Apa jadinya jika jiwa seorang wanita terpidana mati,berpindah ke tubuh seorang wanita lemah dari jaman kuno?
Kanina, seorang terpidana mati yang hidup kembali di tubuh wanita lemah dari jaman kuno.
Dengan ruang di tangan,Dia perlahan menahlukkan dunia yang patriaki.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma mossely, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32.Gosip
Wah
"Benarkah???"
Bibi Mar hanya berniat menggoda Lue,namun gadis kecil itu tampak nya sama sekali tidak puas dengan respon asal-asalan dari Bibi Mar.
"Bu, Nenek ini tidak percaya sama sekali Bu.Ayo tunjukan kepada Nenek ini"
Lue tidak terima jika ada orang yang tidak menganggap serius masakan Ibunya.
Lagipula Paman Ben dan Nenek Darsim sangat menyukai masakan Ibunya.
"Oh gadis kecil yang cantik.Nenek percaya ucapan mu,sekarang pergilah sebelum kalian ketinggalan mobilnya."
Bibi Mar juga tidak menyangka jika gadis kecil ini sangat serius.
"Buuu"
Wajah Lue yang tadinya bersemangat tiba-tiba menjadi murung.
Kaki kecilnya berulang kali dihentak-hentakkan ketanah.
"Baiklah anak nakal.Ibu akan membiarkan Nenek Mar mencicipi kue kita,lalu bertanya tanggapan nya,oke?"
Kanina terpaksa mengalah terhadap keinginan gadis kecil ini.
Lagi pula ini juga bagus sebagai promosi awal untuk kue nya.
Kanina segera meletakkan keranjang rotan nya ditanah.Tangan nya dengan cekatan membukan kain bersih yang digunakan sebagai penutup bagian atas keranjang.
Lalu meraih selembar daun pisang,melipatnya menjadi segitiga kerucut,menusuk ujung kedua daun dengan sepotong lidi tajam hingga jadi lah mangkuk daun sekali pakai.
Kanina segera mengisi mangkuk daun pisang tersebut dengan bulatan-bulatan kecil berwana hijau,lalu ditaburi dengan sedikit parutan kelapa diatasnya,kemudian disiram dengan saus gula merah sebagai penutup,dan jadi.
"Silahkan dicoba Bibi."
Kanina memberikan kue tersebut kepada Bibi Mar yang masih tampak syok.
Sungguh dia tidak menyangka jika Kanina benar-benar mendengarkan permintaan Putrinya.
Hummm
Wangi dari daun pandan dan daun pisang ditambah aroma manis dari kepala parut membuat Bibi Mar sontak menelan ludah nya dengan keras.
Glek
Wajah Bibi Mar sontak tersipu ketika dia tertangkap basah tengah menatap lapar kearah kue yang disodorkan oleh Kanina.
Namun akal sehat masih menguasainya.
"Tidak usah! Kau seorang Ibu dengan tiga orang anak.Suami mu sama sekali tidak bertanggung jawab.Apalagi melihat sifat Ibu mertua mu.Lebih baik itu kau jual saja,aku tidak memiliki uang untuk membayar itu."
Meskipun godaan dari kue itu sangat kuat,namun Bibi Mar masih menahan diri.
Lagi pula dia sangat mengenal keluarga Manggala,dan juga perbuatan mereka terhadap Kanina.
Kanina awalnya melakukan hal ini murni hanya karna paksaan dari Lue.
Namun begitu melihat sikap terbuka dan jujur Bibi Mar,membuat Kanina memandang Bibi Mar dengan rasa hormat.
"Peganglah ini Bibi."
Kanina yang melihat Bibi Mar akan menolak lagi segera melanjutkan ucapan nya.
"Aku tidak memberikan nya secara cuma-cuma untuk Bibi.Bibi boleh memakan habis kue ini,namun bantu aku untuk mempromosikan nya kepada orang-orang baik yang Bibi temui,boleh?"
Kanina yakin Bibi Mar adalah orang yang baik sekarang.
Terbukti senyum cerah yang langsung muncul dihadapan nya..
"Ha ha ha , aku merasa sangat sungkan sekali.Tapi,baiklah"
Bibi Mar akhirnya menerima kue itu dengan penuh kebahagiaan.
Dia tidak langsung memakan kue tersebut,namun dia menghirup aroma manis dan kembut kue itu dalam-dalam.
"Kanina,putri mu benar.Kau memang ahli memasak."
Bibi Mar tidak lupa akan Lue yang masih menunggu respon nya.
