NovelToon NovelToon
Kayla (Perjuangan Hidup Ditengah Badai)

Kayla (Perjuangan Hidup Ditengah Badai)

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Keluarga / Karir / Anak Yang Berpenyakit
Popularitas:522
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Kayla seorang perempuan yang memiliki 3 Saudara, mereka telah yatim piatu sejak kecil, Adik bungsunya merupakan anak istimewa yang membutuhkan perhatian khusus. Perjuangan mereka yang penuh dengan tangis, penderitaan akankah bisa menuju kesuksesan??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di tangkap

Melihat apa yang ada di video itu, kepala desa meradang, jadi berar dugaannya selama ini tentang kedua perempuan itu.

"Jadi benar mereka terlibat dengan penyalahgunaan dana bos??, pantas saja sekolah tidak mengalami banyak perubahan". Geram Kepala desa.

"Iya pak, ini bisa kita jadikan bukti kuat untuk menjerat mereka, ditambah dengan video bully yang kita kumpulkan sebelumnya". Bu Husni ikut marah dan kesal.

"Hebat yah kepala sekolah itu bisa menyembunyikan perbuatannya". Bu Rasmi menggeleng kan kepalanya

"Iya bu, dia bisa karena dibantu dengan Bu Rahayu, padahal mereka berdua terkenal dengan kejujuran dan ramah tamahan dengan orang lain, ternyata itu hanya kedok". Risma menghela nafasnya.

Dia memang mengenal kedua orang yang ada didalam video yang diperlihatkan oleh Bu Husni tadi.

"Terus bagaimana kelanjutannya pak, ini sudah keterlaluan, sebentar lagi pencairan dana bos periode yang baru akan keluar, kita tidak mungkin membiarkan ini berkelanjutan".

"Besok saya akan membuat laporan ke dinas pendidikan untuk melakukan penggeledahan dan yang lainnya".

"Ya sudah, kalau begitu saya pamit pak, kita akan bertemu di sekolah besok, dan kita akan buat perhitungan dengan keduanya". Bu Husni tersenyum kemudian meninggalkan mereka.

Mereka semua memandang kepergian ibu Husni itu dengan helaan nafas yang berat terutama kepala desa.

"Nah adek-adek, kakak pulang dulu, jaga rumah kakak yah, kakak masih banyak yang harus dikerjakan". Ucap Anak sulung pak desa itu.

"Makasih kak, kami akan menjaga rumah kakak dengan sebaik dan semampunya kami". Ucap Kayla dengan senyum paksa.

Suaranya serak karena terlalu lama menangis karena sejak dini hari, dia tak hentinya menangis menghadapi kepergian sang adik untuk selamanya itu.

"Kamu yang sabar yah dek, ikhlaskan adek keisha, sebenarnya itu lebih baik karena dia tidak akan menderita dan menjadi bahan olok-olok orang lain lagi". Sisulung itu mengelus kepala sang adik angkat dengan sayang.

"Iya dek, kalian tidak sendirian, kalian punya kami, kami sudah menganggap kalian adik-adik kami, jangan sungkan meminta bantuan kami jika kalian butuh sesuatu".

"Terima kasih kak dan semuanya, semoga Tuhan membalas kebaikan kalian pada kami selama ini dengan semua yang terbaik". Kayla menundukkan kepalanya sedih dengan mata berkaca-kaca.

"Sudah nak, jangan terlalu dipikirkan, kalian harus kuat, masa depan kalian masih panjang, kalian masih banyak yang harus dihadapi, semangat yah". Bu Rasmi mengelus Kayla dan saudaranya bergantian.

Kayla dan kedua saudaranya pun kerumah anak sulung bu Rasmi untuk tinggal, mereka akan memulai kehidupan baru setelah ini dirumah itu sampai rumah mereka selesai masa kontraknya.

Keesokan harinya sekolah dibuat gempar dengan kedatangan tim audit dari dinas kependidikan. Mereka datang atas laporan dari kepala desa siang kemaren, ya kepala desa langsung ke kantor dinas untuk melaporkan kejadian ini, kepala desa mempunyai video dari beberapa orangtua yang mendapat pungutan biaya tidak wajar dari sekolah.

"Permisi, kami datang kesini untuk melakukan sidak kepada sekolah Negeri ini". Ucap salah satu petugas dinas pendidikan.

"Iya pak, silahkan". Ucap Kepala sekolah dengan gugup.

