"Aku bersumpah akan membalas semua penghinaan dan rasa sakit ini."
Tivany Wismell, seorang penipu ulung dari dunia modern bertransmigrasi ke zaman peradaban China kuno. Mengalami ketidakadilan dan nasib yang tragis, Tivany menolak menyerah dan akan membalas dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pernikahan
Suara berisik membuat Meyleen berdebar, apalagi suara petasan yang membuatnya bahagia itu. Tandu di turunkan di tengah-tengah lapangan, Meyleen tidak di perbolehkan turun sampai mempelai laki-laki menjemput nya.
Satu jam, dua jam, hingga sore hari nyaris matahari tenggelam mempelai laki-laki tidak kunjung datang menjemput Meyleen. Meyleen mulai kesal, dia sudah mengintip dan tidak ada keluarga Kaisar atau apalah itu yang datang menyambut nya.
"Ohhh di bikin seneng terus di bikin kesal gini ya? gapapa sih gue masih santai." Ucap Meyleen tetap sabar meskipun jengkel.
Astaga lihat itu
Padahal dia sudah bermimpi menjadi putri
memangnya ini sungguh pernikahan?
dimana pangeran pembunuh itu
apa yang Kaisar rencanakan?
Kasihan sekali gadis itu
Pasti dia malu dan sudah menangis
Dari keluarga mana dia?
Nona pertama Jiang
Wah padahal datang jauh-jauh
Hahahahahahhahahaha
Meyleen jadi kesal karena banyak yang menertawakannya. Dia hendak keluar saking marahnya, tapi syukurlah seseorang menghampirinya terlebih dahulu.
"DEKRIT KAISAR, PENGANTIN PANGERAN KE-3 DI PERBOLEHKAN MENJEMPUT SANG SUAMI DI PENJARA BAWAH TANAH. SETELAH MELAKUKAN UPACARA PERNIKAHAN TUNGGAL, KEDUANYA AKAN LANGSUNG DI KIRIM KE TEMPAT PENGASINGAN DI PERBATASAN SELATAN."
Meyleen melotot mendengar suara lantang itu, lagi-lagi dia di permalukan di hadapan banyak orang. Ternyata ini memang rencana dari Kaisar, Meyleen akan menyimpan rasa malu ini dalam hatinya. Saat waktunya tiba, dia pasti akan membalasnya.
Di tengah tertawaan banyak orang, Meyleen keluar dari tandu sendiri. Dia berlutut menerima gulungan dekrit, apakah dia sedang merendahkan dirinya? tidak, Meyleen sedang mengikuti permainan Kaisar.
"Saya Jiang Meyleen pengantin dari Pangeran ke-3 Mo Zhang Wei menerima Dekrit Kaisar Bajingan." Ucap Meyleen tenang.
(Tulisan miring di ucapkan dalam hati).
Meyleen menyimpan dekrit itu dalam lengan hanfu nya, kemudian dia melakukan upacara pernikahan dengan boneka jerami bertuliskan nama Mo Zhang Wei, apa yang lebih memalukan daripada ini? pernikahan sakral? ini pernikahan paling menyedihkan sepanjang sejarah.
Meyleen memperluas rasa sabarnya dengan tenang, selesai melakukan upacara pernikahan tunggal. Meyleen langsung di pandu menuju penjara bawah tanah, tangga yang gelap, licin, berliku dan berbau anyir itu membuat Meyleen pusing.
Meyleen akhirnya sampai di penjara paling bawah dan paling pengap, penjaga membuka pintu besi penjara dan mendorong Meyleen masuk dengan kasar.
Bruk
Meyleen yang tidak siap jatuh terduduk dengan menyedihkan. Sialan, Meyleen sudah tidak tahan lagi tapi dia harus bersabar saat ini. Tinggal sedikit lagi dirinya akan pergi dari semua hal memuakan ini, entah tempat pengasingan atau apapun itu dia bisa kabur bersama suaminya yang kuat ini.
Di luar Soso sudah menangis terisak, menunggu Meyleen keluar dari penjara entah masih hidup atau tinggal mayat saja. Dia bahkan sampai terduduk dengan lemas, merasa sangat kasihan dengan Nona nya yang selalu bernasib malang.
Soso terus merapalkan doa, tidak peduli dengan omongan orang dia akan tetap menunggu di sana. Dia akan tetap menunggu junjungannya yang malang itu kembali.
Di penjara bawah tanah, Meyleen mulai beradaptasi dengan kegelapan. Dia mulai bisa melihat ada mata tajam sedang menatapnya sedari tadi, manusia dengan badan kekar dan besar yang penuh bekas luka lama dan baru. Tangan, kaki dan lehernya terikat rantai menempel tembok dengan menyedihkan.
Rambutnya panjang hitam menggimbal, entah ada kutunya atau tidak. Meyleen membuka tudung merahnya sendiri, memperlihatkan wajah cantiknya pada suaminya ini.
