anak-anak panti nantinya jika mereka tidak punya tempat untuk berteduh.

"Ren. Melamun aja." Seru Tari sembari menepuk pundak Irene hingga Irene pun tersentak kaget.

"Ya ampun Tari. Kamu bikin kaget saja." Pekik Irene sembari mengelus dadanya.

"Lagian kamu sih, kerjaan banyak malah melamun." Sungut Tari lalu mengambil alih pekerjaan Irene yang sedang memilih-milih pakaian untuk di masukkan ke dalam mesin cuci.

"Kamu belum sarapan kan? Ya sudah, sarapan dulu sana. Kebetulan aku bawa bekal. Kamu makan saja. Setelah itu, jangan lupa cuci kotak makannya ya?" Tambahnya.

Irene pun menuruti ucapan Tari. Memang benar ia belum sempat sarapan. Syukurlah ia mempunyai teman seperti Tari. Meski terkadang menyebalkan, tapi Tari adalah teman yang cukup pengertian.

.

.

Di pagi yang sama, di sebuah hunian mewah.

Axelle masih meringkuk di balik selimutnya. Sementara bunyi alarm berulang kali terdengar memekakkan telinga. Axelle malah menggeliat dan mengambil satu bantal lagi untuk menutupi wajahnya. Bunyi kencang alarm itu seakan tak mengganggu tidurnya sedikitpun.

Cklek

Terdengar bunyi decitan pintu terbuka, diikuti suara berat seorang pria.

"Axelle, ayo bangun. Ini sudah jam berapa?" Seru Zaky sembari menyibak selimut yang menutupi tubuh Axelle. Lalu berpindah ke sisi tempat tidur dan mengambil bantal yang menutupi wajah Axelle.

"Ayo bangun Axelle. Jam sepuluh kita ke Hotel Paradise. Sekarang kamu bangun, mandi, lalu sarapan. Aku sudah meminta Boni menyiapkan sarapanmu."

Namun Axelle malah merubah posisi tidurnya. Axelle mengambil posisi tidur tengkurap dan membenamkan wajahnya pada bantal kepala.

"Axelle." Panggil Zaki setengah menghardik.

Axelle tidak menghiraukan Zaky. Ia masih saja menuruti rasa kantuknya. Sementara Zaky kesal dibuatnya.

Zaky lalu mengambil satu bantal dan memukul kepala Axelle dengan bantal itu.

"Ayo bangun Axelle." Hardik Zaky sambil terus memukul kepala Axelle dengan bantal.

"Iya, iya, aku bangun." Pekik Axelle kesal.

"Jangan bilang kamu bermain game semalaman. Sudah berapa kali aku bilang, hentikan kebiasaan burukmu itu."

"Aku tidak bermain game semalam. Rissa terus menghubungiku. Bukan hanya sekali, mungkin ratusan kali. Aku jadi tidak bisa tidur. Kepalaku ini rasanya mau pecah." Sembari turun dari tempat tidur.

"Ganti ke mode silence, atau kamu matikan saja handphonenya."

"Tidak bisa. Kalau handphoneku mati, besok mungkin Rissa sudah ada di rumah ini."

"Bukannya itu yang kamu inginkan?"

"Aku tidak ingin jadi penghambat baginya."

"Aku sudah pernah bilang, akhiri saja hubunganmu dengannya. Wanita itu lebih mementingkan mimpinya dibanding kamu."

Kini Axelle terlihat murung. Memang benar apa yang dikatakan Zaky. Clarissa tidak pernah punya waktu untuknya. Wanita itu terlalu sibuk mengejar mimpinya.

"Fokus dulu dengan karirmu. Aku tidak ingin wanita itu jadi penghambat karirmu. Apalagi kalau sampai merusak karirmu yang sudah susah payah kamu bangun."

"Ada sebagian wartawan yang mulai tertarik dengan kehidupan asmaramu. Bahkan di luar sana ada gosip yang beredar, kalau kamu sering keluar masuk hotel dengan pacar rahasiamu. Axelle, tolong jangan lakukan kesalahan. Jika kamu masih ingin tinggal di sini." Tambah Zaky panjang lebar. Membuat kuping Axelle terasa panas saja.

Axelle tampak menghembuskan napas panjang. Kemudian berjalan ke arah kamar mandi tanpa menghiraukan Zaky lagi.

Memang sebelumnya, Axelle pernah keluar masuk hotel dengan Clarissa. Tapi ia tak mengira jika ada wartawan yang mengetahui hal itu.

Clarissa jarang punya waktu untuknya. Sekalinya mereka bertemu, akan berakhir di hotel. Axelle adalah pria normal. Hal yang lumrah jika ia butuh sentuhan lembut seorang wanita. Apalagi Clarissa adalah kekasihnya. Yang sudah tiga tahun menjalin hubungan dengannya.

