NovelToon NovelToon
AKU BENCI PERNIKAHAN KU

AKU BENCI PERNIKAHAN KU

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Komedi / Misteri / Perjodohan
Popularitas:301.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Icha Nurlaela sari

Menceritakan seorang gadis anak yatim piatu , tinggal bersama paman dan bibinya , ibu dan ayahku meninggal di saat usia ku masih 8thn,
Sonya di jodohkan dengan fasya pamungkas anaknya pak bagaskara , oleh pamannya untuk membayarkan utang² mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Icha Nurlaela sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 35

Sore harinya sudah terpakir rapih sebuah mobil yang berwarna putih di halaman depan rumah pamannya hari ini fasya menjemput sonya untuk membawa nya pulang karena sudah beberapa hari tidak ketemu rasanya sungguh rindu sekali kepada istri kecilnya itu.

Fasya segera bergegas turun dari mobil miliknya dan langsung mengetuk pintu rumah setelah sebelumnya ia menutup pintu mobilnya. "Assalamualaikum" salam fasya dari balik pintu luar. "Wa'alaikumsalam" jawab seseorang pria dari dalam rumah dan langsung membuka pintu itu.

Setelah terbuka pintu itu fasya tersenyum lebar lalu meraih tangan seseorang pria yang berada di hadapan nya dan mencium punggung tangan pria itu. "Bagaimana kabarmu" tanya seseorang pria yang merupakan pamannya sonya.

"Alhamdulillah baik paman" ucap fasya sambil tersenyum.

"Ayo silahkan masuk" pamannya mempersilakan fasya masuk karena dari tadi ia berbicara di depan pintu saja.

Fasya mengangguk pelan dan melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam rumah setelah itu ia mendudukkan bokongnya di kursi tamu.

"Hmm sonya apakah ada di sini" tanya fasya kepada paman nya karena ia sungguh sudah tidak sabar untuk bertemu dengan istri nya itu.

"Ada dia sedang berada di kamar" ucap paman sambil tersenyum.

"Sonya keluarlah suamimu ada di sini" Lanjut pamannya Memanggil sonya.

Sonya yang berada di kamar sedang rebahan sambil memainkan ponsel miliknya langsung terkejut dan bangun dari tempat tidur nya "a-apa fasya ada di sini bagaimana dia tau kalau aku berada di sini" gumam sonya.

"Sonya keluarlah" ucap paman kini ia berada di balik pintu kamar sonya sambil mengetuk pintu itu.

"Kau ini kenapa? Sudahlah jangan berteriak seperti itu malu sama tetangga" ucap bibi yang sekarang sudah berada di dekat pamannya yang sebelumnya ia habis dari dapur.

"Tuh keponakan mu ada suaminya di sini bukannya menyambutnya dengan baik malah seperti itu" Ucap paman dengan sangat kesal atas tingkah lakunya sonya yang seperti anak kecil.

"Sudahlah paman tidak apa² ko biar aku yang memanggilnya mungkin sonya tidur sehingga ia tidak mendengar panggilan darimu" ucap Fasya sambil tersenyum untuk menenangkan suasana yang sudah panas itu.

Fasya berjalan menghampiri pintu kamar sonya dan langsung memegang gagang pintu itu untuk membuka nya. Cklek ~ "Lihatlah paman pintunya tidak terkunci " ucap Fasya sambil tersenyum. "Hmm paman bibi aku ijin masuk kamar sonya dulu karena aku juga ingin ada yang di bicarakan dengan nya" lanjut fasya sambil membuka pintu itu setelah sebelumnya paman dan bibi nya mengangguk pelan.

Sonya yang berada di balik pintu itu sangat terkejut saat seseorang membuka pintu kamarnya hingga sonya tersandar di tembok fasya yang melihat sonya berada di dekatnya langsung ia memeluk sang istri setelah sebelumnya ia menutup pintu kamar sonya.