Keringatnya tiba-tiba menetes, dia tidak menyangka jika akan ada sidak dadakan yang dilakukan dinas pendidikan pada sekolahnya tanpa ada himbauan terlebih dahulu, sama halnya dengan ibu Rahayu, dia juga tidak menyangka akan seperti ini, dia bahkan belum menyiapkan laporan bohongan untuk tahun ini.

"Sialan, bagaimana bisa ada kunjungan dadakan kepala dinas pendidikan seperti ini". Tubuh Rahayu terasa kaku karena ketakutan jika semua kebohongannya selama ini maka karier dan segalanya akan hancur.

"Ya ampun bagaimana ini, bisa gawat jika semuanya terbongkar, habislah semua". Monolog Kepala sekolah dengan ketakutan.

Para penyidik bekerja dengan teliti dan melakukan sidak bahkan pada laptop keduanya, tidak hanya laptop tapi juga dengan handphone dan perangkat elektronik didalam sekolah, mereka juga mencocokkan laporan yang mereka terima 2 dan 3 tahun terkahir serta laporan terbaru sekolah.

Bahkan seluruh siswa ditanya satu persatu tentang kasus bully dan semua yang terjadi di sekolah, dan tentu saja anak-anak yang takut pada orang dewasa mengatakannya dengan lugas dan lantang jika kasus bully itu melibatkan kedua anak mereka.

"Tolong kalian berdua siapkan semua berkas dan berikan leptop kerja kalian kepada alami sekarang". Perintah kepala dinas pendidikan dengan lantang.

"Tapi pak, kami belum membuat laporannya, bagaimana jika kalian menunggu dulu, biar kami buatkan?? Tawar bu kepala sekolah dengan gemetaran.

"Tidak perlu, berikan saja yang kami minta, kalian tunggulah setelah kami mengaudit pekerjaan kalian beberpa tahun terakhir". Bentak kepala dinas karena sejak tadi keduanya berusaha menghalangi pekerjaan mereka

Dengan terpaksa mereka akhirnya menyerahkan apapun yang diminta oleh kepala dinas, mereka tidak punya pilihan lain setelah itu.

"Bawah mereka berdua ke kantor, mereka tidak hanya menyala gunakan dana bos tapi juga melanggar kode etik pekerjaan dan aksi kekerasan". Kepala dinas mengarahkan anak buahnya untuk membawa kepala sekolah dan ibu Rahayu.

Kepala desa memang datang tapi dia langsung ke kantin untuk melihat dari jauh dinas pendidikan mengeksekusi keduanya, dia tidak ingin jika ke belakangnya mendapatkan masalah karena laporannya.

Mereka berdua menjadi tontonan para warga yang kebetulan lewat, melihat ada banyak petugas yang datang kesekolah.

"Maaf pak ada apa ini, kok mereka dibawah seperti itu?? tanya salah satu warga yang penasaran.

"Mereka terbukti melakukan penyelewengan jabatan mereka dengan menyabotase laporan dana bos, dan mereka juga terlibat dalam kasus bully kedua anak mereka dan mengadakan pungutan biaya disekolah tidak pada tempatnya". Ucap Salah satu petugas.

"Ya ampun, aku tidak menyangka loh kamu seperti itu??, bukannya kamu itu PNS sertifikasi yah, gajinya banyak, kok bisa korupsi?? Tanya mereka dengan heran.

Keduanya tidak menjawab, hanya menunduk malu karena mereka menjadi bahan tontonan warga desa.

"Kami permisi, ini akan dijadikan bahan evaluasi bagi kami untuk semakin memperbaiki sistem nantinya".

Mereka membawa keduanya masuk kedalam. mobil dan langsung dibawah ke dinas pendidikan untuk disidang. Sedangkan Pak desa dan bu Husni kini tengah tersenyum lebar melihatnya.

"Syukurlah, kami hanya menunggu operator dan kepala sekolah yang baru". Ucap Bu Husni dengan sendu.

Dia telah lama berjualan dikantin ini selama puluhan tahun, itulah sebabnya dia sangat menyayangkan jika ada kasus seperti ini.

"Ya kita berdoa saja, semoga yang akan datang jauh lebih baik dari yang sebelumnya, kita akan lihat nantinya dan anak-anak mereka kudengar akan dipindahkan dari sekolah ini".

"Kita memang harus menindak keras perilaku seperti ini, ini akan menjadikan kesusahan bagi orang lain".

"Iya benar pak". Bu Husni mengangguk membenarkan perkataan ibu desa.

"Oh jadi kalian yang membuat ibu dan mommy kami dibawah oleh mereka" . Ucap Hana berkacak pinggang

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!