Namun akhir-akhir ini, Clarissa sering ke luar negeri demi mengejar mimpinya menjadi super model. Alhasil, mereka jadi jarang bertemu. Bahkan selama enam bulan terakhir ini, mereka hanya berhubungan via telepon. Dan Axelle pun mulai merasa muak dengan hubungan jarak jauh yang dijalaninya.

Ingin putus?

Tetapi Axelle adalah tipe yang tidak mudah membuka hati untuk wanita lain. Clarissa masih satu-satunya wanita yang mengisi hatinya. Dan selama ini, hubungannya dengan Clarissa belum diketahui media.

Bukan Axelle tidak ingin mengekspose hubungan asmaranya. Melainkan Clarissa sendiri yang tidak ingin hubungan mereka diketahui media dan khalayak ramai. Satu alasan klise yang membuat hubungan mereka sering ditutup-tutupi. Yaitu KARIR.

.

.

Jam sepuluh tepat, Axelle dan Zaky memasuki hotel Paradise. Diikuti Boni sebagai asisten Axelle. Pria gemulai itu bahkan sampai harus berlari-lari kecil demi mengikuti langkah lebar Axelle dan Zaky yang memang memiliki postur tinggi dan tegap.

Di luar hotel itu ada banyak wartawan yang ingin mewawancarainya sebelum jumpa pers dimulai. Dan banyak para gadis yang ingin sekedar melihat dan mengabadikan gambarnya. Beruntung, keamanan hotel itu terbilang bagus. Hingga Axelle pun bisa masuk tanpa hambatan.

Jumpa pers dimulai jam sebelas nanti. Dan Axelle masih punya waktu untuk mempersiapkan diri. Untuk sejenak, menunggu sampai jumpa pers nya dimulai, Axelle menunggu di salah satu kamar hotel Paradise.

"Kalian tunggu disini sebentar. Aku harus bertemu pihak MB untuk membicarakan masalah kontrak dan jadwal syuting. Boni, kamu temani Axelle. Jangan kemana-mana." Titah Zaky sebelum akhirnya beranjak meninggalkan kamar hotel itu.

"Boni, kemejaku mana?" Tanya Axelle setelah Zaky menghilang di balik pintu yang menutup.

"Sudah eike bawa ke laundry sesuai perintah Bos Axe." Jawab Boni dengan gaya gemulainya.

"Trus mana kemeja itu. Aku sudah bilang kan, hari ini mau aku pakai kemeja itu."

"Nanti diantar kesini sama tukang laundry nya, Bos."

"Wah, parah kamu Bon. Kan sebentar lagi konpers nya mau dimulai."

"Tunggu sebentar lagi Bos. Tukang laundry nya yang akan datang kemari. Lagian, Bos Axe kan punya banyak kemeja yang bisa dipakai. Kenapa harus kemeja itu sih Bos?" Sungut Boni.

"Haruskah aku beritahu kamu alasannya?"

"Aku mengerti Bos. Kemeja itu hadiah ulang tahun Bos Axe dari Nona Clarissa."

"Nah, itu kamu tahu. Ya sudah, hubungi laundry nya. Minta mereka membawanya sekarang juga."

"Baik, Bos. Ini juga, eike mau menunggunya di lobi."

"Ya sudah, cepat sana."

"Oke, Bos." Boni pun bergegas keluar dari kamar itu.

.

.

Sementara di luar hotel itu, Irene baru saja memarkirkan skuter matiknya. Kemudian mengambil kotak yang berisi pakaian pelanggan dari bagasi tambahan. Dan mulai melenggang memasuki gedung hotel Paradise. Sebelumnya Irene sempat tidak diijinkan masuk. Tapi karena pelanggan sendiri yang meminta pakaiannya diantar langsung ke tempat itu, Irene pun diijinkan masuk. Tapi tidak boleh berlama-lama.

Sebab tak ingin mengulang kesalahan yang sama, kali ini Irene menyimpan pakaian pelanggan dalam kotak. Cukup sekali ia melakukan kesalahan itu. Sebab Irene tak ingin kehilangan pekerjaan ini. Beruntung, Bu Olivia berbaik hati dengan tidak meminta ganti rugi atas kerusakan gaunnya. Jika tidak, mungkin Irene sudah dalam masalah besar saat ini.

Di lobi, Irene mengedarkan pandangannya. Mencari pelanggan yang meminta menemuinya di lobi. Katanya pelanggan itu sedang menunggunya.

Boni yang sebelumnya telah menghubungi Irene, langsung bisa mengenali Irene dari seragam yang dikenakannya. Boni pun melambaikan tangannya.

Irene melihat Boni melambaikan tangan padanya. Irene pun langsung bisa menebak, kalau pria itu adalah pelanggannya. Irene kemudian bergegas menghampiri Boni yang sedang berdiri di bagian resepsionis.

"Maaf, saya sedikit terlambat. Soalnya macet." Ucap Irene.

"Tidak apa-apa. Mana kemejanya."