Sonya yang mendapatkan pelukan secara tiba² ia merasa kaget dan sesak juga karena fasya memeluknya sangatlah erat, Untuk beberapa saat hening lah suasana kamar itu hingga tiba² terdengar suara isak tangis seseorang yang membuat sonya mengerutkan keningnya bingung.

"A-ku sungguh rindu kepada mu" ucap fasya sambil sesedu menangis di pelukan sonya.

Sonya hanya diam di dalam pikiran nya banyak pertanyaan yang bermunculan bermula dari mengapa fasya tau ia berada di sini? Dan baru kali ini ia melihat fasya menangis karena nya? Ada apa ? Ada apa dengan nya ? Mengapa ia suka berubah sikap?

Fasya yang merasa sonya hanya diam saja ia langsung mengangkat wajahnya dan melepaskan pelukan nya , menatap wajah sang istri dan di lihatnya sonya sedang melamun, "kau kenapa sayang" tanya fasya membuyarkan lamunan sonya.

"Hhmm aku tidak apa²" ucap sonya dan langsung berjalan menghampiri kasur miliknya dan duduk di sisi ranjang.

"Kau masih marah padaku? Maafkan aku yang selalu kasar kepadamu" ucap Fasya yang kini ia duduk di samping sonya sambil meraih tangan sonya dan di genggam nya.

"Aku tidak apa² mas" ucap sonya yang sama sekali tidak menatap wajah fasya sedikit pun.

Fasya menghela nafasnya ia sempat berpikir sejenak dan langsung melesat pikiran untuk mengerjai istrinya itu mungkin ini waktu yang tepat ~batin fasya.

Perlahan fasya menarik dagu sonya dengan lembut mengangkatnya agar wajah nya bertemu dengan sonya. Sonya yang merasakan akan ada sesuatu jantungnya langsung berdetak dengan cepat Kedua bola matanya sekarang saling bertatap , fasya tersenyum melihat gadis cantiknya itu merasa ketakutan, fasya mendekatkan wajahnya dengan istri nya perlahan tapi pasti wajah itu semakin mendekati tapi sonya menjauhnya dan fasya tidak mau kalah sampai terus mendekat hingga akhirnya sonya sekarang sudah terbaring yang tadinya ia duduk. Fasya hanya tersenyum melihat sonya yang sekarang sudah tidak bisa lagi menjauh karena fasya menindih tubuh sonya yang mungil itu.

Dengan cepat Cup~ mendarat nya sebuah kecupan di bibir mungil sonya dari fasya, sonya yang merasakan perlakuan seperti itu langsung membulatkan kedua bola matanya dan tubuhnya menjadi mematung.

Fasya tersenyum lalu ia memejamkan kedua matanya untuk memperdalam kecupan di bibir istrinya, Tangan fasya sekarang menggenggam tangan sonya yang satunya memegang kepala sonya agar bisa memperdalam kecupan itu, Sonya memang diam saja ia tidak tau harus bagaimana tidak membalas perlakuan fasya terhadap nya hanya yang ia rasakan adalah kenyamanan karena fasya memperlakukan nya sangat lembut berbeda dengan yang sebelumnya memperlakukan nya sangat kasar.

Sonya yang merasakan sebuah tangan yang tadinya menggenggam tangannya kini sudah terlepas dan pindah ke pinggang ramping nya itu. Kecupan yang semakin mendalam akan mengingat kekhawatiran sonya karena tangan fasya sudah mulai nakal.

Dengan cepat sonya mendorong tubuh fasya agar menjauh darinya namun fasya semakin memperkuat pelukannya dan mememindah kan kecupan itu ke leher jenjang nya sonya, sonya yang semakin ketakutan terus berusaha mendorong tubuh fasya memukul dan kaki sonya yang terus berontak karena sungguh ia belum siap jika harus melakukan ini.