"Terimakasih Nenek."
Suara Lue terdengar ceria sekali.
"Baiklah berangkatlah,aku doakan agar semua dagangan kalian menjadi laris manis."
Bibi Mar segera pergi dari hadapan Kanina dan ketiga anak nya,sembari membawa kue tembak ditangan.
Kanina memandang kepergian Bibi Mar dengan penuh senyuman.
"Boleh kita berangkat sekarang,pemakan kecil?"
Tanya Kanina kepada Lue.
Hm hm
Dengan anggukan kecil nya,Ibu dan anak tersebut kembali melanjutkan jalan mereka menuju pangkalan mobil berada.
♧♧♧♧♧♧
Bibi Mar dengan penuh tawa membawa kue ditangan nya dengan hati-hati.
Sesekali dia akan berhenti untuk menghirup aroma kue itu,lalu kembali melanjutkan perjalanan nya.
Tujuan nya kali ini adalah Pondok Singgah,tempat para Ibu-ibu sering berkumpul untuk bergosip.
Dan benar saja dari kejauhan Bibi Mar sudah melihat sekumpulan ibu-ibu yang sedang bergosip.
Bibi Mar segera mempercepat langkahnya.
Jika dia berniat membantu Kanina untuk mempromosikan dagangan nya,maka cara yang paling cepat adalah mempromosikan nya melalui gosip.
"Apa yang kalian semua lakukan??"
Suara Bibi Mar sangat kuat,sehingga para wanita yang ada disana segera menoleh kearah nya.
"Bibi Mar"
"Oh! Bukankah ini Bibi Mar?"
"Hallo Bibi Mar"
Satu per satu dari mereka menyapa Bibi Mar.
Bibi Mar lumayan disukai oleh para ibu-ibu karna sifat nya yang ceria dan tidak mudah sakit hati.Dan alasan yang paling utama adalah Bibi Mar selalu memiliki informasi dari gosip yang paling hangat.
"Apa yang Bibi bawa? Bau nya enak sekali."
Mirna,menantu Kepala desa bertanya lebih dahulu.
Wanita yang tengah hamil lima bulan itu tampak nya memiliki hidung yang sangat sensitif terhadap makanan.
"Aduh-aduh Mirna,menantu Kepala desa.Hidung mu benar-benar tajam melebihi seekor anjing."
Tidak ada yang benar-benar tersinggung dengan ucapan Bibi Mar.
"Ini adalah kue buatan Kanina,istri dari Rehan.Menantu keluarga Manggala.Coba saja,satu untuk satu orang."
Sejak Bibi Mar menerima kue tersebut,satu biji pun belum ada di makan oleh nya.Namun demi mempromosikan kue Kanina,tanpa ragu Bibi Mar langsung memperbolehkan siapapun memakannya.
Padahal dia juga sudah lelah membawa nya begitu jauh.
"Kanina?? Si jalang itu bisa membuat kue cantik seperti ini? Jangan bercanda Bibi."
Suara tajam Maya sangat tidak enak didengar.
Ya.
Meskipun terjadi keributan di rumah mertua nya pagi ini,Maya tetap memiliki waktu luang untuk bergosip.
Hal yang paling sering dilakukan nya setiap hari.
Wajah ceria Bibi Mar langsung cemberut begitu mendengar perkataan Maya.
"Tidak perlu kau makan.Ini hanya boleh dimakan oleh mereka saja."
Bibi Mar langsung menjauhkan kue itu dari Maya,kalau-kalau Maya memanfaatkan kesempatan untuk mencoba nya.
Heh.
"Siapa juga yang ingin mencoba nya."
Maya mengelos begitu saja.
Mirna sebagai menantu Kepala desa sudah pasti akan disegani oleh orang-orang,jadi saat Mirna meraih tusuk lidi sebagai pengganti sendok nya,tidak ada yang keberatan.
Marni menusuk satu biji kue tembak itu,lalu memakan nya,dan..
Dor
Ledakan kecil terjadi di dalam mulutnya.Mata nya berbinar penuh keterkejutan.
"Enak! Ini kue paling enak yang pernah aku makan.Selain lembut dan legit,kue juga harum dan manis."
Mirna mengunyah kue itu dengan nikmat.
Melihat Mirna begitu menikmatinya,yang lain juga ikut-ikutan.
Tusuk tusuk tusuk.
Tidak lama kemudian seruan serupa seperti milik Mirna segera terdengar.
Dan Bibi Mar yang melihat hal itu tersenyum lebar,tujuan nya tercapai.
double up y thor