Irene pun menyodorkan kotak kardus itu ke tangan Boni. Tetapi tiba-tiba saja Boni tampak meringis sambil memegangi perutnya.

"Anda kenapa?" Tanya Irene bingung.

"Aduh ... Udah kebelet nih. Mana sempat ke kamarnya Bos Axe." Gumam Boni sambil terus memegangi perutnya.

"Anda baik-baik saja?" Tanya Irene sekali lagi.

"Aku boleh minta tolong kamu tidak?"

"Boleh. Mau minta tolong apa?"

"Tolong kamu antar kemeja ini ke kamar 101. Sekarang. Sedang ditunggu."

"Minta petugas hotel saja."

"Aduh, kelamaan. Eike tidak sempat lagi." Boni meraih tangan Irene dan menaruh kotak itu di tangan Irene tanpa persetujuan Irene. Kemudian pria gemulai itu terburu-buru meninggalkan Irene demi mencari toilet terdekat.

"Saya tinggalkan di meja resepsionis saja ya?" Teriak Irene.

"Jangan. Antar saja langsung." Balas Boni dengan berteriak pula.

Irene menghembuskan napasnya kasar. Dengan berat hati, Irene pun menuruti permintaan Boni. Lalu mulai melenggang. Berjalan ke arah lift.

.

Di dalam kamar 101, Axelle sendirian. Zaky masih belum kembali. Boni pun bahkan belum menampakkan batang hidungnya. Kini Axelle mulai membuka kancing kemejanya satu persatu. Kata Boni, dia sedang menunggu tukang laundry mengantarkan kemejanya. Ini sudah lebih dari sepuluh menit. Mungkin kemejanya sudah sampai. Dan Axelle pun ingin segera memakai kemeja favoritnya itu.

Tok Tok Tok

Terdengar suara ketukan pintu. Sementara Axelle kini dalam keadaan bertelanj*ang dada.

"Masuk saja Bon. Pintunya tidak dikunci." Seru Axelle sambil merapikan rambutnya di depan cermin.

Tok Tok Tok

Sekali lagi terdengar suara ketukan pintu.

"Ya ampun Boni. Apa kamu memintaku membukakan pintu untukmu?" Gerutu Axelle sembari melangkahkan kakinya ke arah pintu.

Cklek

Axelle pun membuka pintu itu dengan kesalnya.

"Boni, kamu__"

"Aw!"

TBC

1
Tamima
terpesona akhirnya 🤭🤭🤭
Sugi Arso
lanjut
Sugi Arso
kasian
Arenna Dorenna
kenapa sy x like lbh awaal seperti selalu sbb sy mo melihat keseluruhan jln ceritnya baru la akn komen...cerita yg bagus..d dasari permulaan yg cantik...bahkan setiap bab sy enjoy menghayati setiap watak yg d suguhkan...welldone author...anda hebat...
🌺Fhatt Trah🌺: ☺️☺️ Terima kasih kk udah mampir di cerita receh author abal² ini🙏
total 1 replies
Youleannaa
bagus ceritanya,, 😘
Muniroh Mumun
extra part mana thorrrr .....iren blm hamil lg loh ....masak Olivia yg hamil lagi 😂😂😂😂😂
🌺Fhatt Trah🌺: 🤭🤭🤭🤭🤣ampun ngkk aku
total 1 replies
Muniroh Mumun
Zaky ...yg gentle dong jd org .......g kasihan sama iren .....nasib anaknya ada di tanganmu loh .....
Muniroh Mumun
iren anakny Olivia .....Axelle anakny Ranti ......wooww ......amazing
Ria An
dilarang keras plagiat
seperti novel bagus ajah wkwkkwwk
We💜💙
wah.. kereen ni ceritanya. gak bertele-tele. sat set sat set terungkap semua. drama misteri romantis action gak lebay kayak sinetron. syukaak 💜
🌺Fhatt Trah🌺: terimakasih sudah mampir
total 1 replies
Fafaaa
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
lovely
lah kurang 🔥🔥🥵
lovely
gimna mau bosan s exel ma s Risa 3 taun sudah tau luar dlm namanya laki² tau yg masih segelan pasti akan berpaling 😜🥵
lovely
dih s axel main sosor aja g dimana² 🥴
lovely
OMG main sosor aja s exell ky bebek 😜
lovely
gak apa² lah toh dah halal 🥴
lovely
bagus ceritanya cm terlalu banyak narasinya jadi ngos²an bacanya 🥴
lovely
good job Irene cewek yang jual mahal SM cowok sombong macam exel
ainatul hasanah
iyalah... tunjukkan saja buku nikah mereka berdua, gigit jari entar Clarissa.
sportif sajalah bang Zaky... entar ada pasangan terbaik untukmu, bukan Irene.karena Irene milik bang Aldo.
ainatul hasanah
tuh kan beneran.... jadi yang disembunyikan Zaky itu buku nikah Irene sama Axell .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!