Dia meletakan gulungan dekrit dan kunci borgol dengan tenang. Dia tidak bisa buru-buru membuka borgol, dia harus mengajak Pangeran menyedihkan ini mengobrol.
"Suamiku, apa kau sudah tau apa yang terjadi hari ini?." Ucap Meyleen pelan dan hangat.
Pangeran itu tetap diam, tapi matanya terus menatap tajam ke arah Meyleen. Meyleen masih duduk dengan santai, dia harus bersabar dan tenang. Jangan sampai dia salah langkah dan mati sia-sia.
"Perkenalkan nama ku Jiang Meyleen, aku nona pertama kediaman Mentri Jiang............." Meyleen bercerita panjang lebar tentang hidupnya yang menyedihkan, tentang dirinya yang jatuh ke tebing dan mempelai pria nya yang direbut adik tirinya sendiri. Bahkan Meyleen memperlihatkan luka dan lebam miliknya sebagai bukti, Meyleen justru seperti sedang curhat karena terlihat sangat santai dan ekspresif.
"Kau dengar semuanya kan? aku sangat lelah sekali hidup di sana, untungnya masih ada tawaran menikah denganmu jadi aku langsung terima begitu saja. Mau setelah menikah jadi gelandangan atau jadi pengemis atau tidak peduli, aku hanya ingin keluar dari rumah itu. Pagi ini aku di sambut layaknya seorang putri raja, lalu aku di suruh menunggu selama 8 jam di halaman istana. Lalu setelah itu seorang utusan memberikan dekrit ini, aku menjalani upacara pernikahan dengan boneka jerami lalu datang kesini menjemput mu." Ucap Meyleen terus yapping.
"Oh aku juga membawa ini, katanya ini gantungan giok milikmu kan? saat di kirim sangat kotor jadi aku mencucinya dengan hati-hati, aku akan mengembalikannya padamu." Ucap Meyleen mengeluarkan gantungan giok.
"Kaburlah." Akhirnya suara Boriton serak terdengar lirih.
"Aku akan menikah dan tidak akan pernah menyesal." Ucap Meyleen tegas.
"Kau tidak akan mendapatkan apapun, bertahan di pengasingan? lebih buruk dari pada di rumahmu itu." Ucap Wei.
"Tidak apa-apa, setidaknya aku memiliki suami yang akan menemaniku kan. Apa kau tidak mau denganku? yahh memang aku tidak secantik wanita lain sih." Meyleen pura-pura insecure.
"Kau tidak takut padaku." Ujar Wei.
"Takut kenapa?." Meyleen menatap polos.
"Aku pembunuh." Ucap Wei.
"Aku juga." Jawab Meyleen santai.
"Apa?." Kaget Wei.
"Hahahahah Ibu ku meninggal saat melahirkan ku, semua orang di kediaman Jiang mengataiku pembunuh karena itu." Meyleen tertawa tapi terluka.
"Apa mereka bodoh." Wei terlihat mengerutkan kening.
"Benar, mereka sangat bodoh sampai dengan mudahnya membiarkan aku pergi." Meyleen menatap Wei dengan serius dan tajam.
"Apa yang aku rencanakan." Wei to the point.
"Aku ingin membalas dendam, atas segala penderitaan, rasa sakit dan ketidakadilan yang aku terima selama hidup. Tapi aku sendirian, aku tidak memiliki teman dan berharap kau mau menemaniku." Ucap Meyleen dengan tatapan penuh dendam, tapi juga meneteskan air mata.
"Kau tidak takut melihat taringku? tubuhku yang penuh luka? mata hitam ku yang seperti hantu?." Ucap Wei penuh arti.
"Tidak. Kenapa aku harus takut, kau sangat tampan. Justru aku sangat beruntung karena menjadi istrimu." Ucap Meyleen menggoda sedikit.
"Omong kosong." Wei muak dengan bualan wanita.
Meyleen tersenyum tulus, dia mendekat ke arah Wei yang pasti sudah bertahun-tahun belum mandi. Tapi Meyleen harus menunjukan ketulusannya, dia harus menjadi istri yang sangat pengertian dan berbudi luhur.
cup
Meyleen mengecup bibir Wei dengan lembut, gigi taring yang hanya lebih panjang beberapa inci dari manusia normal. Apanya yang menakutkan? justru terlihat manis seperti kucing.
"Suamiku, sudah saatnya kita pergi dari sini kan?." Ucap Meyleen hangat.
Wei menatap Meyleen dengan tatapan yang rumit, penuh pertanyaan dan keheranan. Meyleen masih dengan tatapan yang sama, tatapan anggun tapi tegas serta senyum ketulusan yang tidak semua wanita miliki.
"Lepaskan borgol ku." Lirih Wei.
Deg.
ayo segera bangkit untuk balas dendam pada semua nya
Btw semangat othor buat menghasilkan karya2 yg luar biasa lainnya😊😊😊😊