"Aagrh" Sonya membulatkan kedua matanya karena merasakan leher nya seperti di gigit oleh seseorang ya fasya memberikan kecupan yang membekas di leher sonya, Melihat sonya sepertinya akan menangis fasya langsung mengecup kening sonya dan mengelus kepala sonya dengan lembut. "Sstttt jangan menangis nanti juga akan sembuh itu bukti cinta aku kepadamu" ucap Fasya sambil tersenyum meyakinkan sonya bahwa semuanya akan baik² saja.

Sonya melihat ke arah fasya yang sekarang sudah tidak menindih nya lagi tapi ia sudah duduk di samping sonya, Sonya bangkit dari tidurnya dan ikut duduk di samping fasya, "Kalau kau mencintai ku kau harus putus dengan Bianca" ucap sonya sambil merapihkan bajunya yang sedikit berantakan atas ulah nya fasya.

Seketika raut wajah fasya berubah saat mendengar ucapan sonya ia mulai berpikir bagaimana bisa?

Sonya yang melihat fasya hanya terdiam dan melamun langsung mengangkat bicara " Sudah ku duga kau memang tidak bisa berpisah dengan Bianca" ucap sonya sambil menghela nafasnya dan ingin beranjak pergi dari sana namun fasya menghalangi nya dan langsung menggenggam tangan sonya "Aku akan putus dengan bianca" ucap fasya sambil tersenyum untuk meyakinkan sonya.

"Baiklah aku akan membersihkan badanku terlebih dahulu nanti kita bicarakan lagi" lanjut fasya dan berjalan pergi ke kamar mandi meninggalkan sonya.

Sonya pun ikut ke luar kamar dan saat ia berjalan menuju pintu kamar sonya melewati sebuah cermin yang memang berada di situ tempat di mna dirinya suka merias wajahnya, langkah Sonya terhenti saat melihat pantulan wajahnya di cermin yang memperlihatkan ada sesuatu di lehernya, Sonya memegang lehernya yang terdapat di mana tanda merah itu berada, "Apakah fasya sudah benar² mencintai ku" gumam sonya sambil tersenyum kepada bayangan dirinya di cermin.

Sonya langsung merapihkan rambutnya untuk menutupi tanda merah di leher karena kalau sampai orang lain melihatnya bisa² malu ia dibuatnya. Dan sonya melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti menuju dapur karena ini sudah beranjak malam ia harus menyiapkan makan malam terlebih dahulu.

Follow IG author @ichanurlaelasari

1
Prahara Sea
nggak seru, Sonya terlalu cepat terlena sementara suaminya sifatnya nggak jelas dan masih ingin juga sama Bianca
Prahara Sea
Semua visualnya buat mata seger
liska aika
bodohh ny sonya ☹☹☹
Neng Faiz
awas klo nanti jd bucin
Salmah S
Lanjut thor
🦢 𝐢𝐜𝐡𝐚❣︎ˢᵉˡˡᵒʷ͢ ㉿ᵇᵍᶠ•ʲʳ
seruu bngett
Ira Ana
sabar ya Sonya moga laki" manikahi akan tulus mencintaimu
Salmah S
nyimak thor
Sulati Cus
enak bgt nyebut2 babe2 pas kau siksa g inget klu yg di siksa yg disebut beb dr td ak g komen tp tgn ku tiba2 pgn nabok
Nay Mas Prabu
lanjut thor di tunggu ya
Thiena Saputri
Bagas cakep item mnis..cm Sonya agak kurang cantik n manis hehe
Yanti Natalia
kok gak di lanjut
Svwalad Amanah
blm up thor lanjuuuut
Lili Lintangraya
lanjut dong
Lili Lintangraya
sadis banget sih fasya,gk like ah aku😡
Egik
kak lanjut jangan lama lama upnya
Mbah Nen
lanjut dong jadi penasaran nih
Sri Wahyuni
pemeran sonya trlalu lemah mau ajj d perlakukhan seperti itu pd fasya
Sri Wahyuni
cantikhan sonya author
Ryegar sormin channel
lanjut dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!